Abstrak
Tingginya permasalahan gigi berlubang di Indonesia belum bisa meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di BP gigi Puskesmas Way Laga serta belum sesuai dengan target
yaitu minimal sekali dalam 6 bulan .Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
jumlah kunjungan pelayanan kesehatan gigi di BP Gigi Puskesmas Way Laga Kecamatan Panjang Kota Bandar
Lampung. Pendekatan cross sectional dilakukan dengan sampel 62 orang yang memanfaatkan BP Gigi
Puskesmas Way Laga yang diperoleh dengan teknik quota sampling dengan variabel jarak, sosial ekonomi
masyarakat dan kepuasan masyarakat terhadap tingkat kunjungan masyarakat. Hasil uji statistik menggunakan
chi square (tingkat kepercayaan 95 %) menunjukkan bahwa jarak (p = 0,204) dan kepuasan masyarakat (p =
0,40) tidak berhubungan dengan tingkat kunjungan masyarakat ke BP Gigi Puskesmas Way Laga. Dari hasil
penelitian disimpulkan yang berhubungan dengan tingkat kunjungan pada pelayanan gigi di BP Gigi Puskesmas
Way Laga adalah sosial ekonomi masyarakat (p=0,02) dimana dalam mengakses Puskesmas Way Laga
memerlukan biaya untuk transportasi. Saran dalam penelitian ini Puskesmas Way Laga dianjurkan untuk
melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkunjung ke pelayanan kesehatan
gigi serta membuka akses pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Pembantu untuk meningkatkan jumlah
kunjungan ke BP Gigi.
Abstract
The high number of cavities problem in Indonesia has not been able to increase the number of people who utilize
health services in dental BP local health clinic Way Laga, which is at least once in 6 months. This study was
conducted to determine the factors associated with the number of dental health services visits in dental BP local
health clinic Way Laga, Panjang, Bandar Lampung. This cross sectional study gets 62 people who utilize dental
BP local health by using quota sampling technique with variables distance, people’s socio-economic and
people's satisfaction with the level of public visits. Statistically review using chi square method shows that socio-
economic related to level of public visits to dental BP local health clinic Way Laga, where as distance (p=0,204)
and customer satisfaction (p=0,40) isn’t related . Factor to increase level of public visit to dental BP local health
clinic Way Laga is socio-economic (p=0,02), because people spend transportation cost to reach local health
clinic. Suggestion of this study are dental BP local health clinic Way Laga should increase people’s awareness of
dental health visit and open dental health service in local health clinic branch to increase dental BP visit.
Korespondensi: drg. Avoanita Yosa, M.Kes. Jurusan Keperawatan Gigi. Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
Jln. Soekarno-Hatta No. 1 Bandar Lampung. Mobile 085279628373. e-mail : yosaavoanita@yahoo.co.id
Berdasarkan tabel 5, hasil uji chi-square, disimpulkan bahwa jarak tidak berhubungan
nilai p=0,204 Ini berarti p > 0,05 maka dengan frekuensi tingkat kunjungan masyarakat
keputusannya Ho gagal ditolak, sehingga dapat
di BP Gigi Puskesmas Way Laga Kota Bandar Tingkat kunjungan ke pelayanan kesehatan
Lampung tahun 2013. sebenarnya bukan hanya dilihat dari jarak
Berdasarkan table 6, hasil uji chi-square diukur berdasarkan kilometer atau persepsi
didapatkan nilai p=0,02, ini berarti nilai p < kesulitan jarak tempuh saja. Jarak kepentingan
0,05. Maka keputusannya Ho ditolak, sehingga seharusnya juga perlu dipertanyakan, karena
dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi ada kemungkinan menurut Sudarma M (2009)
berhubungan dengan frekuensi tingkat jarak kepentingan juga menghambat
kunjungan masyarakat di BP Gigi Puskesmas meningkatnya tingkat kunjungan ke pelayanan
Way Laga Kota Bandar Lampung tahun 2013. kesehatan. Masyarakat belum merasakan bahwa
Berdasarkan tabel 7 hasil uji chi-square kesehatan gigi dan mulut penting untuk
didapatkan nilain p=0,40 (p>0,05). Ini berarti diperhatikan.
nilai Ho gagal ditolak, sehingga dapat Jarak tidak berhubungan dengan tingkat
disimpulkan bahwa kepuasan masyarakat tidak kunjungan ke BP gigi di Way Laga Kota
berhubungan dengan frekuensi tingkat Bandar Lampung, kemungkinan karena adanya
kunjungan masyarakat di BP Gigi Puskesmas kendaraan umum yang dapat menjangkau
Way Laga Kota Bandar Lampung tahun 2013. Puskesmas Way Laga, walaupun faktor
topografi yang bergunung dan sulitnya mencari
kendaraan untuk mengakses Puskesmas Way
Pembahasan Laga dari tempat tinggal masyarakat seperti
masyarakat di daerah Way Gubak yang
Hubungan jarak dengan frekuensi tingkat lokasinya bergunung dan dengan jarak kurang
kunjungan lebih 10 km.
Hasil dari analisis yang dilakukan terhadap Hubungan sosial ekonomi masyarakat
faktor jarak dengan fekuensi tingkat kunjungan terhadap frekuensi kunjungan
masyarakat di BP Gigi Puskesmas Way Laga
Kota Bandar Lampung menunjukkan tidak ada Analisis yang dilakukan terhadap faktor
hubungan jarak dengan frekuensi tingkat sosial ekonomi masyarakat dengan frekuensi
kunjungan masyarakat di BP Gigi Puskesmas tingkat kunjungan di BP Gigi Puskesmas Way
Way Laga Kota Bandar Lampung dengan nilai Laga Kota Bandar Lampung dengan nilai
p = 0,204 p = 0,02 menunjukkan ada hubungan antara
Tidak adanya hubungan antara jarak dan sosial ekonomi masyarakat dengan frekuensi
frekuensi tingkat kunjungan masyarakat ini tingkat kunjungan masyarakat di BP Gigi
tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung.
oleh Kristina dkk (2008)7 yaitu jarak Ada hubungan antara sosial ekonomi
berhubungan dengan tingkat kunjungan masyarakat dengan frekuensi tingkat kunjungan
masyarakat ke pusat Pelayanan Kesehatan. masyarakat ini sejalan dengan teori yang
Artinya semakin dekat tempat tinggal disampaikan oleh Budisuari (2010)9 yaitu sosial
masyarakat terhadap Puskesmas akan semakin ekonomi masyarakat dapat berhubungan dengan
besar pula jumlah kunjungan ke pusat tingkat kunjungan masyarakat. Kondisi sosial
pelayanan kesehatan tersebut, demikian juga ekonomi masyarakat mempengaruhi pangsa
sebaliknya semakin jauh tempat tinggal pasar yang akan dilayani, apakah dalam
masyarakat dengan Pusat Pelayanan kesehatan pemberian pelayanan diberikan secara
Masyarakat akan semakin rendah tingkat komprehensif dan lengkap.
kunjungan masyarakat terhadap pusat Pengaruh sosial ekonomi masyarakat
pelayanan kesehatan tersebut. Hal ini diperkuat dengan frekuensi tingkat kunjungan masyarakat
oleh penelitian dari Appolonia (2009)8 yang di BP Gigi Puskesmas Way Laga sendiri sangat
menyatakan bahwa lokal atau jarak dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi
berhubungan dengan jumlah kunjungan pasien masyarakat, hal ini disebabkan mayoritas
di klinik gigi Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Way
Kesehatan Departemen Kesehatan RI Kupang Laga bekerja sebagai buruh dan karyawan
tahun 2009. Tetapi hasil penelitian ini sejalan pabrik sehingga apabila biaya yang dikeluarkan
dengan hasil penelitian Yani Sriningsih (2012) untuk mengakses puskesmas semakin besar
yang menyatakan bahwa jangkauan pelayanan maka tingkat kunjungan akan semakin rendah,
tidak berkorelasi dengan tingkat kunjungan di demikian juga dengan sebaliknya apabila biaya
Puskesmas Kabupaten Muaro Jambi. yang dikeluarkan untuk mengakses puskesmas
kecil maka tingkat kunjungan akan semakin kunjungan masyarakat di BP Gigi Puskesmas
tinggi . Way Laga Kota Bandar Lampung karena nilai
p = 0,40 (p> 0,05).
Hubungan Kepuasan dengan frekuensi Berdasarkan simpulan tersebut diharapkan
kunjungan masyarakat Puskesmas Way Laga dalam melakukan
tindakan untuk meningkatkan kunjungan
Nilai uji statistik chi square antara faktor masyarakat khususnya di BP Gigi seharusnya
kepuasan masyarakat dengan frekuensi tingkat memberikan pelayanan secara komprehensif
kunjungan masyarakat di BP Gigi Puskesmas dan lengkap, sehingga masyarakat walaupun
Way Laga Kota Bandar Lampung dengan nilai jarak berhubungan dengan tingkat kunjungan
p = 0,40. Ini membuktikan bahwa kepuasan akan tetapi dengan pelayanan yang diberikan
masyarakat tidak berhubungan dengan tingkat lengkap dan komprehensif diharapkan tingkat
kunjungan masyarakat di BP Gigi Puskesmas kunjungan akan meningkat .
Way Laga, hal ini bertentangan dengan teori Selain itu agar dapat mempermudah akses
yang disampaikan oleh Budisuari (2004)10 yang pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut
menyatakan tingkat kepuasan masyarakat dapat diharapkan Puskesmas dapat membuka
berhubungan dengan jumlah kunjungan Puskesmas Pembantu di wilayah yang jauh dari
masyarakat ke puskesmas, hal ini tidak berlaku Puskesmas untuk memperkecil pengeluaran
di Puskesmas Way Laga. Hal yang sesuai masyarakat dalam memperoleh pelayanan
dengan hasil penelitian di Puskesmas Way Laga kesehatan
adalah hasil penelitian Munawaroh (2011) di Untuk masyarakat diharapkan akan lebih
Rumah Sakit Umum Aisyyah Ponorogo yang meningkatkan kepeduliannya terhadap
menyatakan bahwa kepuasan tidak kesehatan gigi dan mulut, serta tidak menunda-
berhubungan dengan loyalitas/tingkat nunda untuk memeriksakan gigi paling tidak
kunjungan pasien . enam bulan sekali.
Kepuasan belum tentu menyebabkan
loyalitas/tingkat kunjungan pasien, tetapi
loyalitas /tingkat kunjungan pasien biasanya Daftar Pustaka
diawali dengan kepuasan terlebih dahulu.
Frekuensi kunjungan masyarakat di BP Gigi 1. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2010.
Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung, Profil Dinkes Propinsi Lampung. Bandar
cenderung lebih banyak yang menyatakan Lampung
kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan
termasuk dalam melakukan pemeriksaan gigi ke 2. Madona, R. 2012. Gambaran Tingkat
puskesmas lebih banyak yang selama 6 bulan kunjungan pasien ke BP Gigi Puskesmas di
sekali memeriksakan gigi ke puskesmas Bandar Lampung. Laporan penelitian,
dibandingkan dengan masyarakat yang Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
menyatakan sangat puas atau dengan kata lain Jurusan Keperawatan Gigi. Bandar
pada masyarakat yang berkunjung ke BP gigi Lampung
Puskesmas Way Laga lebih dari 6 bulan sekali
untuk memeriksakan giginya. 3. DepKes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Jakarta
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Berdasar ke tiga faktor yang dilakukan 4. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
penelitian yaitu jarak, sosial ekonomi Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
masyarakat dan kepuasan masyarakat terhadap
tingkat kunjungan masyarakat ke BP Gigi 5. Arikunto. 2006. Prosedur penelitian statistik
Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung praktik. Edisi revisi VI. Jakarta: Rineka
tahun 2013 hanya ada satu faktor yang Cipta.
berhubungan secara bermakna yaitu faktor
sosial ekonomi masyarakat dengan nilai 6. Kristina dkk. 2008. Perilaku pengobatan
p = 0,02 (p< 0,05). Faktor jarak tidak ada sendiri yang rasional pada masyarakat
hubungan dengan frekuensi tingkat kunjungan kecamatan Depok dan Cangkringan
masyarakat di BP Gigi Puskesmas Way Laga Kabupaten Sleman. Skripsi. Universitas
Kota Bandar Lampung karena nilai p = 0,204 Gajahmada. Yogyakarta
(p>0,05). Kepuasan masyarakat tidak
berhubungan dengan frekuensi tingkat