Disusun oleh :
1
DAFTAR ISI
BAB IV Penutup
Kesimpulan ............................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat
besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Operasi Bedah Jantung ?
2. Bagaimana Pengertian Bedah Jantung ?
3. Apa Klasifikasi Bedah Jantung ?
4. Apa Tujuan Operasi Bedah Jantung ?
5. Apa Indikasi Bedah Jantung ?
6. Apa Toleransi Dan Perkiraan Risiko Operasi ?
7. Bagaimana Waktu Terbaik Untuk Operasi ?
8. Bagaimana Pemilihan Teknik Operasi ?
9. Apa Pengertian Diet Post Operasi ?
10. Apa Jenis Diet Dan Pemberian ?
11. Apa Contoh Diet Post Operasi Pada Kasus Bedah Jantung ?
12. Bagaimana Tips Perawatan Pasca Operasi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu operasi bedah jantung.
2. Mengetahui diet post operasi bedah jantung.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
8. Transplantasi jantung yaitu mengganti jantung seseorang yang tidak
mungkin diperbaiki lagi dengan jantung donor dari penderita yang
meninggal
9. karena sebab lain.
10. Transmyocardial laser revascularization (TLR). Operasi jantung laser
biasanya dilakukan saat penanganan-penanganan sebelumnya telah gagal.
11. Pada operasi jantung jenis ini, dokter akan menggunakan teknologi laser
untuk membuat saluran di otot jantung. Tujuannya agar saluran tersebut
mampu membuat darah mengalir lebih lancar.
12. Percutaneous Transluminal Coronary Angiplasly (PTCA), atau
AngioplastiKoroner, adalah prosedur non-bedah dengan sayatan minimal
yang digunakan untuk membuka pembuluh darah yang menyempit.
Prosedur ini menggunakan kateter yang lentur dengan balon di ujungnya,
yang dikembungkan pada lekanan tinggi di dalam dinding arteri yang
menyempit. Tindakan ini akan merontokkan plak dalam pembuluh darah
dan memperbaiki aliran darah ke otot jantung.
1. “Left to rigth shunt” sama atau lebih dari 1,5 (aliran paru dibandingkan
aliran
2. ke sistemik 1,5).
3. “Cyanotic heart disease”.
4. Kelainan anatomi pembuluh darah besar dan koroner
5. Stenosis katub yang berat (symtomatik).
6. Regurgitasi katub yang berat (symtomatik)
7. Angina pektoris kelas III dan IV menurut Canadian Cardiology Society
8. (CCS).
9. “Unstable angina pectoris”.
10. Aneurisma dinding ventrikel kiri akibat suatu infark miokardium akut.
11. Komplikasi akibat infark miokardium akut seperti VSD dan mitral
regurgitasi yang berat karena ruptur otot papilaris.
12. “Arrhytmia” jantung misalnya WPW syndrom.
13. Endokarditis atau infeksi katub jantung.
14. Tumor dalam rongga jantung yang menyebabkan obstruksi pada katub
misalnya myxoma.
15. Trauma jantung dengan tamponade atau perdarahan.
6
E. Toleransi dan Perkiraan Risiko Operasi
Toleransi terhadap operasi diperkirakan berdasarkan keadaan umum
penderita yang biasanya ditentukan dengan klasifikasi fungsional dari New
York Heart Association.
o Klas I : Keluhan dirasakan bila bekerja sangat berat misalnya berlari.
o Klas II : Keluhan dirasakan bila aktifitas cukup berat misalnya berjalan
cepat.
o Klas III : Keluhan dirasakan bila aktifitas lebih berat dari pekerjaan sehari-
hari.
o Klas IV : Keluhan sudah dirasakan pada aktifitas primer seperti untuk
makan
o dan lain-lain sehingga penderita harus tetap berbaring ditempat tidur.
7
H. Sayatan Operasi
1. Mid Sternotomi
Posisi klien terlentang, kepala ekstensi dan daerah vertebra antara skapula
kanan dan kiri diganjal secukupnya sehingga insisi cukup bebas. Harus
diperhatikan dalam setiap posisi :
a) Seluruh daerah yang mengalami tekananan harus dilindungi dengan
bantal atau karet busa misalnya kepala, daerah sakrum dan tumit.
b) Tidak boleh ada barang-barang logam yang keras, kontak langsung
dengan penderita sehingga dapat terjadi dekubitus.
c) Pemasangan “lead EKG”, kateter urin, selang infus tidak boleh
“kinking” dan melewati bawah kulit klien sehingga menimbulkan
bekas.
d) Pemasangan “plate katerisasi” pada otot pinggul dan hati-hati
terhadap N. Ischiadicus yang berjalan di daerah sakrum dan penderita
harus dihubungkan dengan kabel yang ke bumi. Posisi penderita harus
difiksasi dengan stabil sehingga tidak mudah meluncur kalau meja
operasi diputar atau tidak bergerak kalu dilakukan shock listrik. Insisi
kulit pada daerah median mulai dari atas suprasternal notch vertikal
sampai 3 cm di bawah prosesus xyphoideus dengan pisau No. 24 bila
klien dewasa, untuk bayi dan anak-anak dengan pisau No. 15.
Hemostasis dengan kauterisasi fasia sampai ligamen subra sternal
dipotong, begitu juga prosesus xyphoideus ibelah dengan gunting
kasar. Hemostasis dari vena yang melintang di atas prosesus
xyphoideus harus baik. Tulang sternum dibelah dengan gergaji listrik
biasanya dari arah prosesus xypoideus ke atas dan saat itu paru-paru
dikolapskan beberapa detik untuk menghindari terbukanya pleura.
Hemastasis pinggir sternum dengan kauter dan bila perlu gunakan
bone wak. Selanjutnya sisa-sisa kelenjar timus, didiseksi sampai vena
inominata kelihatan bebas. Perikardium dibuka di tengah atau agak ke
kanan apabila akan digunakan untuk “patch” dan dilebarkan sedikit
kearah lateral dibagian proksimal dan diafragma. Perikardium difixir
ke pinggir luka sehingga jantung agak terangkat. Apabila prosedur
utama telah selesai dan dinding dada akan ditutup maka harus
diyakini benar bahwa hemostasis terhadap semua bekas insisi dan
jahitan telah aman, perikardium kalau perlu tidak usah ditutup rapat,
dipasang drain untuk mengeluarkan sisa darah, sternum diikat dengan
kawat. Harus diingat saat menutup sternum apakah ada pengaruh
terhadap tekanan darah terutama kalau tekanan darah turun. Jahitan
kulit subkutikuler atau kutikuler dengan dexon.
8
2. Torakotomi posterolateral
Sayatan ini biasanya untuk klien koarktasio aorta, PDA, shunt atau
aneurisma aorta desenden. Posisi klien miring ke kanan dengan syarat-
syarat seperti di atas. Insisi kulit mulai dari garis aksila tengah ke posterior
kira-kira 2 cm di bawah angulus inferior skapula dan prosesus spinosus
vertebra. Kulit, subkutis, otot latisimus dorsi dipotong dengan hemostasis
yang baik dengan kauter dan otot seratus anterios hanya dibelah dan
dipotong pada insertionya. Rongga toraks dibuka pada sela iga ke 4
dengan diseksi di bagian atas iga ke V untuk menghindari pembuluh
darah. Setelah selesai rongga toraks ditutup dengan mengikat iga dengan
jahitan absorbable dan selanjutnya otot diapraksimasi kembali seperti
aslinya dan kulit dijahit subkutikuler.
3. Torakotomi Anterolateral
Posisi penderita terlentang dan bagian kiri diganjal sedikit sehingga
lebih tinggi atau miring 45 . Insisi pada sela iga ke V. Pendekatan ini
untuk emergensi karena luka tusuk jantung dengan tamponade atau hanya
perikardiotomi banding pulmonalis.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan
kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah
pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
10
C. Syarat Diet
11
2. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
a) Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I.
b) Cara Memberikan Makanan
c) Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih,
sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari
selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung
keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan
parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat
mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh
diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman yang
mengandung karbondioksida.
1. Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula
infus yang cukup.
2. Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe)
tanpa susu atau jus buah.
12
3. Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan.
Pemberian makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali
glukosa dalam air, ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari
larutan garam.
4. Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi
protein boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat
dihilangkan dari pemberian makanan bagi pembuluh darah.
5. Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100
gram. Protein harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara
oral sudah bisa diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus
dapat dihentikan.
6. Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien.
7. Beberapa pasien yang kantung operasi bedah jantung, mungkin lebih
merasa nyaman dengan diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau
bahkan beberapa bulan setelah operasi.
F. Tips Perawatan pasca Operasi
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam,
ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan
kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
G. Diet Makanan
13
makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus,
makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak
merangsang pada saluran cerna.
Tujuan diet makanan biasa adalah memberikan makanan sesuai
kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh.
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah:
a) energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan
istirahat;
b) protein 10-15% dari kebutuhan energi total;
c) lemak 10-25% dari kebutuhan energi total;
d) karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total;
e) cukup mineral, vitamin dan kaya serat;
f) makanan tidak merangsang saluran cerna;
g) makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.
14
memberikan makanan dalam bentuk semi padat sejumlah yang mendekati
kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi
terhadap bentuk makanan yang lebih padat. Syarat-syarat diet makanan
saring adalah:
a) hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena
kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan tiamin;
b) rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender;
c) diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
15
Beberapa jenis makanan yang membantu diet post operasi bedah
jantung, dibawah ini merupakan makanan yang bisa membantu menjaga
kesehatan jantung :
1. Yoghurt
2. Kismis.
Obat jantung alami lainnya adalah kismis. Penelitian yang
dilakukan menunjukkan hasil bahwa kandungan antioksidan yang ada
di dalam kismis bisa membantu dalam melawan jenis bakteri muncul
yang bisa menyebabkan dari terjadinya peradangan dan munculnya
penyakit gusi.
3. Bijibijian
Bijibijian sebagai obat jantung alami yang bisa membantu
membuat tubuh lebih ramping dan lebih langsung. Mereka yang
mempunyai ukuran tubuh lebih langsing biasanya mempunyai resiko
dari penyakit jantung yang lebih rendah. Kandungan yang ada di
dalam bijibijian adalah kandungan seperti antioksidan, fitoestrogen,
dan kandungan fitosterol di dalamnya yang sangat melindungi dan
mencegah terjadinya penyakit jantung koroner. Serat yang ada di
dalam bijibijian yang mempunyai manfaat sangat baik utntuk studi
atau penelitian yang berkaitan dengan diet tinggi serat dan juga
dengan rendahnya dari resiko penyakit jantung.
4. Kacang hijau
Kacang hijau sebagai obat jantung alami yang bisa membantu
mengatasi penyakit jantung jika dikonsumsi dengan teratur. Salah satu
penelitian yang dilakukan menyarankan untuk mengonsumsi paling
tidak ½ cangkir kacang hijau yang dikonsumsi dalam setiap harinya
maka bisa membantu dalam menurunkan kolesterol tinggi. Kacang
16
hijau merupakan salah satu jenis kacangkacangan yang bisa larut dan
juga mengandung zat yang sangat baik dalam menurunkan kolesterol
tinggi. Kandungan nutrisi yang sangat baik yang ada di dalam kacang
hijau sangat baik bagi kesehatan, yakni salah satunya adalah
kandungan flavonoid yang sangat baik untuk bekerja dalam
menghambat adhesi trombosit yang ada di dalam darah sehingga bisa
membantu menurunkan resiko dari terjadinya serangan jantung.
5. Ikan salmon.
Dengan mengonsumsi paling tidak 23 porsi ikan dalam satu
minggu bisa membantu mengurangi resiko penyakit jantung koroner
untuk jangka panjang. Jenis ikan seperti ikan salmon merupakan
29/3/2016 Perawatan Pasca Operasi Jantung
http://obatjantung.org/perawatanpascaoperasijantung/ 3/4 salah satu
jenis ikan yang sangat baik dengan kandungan asam lemak omega 3
di dalamnya yang bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi
dan juga bisa membantu dalam mencegah terjadinya irama jantung
yang tidak teratur atau jantung aritmia. Itulah informasi mengenai
obat jantung. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semua.
Terimakasih
17
Contoh Diet Makanan Pada Post Operasi Bedah Jantung
18
Contoh Menu Diet :
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada diet pre operasi, Jika operasi Anda akan berada di bagian dari
sistem pencernaan Anda, memiliki makanan dalam sistem Anda bisa
mempersulit operasi dan menyebabkan infeksi atau menyebabkan operasi
dibatalkan. Jika Anda memiliki makanan atau cairan di perut Anda selama
operasi Anda, Anda bisa muntah sementara di bawah anestesi. Janganlah
makan makanan berat selama 8 – 12 jam, dan makanlah salad atau sup unuk
makanan terakhir sebelum operasi.
Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan
kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah
pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit
penyerta. Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi atau pembedahan
dapat diperpendek melalui pemberian zat gizi yang cukup. Hal yang juga
harus diperhatikan dalam pemberian diet pasca operasi untuk mencapai hasil
yang optimal adalah mengenai karakter individu pasien.
Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut:
Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-
sebelum-operasi-dapat-mempercepat-masa-pemulihan
http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-diet
Jurnal E-book :
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN DAN KONSEP DASAR BEDAH
JANTUNG : 2014
Brosur Diet Penyakit Jantung
21