Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

.Definisi Laporan kasus : suatu laporan kasus tentang penyakit yang dijelaskan
berdasarkan temuan perjalanan penyakit , dari symtoms dan sign, diagnosis sert tatalaksana nya
yang didiskusikan dengan membandingkan laporan laporan kasus terdahulu.pada jounal
Laporan kasus merupakan kegiatan pembelajaran menulis bagi PPDS1 sebelum mereka
memulai melakukan laporan penelitian. Dengan demikian menulis laporan kasus adalah
pembelajaran awal untuk melaporkan suatu kondisi klinis yang dikaji secara benar, sesuai pola
pikir dari petunjuk buku-buku baik textbook atau jounal yang menyokong tentang kasus yang
sedang dibahas, kemudian disusun secara rasional, terkait dengan langkah-langkah proses yang
lazim dikerjakan di klinik.
Selain itu laporan kasus juga merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan
mengintegrasikan data yang diperoleh dari literatur, sehingga memicu keinginan klinisi untuk
melakukan riset yang sederhana. laporan kasus bersifat integratif bila laporan kasus yang dikaji
dengan baik maka dapat digunakan sebagai informasi yang berbasis EBM Serta dapat digunakan
sebagai Laporan penjelasan tentang tindakan scientific yang penting yang tidak terdeteksi pada
clinical trial. Laporan kasus juga bisa dugunakan sebagai alat pembelajaran dalam menangani
sebuah kasus.. keuntungnan bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan serta informasi
baru bila itu merupakan kasus jarang
. Laporan kasus ditulis secara pendek dan fokus pada masalah yang sudah tertuang pada
judul. Dalam menkaji kasus , seorang klinisi harus menceritakan secara transparan dan
laporannya bisa dibaca dan dimengerti oleh berbagai kalangan medis. Oleh karena itu Laporan
kasus dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kemampuan atau pengalaman klinis.
Serta dapat digunakan untuk data studi yang lebih besar.Laporan kasus yang tidak baik hanya
akan menjadi sampah atau garden path. Hal yang penting dari laporan kasus adalah pengkajian
problema klinis dalam bentuk tulisan dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan practise yang
bermanfaat atau bertujuan untuk edukasi. ,karena Laporan kasus mengandung visualisasi dari
suatu manifestasi klinik, atau radiologi, endoskopi.
Menulis Laporan kasus memerlukan keahlian tersendiri, karena laporan kasus dapat
mencerminkan kemampuan klinisi serta luasnya ilmu pengetahuan penulisnya. Laporan kasus
ditulis secara koprenhensive memberikan informasi tentang data-data riwayat penyakit dan data
yang penting dan relevan baik data positif atau negatif yang bertujuan untuk mendukung data
masalah. Dijelaskan masalah pemeriksaan fisik, hasil-hasil pemeriksaan yang relevan serta
perjalanan penyakit secara singkat dan jangan mencantumkan secara detail data-data yang tidak
diperlukan. Hal yang terpenting sebuah karya tulis adalah harus bisa dimengerti serta nyaman
untuk dibaca.
Narasi pada laporan kasus harus mudah dan nyaman untuk diikuti pada umumnya
menjelaskan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, laboratorium dan terapi yang disusun dengan
baik tanpa “heading”. Jangan menulis sesuatu yang tidak penting secara detail, tulis yang positif
dan negatif sesuai dengan kasus yang dibahas. Menggunakan bahasa yang tepat Ditulis secara
ringkas, setiap poin berhubungan dengna masalah topik yang dibicarakan.Kalimat yang pendek
tidak bertele-tele. Setiap kalimat mengekspresikan satu ide digunakan bahasa medis yang
relevan, fokus pada konsep yang didiskusikan.
Peran Pembimbing atau reviewer hanya memberikan masukan sesuai dengan perjalanan
klinis yang dimiliki. Sebab Dalam menulis sebuah laporan kasus harus mempunyai dasar
keahlian dalam menulis laporan kasus medis Laporan kasus membahas kasus2 jarang atau
kasus-kasus yang tidak lazim secara klinis atau sebelumnya tidak pernah ada laporan atau tidak
pernah dikenali klinisnya, ES yang tidak semestinya, respon pengobatan , penggunaan alat
diagnostik baru

Ada dua cara menulis laporan kasus:


1. Berdasarkan pendekatan analisis
2. Berdasarkan POMR

Topik:
1. Penyakit dengan gejala yang tidak lazim
2. Manajemen terapi yang bersifat Novel
3. Problema diagnostik penyakit dengan gejala yang mirip
4. Kasus untuk membahas atau mengkritisi terapi yang telah ditentukan
5. Untuk mempelajari patogenesis
1. Reminder of important clinical lesson
2. Findings that shed new light on the possible pathogenesis of a disease or an adverse
effect
3. Learning from errors
4. Unusual presentation of more common disease/injury
5. Myth exploded
6. Rare disease
7. New disease
8. Novel diagnostic procedure
9. Novel treatment (new drug/intervention; established drug/procedure in new situation)
10. Unusual association of diseases/symptoms
11. Unexpected outcome (positive or negative) including adverse drug reactions
12. Global health - NEW
13. Images in...1 or 2 striking and/or clinically important images with a brief (less than
500 word) description

Judul
Merupakan komponen laporan kasus yang dibaca, harus informatif dan relevan dengan
subyek. Judul dibuat semenarik mungkin untuk pembaca. Harus berisi elemen-elemen
yang menarik untuk dibahas (gejala, diagnosis, intervensi, outcome)

CONTOH : Seorang penderita dengan pneumonitis lupus


( merupakan kasus gawat darurat dan mortalitas tinggi )

Pendahualuan :
Pneumonitis lupus merupakan salah satu bentuk manifestasi lupus pada paru. PNemonitis ini
merupakan manifestasi paru yang sangat berat dengan mortalitas yang sangat tinggi . bias muncul
sebagai gejala awwal penyakit yang seringkali tidak terpikirkan bila tidak disertai gejala lupus yang lain .
pada umumnya pnemobnitis lupus terjadi pada pasien SLE yang aktif .
Pnemonitis lupus dikelompokan pada intertiial pneumonitis yang non spesifik ditandai dengan
adanya kelainan respirator system yang disertai gagal nafas dengan gejala prodromal demam dan batuk
Patogenesisnya belum difahami sepenuhnya , pada pemeriksaan histopatologi didapatkan pembentukan
membrane hialin yang selanjutnya terjadi process fibroproliferatif yang ditandai dengan membrane
hialin pada jaringan interstitial dan proliferasi fibroblast di dalam interstitialdan yang khas adanya
diffuse alveolar damage . Pathogenesis diduga adanya vaskulitis pada pembulug darah sekitar alveoli
sehingga alveoli banyak mengandung serum protein yang berasal dari vaskule yang mengalami inflamasi
bahan.
Saat ini belum ada data yang tepat berapa insiden dan factor apa saja yang memicu adanya
manifestasi pada paru.Pnemonitis lupus biasanya terjadi pada penderita SLE yang aktif, dapat sebagai
gejala awal tanpa ada gejala lain yang menyertai sehingga pnemonitis yang terkait SLE sering tidak
diwaspadai sebagai manifestasi lupus. Pnemonitis lupus progresifitasnya sangat cepat dan mudah terjadi
gagal nafas. Oleh karena itu pnemonitis lupus harus cepat penanganannya dan membutuhkan
perawatan yang khusus dan lengkap. Diagnose pasti dibutuhkan broncoscopy untuk bronchial alveolar
lavage (BAL).
. Gejala yang harus diwaspadai yaitu adanya demam, sesak, batuk, nyeri dada, hipoksemia,
dengan gambaran radiologi yaitu infiltrate yang difuse pada kedua lapangan paru. gambaran ini sangat
mirip dengan pneumonia oleh karena infeksi. Untuk membedakan keduanya memang agak sulit, untuk
itu perlu kecermatan dalam hal diagnose baik itu secara klinik maupun menginterpretasi gambaran
radiologi serta laboratorium.
Angka kejadian pnemonitis lupus sekitar 0-40%, dengan angka kematian hamper 50% dari
penderita SLE dan merupakan penyebab kematian tertinggi. Diagnose pnemonitis lupus harus cepat dan
tepat, oleh karena itu harus diwaspadai pada penderita post partum yang mendadak demam, sesak dan
gagal nafas. Demikian juga bila menjumpai wanita muda yang tidak diketahui penyebabnya mendadak
terjadi pneumonia dengan gagal nafas.

Pendahuluan
Bagian yang penting selain judul, yang berisi informasi tentang kasus yang dikaji dengan
literatur serat menjelaskan mengapa kasus ini dipresentasikan dengan menjelaskan bukti-bukti
dari literatur.
 Penjelasan topik untuk mengantarkan pembaca pada permasalahan kasus seberapa
menariknya kasus ini
 Didukung dengan literatur sesuai topik mungkin berisi definisi
 Merupakan rangkuman masalah yang sedang dibahas

Kasus : dijelaskan dengan system kronologis, cukup detail yang akan dibaca oleh
pembaca dan untuk menyimpulkan validitas kasus yang ditulis oleh penulis. Laporan kasus berisi
informasi yang didapat dari pasien harus detail dan relevan dan tidak menumbulkan perbedaan
penalaran bagi sipembaca yang dengan latar belakan ilmupengetahuan yang berbeda . dalam
kasus harus juga dutulis kondisi awal pasien saat dating kerumah sakit berikut vital signnya
serta pemeriksaan laboratorium , pemeriksaan penunkang lainnya, dan dicantumkan konsultasi
ke departemen lain dengan tujuan yang jelas
Data Demographi misalnya umur,jenis kelamin , ras , pekerjaan harus dicantumkan hal
ini penting untuk menilai lingkungan pekerjaan yang mungking mencetuskan penyakit selin itu
Dalam penulisan kasus mencantumkan keluhan utama,riwayat penyakit dahulu . pada
pemeriksaan fisik bila ada abnormalitas harus ditulis dengan jelas pemeriksaan laboratorium
yang ditulis hanya yang menyokong diagnosis baik data hasil negatip maupun postip.,
pemeriksaan hispatology, radigraphi, EKG, atau diagnostic lainnya harus dicatumkan

Kasus
1. Ditulis dengan kronologis, cukup detail untuk mengungkapkan kondisi klinis yang valid,
serta menyertakan hasil-hasil pemeriksaan klinis, laboratoris serta radiologis.
Karakterisitk pasien dan riwayat sakit tersaji dengan baik.
2. Clinical finding: riwayat penyakit, baik terkait dengan medik, keluarga dan psikososial.
Gaya hidup serta bila ada informasi tentang faktor genetik.
3. Timeline: timeline dimasukkan tanggal dan waktu yang berhubungan dengan riwayat
penyakit
4. Diagnostik: cara-cara diagnosa baik secara klinis, radiologi, laboratorium serologi,
histopatologi.
5. Diagnose dan Diagnosis banding serta prognosis
6. Terapetic focus menjelaskan apa yang dilakukan diklinik baik
7. Perjalanan penyakit ringkas dan jelas apa saja yang terjadi selama perawatan.

Diagnosis banding : diagnosis yang dibuat untuk membedakan kasus satu dengan yang
lainnya dan dicantunmkan cara mengeklusinya dalam hal ini data data yang tidak
menyokong diagnosis banding, dan ditulis dengan lugas pola pemikikiran penulis

Diskusi

Diskusi merupakan bagian terpeting pada laporan kasus. Dalam diskusi harus
mengevaluasi pasien ketepatan , validitas serta keunikkan dari kasus dan dibandingkan dengan
literature dengan kasus yang sama mungkin dari pembhasan kasus ada teori teori baru yang
harus dilakukan penelitian . penulisan pembahan tidak boleh terlalu meluas yang tidak ada
hubungannnya dengan kasus. Penulis akan lebih baik menunjukkan keterbatasan keterbatasan
dari alat diagnostic maupun sarana terapi yang memadai sehingga mengambarkan situasional
penulis saat merawat pasien bisa tergambar jelas
Diskusi merupakan bagian yang terpenting. Diskusi dimulai dengan penjelasan lebih luas
dari pendahuluan dan menerangkan kenapa kasus ini penting untuk dibahas, selanjutnya tulislah
data-data yang terkait dengan kasus, apa masalah yang sedang dilaporkan atau teori-teori baru
yang sedang didiskusikan, untuk menjelaskan bahwa kasus yang sedang anda tulis itu penting
atau informasi yang baru.
Berisi tentang Indentifikasi masalah pada kasus dianalisis sesuai dengan teori yang
relevan dan konsep dasar teori. Dan bagaimana penjelasan penyelesaian masalah yang terjadi di
kasus atau alternatif permasalahan yang ada. Dalam diskusi, pembaca harus dibuat mengerti
tentang masalah yang dikemukakan dan kendala-kendalanya, bukan membangun pengertian atau
asumsi-asumsi. Asumsi dibuat oleh penulis bila diperlukan.
Dalam penulisan diskusi dibutuhkan referensi karena untuk mendukung teori yang untuk
menyokong kasus yang sedang didiskusikan atau membantu pembaca untuk mengetahui fakta
yang asli yang digunakan untuk membahas kasus, selain itu menunjukkan keahlian dan kwalitas
penulis. Bila ada table atau gambar hanya boleh 2-3 yang berguna untuk ilustrasi dan efektif
dalam laporan kasus.
Tulisan harus efektif dan relevan, jangan menulis kata kata yang diulang ulang untuk
menghindari kebosanan pembaca. penulisan ide harus jelas dan kritis dalam berargumentasi
dalam membandingkan dengan journal lain . dalam menulis kalimat jangan terlalu pangjang dan
jangan terlalu pendek Untuk membuat tulisan sebaiknya dibuat keranggka tulisan apa saja yang
akan dibahas dalam diskusi.
Hal yang penting dalam diskusi adalah pesan yang akan disampaikan oleh penulis harus
tertulis dengan jelas betapa pentingnya pembaca harus pembaca tulisan yang penuh informative
yang berisi ide ide yang relevan dengan kontens
Permulaan menulis bangunlah suatu paragrab pada umumnya satu paragrab mengandung
kalimat utama, kalimat pendukung dan kalimat simpulan

Kesimpulan:
Kesimpulan juga merupakan bagian terpenting karena mungkin memuat informasi baru atau
informasi yang tidak lazim didapatkan yang bisa dijadikan ide untuk penelitian selanjutnya
dalam kesimpulan mengandung introduksi, kasusm, diskusi, dakam kesimpuln kasus harus
didiskripsikan secra kronologis secara singkat bersifat narrative, diskusinya harus dibandingkan
dengan literature . terakhir mencantumkan pesan pesan

Cara sitasi di dalam teks:


 Dalam bentuk apapun kata, ide, statistik, tabel, gambar, yang diambil dari suatu sumber
harus tertulis didalam pustaka.
 Fakta atau ide yang umum tidak membutuhkan sitasi

Academic writing style

Audience analysis for report


1. Siapa yang akan membaca dan mengapa? (dibaca oleh orang yang berbeda disiplin ilmu
atau departemen.
2. Apa yang dicari oleh pembaca dan tujuannya.
3. Bagaimana cara berkomunikasi dengan pembaca
4. Apa yang mungkin tidak disepakati oleh pembaca

Anda mungkin juga menyukai