Tugas Kelompok Teknologi Informasi (Bag.2)
Tugas Kelompok Teknologi Informasi (Bag.2)
DISUSUN OLEH:
KELAS F
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2018
Layanan :
Manfaatnya :
Mahkamah Agung meluncurkan SIWAS agar masyarakat bisa lebih cepat dan
mudah untuk menyampaikan pengaduan terkait pelanggaran yang dilakukan
oleh aparatur negra. Sehingga masyarakat jadi bisa mendapatkan jaminan dan
kepastian bahwa proses penyelenggaraan peradilan berjalan dengan baik,
berwibawa dan bersih dari praktik-praktik penyelewengan.
MA pun akan membuka diri bagi keterlibatan publik secara luas untuk turut
mengawasi kinerja para aparaturnya. Image yang selama ini tertanam di
masyarakat bahwa Mahkamah Agung dan lembaga peradilan sebagai lembaga
yang tertutup dan eksklusif seiring waktu akan berubah dengan terus
dibukanya kran kemudahan bagi masyarakat dan para pencari keadilan untuk
memantau dan mengawasi kinerja aparatur
Implementasi undang-undang :
MA telah mengeluarkan 3 Perma baru yaitu Perma Nomor 7 tahun 2016
tentang Penegakkan Disiplin Kerja Hakim pada Mahakamah Agung dan
Badan Peradilan yang berada dibawahnya, Perma Nomor 8 tahun 2016
tentang Pengawasan dan Pembinaan Atasan Langsung di Lingkungan
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya serta Perma Nomor 9
tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (whistleblowing system)
di Lingkungan Mahkamah Agung dan Lembaga Peradilan di Bawahnya.
Sebelumnya Mahkamah Agung telah mengeluarkan SK KMA No.
076/KMA/SK/VI/2009 tentang Penanganan Pengaduan dan SK KMA No.
216/KMA/SK/XII/2011 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan melalui
pesan singkat (SMS), namun dipandang dua produk kebijakan tersebut belum
mampu memberikan efek yang significant terhadap perbaikan kinerja aparatur,
sehingga Mahkamah Agung melakukan revisi dengan menerbitkan Perma No.
9 tahun 2016. Ada 8 model pengaduan yang diatur dalam Perma No. 9 tahun
2016 antara lain: 1. Aplikasi SIWAS pada situs Mahkamah Agung, 2.
Layanan pesan singkat (SMS), 3. Surat elektronik (email) 4. Faximile, 5.
Telepon, 6. Meja pengaduan, 7. Surat dan 8. Kotak pengaduan. Masyarakat
dan para pencari keadilan boleh menggunakan cara manapun yang dipandang
lebih memberikan kemudahan.