Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP, HAKIKAT DAN

PERJALANAN PANCASILA DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu :

Galuh Indah Zatadini M.Eng

Disusun Oleh :
1. Mashuunah Ruhaaya (12305183011)
2. Elfa Dwi Maunah Sari (12305183014)
3. Nurul Hidayah (12305183027)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHLUDDIN ADAB DAN DAKWAH

IAIN TULUNGAGUNG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Pujisyukur Alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, hidayah dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini membahas mengenai
“Konsep, Hakikat, dan Perjalanan Pancasila”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila”.Kami juga mengharapkan
semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.

Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak rintangan dan
selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak ,untuk itu kami tak lupa ucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu yaitu:

1. Ibu Luthfi Ulfa Ni’amah, M.Kom.I selaku Dosen Pembimbing di KPI A hingga kami
lulus
2. Ibu Galuh Indah Zatadini M.Eng selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan
Pancasila
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak dapat
disebutkan satu-satu, kami ucapkan terimakasih.

Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini.Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik
lagi.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tulungagung, 14 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ....................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 KONSEP PANCASILA....................................................................... 2


2.2 HAKIKAT PANCASILA .................................................................... 4
2.3 HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA.................................................
2.4 LAHIRNYA PANCASILA ................................................................. 5

BAB III : PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ................................................................................... 9

3.2 SARAN.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejak zaman pemerintahan Orde Baru Pancasila telah didudukkan kembali sesuai dengan
kehendak pendiri negara yang telah berhasil membebaskan kita dari penjajahan melalui
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. 1

Dalam suatu kehidupan bangsa, pendidikan mempunyai peranan amat penting untuk
menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.
Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah mengantarkan pembentukan suatu
pemerintahan negara Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia serta memajukan kesehjateraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, menuntut penyelenggaraan pendidikan yang dapat menjamin dan
perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. 2

Pemahaman Pancasila sebagai Nilai Dasar dan Negara Sistem Ketatanegaraan Republik
Indonesia dengan kajian historis, yuridis, filosofis. Kajian historis, untuk memahami dimana
dan mengapa kita berpancasila. Kajian yuridis, untuk memahamibagaimana dan kemana kita
dengan pancasila itu, untuk apa kita harus menghayatinya. Kajian filosofis, untuk memahami
apa hakikat atau esensi Pancasila itu.3

1.2 Rumusan masalah

a. Apa Konsep Pancasila itu?


b. Bagaimana penjelasan Hakikat Pancasila itu?
c. Apa saja yang terkandung dalam Hakikat sila-sila Pancasila itu?
d. Bagaimana Lahirnya Pancasila?

1.3 Tujuan penulisan

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, dapat kita ambil tujuannya, yakni :

a. Mengetahui Konsep Pancasila


b. Mengetahui Hakikat Pancasila
c. Mengetahui apa saja yang terkandung dalam sila-sila pancasila
d. Mengetahui bagaimana Lahirnya Pancasila di Indonesia

1
Team Laboratorium Pancasila, IKIP Malang. Pemikiran Pembudayaan Ideologi Pancasila (suatu alternatif:
Malang, 1992) Hal. 11
2
Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi. Edisi Revisi.
(Jakarta:Rajawali Pers, Cet. II th.2002) Hal. 53
3
Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi. Edisi Revisi.
(Jakarta:Rajawali Pers, Cet. II th.2002) Hal. 57
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pancasila

Konsep Pancasila sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk
menjadikan Pancasila sebagai dasar falsafah negara ataufilosophischegrondslag baginegara
Indonesia merdeka.4

Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan
hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang
kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa
Pandangan Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.

Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia,
baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah.

a. Secara Etimologis
Secara etimologis istilah 'pancasila' berasal dari sansekerta dari india (bahasa kasta
brahmana). Menurut muhammad yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan 'pancasila'
memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: "panca" artinya lima"syila" vokal i pendek
artinya "batu sendi" alas atau "dasar" "syiila" vokal i panjang artinya "peraturan tingkah laku
yang baik, yang penting atau yang senonoh"

b. Secara Historis
a) Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pidatonya yang berisi lima dasar Negara Indonesia:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulisnya adalah sebagai berikut.
(1) Ketuhanan Yang Maha Esa
(2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
(3) Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

4
https://www.scribd.com/document/358208231/Konsep-Pancasila-Sebagai-Dasar-Negara
b) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
(1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
(2) Internasionalisme atau Peri kemanusiaan
(3) Mufakat atau Demokrasi
(4) Kesejahteraan Sosial
(5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Selanjutnya kelima sila tersebut dapat diperas menjadi 'Tri sila' yang rumusannya :
1) Sosio Nasional, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
3) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tri Sila ini bisa diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.

c) Piagam Jakarta (22 Juni 1945)


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

c. Pengertian Pancasila secara Terminologis


(a) Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(b) Dalam Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
(c) Rumusan Pancasila di Kalangan masyarakat
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kedaulatan rakyat
5. Keadilan Sosial5

5
http://kresinda.blogspot.com/2013/09/konsep-fungsi-tujuan-pancasila-dan-uud.html?m=1
2.2 Hakikat Pancasila
Sebagai yang kita yakini bersama, Pancasila pada hakekatnya bersumber kepada jiwa,
kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Sementra itu, kita juga telah meyakini bahwa
pancasila adalah sumber kekuatan dalam pasang-surutnya perjuangan bangsa kita dalam
mencapai kemerdekaan. Pancasila diperjuangkan agar bisa menjadi kenyataan hidup yang
mampu membimbing kehidupan bermasyarakat dan bernegara sekaligus untuk mengantarkan
masyarakat bangsa dan negara kita dalam mencapai tujuan nasionalnya melalui pembangunan
dan persatuan.6

Aspek kehidupan bangsa Indonesia selalu mencerminkan ,menjunjung tinggi dan tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Hakikat
Pancasila yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bsngsa

Memuat : 1. Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

2. Pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang mendalam mengenai wujud


kehidupan yang dianggap baik oleh bangsa itu

Pandangan Hidup bangsa ada kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu, :

 Diyakini kebenarannya.
 Merupakan pedoman, pegangan dalam menghadapi setiap masalah,
Pedoman hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Masing-masing sila dari pancasila
tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah dari keseluruhan sila lainnya. Jika
memahami secara terpisah dari sila lainnya akan memperoleh pengertian yang keliru
tentang Pancasila.
 Untuk dipakai sebagai pedoman menentukan arah serta bagaimaa bangsa itu
memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam gerak masyarakat: Masalah politik,
Masalah Ekonomi, Masalah sosial budaya, Masalah pertahanan keamanan
 Untuk dipakai sebagai pedoman dalam membangun dirinya
Apabila suatu bangsa tidak mempunyai pandangan hidup akibatnya bangsa itu akan
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan yang akan timbul.7

b. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka
ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup kenegaraan dengan proses sejarah yang
panjang, didasari oleh perjuangan bangsa, dan diperkokoh pula dengan gagasan-gagasan
besar bangsa sendiri. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana kita memahami,
menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segi kehidupan. Tanpa ini, maka Pancasila

6
Team Laboratorium Pancasila, IKIP Malang. Pemikiran Pembudayaan Ideologi Pancasila (suatu alternatif:
Malang, 1992) Hal. 11
7
Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi. Edisi Revisi.
(Jakarta:Rajawali Pers, Cet. II th.2002) Hal. 90-91
hanya merupakan rangkaian kata-kata yang indah saja yang tertulis di dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.

Rumusan Pancasila yang terdapat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


itulah yang kita gunakan sebab rumusan yang demikian ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia).8

c. Pancasila sebagai Sumber dari segala hukum

Pancasila merupakan sumber tertib hukum dan dasar negara. Segala peraturan yang ada,
harus bersumber dan tidak boleh menyimpang dan bertentangan dengan Pancasila. Dalam
ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1996 dijelaskan bahwa sumber tertib hukum Republik
Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita hukum serta cita-cita moral
hukum yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia yakni Pancasila.

Adapun tata urutan perundang-undangan yang dimaksud menurut Undang-Undang


Dasar 1945, sebagai berikut:

Bentuk Peraturan Perundang

-Undang Undang Dasar (UUD)

-TAP MPR

-Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (UU dan PEPERPU)

-Peraturan Pemerintah (PP)

-Keputusan Presiden (KEPRES)

-Peraturan Pelaksana yang lebih rendah.9

2.3 Hakikat Sila-sila Pancasila

Sebagaimana telah kita ketahui, sila-sila pancasila itu mencangkup sebagai berikut: 1)
Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, 3) Persatuan
Indonesia, 4) Kerakyatan Yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keterangan : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah prinsip kita sebagai warga negara
indonesia mengerti/paham tentang bagaimana hakikat Tuhan dengan menghubungkan akal
budi dan hati bahwa manusia perlu berbakti dengan Tuhannya, percaya sesuai dengan agama
yang dianut.

8
Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi. Edisi Revisi.
(Jakarta:Rajawali Pers, Cet. II th.2002) Hal. 93
9
Prof. Drs. H.A.W. Widjaja, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi. Edisi Revisi.
(Jakarta:Rajawali Pers, Cet. II th.2002) Hal. 93-94
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah ini disebutkan sebagai manusia.
Manusia yang dimaksudkan yaitu manusia memiliki tridaya jiwa (pikir, perasaan, kehendak,
cipta dan rasa). Oleh karena itu manusia diharuskan menyesuaikan diri dengan kenyataan
bahwa dirinya berhakikat manusia dapat mewujudkan adab yang benar, sesuatu yang indah
yang baik dilihat dari segi kemanusiaan. Manusia itu mahkluk individu-sosial sekaligus,
maka baik, indah, dan benar ini juga bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.10

3. Persatuan Indonesia, adalah suatu hakikat berdasarkan rasa persatuan atau


ingin satu yang utuh, tidak dapat dibagi, menolak perpecahan.wujud realisasinya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara cukup jelas. Setiap perorangan atau suatu kelompok
diharuskan menjaga keutuhan bangsa dan negara dengan merangkul bangsa yang berbeda ras,
bahasa, dan suku.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan, merupakan hakikat suatu rakyat yang meliputi seluruh atau
semua orang dalam tanggungjawab sikap, pendapat, dan kepentingan. Negara kita bukan
negara untuk satu orang, tetapi negara adalah milik kita, milik kita semua. Negara didasarkan
oleh rakyat, tidak didasarkan atas satu golongan, kedaulatan berada di tangan rakyat. Oleh
karena itu, harus juga didasari oleh suatu prinsip demokrasi, dengan melalui
permusyawaratan/perwakilan yang bijaksana dan penuh hikmat, berusaha untuk menjamin
kepentingan dan kebahagiaan seluruh rakyat.11

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah menyangkut tentang


tekanannya hubungan antara masing-masing warga negara dengan Pemerintah Negara dan
sebaliknya. Dalam hubungan antara Pemerintah Negara dengan Warga Negara, masing-
masing memiliki hak dan kewajiban. Apabila hak satu pihak terpenuhi oleh pihak lain, maka
terciptalah disitu keadilan. Pemerintah Negara mempunyai hak terhadap Warga Negara, yaitu
hak untuk ditaati secara hukum. Apabila hak itu telah dipenuhi oleh warga negara, maka
terciptalah yang dinamakan keadilan hukum atau keadilan bertaat secara hukum. Sebaliknya
warga negara mempunyai hak terhadap Pemerintah Negara, yaitu hak untuk dilindungi
kepentingannya. Apabila hak itu telah dipenuhi oleh Pemerintah Negara, maka terciptalah
yang dinamakan keadilan distributif (membagi perlindungan kepentingan terhadap seluruh
warga negara).12

2.4 Lahirnya Pancasila

Beberapa keputusan politik yang berpengaruh terhadap lahirnya Pancasila. Anda tentunya
sudah sering mendengar istilah kepanitiaan yang terbentuk pada saat itu, seperti BPUPKI,
PPKI, dan Panitia Sembilan.

10
Prof. Drs. Sunarjo Wreksosuhardjo, Ilmu Pancasila Yuridis Kenegaraan dan Ilmu Filsafat Pancasila. (Penerbit:
Andi Yogyakarta, 2001) Hal. 37
11
Prof. Drs. Sunarjo Wreksosuhardjo, Ilmu Pancasila Yuridis Kenegaraan dan Ilmu Filsafat Pancasila. (Penerbit:
Andi Yogyakarta, 2001) Hal. 38
12
Prof. Drs. Sunarjo Wreksosuhardjo, Ilmu Pancasila Yuridis Kenegaraan dan Ilmu Filsafat Pancasila. (Penerbit:
Andi Yogyakarta, 2001) Hal. 39
1. Pembentukan BPUPKI (29 April 1946)

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bertujuan


untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesa, termasuk
dasar negara.Sidang BPUPKI inilah yang menjadi sejarah Pancasila sebagai dasar
negara.Sidang BPUPKI ini diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dengan 33 pembicara
pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945).

 Mohammad Yamin (29 Mei 1945)

Mohammad Yamin yang merupakan salah satu tokoh penting kemerdekaan Indonesia,
mengusulkan dasar negara yang disampaikan dalam pidato tidak tertulisnya pada sidang
BPUPKI yang pertama, diantaranya peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Setelah itu, beliau juga mengusulkan rumusan 5 dasar
yang merupakan gagasan tertulis naskah rancangan UUD Republik Indonesia, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
 Soepomo (31 Mei 1945)

Dasar negara yang diusulkan oleh Mr. Soepomo antara lain:


1. Paham Persatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antar Bangsa yang Besifat Asia Timar Raya.

 Soekarno (1 Juni 1945)

Pada sidang BPUPKI yang pertama ini, Soekarno juga mengusulkan dasar
Negara yang terdiri dari 5 poin. Dan kemudian dinamakan dengan Pancasila yang meliputi:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut ditampung dan
kemudian dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang lebih kecil.Panitia yang merupakan
bentukan BPUPKI tersebut sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.
2. Panitia Sembilan (22 Juni 1945)

Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan naskah


Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Adapun
rumusan Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta:
 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam
permusaywaratan/perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Jepang hancur lebur pada Perang Dunia II ketika pasukan sekutu barat pimpinan Amerika
Serikat menjatuhkan bom atom ke Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan ke Nagasaki pada 9
Agustus 1945.

Kekuatan dan pengaruh Jepang di Indonesia pun melemah sehingga membuat para
pejuang dan pendiri bangsa Indonesia berhasil merebut dan memproklamasikan
Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.13

3. Sidang BPUPKI II(10-16 Juli 1945)

Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan sidang


yang kedua dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi: pertama, kesepakatan
dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Kedua,
negara Indonesia berbentuk negara Republik, hasil ini merupakan kesepakatan 55 suara dari
64 orang yang hadir. Ketiga, kesepakatan mengengai wilayah Indonesia yang meliputi
wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai Malaka (Hasil kesepakatan 39 suara). Dan
yang terakhir, pembentukan tiga panitia kecil sebagai: Panitia Perancang UUD, Panitia
Ekonomi dan Keuangan, Panitia Pembela Tanah Air.
Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi
memproklamasikan kemerdekaannya.Sehari setelah kemerdekaan, BPUPKI diganti oleh
PPKI yang bertujuan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.14

13
https://www.rappler.com/indonesia/ayo-indonesia/171632-sejarah-singkat-hari-lahir-pancasila
14
https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!
4. Sidang PPKI (18 Agustus 1945)

Dalam sejarah Pancasila, sidang PPKI yang dilakukan sehari setelah Indonesia
merdeka masih saja terjadi perubahan pada sila pertama yang diusulkan oleh Muhammad
Hatta. Sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas,
yaitu”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga Pancasila menjadi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penghapusan sembilan kata dari sila pertama tersebut sering menjadi isu yang
kontroversial pada saat itu, bahkan hingga kini.Namun yang harus kita tanamkan dan catat
untuk diri masing-masing dari materi sejarah Pancasila ini, sila pertama yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa berlaku untuk semua rakyat Indonesia.15

Pada 18 Agustus 1945 ditetapkan juga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia dinyatakan
bahwa dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar Pancasila

Pancasila pun resmi dan sah menurut hukum menjadi dasar negara Republik
Indonesia.Mulai Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966
berhubungan dengan Ketetapan No.I/MPR/1988, No.I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi
dasar falsafah negara Republik Indonesia hingga kini.16

15
https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!
16
https://www.rappler.com/indonesia/ayo-indonesia/171632-sejarah-singkat-hari-lahir-pancasila
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Uraian mendasar dan amat singkat ini merupakan dasar dan kerangka (pikir) dari materi
kelompok kami sebagai pedoman pembelajaran dan pengetahuan. Uraian yang dapat
disimpulkan yaitu: Pancasila dapat diartikan sebagai lima panca (lima dasar) sebagai dasar
Negara Indonesia , serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri
dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas
kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan Hidup. Pemikiran-pemikiran Ir.
Soekarno sampai Muh. Yamin dituangkan dalam 5 rumusan dasar negara, dan terbentuk di
Piagam Jakarta, serta Pembukaan UUD 1945. Lahirnya Pancasila memiliki sejarah yang
sangat panjang. Terbentuklah kepanitiaan yaitu bermula BPUPKI sampai PPKI. Sila-sila
pancasila dibentuk sejelas dan ringkas serta lugas. Sila pertama yang semula berbunyi
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”,
kemudian diubah menjadi lebih ringkas, yaitu”Ketuhanan Yang Maha Esa”, demi menjaga
toleransi terhadap masyarakat yang berbeda keyakinan, agar tidak berat sebelah Muhammad
Hatta mengusulkan untuk mengubahnya.Hakikat pancasila, merupakan pedoman hidup bagi
warga negara karena sudah jelas Pancasila diyakini kebenarannya dan pancasila sudah
menjadi sumber dari segala hukum. Sebagaimana yang termuat dalam pasal 2 , UU No10
tahun 2004 menyatakan bahwa “Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum
negara”. Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum negara adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara
serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara. Sila-sila Pancasila termuat dengan isi
kandungan yang ringkas dan jelas Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya harus memenuhi
syariat kepercayaan masing-masing. Kemanusiaan Yang adil dan Beradab, artinya harus
memenuhi kodrat masing-masing, memiliki adab yang baik, menjaga rasa kemanusiaan
terhadap sesama. Persatuan Indonesia, artinya harus menjaga rasa persatuan meskipun ada
perbedaan ras, golongan, dan suku yang berbeda-beda. Kerakyatan Yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, artinya Negara berada di tangan
rakyat. Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Keadilan Sosial bagi seluruh
Rakyat Indonesia, artinya bersikap adil dan tidak berat sebelah, mengusahakan upaya timbal
balik.

3.2 Saran

Dari beberapa penjelasan di atas, jika ada kesalahan maupun kekurangan tentang
penulisan judul ataupun rangkaian isi makalah, sungguh kami masih terlepas dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kami mohon maaf jika ini seperti yang tidak diharapkan oleh
para pembaca khususnya dosen pengampu Pendidikan Pancasila ini. Oleh karena itu, penulis
makalah ini mengharapkan kepada dosen pengampu dan teman-teman dapat memberikan
kritik saran yang membangun agar kami selaku pembuat makalah merasa terdukung dalam
selesainya makalah selanjutnya. Sekian terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

,Wreksosuhardjo, Sunarjo. 2001. Ilmu Pancasila Yuridis Kenegaraan Dan Ilmu


Filsafat Pancasila (Yogyakarta: Penerbit Andi)

Widjaja, H.A.W. 1995. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Pada


Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 2, 2002.

Abdulgani, Roeslan. Team Laboratorium Pancasila, IKIP Malang. Pemikiran


Pembudayaan Ideologi Pancasila. (Penerbit: unasa offset, Surabaya) 1992

https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!

https://www.rappler.com/indonesia/ayo-indonesia/171632-sejarah-singkat-hari-lahir-
pancasila

http://kresinda.blogspot.com/2013/09/konsep-fungsi-tujuan-pancasila-dan-uud.html?m=1

https://www.scribd.com/document/358208231/Konsep-Pancasila-Sebagai-Dasar-Negara

Anda mungkin juga menyukai