Anda di halaman 1dari 3

IDENTITAS BUKU

Judul : MENUJU JAMA’ATUL MUSLIMIN


Penulis : HUSSAIN BIN MUHAMMAD BIN ALI JABIR, MA.
Penerbit : ROBBANI PRESS JAKARTA
Tahun : 1990 (November)

Pendahuluan
Jama’atul Muslimin adalah masyarakat umum dari penganut
Islam yang sepakat atas suatu perkara (hal 22). Jama’atul
Muslimin menurut syariat Islam, merupakan ikatan yang kukuh.
Apabila ia hancur maka akan hancur pula ikatan-ikatan Islam yang
lain, hukum-hukumnya menjadi pasif, hilang syiar-syiarnya dan
berpecah belah umatnya seperti buih di lautan (hal 23).
Jamaah ini diperintahkan oleh Al-Qur’an dan As Sunnah untuk
dijaga, dipelihara kesatuannya, dilindungi keutuhannya dan
dicegah dari ancaman dan rongrongan yang akan merusaknya (hal
24).
Jama’atul muslimun di dunia ini sekarang boleh dikatakan
tidak ada lagi, yang ada hanyalah jama’ah dari sebagian kaum
muslimin, negara bagi sebagian kaum muslimin bukan jama’atul
muslimin (hal 32-33). Untuk itu, mewujudkannya adalah fardhu ‘ain
bagi umat Islam seluruhnya sampai ia tegak. Ia merupakan tuntutan
jaman sehingga tegak (hal 38).
Sebelum mengetahui bagaimana menegakkan jama’atul muslimin
menurut penulis, dalam pengantar buku ini DR. Salim Segaf Aljufri
memberikan pengantar yang memudahkan kita untuk memahami isi buku
ini selanjutnya.
Dihapusnya sistem kekhalifahan pemerintahan Turki Utsmani
merupakan hancurnya peranan politik Islam. Sehingga kaum muslimin
mengalami periode terburuk. Masa ini, seperti diisyaratkan oleh
Rasulullah sebagai periode Mulkan Jabbarriyah, dimana sistem dan
raja-rajanya sekuler (hal v-vii). Kondisi tersebut, kemudian
memunculkan semangat kebangkitan Islam yang akan mengembalikan
kekhalifahan Islam, dimulai dari aqidah yang kokoh, pemahaman
syariah yang menyeluruh, pembenahan akhlak yang benar dengan

Untul lebih lengkapnya wajib dibaca dengan judul sama terbitan GIP- Jakarta
dimulai dari individu, keluarga, masyarakat, negara dan kemudian
khilafah Islamiyah. Pemikiran ini dipelopori oleh Abu A’la
Maududi (Jama’at Islami) dan Asy Syahid Hasan Al Banna (Ikhwanul
Muslimin). Dari sana kemudian membangkitkan gerakan Intifadah
(Palestina), Islamic Trend Movement (Tunisia), Front Keselamatan
Islam (Aljazair), Ikhwanul Muslimin (Jordan), dan Mujahidin
Afghanistan (hal xi-xii).
Dari sekian banyak gerakan yang kemudian memunculkan isu
“Jama’ah” tersebut, mana yang lebih sesuai dengan sunnah
Rasulullah maka kita perlu mengetahui isi buku ini.
Isi Buku : Terdiri atas Empat bab Utama.
Bagian Pertama : Struktur Organisasi Jama’atul Muslimin
Yang terdiri dari umat Islam, syura sebagai lambang
tertinggi dan kepemimpinan (imamah). Kemudian dibahas juga tujuan
jama’atul muslimin.
Bagian Kedua : jalan menuju jama’atul muslimin
Dibahas tentang hukum-hukum Islam yang tidak lagi dijadikan
sebagai minhaj al hayah, tidak lagi dipahami secara syamil, kamil
dan mutakamil sehingga menghambat terciptanya amal jama’iy yang
memepermudah terbentuknya jama’ah. Di sini dibahas langkah-
langkah pertama Rasulullah dalam membeina jama’ah.
Bagian Ketiga : Rambu-rambu dari sirah Nabi dalam menegakkan
jama’ah
Ada enam kharakteristik pokok sebuah jama’ah yaitu :
1. Menyebarkan prinsip-prinsip dakwah
2. Pembentukan dakwah
3. Konfrontasi bersenjata
4. Sirriyah dalam membina jama’ah
5. Bersabar atas gangguan musuh
6. Menghindari medan pertempuran
Bagian Keempat : Tabiat jalan menuju jama’atul muslimin
Dikemukakan berbagai contoh sepanjang sejarah dakwah bahwa
dakwah itu penuh dengan ujian dan cobaan.

Untul lebih lengkapnya wajib dibaca dengan judul sama terbitan GIP- Jakarta
Penutup
Buku terbitan Robbani Press jilid satu ini hanya membahas
samapai di sini, kemudian dilanjutkan dengan buku kedua (sampai
sekarang belum ada) yang membahas beberapa jama’ah Islam di medan
dakwah, kemudian membandingkannya. Jama’ah yang dibahas itu
antara lain :
1. Jama’ah Anshor as Sunnah al Muhammadiyah di Mesir (Gerakan
Salafi)
2. Jama’ah Tabligh di India berorientasi sufiyyah
3. Jama’ah Hizb at Tahrir di Jordania berorientasi politik
4. Jama’ah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang dianggap mewakili
gerakan dakwah yang syamil
Terakhir sebagai penutup, buku ini yang merupakan karya tulis
ilmiah (desertasi), tidak diragukan lagi kualitasnya. Apalagi
penulisnya adalah ustad yang layak diteladani aktifitas
dakwahnya. Untuk itu, kita sebagai praktisi dakwah yang juga
mengemban tugas meninggikan kalimat Allah di muka bumi -berupa
kekhalifahan Islam pada nantinya- wajib membaca buku ini,
sebagai bagian kepahaman kita tentang jama’atul muslimin seperti
apa yang akan kita ikuti. Wallahu a’lam bi showab.

Untul lebih lengkapnya wajib dibaca dengan judul sama terbitan GIP- Jakarta

Anda mungkin juga menyukai