Matematika Sebagai Produk Budaya
Matematika Sebagai Produk Budaya
NIM : 1710118210032
Prodi : Pendidikan Matematika
M.K : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil karya, karsa, dan cipta manusia.
Kebudayaan dapat berwujud ide atau gagasan, aktivitas, maupun benda-benda atau
artefak. Setiap masyarakat memiliki kebudayaannya masing-masing, yang berbeda
dari kebudayaan masyarakat lain. Perbedaan itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan
1
alam dan juga kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Salah satu hasil karya manusia yang sangat berguna dan dibutuhkan adalah
matematika. Matematika sering dianggap sebagai ilmu berhitung. Padahal,
matematika jauh lebih luas daripada itu. Dalam laman Wikipedia, matematika
'didefinisikan' sebagai kajian tentang topik-topik seperti kuantitas (bilangan),
struktur, ruang, dan perubahan. Dalam mempelajari topik-topik tersebut,
matematikawan mencari pola dan menggunakannya untuk merumuskan dalil atau
fakta-fakta yang menarik, dengan menyertakan pembuktian matematikanya.
Matematika adalah ilmu yang berurusan dengan gagasan, serta proses berpikir yang
logis dan sistematis. Menurut De Lange, sebagaimana dikutip Fadjar Shadiq (2014),
matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan tentang pola, baik pola
di alam maupun pola yang muncul dari pemikiran. Pola-pola tersebut dapat
berbentuk riil maupun imajinasi, dapat dilihat ataupun tidak, statis ataupun dinamis,
bersifat kualitatif ataupun kuantitatif, memiliki manfaat ataupun hanya sebagai
hiburan. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari kedalaman
ruang dan waktu, atau dari alam pemikiran manusia.
2
dan selanjutnya oleh bangsa Eropa. Hingga kini, matematika menjadi salah satu
ilmu yang paling penting dan paling luas penerapannya dalam berbagai bidang.
Berbeda dengan sains yang objek kajiannya berupa alam yang berwujud
nyata, objek kajian matematika berwujud abstrak, berupa gagasan. Dari gagasan
tersebut, matematikawan lalu membuat definisi yang berkaitan. Kemudian mereka
mencoba mencari pola-pola serta akibatnya, dan berusaha menemukan fakta-fakta
(teorema-teorema) terkait gagasan tersebut. Jika dalam sains, observasi dan/atau
percobaan perlu dilakukan untuk membuktikan kebenaran suatu teori, dalam
matematika tidak demikian. Untuk membuktikan kebenaran suatu teori atau
pernyataan dalam matematika, diperlukan penalaran yang berpijak pada logika,
serta definisi dan/atau teorema (pernyataan) yang telah terbukti kebenarannya.
3
memecahkan masalah manusia terutama yang berkaitan dengan sains dan
teknologi. Karena pada hakikatnya, matematika adalah produk budaya manusia,
yang lahir karena kebutuhan manusia untuk memecahkan masalahnya.
Sebagai warga negara Indonesia, tentu kita ingin bangsa dan negara kita
maju. Dalam sejarahnya, peradaban-peradaban maju—seperti Mesir Kuno, Yunani,
Islam pada abad pertengahan, dan peradaban Barat pada zaman modern—adalah
peradaban yang menguasai sains dan teknologi. Mereka yang menguasai sains dan
teknologi ialah mereka yang menguasai matematika. Untuk itu diperlukan usaha
bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan matematika,
serta sains dan teknologi, di Indonesia. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu
perbaikan kurikulum pembelajaran, fasilitas pendidikan dasar dan menengah,
kualitas tenaga pendidik, buku serta sumber pembelajaran yang berkualitas, juga
peningkatan riset dalam matematika di perguruan tinggi.
4
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/history_of_mathematics.
https://en.wikipedia.org/wiki/mathematics.