Anda di halaman 1dari 21

| 34

BAB IV
PERSIAPAN PRAKTIKUM TU CNC-2A

4.1. Desain Benda Kerja


(Terlampir)

4.2. Spesifikasi Pahat dan Benda Kerja


4.2.1 Spesifikasi Pahat yang Digunakan
Pada pratikum TU CNC-2A yang akan dilakukan, digunakan macam-macam pahat,
yaitu:

Tabel 4.1
Daftar pahat yang digunakan
No Nama Pahat Kode T Harga Kompensasi
Harga X (mm) Harga Z (mm)
1 Pahat Kanan 00 0 0
2 Pahat Potong 02 -496 994
3 Pahat Ulir 02 -29 -449
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2018)

4.2.2 Spesifikasi Benda Kerja yang Digunakan


Pada praktikum TU CNC -2A yang akan dilakukan, menggunakan spesifikasi benda
kerja sebagai berikut :
1. Material
a. Nama Bahan : Aluminium Torradur B
b. Kerapatan Massa : 2821 kg/m3
c. Kekerasan : 115 HB
d. Kekuatan Tarik : 430 MPa
e. Modulus Elastisitas : 73 GPa

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
35 |

Gambar 4.3 Benda Kerja TU CNC-2A


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2018)

2. Dimensi

Gambar 4.4 Dimensi benda kerja


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2018)

4.3. Langkah Lintasan Pahat


(Terlampir)

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 36

4.4. Flowchart

Mulai B A

 Parameter pemesinan Pengecekkan hasil


 Gabar perencanaan plotting
proses permesinan
 Manuscript

N Apakah sudah
Pengecekan Mesin
sesuai dengan perencanaan
TU-CNC 2A
permesinan ?

Y
Nyalakan Mesin
TU-CNC 2A
Masukkan manuscript
Dry Run F=200

Apakah mesin sudah N


menyala ?
Pengecekkan
Y Manuscript

Masukkan Manuscript Plotting


F=200 Apakah masih ada Y
kesalahan ?

Pengecekkan
N
Manuscript

Setting Pahat

Setting benda kerja


Setting benda kerja

Y
Apakah masih ada
kesalahan ? Lepaskan benda
kerja dari chuck
N

Plotting Dry Run

B A B A

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
37 |

B A

Apakah
aman ?

Masukkan manuscript
eksekusi

Pengecekkan
manuscript

Apakah masih ada Y


kesalahan ?

Setting benda kerja

Eksekusi

Menganalisa quality
control

Benda kerja
jadi

Selesai

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 38

4.5. Program Manuscript


(Terlampir)

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
39 |

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Perhitungan Koordinat Lintasan Pahat


Perhitungan koordinat lintasan pahat berupa Parameter lingkaran, akan dibahas
sebagai berikut :

Gambar 5.1 Parameter lingkaran

Tabel 5.1
Manuscript parameter lingkaran
Deskripsi G (M) X (I) (D) Z (K)(S) F (L,T) H
Interpolasi melingkar BJJ 03 850 -7000 30
Parameter Lingkaran M99 I = 983 K = 179

Perhitungan:
 AO = BO = r = 10 mm

 AB=√2,52 + 52
𝐴 = √25
𝐴𝐵 = 5,59 𝑚𝑚

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 40

2,5
 sin( 𝛼) = 5,59

sin( 𝛼) = 0.447
𝛼 = arcsin (0.447)
𝛼 = 26,55°
 𝐴𝑂2 = 𝐵𝑂2 + 𝐴𝐵 2 − 2 . 𝐵𝑂 . 𝐴𝐵 . cos(𝛽)
102 = 102 + 5,59² − 2 . 10 . 5,59 . cos(𝛽)
100 = 100 + 31,2481 − 111,8 . cos(𝛽)
111,8 . cos(𝛽) = 31,2481
31,2481
cos(𝛽) =
111,8
cos(𝛽 ) = 0,2795
𝛽 = arccos(0,2795)
γ = 73,77°
 𝛾 = 180° − 𝛼 − 𝛽
𝛽 = 180° − 26,55° − 73,77°
𝛽 = 79,68°
𝐾
 sin(𝛾) = 10

I = 10. sin(𝛾)
j = 10 . sin(79,68)
j = 9,83 𝑚𝑚

 𝐾 = √102 − 9.83² 𝐴
𝐴𝐵 = 1,83𝑚𝑚

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
41 |

Gambar 5.2 Parameter lingkaran

Tabel 5.2
Manuscript parameter lingkaran
Deskripsi G (M) X (I) (D) Z (K)(S) F (L,T) H
Interpolasi melingkar SJJ 02 800 -2200 30
Parameter Lingkaran M99 I = 149 K = 424

Perhitungan:
 AO = BO = r = 4,5 mm
 AB=√42 + 32
𝐴 = √25
𝐴𝐵 = 5 𝑚𝑚
4
 sin( 𝛼) = 5

sin( 𝛼) = 0.8
𝛼 = arcsin (0.8)
𝛼 = 53,13°
 𝐴𝑂2 = 𝐵𝑂2 + 𝐴𝐵2 − 2 . 𝐵𝑂 . 𝐴𝐵 . cos(𝛽)
4,52 = 4,52 + 5² − 2 . 4,5 . 5 . cos(𝛽)
20,25 = 20,25 + 25 − 45 . cos(𝛽)
45 . cos(𝛽) = 25
25
cos(𝛽) =
45
cos(𝛽) = 0,5555
𝛽 = arccos(0,5555)

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 42

γ = 56,25°
 𝛾 = 180° − 𝛼 − 𝛽
𝛽 = 180° − 53,13° − 56,25°
𝛽 = 70,62°
𝐾
 sin(𝛾) = 3

K = 4,5. sin(𝛾)
j = 4,5 . sin(70,62°)
j = 4,24 𝑚𝑚

 𝐼 = √4,52 − 4,24² 𝐴
= 1,50𝑚𝑚

5.2. Parameter Permesinan


5.2.1. Perhitungan Parameter Permesinan
5.2.1.1 Parameter Permesinan Teoritis
a. Kecepatan Pemotongan
1. Pahat kanan,diameter benda kerja  22 mm

45

Gambar 5.3 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja dan
Kecepatan Pemotongan TU CNC-2A
Sumber: Student’s Handbook EMCO TU 2A

Dari grafik didapat nilai Kecepatan Pemotongan sebesar 50 mm/min

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
43 |

2. Pahat grooving,diameter benda kerja  10 mm

Gambar 5.4 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja dan
Kecepatan Pemotongan TU CNC-2A
Sumber: Student’s Handbook EMCO TU 2A

Tabel 5.3
Interpolasi Kecepatan Pemotongan Benda Kerja  10 mm
Diameter (mm) Vs (mm/min) n (rpm)
D1 = 9 Vs1 = 20 700
Dx = 10 Vsx = x 700
D2 = 14 Vs2 = 30 700

𝑑𝑥 − 𝑑1 𝑉𝑠𝑥 − 𝑉𝑠1
=
𝑑2 − 𝑑1 𝑉𝑠2 − 𝑉𝑠1
10 − 9 𝑥 − 20
=
14 − 9 30 − 20
1 𝑥 − 20
=
5 10
10 = 5𝑥 − 100
𝑥 = 24

3. Pahat Ulir, diameter benda kerja  18 mm


Tidak dapat dihitung dikarenakan keterbatasan grafik untuk menentukan
cutting speed.

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 44

b. Asutan
1 Pahat Kanan
Besar kecapatan Asutan (F) = 50 mm/menit

Gambar 5.5 Grafik Hubungan Antara Jumlah Putaran, Asutan, dan Kecepatan
Asutan
Sumber : Student’s Handbook EMCO TU 2A

Tabel 5.4
Besar Kecepatan Asutan pada Pahat Kanan.
f ( mm/putaran) F (mm/menit) n (rpm)
0,075 50 700

2 Pahat Grooving
Besar kecepatan Asutan (F) = 50 mm/menit

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
45 |

Gambar 5.6 Grafik Hubungan Antara Jumlah Putaran, Asutan, dan Kecepatan
Asutan
Sumber : Student’s Handbook EMCO TU 2A

Tabel 5.5
Besar Kecepatan Asutan pada Pahat Grooving.
f (mm/putaran) F (mm/menit) n (rpm)

0,1 70 700
0,075 50 700
X 3 700

Interpolasi grafik
𝑥 − 0,1 3 − 50
=
0,1 − 0,075 70 − 50
𝑥 − 0,1 −47
=
0,25 20
20𝑥 − 2 = −11,75
20𝑥 = 9,75
𝑥 = 0,4875 mm/rev

3. Pahat Ulir, diameter benda kerja  18 mm


Tidak dapat dihitung dikarenakan keterbatasan grafik untuk menentukan
kecepatan Asutan

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 46

5.2.1.2 Parameter Permesinan Aktual


1. Kecepatan pemotongan (Vs)
a. Pahat kanan, ∅ benda kerja = 22 mm
π×d×n
Vs =
1000
π × 22 × 700
Vs =
1000
Vs = 48,38 m/menit
Dimana: d = diameter benda kerja [mm]
n = putaran spindel [rpm]
b. Pahat grooving, ∅ benda kerja = 10 mm
π×d×n
Vs =
1000
π × 10 × 700
Vs =
1000
Vs = 21.98 m/menit
Dimana: d = diameter benda kerja [mm]
n = putaran spindel [rpm]
c. Pahat ulir, ∅ benda kerja = 18 mm
π×d×n
Vs =
1000
π × 18 × 700
Vs =
1000
Vs = 39,58 m/menit
Dimana: d = diameter benda kerja [mm]
n = putaran spindel [rpm
2. Kedalaman pemotongan (t)
𝐷−𝑑
Dengan rumus 𝑡 = dimana
2

T = Kedalaman Pemotongan
D = diameter awal
d = diameter akhir

a. Kedalaman Pemotongan Pahat Kanan


D = 22 mm ; d = 21 mm

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
47 |
𝐷−𝑑 22−21
𝑡1 = = = 0,5 mm
2 2
b. Kedalaman Pemotongan Pahat Grooving
D = 10 mm ; d = 8 mm
𝐷−𝑑 10−8
𝑡1 = = = 1 mm
2 2
c. Kedalaman Pemotongan Pahat Ulir
D = 18 mm ; d = 15,5 mm
𝐷−𝑑 18−15,5
𝑡1 = = = 1,25 mm
2 2
3. Jumlah pemotongan (i)
dimana: t = kedalaman pemotongan (mm)
t’ = depth of cut = 0,5 mm
a. Pahat Kanan
𝑡
i= ’
𝑡
t1 0,5
i1 = = =1
t′ 0,5
b. Pahat Grooving
i = 𝑡/𝑡’
t1 1
i1 = = =2
t′ 0,5

c. Pahat Ulir
i = 𝑡/𝑡’
t1 1,25
i1 = = = 2,5
t′ 0,5

4. Asutan (f)
𝐹
Rumus Asutan: 𝑓 = 𝑛

Dimana: F = Kecepatan Asutan [mm/menit]


a. Pahat kanan
𝐹 mm
𝑓= [ ]
𝑛 putaran
50 mm
𝑓= [ ]
700 putaran
mm
𝑓 = 0,07 [ ]
putaran

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 48

b. Grooving
𝐹 mm
𝑓= [ ]
𝑛 putaran
3 mm
𝑓= [ ]
700 putaran
mm
𝑓 = 0,004285 [ ]
putaran
c. Ulir
𝐹 mm
𝑓= [ ]
𝑛 putaran
2 mm
𝑓= [ ]
300 putaran
mm
𝑓 = 0,006667 [ ]
putaran

5.2.2. Analisa Parameter Permesinan


Pada praktikum ini, mesin CNC TU-2A dipilih parameter sebagai berikut:
a. Pemilihan Kecepatan Asutan
Pada saat praktikum Kecepatan Asutan yang dipakai sebagai berikut :
1. Proses Pembubutan memanjang : 50 (mm/menit)
2. Proses Interpolasi lurus : 50 (mm/menit)
3. Proses Interpolasi melingkar : 30 (mm/menit)
4. Proses grooving : 3 (mm/menit)
Kecepatan yang dipilih bukan tanpa alasan, jika kecepatan Asutan terlalu
besar maka akan mengakibatkan permukaan benda kerja kasar dan dapat
mengakibatkan cacat. Hal ini disebabkan oleh kecepatan Asutan yang besar
akan membuat pemakanan benda kerja menjadi tidak sempurna.
b. Perubahan Arus
Pada saat praktikum terjadi perubahan arus pada saat proses :
1. Pembubutan memanjang : 0.8 A
2. Interpolasi melingkar : 0.5 A
3. Penguliran : 0,7 A
4. Grooving : 0.6 A
5. Interpolasi lurus : 0,4 A

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
49 |
Pada proses pembubutan memanjang didapat besar arus sebesar 0,8 Ampere. Ini
disebabkan oleh gerakan yang menggunakan satu motor dan dengan kedalaman 0,5
mm sehingga arus yang di butuhkan sebesar 0,8 Ampere
Interpolasi lurus didapat besar arus 0,4 ampere. Ini disebabkan oleh gerakan yang
menggunakan satu motor dan dengan kedalaman 0,5 mm sehingga arus yang
dibutuhkan tidak begitu besar.
Interpolasi melingkar akan menggunakan dua step motor pada mesin CNC TU-
2A, hal ini yang menyebabkan dibutuhkan arus yang lebih besar dari pembubutan
memanjang yaitu sebesar 0,5 Ampere.
Penguliran membutuhkan arus yang kecil yaitu sebesar 0,7 Ampere, ini di
karenakan proses penguliran menggunakan satu step motor dan depth of cut yang
kecil. Sehingga kerja mesin tidak terlalu berat dan arusnyapun tidak terlalu besar.
Pada proses Grooving di butuhkan arus yang besar yaitu sebesar 0,6 Ampere ini
disebabkan oleh saat proses Grooving pemakanan benda kerja memiliki luasan
pemakanan yang besar ini menyebabkan kerja mesin menjadi berat karena gaya
gesekan yang timbul semakin besar sehingga arus yang mengalir lebih besar.
c. Pemilihan Depth of Cut
Depth of cut yang dipilih pada saat praktikum adalah sebesar 0,5 mm, pemilihan
depth of cut tepat bertujuan agar mendapatkan hasil benda kerja yang halus, rata dan
juga untuk menjaga agar pahat tidak cepat rusak/aus, karena semakin kecil depth of
cutnya
maka semakin kecil pula beban yang diterima pahat sehingga semakin awet masa
penggunaannya. Selain itu juga dapat mengurangi beban pada motor penggerak
spindle, karena dikhawatirkan depth of cut yang terlalu dalam akan menjadikan motor
penggerak/pemutar spindle menjadi berat dan panas sehingga bisa terbakar serta rusak.
d. Pemilihan Putran Spindle
Dalam pemilihan putaran spindle dipilih putaran spindle sebesar 700 rev/menit.
Hasil pemakanan akan semakin halus dan rata apabila putaran spindlenya semakin
cepat.
Dengan putaran spindle yang cepat juga dapat menjadikan pahat tidak cepat aus
karena gaya gesek antara pahat dan benda kerja lebih kecil, selain itu beban motor
akan lebih ringan dan awet, begitu juga sebaliknya putaran spindle yang rendah
menjadikan pahat cepat aus dan motor akan lebih cepat rusak karena beban yang
diterima lebih besar.

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 50

5.2.3 Analisa Waktu Permesinan


Pembuatan manuscript : 18 jam
Setting Pahat : 25 menit
Plotting : 8 menit 0 detik
Dry run : 8 menit 0 detik
Eksekusi : 25 menit 10 detik
Total : 19 jam 6 menit 10 detik

a. Analisa Waktu Pembuatan Manuscript


Langkah awal pratikum CNC TU-2A kali ini adalah membuat manuscript
berdasarkan gambar yang telah direncanakan. Pembuatan manuscript ini
membutuhkan waktu total ± 18 jam. Waktu yang dibutuhkan pada proses ini
cukup lama karena butuh ketelitian yang sangat besar untuk membuat
manuscript dengan perhitungan nilai – nilai yang cukup kecil.
b. Analisa Waktu Setting Pahat
Langkah setting pahat sangat dibutuhkan untuk memberikan hasil sesuai
dengan gambar rancangan. Oleh karena itu lama waktu setting pahat sekitar 25
menit hal ini untuk membuat pahat presisi dan akurat.
c. Analisa Waktu Plotting
Proses plotting ini dilakukan untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau
pemotongan sudah sesuai dengan gambar yang di rencanakan. Pada proses
plotting ini dibutuhkan waktu 8 menit. kami menyimulasikan benda kerja dan
pada proses plotting tidak dilakukan penentuan kompensansi pahat sehingga
tidak diperlukan waktu untuk proses menyesuaikan kompensansi pahat.
d. Analisa Waktu Dry run
Proses Dry run dilakukan untuk mengetahui gerakan aman atau tidak
gerakan pahat dalam melaksanakan proses eksekusi yang dilakukan tanpa
benda kerja.
Proses Dry run membutuhkan waktu 8 menit 0 detik. Saat Dry run terdapat
pergantian pahat dimana itu memusatkan titik 0 pahat dengan benda kerja.
e. Analisa waktu Eksekusi
Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
51 |
Pada pelaksanaan proses Eksekusi waktu yang diperlukan adalah 25 menit
10 detik. Waktu tersebut terbilang lama karena pada proses Roughing kecepatan
asutan yang digunakan 50 mm/menit dan pada proses Finishing kecepatan
asutan yang digunakan 50 mm/menit sehingga waktu yang diperlukan untuk
proses ini cukup lama selain itu, untuk proses grooving dengan kedalaman 3
mm, kecepatan asutan yang digunakan 2 mm/menit.

5.3. Analisa Geometri Benda Kerja


a. Analisa Geometri

A B C D E

Gambar 5.6 Rancangan gambar


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

Tabel 5.6
Perbandingan dimensi rancangan gambar dengan hasil benda kerja
No Keterangan Desain Hasil Eksekusi
1 A 22 mm 22 mm
2 B 21 mm 21 mm
3 C 20 mm 20 mm
4 D 19 mm 19 mm
5 E 18 mm 18 mm
Sumber: Dokumen Pribadi (2017)

Penyebab terjadinya kesalahan dimensi antara lain dipengaruhi beberapa faktor


berikut:
1. Setting Benda Kerja

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 52

Pada saat setting benda kerja dimungkinkan terjadi pemakanan saat


penentuan titik 0, sehingga dimensi benda kerja ikut berubah. Walaupun dalam
skala kecil.
2. Setting Pahat
Setting pahat menggunakan loop dimana penglihatan masing-masing orang
berbeda-beda dalam ketelitian mengatur posisi ujung pahat pada garis sumbu
loop. Oleh karena itu, hal ini dapat menyebabkan nilai kompensasi pahat yang
kurang akurat sehingga berpengaruh pada hasil dimensi benda kerja. Hasilnya
bisa lebih kecil ataupun lebih besar.
3. Ukuran Awal Benda Kerja
Ukuran benda kerja sebelum dilakukan eksekusi menunjukan penyimpangan,
sehingga saat benda kerja di eksekusi maka dimensi benda kerja tidak sesuai
dengan yang kita harapkan.
Solusi :
1. Pada saat setting benda kerja, perlu berhati-hati dan lebih teliti dalam penetapan
titik 0 benda kerja.
2. Pada saat praktikum, lebih teliti saat melihat pahat dari loop agar tidak meleset.
4. Mengecek benda kerja sebelum praktikum dimula. Apabila ada permukaan yang
kurang rata, diratakan terlebih dahulu.
b. Analisa Benda Kerja
Bentuk benda kerja yang dihasilkan dari praktikum CNC TU-2A, secara hasil
sudah sesuai dengan desain. Walau bentuknya sudah sama benda kerja kami memiliki
beberapa kecacatan yang tidak diinginkan. Selain cacat secara geometri benda kerja
kami juga mengalami cacat sebagai berikut :
1. Hasil Finishing
Studi kasus :

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018
53 |

Gambar 5.7 Hasil Benda Kerja


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Masalah : Hasil grooving pada proses finishing tidak rata.


Penyebab : Pada saat setting pahat grooving kurang sesuai sehingga
terjadi pergeseran pada dimensi
Solusi : pada saat setting pahat harus lebih teliti lagi sehingga tidak
terjadi pergeseran pada dimensi grooving

2. Hasil Setting

Gambar 5.7 Hasil Benda Kerja


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)
Masalah : Hasil pada proses setting benda kerja tidak rata.
Penyebab : Pada saat setting benda kerja proses penguncian pada chuck
terlalu kuat sehingga membentuk cengkraman pada spesimen
Solusi : pada saat setting pahat harus lebih hati-hati dan tidak terlalu
kuat namun cukup terkunci saja agar tidak membentuk pada
spesimen.

Laporan Praktikum NC/CNC


Laboratorium Otomasi Manufaktur
| 54

5.4. Hasil Plotter


(Terlampir)

5.5 Kesimpulan
1. Hasil yang halus di pengaruhi oleh dept of cut-nya, semakin dalam pemakanan maka
akan semakin kasar sebaliknya semakin kecil kedalaman pemakanan maka hasilnya
akan lebih halus.
2. Kecepatan asutan mempengaruhi hasil benda kerja, jadi semakin kecil besar kecepatan
asutan benda kerja yang dihasilkan akan lebih halus, sebaliknya semakin besar
kecepatan asutan maka hasil benda kerja lebih kasar.
3. Penenutan kecepatan putaran spindle mempengaruhi tingkat kehalusan benda. Semakin
tinggi kecepatan spindle, kehalusan hasil benda kerja semakin baik. Besarnya putaran
spindle juga mempengaruhi gaya yang diberikan terhadap benda kerja. Torsi menjadi
menurun, sehingga pahat menjadi tidak cepat haus karena gaya gesek mengecil.
4. Arus listrik yang dihasilkan pada proses permesinan berubah-ubah berdasarkan proses
yang sedang berlangsung, besar kedalaman pemakanan (depth of cut) dan jumlah step
motor yang di gunakan. Semakin besar kedalaman pemakanan maka arus semakin
besar karena kerja mesin yang berat, juga semakin banyak motor penggerak yang
digunakan akan membuat aliran arus semakin besar.

5.6 Saran
1. Praktikum sebaiknya memiliki waktu maksimal, sehingga tidak terjadi pengulangan
praktikum dilain waktu
2. Asisten sebaiknya benar-benar mengetahui alur manuscript yang dibuat agar praktikan
tidak tersendat saat melaksanakan praktikum
3. Praktikan sebaiknya tidak terlambat saat asistensi.

Kelompok 22
Semester Genap 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai