BAB IV
PERSIAPAN PRAKTIKUM TU CNC-2A
Tabel 4.1
Daftar pahat yang digunakan
No Nama Pahat Kode T Harga Kompensasi
Harga X (mm) Harga Z (mm)
1 Pahat Kanan 00 0 0
2 Pahat Potong 02 -496 994
3 Pahat Ulir 02 -29 -449
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2018)
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
35 |
2. Dimensi
4.4. Flowchart
Mulai B A
N Apakah sudah
Pengecekan Mesin
sesuai dengan perencanaan
TU-CNC 2A
permesinan ?
Y
Nyalakan Mesin
TU-CNC 2A
Masukkan manuscript
Dry Run F=200
Pengecekkan
N
Manuscript
Setting Pahat
Y
Apakah masih ada
kesalahan ? Lepaskan benda
kerja dari chuck
N
B A B A
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
37 |
B A
Apakah
aman ?
Masukkan manuscript
eksekusi
Pengecekkan
manuscript
Eksekusi
Menganalisa quality
control
Benda kerja
jadi
Selesai
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
39 |
BAB V
PEMBAHASAN
Tabel 5.1
Manuscript parameter lingkaran
Deskripsi G (M) X (I) (D) Z (K)(S) F (L,T) H
Interpolasi melingkar BJJ 03 850 -7000 30
Parameter Lingkaran M99 I = 983 K = 179
Perhitungan:
AO = BO = r = 10 mm
AB=√2,52 + 52
𝐴 = √25
𝐴𝐵 = 5,59 𝑚𝑚
2,5
sin( 𝛼) = 5,59
sin( 𝛼) = 0.447
𝛼 = arcsin (0.447)
𝛼 = 26,55°
𝐴𝑂2 = 𝐵𝑂2 + 𝐴𝐵 2 − 2 . 𝐵𝑂 . 𝐴𝐵 . cos(𝛽)
102 = 102 + 5,59² − 2 . 10 . 5,59 . cos(𝛽)
100 = 100 + 31,2481 − 111,8 . cos(𝛽)
111,8 . cos(𝛽) = 31,2481
31,2481
cos(𝛽) =
111,8
cos(𝛽 ) = 0,2795
𝛽 = arccos(0,2795)
γ = 73,77°
𝛾 = 180° − 𝛼 − 𝛽
𝛽 = 180° − 26,55° − 73,77°
𝛽 = 79,68°
𝐾
sin(𝛾) = 10
I = 10. sin(𝛾)
j = 10 . sin(79,68)
j = 9,83 𝑚𝑚
𝐾 = √102 − 9.83² 𝐴
𝐴𝐵 = 1,83𝑚𝑚
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
41 |
Tabel 5.2
Manuscript parameter lingkaran
Deskripsi G (M) X (I) (D) Z (K)(S) F (L,T) H
Interpolasi melingkar SJJ 02 800 -2200 30
Parameter Lingkaran M99 I = 149 K = 424
Perhitungan:
AO = BO = r = 4,5 mm
AB=√42 + 32
𝐴 = √25
𝐴𝐵 = 5 𝑚𝑚
4
sin( 𝛼) = 5
sin( 𝛼) = 0.8
𝛼 = arcsin (0.8)
𝛼 = 53,13°
𝐴𝑂2 = 𝐵𝑂2 + 𝐴𝐵2 − 2 . 𝐵𝑂 . 𝐴𝐵 . cos(𝛽)
4,52 = 4,52 + 5² − 2 . 4,5 . 5 . cos(𝛽)
20,25 = 20,25 + 25 − 45 . cos(𝛽)
45 . cos(𝛽) = 25
25
cos(𝛽) =
45
cos(𝛽) = 0,5555
𝛽 = arccos(0,5555)
γ = 56,25°
𝛾 = 180° − 𝛼 − 𝛽
𝛽 = 180° − 53,13° − 56,25°
𝛽 = 70,62°
𝐾
sin(𝛾) = 3
K = 4,5. sin(𝛾)
j = 4,5 . sin(70,62°)
j = 4,24 𝑚𝑚
𝐼 = √4,52 − 4,24² 𝐴
= 1,50𝑚𝑚
45
Gambar 5.3 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja dan
Kecepatan Pemotongan TU CNC-2A
Sumber: Student’s Handbook EMCO TU 2A
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
43 |
Gambar 5.4 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja dan
Kecepatan Pemotongan TU CNC-2A
Sumber: Student’s Handbook EMCO TU 2A
Tabel 5.3
Interpolasi Kecepatan Pemotongan Benda Kerja 10 mm
Diameter (mm) Vs (mm/min) n (rpm)
D1 = 9 Vs1 = 20 700
Dx = 10 Vsx = x 700
D2 = 14 Vs2 = 30 700
𝑑𝑥 − 𝑑1 𝑉𝑠𝑥 − 𝑉𝑠1
=
𝑑2 − 𝑑1 𝑉𝑠2 − 𝑉𝑠1
10 − 9 𝑥 − 20
=
14 − 9 30 − 20
1 𝑥 − 20
=
5 10
10 = 5𝑥 − 100
𝑥 = 24
b. Asutan
1 Pahat Kanan
Besar kecapatan Asutan (F) = 50 mm/menit
Gambar 5.5 Grafik Hubungan Antara Jumlah Putaran, Asutan, dan Kecepatan
Asutan
Sumber : Student’s Handbook EMCO TU 2A
Tabel 5.4
Besar Kecepatan Asutan pada Pahat Kanan.
f ( mm/putaran) F (mm/menit) n (rpm)
0,075 50 700
2 Pahat Grooving
Besar kecepatan Asutan (F) = 50 mm/menit
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
45 |
Gambar 5.6 Grafik Hubungan Antara Jumlah Putaran, Asutan, dan Kecepatan
Asutan
Sumber : Student’s Handbook EMCO TU 2A
Tabel 5.5
Besar Kecepatan Asutan pada Pahat Grooving.
f (mm/putaran) F (mm/menit) n (rpm)
0,1 70 700
0,075 50 700
X 3 700
Interpolasi grafik
𝑥 − 0,1 3 − 50
=
0,1 − 0,075 70 − 50
𝑥 − 0,1 −47
=
0,25 20
20𝑥 − 2 = −11,75
20𝑥 = 9,75
𝑥 = 0,4875 mm/rev
T = Kedalaman Pemotongan
D = diameter awal
d = diameter akhir
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
47 |
𝐷−𝑑 22−21
𝑡1 = = = 0,5 mm
2 2
b. Kedalaman Pemotongan Pahat Grooving
D = 10 mm ; d = 8 mm
𝐷−𝑑 10−8
𝑡1 = = = 1 mm
2 2
c. Kedalaman Pemotongan Pahat Ulir
D = 18 mm ; d = 15,5 mm
𝐷−𝑑 18−15,5
𝑡1 = = = 1,25 mm
2 2
3. Jumlah pemotongan (i)
dimana: t = kedalaman pemotongan (mm)
t’ = depth of cut = 0,5 mm
a. Pahat Kanan
𝑡
i= ’
𝑡
t1 0,5
i1 = = =1
t′ 0,5
b. Pahat Grooving
i = 𝑡/𝑡’
t1 1
i1 = = =2
t′ 0,5
c. Pahat Ulir
i = 𝑡/𝑡’
t1 1,25
i1 = = = 2,5
t′ 0,5
4. Asutan (f)
𝐹
Rumus Asutan: 𝑓 = 𝑛
b. Grooving
𝐹 mm
𝑓= [ ]
𝑛 putaran
3 mm
𝑓= [ ]
700 putaran
mm
𝑓 = 0,004285 [ ]
putaran
c. Ulir
𝐹 mm
𝑓= [ ]
𝑛 putaran
2 mm
𝑓= [ ]
300 putaran
mm
𝑓 = 0,006667 [ ]
putaran
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
49 |
Pada proses pembubutan memanjang didapat besar arus sebesar 0,8 Ampere. Ini
disebabkan oleh gerakan yang menggunakan satu motor dan dengan kedalaman 0,5
mm sehingga arus yang di butuhkan sebesar 0,8 Ampere
Interpolasi lurus didapat besar arus 0,4 ampere. Ini disebabkan oleh gerakan yang
menggunakan satu motor dan dengan kedalaman 0,5 mm sehingga arus yang
dibutuhkan tidak begitu besar.
Interpolasi melingkar akan menggunakan dua step motor pada mesin CNC TU-
2A, hal ini yang menyebabkan dibutuhkan arus yang lebih besar dari pembubutan
memanjang yaitu sebesar 0,5 Ampere.
Penguliran membutuhkan arus yang kecil yaitu sebesar 0,7 Ampere, ini di
karenakan proses penguliran menggunakan satu step motor dan depth of cut yang
kecil. Sehingga kerja mesin tidak terlalu berat dan arusnyapun tidak terlalu besar.
Pada proses Grooving di butuhkan arus yang besar yaitu sebesar 0,6 Ampere ini
disebabkan oleh saat proses Grooving pemakanan benda kerja memiliki luasan
pemakanan yang besar ini menyebabkan kerja mesin menjadi berat karena gaya
gesekan yang timbul semakin besar sehingga arus yang mengalir lebih besar.
c. Pemilihan Depth of Cut
Depth of cut yang dipilih pada saat praktikum adalah sebesar 0,5 mm, pemilihan
depth of cut tepat bertujuan agar mendapatkan hasil benda kerja yang halus, rata dan
juga untuk menjaga agar pahat tidak cepat rusak/aus, karena semakin kecil depth of
cutnya
maka semakin kecil pula beban yang diterima pahat sehingga semakin awet masa
penggunaannya. Selain itu juga dapat mengurangi beban pada motor penggerak
spindle, karena dikhawatirkan depth of cut yang terlalu dalam akan menjadikan motor
penggerak/pemutar spindle menjadi berat dan panas sehingga bisa terbakar serta rusak.
d. Pemilihan Putran Spindle
Dalam pemilihan putaran spindle dipilih putaran spindle sebesar 700 rev/menit.
Hasil pemakanan akan semakin halus dan rata apabila putaran spindlenya semakin
cepat.
Dengan putaran spindle yang cepat juga dapat menjadikan pahat tidak cepat aus
karena gaya gesek antara pahat dan benda kerja lebih kecil, selain itu beban motor
akan lebih ringan dan awet, begitu juga sebaliknya putaran spindle yang rendah
menjadikan pahat cepat aus dan motor akan lebih cepat rusak karena beban yang
diterima lebih besar.
A B C D E
Tabel 5.6
Perbandingan dimensi rancangan gambar dengan hasil benda kerja
No Keterangan Desain Hasil Eksekusi
1 A 22 mm 22 mm
2 B 21 mm 21 mm
3 C 20 mm 20 mm
4 D 19 mm 19 mm
5 E 18 mm 18 mm
Sumber: Dokumen Pribadi (2017)
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
53 |
2. Hasil Setting
5.5 Kesimpulan
1. Hasil yang halus di pengaruhi oleh dept of cut-nya, semakin dalam pemakanan maka
akan semakin kasar sebaliknya semakin kecil kedalaman pemakanan maka hasilnya
akan lebih halus.
2. Kecepatan asutan mempengaruhi hasil benda kerja, jadi semakin kecil besar kecepatan
asutan benda kerja yang dihasilkan akan lebih halus, sebaliknya semakin besar
kecepatan asutan maka hasil benda kerja lebih kasar.
3. Penenutan kecepatan putaran spindle mempengaruhi tingkat kehalusan benda. Semakin
tinggi kecepatan spindle, kehalusan hasil benda kerja semakin baik. Besarnya putaran
spindle juga mempengaruhi gaya yang diberikan terhadap benda kerja. Torsi menjadi
menurun, sehingga pahat menjadi tidak cepat haus karena gaya gesek mengecil.
4. Arus listrik yang dihasilkan pada proses permesinan berubah-ubah berdasarkan proses
yang sedang berlangsung, besar kedalaman pemakanan (depth of cut) dan jumlah step
motor yang di gunakan. Semakin besar kedalaman pemakanan maka arus semakin
besar karena kerja mesin yang berat, juga semakin banyak motor penggerak yang
digunakan akan membuat aliran arus semakin besar.
5.6 Saran
1. Praktikum sebaiknya memiliki waktu maksimal, sehingga tidak terjadi pengulangan
praktikum dilain waktu
2. Asisten sebaiknya benar-benar mengetahui alur manuscript yang dibuat agar praktikan
tidak tersendat saat melaksanakan praktikum
3. Praktikan sebaiknya tidak terlambat saat asistensi.
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018