Anda di halaman 1dari 2

RESENSI NOVEL FRENEMY

Judul Buku : Frenemy

Penulis : Ayu widya

Penerbit : Bentang Belia

Tahun terbit : 2012

Tebal buku : 223 halaman

Ketika kepandaian akademis menjadi suatu hal yang wajar maka ada hal lain yang diperlukan
untuk bertahan hidup. Popularitas. Begitulah pemikiran tamara seorang siswi di Archimedes
International School atau biasa disingkat Arch. Sekolah elite dengan dominasi siswa siswi kalangan
sosialita membuat tamara yang tidak dikenal merasa harus merubah nasibnya. Satu persatu cara ia
lakukan untuk meraih impiannya menjadi cewek populer atau minimal menjadi salah satu anggota
‘the socialita’ yang merupakan genk populer sekaligus trendsetter paling fenomenal. Perlahan tamara
mulai melupakan kayla, teman dekatnya sejak pertama kali masuk sekolah. Meskipun pertemanan
mereka dianggap tidak sengaja oleh tamara karena kayla selalu mengekornya kemanapun dia pergi.
Tamara juga mendekati alven yang ternyata jatuh cinta padanya. Alven yang merupakan sepupu
charlene anggota the socialita menjadi jalan tamara untuk populer.
Setelah alven dan tamara jadian berita tentang mereka pun menjadi highlight utama di sekolah.
Tamara semakin banyak terekspos dan ia juga bergabung bersama the socialita. Mereka selalu
bersama ke acara pesta-pesta orang populer. Tamara yang dulunya tidak bisa berdandan dan memakai
pakaian biasa kini berubah menjadi cinderella. Ia mencapai puncak popularitasnya ketika menjadi
orang no.1 di highlight couple –penobatan king and queen- yang selalu diadakan setahun sekali di
Arch. Masalah kemudian mulai berdatangan, salah satunya dari kayla yang menyebutkan strategi
kotor tamara untuk menjadi cewek no.1. Kayla membeberkannya pada majalah sekolah. Semua orang
terpengaruh dengan berita itu termasuk alven yang langsung memutuskan hubungannya dengan
tamara. Semua orang mulai menjauhi tamara dan menganggapnya sebagai frenemy. Di saat sendiri
itulah tamara mulai menyadari kalau selama ini ia membohongi dirinya sendiri. Pada akhirnya ia
merasakan ada banyak hal yang hilang dari tamara yang sebenarnya. Being popular is not as fun as
you think.
Novel remaja karya ayu widya ini sangat menarik untuk dibaca. Selain karena bahasanya yang ringan
dan sangat remaja banyak hal positif yang bisa diambil dari cerita ini. Salah satunya adalah kita tidak
harus populer untuk menjadi orang yang disenangi banyak orang. Mengetahui salah satu masalah di
dunia remaja yang dikenal sulit diatur ataupun di mengerti, menjadi alasan novel ini menarik untuk
dibaca juga oleh kalangan dewasa terutama mereka yang memiliki anak remaja. Cukup sulit bagi saya
menemukan kekurangan dari novel ini selain dari cover nya yang mungkin tidak terlalu menarik. Dan
itulah mengapa ada istilah don’t judge a book by its cover.

Anda mungkin juga menyukai