Anda di halaman 1dari 7

1.

Pendahuluan

Energi yang di pancarkan matahari ke permukaan bumi pada saat matahari bersinar terik di perkirakan
1.000 watt per meter persegi. Dan seperti kita ketahui Bumi kita diliputi oleh lautan sekitar 70 %. Oleh
sebab itu lautan merupakan pengumpul energi yang maha luas. Temperatur di permukaan laut menjadi
hangat karena panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Semakin ke dalam
energi matahari makin berkurang terserap sehingga di bawah permukaan, temperatur akan turun
dengan cukup drastis.

Tujuan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Laut ini adalah untuk menciptakan energi terbarukan yang
ramah lingkungan dan mampu memanfaatkan sumber energi bumi yang melimpah berupa panas laut
(suhu air laut karena radiasi matahari) tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan.

Pembangkit listrik energi termal ini dapat dimanfaatkan jika perbedaan temperatur tersebut cukup
besar untuk bisa menghasilkan energi listrik. Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat
dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Teknologi yang digunakan disebut dengan konversi
energi panas laut (Ocean Themal Energy Convertion atau OTEC).

2. Sejarah Teknologi OTEC

1881, Jacques Arsene d’Arsonval, fisikawan prancis yang mengajukan konsep konversi energi termal
lautan.

1930, George Claude yang membuat pembangkit listrik OTEC pertama kalinya di Kuba. Pembangkit listrik
itu menghasilkan listrik 22 kilowatt dengan turbin bertekanan rendah.

1931, Nikola Tesla meluncurkan buku “On Future Motive Power” yang mencakup konversi energi termal
lautan. ia beranggapan bahwa hal ini tidak bisa dilakukan dalam skala besar.

1935, Claude membangun pembangkit kedua di atas 10000 ton kargo yang mengapung di atas lepas
pantai Brazil. Namun cuaca dan gelombang menghancurkan pembangkit listrik tersebut sebelum bisa
menghasilkan energi.

1956, para fisikawan Prancis mendesain 3 megawatt pembangkit listrik OTEC di Abidjan, Pantai Gading.
Pembangkit listrik OTEC itu tak pernah selesai karena murahnya harga minyak di tahun 1950an yang
membuat pembangkit listrik tenaga minyak lebih ekonomis.

1962, J. Hilbert Anderson dan James H. Anderson, Jr. mendesain sebuah siklus untuk mencapai tujuan
yang tidak dicapai Claude. Mereka fokus pada pengembangan desain baru dengan efisiensi yang lebih
tinggi.

1967, J. Hilbert Anderson dan James H. Anderson, Jr mematenkan desain siklus tertutup setelah
menganalisa masalah yang ditemukan pada desain Claude.
3. macam Energi Yang Berasal Dari Laut

Energi yang berasal dari laut (ocean energy) dapat dikategorikan menjadi tiga macam:

1. Energi Ombak (Wave Energy)

2. Energi Pasang Surut (Tidal Energy)

3. Hasil Konversi Panas Laut (ocean Thermal Energy Convertion)

4. PeralatanKonversi Energi Panas Laut

Karena teknologi ini di tempatkan dilautan yang dalam (kira-kira dengan kedalaman 1 km), maka alat ini
dilengkapi dengan berbagai peralatan agar dapat bekerja maksimal di lautan dalam:

1. Pipa tempat masuk air dingin terletak di bagian laut dalam

2. Pipa tempat masuk air hangat terletak sedikit dibawah permukaan air laut

3. Pompa berfungsi untuk memompa air hangat ke sistem

4. Evaporator berfungsi untuk menguapkan fluida

5. Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap

6. Sistem pengapung berfungsi untuk menempatkan peralatan otec

5. Siklus OTEC

Berdasarkan siklus yang digunakan, OTEC dapat dibedakan menjadi tiga macam :

a. CLOSED-CYCLE (Siklus Tertutup)

Siklus tertutup menggunakan panas permukaan laut untuk menguapkan fluida pengerak dan
menggunakan suhu laut dalam untuk mendinginkan. Zat ini bisa berupa ammonia (NH3), Freon R-22
(CHCLF2), dan gas propan (C3H6) yang mempunyai titik didih rendah antara -30 sampai -50 derajat
celcius pada tekanan 1 atmosfer dan 30 derajat celcius pada tekanan antara 10-12,5 kg/cm2. Air hangat
bersuhu antara 25-30 derajat celcius dipompakan kedalam evaporator. Zat kerja dalam bentuk cair
mendidih karena dipanaskan oleh air hangat, kemudian menguap menjadi gas bertekanan 12kg/cm2.
Gas bertekanan ini dihantarkan kedalan turbin untuk menggerakan generator sehingga tenaga listrik
tercipta. Gas yang dipakai untuk menggerakan turbin didinginkan didalam kondesator dengan zat
pendinginnya berupa air laut dalam. Gas tersebut berubah kembali menjadi cair dan dipergunakan lagi
seterusnya sehingga siklus ini berputar.
Kelebihan:

 Tekanan uap tinggi membuat turbin tidak terlalu besar

 Tidak membutuhkan bahan bakar

 Produksi listrik stabil

 Biaya operasi rendah

Kekurangan:

 Zat medium yang digunakan berbahaya jika terjadi kebocoran

 Biaya pembangunan tidak murah

 Efisiensi masih rendah sekitar 1-3%

Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup)


b. OPEN-CYCLE (Siklus Terbuka)

Open-Cycle OTEC menggunakan cara dengan mendidihkan air laut pada tekanan rendah, menghasilkan
uap air panas yang melewati generator. Dalam siklus Claude terbuka, air laut digunakan sebagai medium
kerja maupun sebagai sumber energi. Air hangat yang berasal dari permukaan laut diuapkan dalam
suatu alat penguap (flash evaporator) dan menghasilkan uap air dengan tekanan yang sangat rendah,
0,02 hingga 0,03 bar dan suhu kira-kira 20 derajat celcius. Uap itu memutar sebuah turbin uap yang
merupakan penggerak mula bagi generator yang menghasilkan energi listrik

Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Terbuka)

Kelebihan:

 Menghasilkan air tawar bisa dikombinasi dengan fungsi lain seperti air minum

 Tidak berbahaya karena tidak ada zat yang berbahaya

 Produksi listrik stabil

 Biaya operasi murah

Kekurangan

 Tekanan uap yang rendah membuat ukuran turbin harus besar

 Efisiensi masih rendah sekitar 1-2%

 Biaya pembangunan tidak murah


c. HYBRID SYSTEM (Siklus Gabungan)

Pada sistem Hybrid, air laut hangat memasuki vacuum chamber dimana ini diubah menjadi uap,yang
mirip dengan penguapan dari Open-cycle system.Uap akan membuat fluida melalui siklus closed-
cycle.Uap dari fluida akan menggerakkan turbin yang akan menghasilkan listrik,Uap lalu dikondensasi di
Heat-exchanger dan menghasilkan air desalinasi. Proses ini dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik untuk industri pembuatan Methanol,hydrogen dan lain-lain.

Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Gabungan)

6. Prinsip Kerja

Konversi energi panas laut atau OTEC menggunakan perbedaan temperatur antara permukaan yang
hangat dengan air laut dalam yang dingin, minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25°C) agar bisa
digunakan untuk membangkitkan listrik.

Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat permukaan air laut lebih
panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan air laut bersirkulasi dari dasar ke permukaan.
Sirkulasi air laut ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi
listrik.

Dalam beroperasinya OTEC, pipa-pipa akan ditempatkan di laut yang berfungsi untuk menyedot panas
laut dan mengalirkannya ke dalam tangki pemanas guna mendidihkan fluida kerja. Umumnya digunakan
ammonia sebagai fluida kerja karena mudah menguap. Dari uap fluida tersebut selanjutnya akan
digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik.Selanjutnya, uap fluida dialirkan ke ruang
kondensor.Didinginkan dengan memanfaatkan air laut bersuhu 5 derajat Celcius. Air hasil pendinginan
kemudian dikeluarkan kembali ke laut. Begitu siklus seterusnya.
7. Kelebihan dan Kekurangan OTEC

Kelebihan:

1. Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya

2. Tidak membutuhkan bahan bakar.

3. Biaya operasi rendah.

4. Produksi listrik stabil.

5. Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum,
suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.

Kekurangan:

1. Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.

2. Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.

3. Biaya pembangunan tidak murah.


Kesimpulan

1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas laut merupakan energi terbarukan yang memanfaatkan
perbedaan suhu air laut yan diubah menjadi uap untuk memutar turbin dan generator (OTEC)

2. OTEC mempunyai tiga siklus, yaitu siklus terbuka, siklus tertutup, dan siklus gabungan. Dimana
dari ketiga jenis siklus tersebut siklus tertutuplah yang sering digunakan, seperti OTEC yang ada
di India (Indian OTEC Power Plant)

3. Pada teknologi OTEC, untuk menghasilkan uap yang memutar turbin digunakan penguap
(evaporator) dengan bantuan fluida dan air laut hangat, kemudia hasil uap yang memutar turbin
dan generator didinginkan dengan pendingin (kondensor) dan air laut dingin sehingga
menghasilkan air tawar, air laut, dan fluida yang bisa digunakan kembali

Anda mungkin juga menyukai