OLEH:
KELOMPOK I
FITRIYANI
NURFADILAH ABSA
ARMANSYAH
NURJAYANTI SAMAD
NURFITRA FADIYAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka
usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Kewirausahaan
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka
usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan
kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang
baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen
baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter
mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis
e. Penrose (1963)
kewirausahaan.
f. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.
berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul
resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa
1. Ciri-ciri Kewirausahaan
a) Percaya diri.
c) Pengambilan resiko.
d) Kepemimpinan.
e) Keorisinilan.
2. Watak Kewirausahaan
1. Tahap-tahap Kewirausahaan
1. Kepercayaan diri
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
2. Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus
berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan
proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
2007 : 10 – 12) :
a) proses inovasi
b) proses pemicu
c) proses pelaksanaan
d) proses pertumbuhan
a) mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang
pernah dilakukan,
(POAC),
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak
kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus
pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan
prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang
diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala
aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding
sebelumnya.
4. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki
seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana
ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk
baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata
sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya
teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan
pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan,
usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan
kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan
mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan.
yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk
dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat
melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih
untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.
Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-
lah yang menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam
dimiliki, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang
manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan
modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang,
keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya
perusahaan.
kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
(opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan
Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109),
terdiri atas :
2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through
people).
kaitan yang cukup erat; memiliki ruh atau jiwa yang sangat dekat, meskipun bahasa
Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian (biyadihi), dan tidak
cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Qur’an maupun Hadis yang dapat
menjadi rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini, seperti;
“Amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringatnya
“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”; “al yad al ‘ulya khairun min
al yad al sufla”( HR.Bukhari dan Muslim) (dengan bahasa yang sangat simbolik ini
Nabi mendorong umatnya untuk kerja keras supaya memiliki kekayaan, sehingga
dapat memberikan sesuatu pada orang lain), atuzzakah. (Q.S. Nisa : 77)
Dalam sebuah ayat Allah mengatakan, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan
orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu”(Q.S. at-Taubah : 105). Oleh
karena itu, apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan
Bahkan sabda Nabi, “Sesungguhnya bekerja mencari rizki yang halal itu
Nash ini jelas memberikan isyarat agar manusia bekerja keras dan hidup
mandiri.
kesuksesan (rezeki), tetapi harus melalui proses yang penuh dengan tantangan
(reziko). Dengan kata lain, orang yang berani melewati resiko akan memperoleh
peluang rizki yang besar. Kata rizki memiliki makna bersayap, rezeki sekaligus reziko
(baca; resiko).
adalah para pedagang dan entrepre mancanegara yang pawai. Beliau adalah praktisi
ekonomi dan sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu, sebenarnya tidaklah asing
jika dikatakan bahwa mental entrepreneurship inheren dengan jiwa umat Islam itu
sendiri. Bukanlah Islam adalah agama kaum pedagang, disebarkan ke seluruh dunia
telah meubah pandangan dunia bahwa kemuliaan seseorang bukan terletak pada
kebangsawanan darah, tidak pula pada jabatan yang tinggi, atau uang yang banyak,
penghasilan). Umar Ibnu Khattab mengatakan sebaliknya bahwa, “Aku benci salah
seorang di antara kalian yang tidak mau bekerja yang menyangkut urusan dunia.
samping menyebarkan ilmu agama, para pedagang ini juga mewariskan keahlian
sebagian besar masyarakatnya memiliki basis keagamaan yang kuat, kegiatan mengaji
dan berbisnis sudah menjadi satu istilah yang sangat akrab dan menyatu sehingga
Sejarah juga mencatat sejumlah tokoh Islam terkenal yang juga sebagai
pengusaha tangguh, Abdul Ghani Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan, Perpatih,
Jhohan Soelaiman, Haji Samanhudi, Haji Syamsuddin, Niti Semito, dan Rahman
Tamin.
Apa yang tergambar di atas, setidaknya dapat menjadi bukti nyata bahwa etos
bisnis yang dimiliki oleh umat Islam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain Islam dan
berdagang ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Benarlah apa yang disabdakan
oleh Nabi, “Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu
Definisi motivasi
mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi
adalah hasil dari perilaku anggota organisasi, mempengaruhi perilaku ini adalah kunci
Model-Model Motivasi
untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan. Tujuan dari perilaku tujuan adalah
tujuan dan perilaku tujuan berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah
sangat berkurang.
pelaksanaan perilaku tujuan untuk makan. Contoh dari perilaku yang mendukung
untuk dimakan. Perilaku pendukung tujuan tersebut dan perilaku tujuan makan itu
mulai kembali.
keinginan individu untuk menjalankan suatu perilaku. Ketika keinginan meningkat atu
konsisten dengan dua model sebelumnya dimana model ini menerima premis bahwa
dan
2. usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai
balas jasa yang dirasakan yang dihasilkan dari suatu tugas dan probabilitas bahwa
1. Nilai balas jasa yang dirasakan ditentukan oleh baik balas jasa intrinsic
diselesaikan. Balas jasa intrinsik berasal langsung dari pelaksanaan suatu tugas,
sementara balas jasa ekstrinsik tidak ada hubungannya dengan tugas itu sendiri.
2. Tingkatan dimana individu secara efektif menyelesaikan suatu tugas
tugas.
kepuasan yang dihasilkan oleh balas jasa tersebut. Pda umumnya, semakin adil balas
jasa yang dirasakan oleh individu, semakin besar kepuasan yang dirasakan sebagai
1. N’Ach,
Wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu ingin berprestasi/ meraih yang
2. N’Pow,
a. Senang bersaing
b. Berorientasi pada status
3. N’Aff,
Yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang
saling pengertian.
pendidikan, pengalaman.
peluang,organisasi, keluarga
a. Menciptakan manfaat
bahkan menimbulkan konflik, antara dirinya sendiri bahkan dengan orang lain
Berasal dari situasi lingkungan keputusan itu sendiri serta Faktor-faktor yang berasal
Definisi kreativitas
ide. Beberapa contoh orang yang memiliki kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo
Picasso, maestro dalam seni lukis mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah
Atribut kretivitas
6. Percaya diri.
9. Fleksibel
Manajemen Kreativitas
Untuk itu kreativitas harus dipelihara dan dikembangkan dengan mengaturnya melalui
yang didapat.
ketidakraguan.
n. Menghilangkan deadline.
PENUTUP
1. Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa
tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat dan
2. Dalam Islam, baik dari segi konsep maupun praktik, aktivitas kewirausahaan
bukanlah hal yang asing, justru inilah yang sering dipraktikkan oleh Nabi,
istrinya, para sahabat, dan juga para ulama di tanah air. Islam bukan hanya
http://fadhilwahyudi.multiply.com/journal/item/44/MUTIARA_KEGIATAN_WIRAU
SAHA_MENURUT_ISLAM
http://insaniaku.files.wordpress.com/2009/03/4-islam-dan-mental-kewirausahaan-
subur.pdf
http://islamkuno.com/2008/02/01/pemberdayaan-masyarakat-dan-kewirausahaan/
http://www.scribd.com/doc/4933265/PENGELOLAAN-KEWIRAUSAHAAN
http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=10450