Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024)
746055
muchamad_arif_sasmita@yahoo.com
Abstrak— Instalasi sistem transmisi tenaga listrik Suatu sistem hakekatnya adalah peranan penting bagi
mempunyai peralatan-peralatan yang digunakan peralatan dan manusia itu sendiri. Pemeliharaan instalasi
untuk melindungi sistem tenaga listrik tersebut terhadap Gardu Induk pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan
gangguan. Salah satunya adalah Pemutus Tenaga kepastian atau jaminan bahwa sistem suatu peralatan yang
(Circuit Breaker) yang berfungsi sebagai saklar tenaga dipelihara akan berfungsi secara optimal men ingkatkan u mur
listrik untuk menghubungkan dan memutus arus beban teknisnya dan keamanan bagi personil. Pemeliharaan Instalasi
atau arus gangguan. Saat terjadi pensaklaran, maka busur Gardu Induk dilihat dari sifat dan jenis pemeliharaan nya
api akan terjadi pada peralatan tersebut. Sehingga dibedakan dalam pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif
diperlukan media pemutus busur api yakni SF6 (Sulfur dan pemeliharaan darurat. Mengingat bidang pemeliharaan ini
hexafluoride) untuk memadamkanya. sangat diperlukan dalam sistem penyaluran, maka
Seiring dengan berjalannya waktu, maka Pemutus pemeliharaan memerlukan perencanaan, pelaksanaan,
Tenaga (Circuit Breaker) pun mengalami penurunan pengawasan dan evaluasinya yang dilaksanakan baik dit ingkat
kualitas pelayanan sehingga perlu dilakukan adanya upaya pusat, kesatuan, unit administrasi sampai unit terkecil suatu
perawatan, baik dari segi mekanik peralatan maupun yang penyalur energi listrik yakni Gardu Induk.
bersangkutan dengannya, yaitu pemadam busur api SF6 GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi)
agar dapat mempertahankan atau mengembalikan pada Ungaran terdapat bermacam-maam peralatan yang sudah
tingkat prestasi awal dan dapat beroperasi dengan menerap kan kecanggihan tekologi, salah satunya Gas Circu it
keandalan yang tinggi sehingga kontinuitas pelayanan Breaker (GCB). GCB merupakan pemutus tenaga yang
listrik akan tercapai. Disisi lain, operasi Pemutus Tenaga menggunakan gas SF6 sebagai media peredam busur api.
(Circuit Breaker) harus dilakukan secara tepat berdasarkan Makalah ini akan membahas PMT SF6 secara mendetail.
standar operasi peralatan agar terjamin keamanan baik Dimana PMT memiliki peran untuk menghubungkan
pada sistem maupun operator. dan memutus arus beban atau arus gangguan. Dengan
Pada makalah kerja praktek ini akan dibahas demikian keberhasilan suatu pemeliharan instansi gardu induk
bagaimana cara pemeliharaan dan operasi pada Pemutus ditentukan oleh keberhasilan dalam pengumpulan data-data
Tenaga (Circuit Breaker) serta mengetahui parameter- aspek perencanaan, perkiraan serta kualitas peralatan
parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat penyaluran dalam jangka panjang, menengah dan jangka
keandalan dari Pemutus Tenaga (Circuit Breaker). pendek.
B. Tujuan
Kata kunci — Pemutus Tenaga (Circuit Breaker), Operasi, Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
Pemeliharaan 1. Mengetahui prinsip kerja Pemutus Tenaga Listrik.
2. Mengetahui pengoperasian pada PMT
3. Mengetahui dan memahami cara pemeliharaan pada
I. PENDAHULUAN peralatan listrik, terutama pada PemutusTenaga Listrik
A. Latar Belakang (Circuit Breaker).
4. Mengerti gambaran mengenai peralatan tegangan tinggi
Sebagai akibat dari perkembangan teknologi pada
masa sekarang ini, maka berdampak pula dengan peningkatan
penggunaan tenaga listrik dari tahun ke tahun, baik untuk C. Batasan Masalah
kebutuhan industri, ru mah tangga maupun kebutuhan lainya.
Dalam makalah Kerja Praktek ini, penulis membatasi
Hal ini menimbu lkan masalah penyediaan tenaga listrik dalam
masalah pada pemutus tenaga tipe gas SF6 yang berada
ju mlah besar dan penyaluranya dalam ju mlah yang besar pula.
pada diameter IV Bay Ngimbang GITET Ungaran, operasi
Sehubungan dengan masalah tersebut, maka PLN sebagai
dan pemeliharaannya secara umum dan tidak membahas
perusahaan listrik Negara harus mampu memanfaatkan energi
mengenai sistem proteksi.
listrik yang ada dengan seoptimal mungkin serta sebaik-
baiknya. Agar dapat memanfaatkan energi yang ada dengan
kualitas penyaluran serta keandalan dari peralatan yang ada,
maka diperlukan operasi yang sesuai standar dan suatu sistem
pengaman dan sistem pemeliharaan yang baik.
II. DASAR TEORI
A. Pemutus Tenaga (PMT)
Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT)
merupakan peralatan saklar/switching mekanis, yang mampu
menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi
normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode
waktu tertentu) dan mmutus arus beban dalam spesifik kondisi
abnormal/gangguan seperti kondisi short sircuit/hubung
singkat.
Pemutus tenaga adalah alat yang terpasang di
Gardu Induk yang berfungsi untuk menghubungkan dan
memutus arus beban atau arus gangguan. Gambar 2 Prinsip kerja pemadaman PMT SF6
Pada waktu menghubungkan atau memutus beban akan
terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih Pada gambar 2 memperlihatkan prinsip kerja PMT SF6
dan busur api. secara umu m. Sebelu m terjad i gangguan atau dalam kondisi
Jenis med ia pemadam busur api pada pemutus tenaga normal, PMT dalam keadaan tertutup, kontak tetap dan kontak
yaitu : Gas, vaccum, minyak dan udara. PMT jenis gas bergerak masih terhubung (a). Saat terjad i gangguan, kontak
,menggunakan gas SF6 (hexafluoride). Sifat-sifat gas SF6 bergerak d itarik oleh mekan ik penggerak namun gas SF6
adalah tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun belum dilepaskan (b). Ket ika kontak bergerak dan kontak
Sifat gas SF6 sebagai bahan pemadam busur adalah tetap benar-benar terpisah, akan muncul busur api akibat arus
cepat kembali sebagai dielektrik, tidak terjadi karbon selama yang besar, kemudian gas SF6 d ilepaskan untuk memadamkan
terjadi busur, tidak mudah terbakar, thermal conductivity nya busur api tersebut (c). Beberapa saat kemudian busur api
yang baik, tidak menimbulkan bunyi berisik. padam (d).
PMT berdasarkan mekan ik penggerak dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1. PMT Single Pole
PMT tipe in i mempunyai mekanik penggerak pada
masing-masing pole, u mu mnya PMT jen is ini dipasang
pada bay penghantar agar PMT bisa reclose satu fasa.
Menurut jenis penggerak Pemutus Tenaga dibedakan Gambar 6 Meter T ekanan SF6
menjadi :
1. Mekanik jenis Spring
III. PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA GARDU
2. Mekanik Hidrolik INDUK TEGANGAN EKSTRA TINGGI (GITET) 500
3. Pneumatik KV UNGARAN
B. SF6
Hingga saat ini sebanyak 80% gas S6 yang diproduksi A. Data Teknik Pemutus Tenaga (PMT)
di seluruh dunia dipakai sebagai med ia isolasi dalam system
kelistrikan. Hal ini d isebabkan oleh sifat-sifat gas SF6 sebagai
berikut
- Penghantar panas (thermal conductivity) yang bersifat
dapat mendisipasikan panas yang timbul pada peralatan
- Isolasi yang sangat baik (excellent insulating)
- Mampu memadamkan busur api (arc)
- Viskositas rendah
- Stabil, tidak mudah bereaksi
Sifat dielektrik yang bagus pada SF6 karena luasnya
penampang mo leku l SF6 dan electron affinity
(Electronegativity) yang besar dari atom flour. Dengan adanya
Gambar 7 Pemutus T enaga (PMT )
retak
Merk : SIEMENS GERMANY Mekanik Kotor Bersih Normal
Type : 3AP2F1 penggerak
Ur (rated Voltage) : 550 kV 4 Mekanik penggerak
Up / BIL : 1550 kV Mekanik Normal Normal Normal
Us : 1175 kV penggerak
Frekuensi : 50 Hz Mur baut Kencang Kencang Normal
In : 3150 A Pelumas pada Baik Baik Normal
Breaking Current : 40 kA roda gigi &
Standart : IEC 6227 pegas
Mass / Pole : 2650 kg transmisi
Tahun : 2010 Pengungkit Normal Normal Normal
No Seri : 69 / 35110823 /lengan
Macam : 6CB penggerak
Standar : IEC 5 Minyak (khusus jenis LOC)
Jenis Media Gas/Oil : SF6 Level minyak - - -
Tekanan Udara Gas : 7,5 Bar
Kondisi - - -
Berat Gas SF6 : 24,7 Kg minyak
Pasangan : Luar
(warna)
Kebocoran / - - -
B. Pemeliharaan Pemutus Tenaga (PMT)
rembes
1. In Service / Visual Inspection
6 Percobaan ON /OFF PMT
In Service Inspection adalah inspeksi/pemeriksaan
Posisi ON Normal Normal Normal
terhadap peralatan yang dilaksanakan dalam keadaan
peralatan beroperasi/bertegangan (on-line), dengan Posisi OFF Normal Normal Normal
Menggunakan 5 panca indera (five senses) dan metering Indikasi Normal Normal Normal
secara sederhana, dengan pelaksanaan periode tertentu (Harian, posisi ON
Mingguan, Bulanan, Tahunan). /OFF
Inspeksi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui /
memon itor kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa Pemutus
sederhana/umum (seperti Thermo Gun) yang dilaksanakan Tenaga tersebut dalam kondisi normal. Hasil pemeliharaan
oleh petugas operator/asisten supervisor di gardu induk atau menunjukkan bahwa dengan dilaku kannya pemeliharaan,
petugas pemeliharaan/supervisor gardu induk (untuk kondisi peralatan menjadi lebih baik.
UPT/Region PLN P3B JB).
2. In Service Measurement / On Line Monitoring
Tabel 1 Data hasil pemeliharaan PMT Merupakan pengukuran yang dilaku kan pada periode
No Peralatan Kondisi Kondisi Simpulan tertentu dalam keadaan peralatan bertegangan (On Line).
yang Awal Akhir Pengukuran dan/atau pemantauan yang dilaku kan
diperiksa bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi peralatan
1 Pentanahan (grounding) dengan menggunakan alat ukur yang advanced (seperti
Kawat Baik Baik Normal Thermal Image thermovision) yang dilaku kan oleh petugas
pentanahan pemeliharaan.
Terminal Baik Baik Normal
pentanahan 3. Shutdown Measurement / Shutdown Function Check
2 Lemari/Box Kontrol Merupakan pengukuran yang dilaku kan pada periode
Baut-baut Kencang Kencang Normal tertentu dalam keadaan peralatan tidak bertegangan (Off Line).
wiring Pengukuran dilaku kan bertujuan untuk mengetahui
kontrol & kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur sederhana
proteksi serta advanced yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan.
Kebersihan Bersih Bersih Normal
Heater Normal Normal Normal 3.1 Pengukuran Tahanan Isolasi
Sumber Normal Normal Normal Kebocoran arus yang menembus isolasi peralatan listrik
tegangan memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara
AC/DC meyakin kan bahwa PMT cukup aman untuk diberi tegangan
Lubang Tidak Tidak ada Normal adalah dengan mengukur tahanan isolasinya. Kebocoran arus
binatang ada yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan akan memberikan
3 Bodi & Isolator jaminan bagi PMT itu sendiri sehingga terhindar dari
Kebersihan Kotor Bersih Normal kegagalan isolasi.
Bagian bodi Tidak Tidak ada Normal Pengukuran tahanan isolasi pemutus tenaga (PMT)
yang lecet ada ialah proses pengukuran dengan s uatu alat ukur Insulation
/berkarat Tester (megger) untuk memperoleh hasil (nilai/besaran)
Bagian Tidak Tidak ada Normal tahanan isolasi pemutus tenaga antara bagian yang diberi
bushing yang ada tegangan (fasa) terhadap badan (case) yang ditanahkan
maupun antara terminal masukan (I/P terminal) dengan sehingga kerugian tekn is juga men jadi besar, tetapi mas alah
terminal keluaran (O/P terminal) pada fasa yang sama. ini dapat dikendalikan dengan cara menurunkan tahanan
Pada dasarnya pengukuran tahan isolasi PMTadalah kontak dengan membuat dan memelihara nilai tahanan kontak
untuk mengetahui besar/nilai kebocoran arus (leakage current) sekecil mungkin. Jadi pemeliharaan tahanan kontak sangat
yang terjadi antara bagian yang bertegangan I/P terminal dan diperlukan sehingga nilainya memenuhi syarat nilai tahanan
O/P terminal terhadap tanah. kontak.
B Saran
1. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker) yang menggunakan
med ia gas SF6 harus selalu dilaku kan monitoring
tekanan gas SF6 untuk keandalan dalam bekerja.
2. Mekanik Pemutus Tenaga (Circuit Breaker) harus
selalu dibersihkan agar tidak terjadi korosi akibat kotor
karena debu maupun kelembapan udara.
3. Dalam pelaksanaan manuver pembebasan tegangan
maupun energizing, pengoperasian peralatan (PMT,
PMS, ES) harus sesuai aturan baku/ SOP.