Anda di halaman 1dari 46

1.

1 DATA UMUM
Dalam setiap pembangunan gedung perlu adanya data umum yang diatur
ataupun disusun sesuai dengan perencanaannya, begitu pula dengan bangunan
pusat perbelanjaan di kota jayapura provinsi papua yang diuraikan dibawah ini:
Denah Bangunan : Bentuk H
Mutu Beton : 30 Mpa
Mutu Baja : 400 Mpa
Luas Satu Lantai : 1850 m²
Luas Lahan : 10260,64 m²
Lokasi Bangunan : Jayapura
Jenis Tanah : Tanah Keras
Jumlah Tingkat : 9 (Sembilan) Tingkat
Fungsi Bangunan : Mall
Desain struktur bangunan gedung adalah hal penting dalam perencanaan
suatu bangunan. Pada umumnya gedung yang akan dibangun harus
diperhitungkan kembali kekuatan struktur demi kenyamanan dan keamanan bagi
penghuni yang berada didalamnya. Dalam pembahasan buku ini, perencanaan
meliputi dua tahapan yaitu pemodelan dan perhitungan elemen struktur. Analisis
gedung ini menggunakan pemodelan struktur 3D dengan bantuan software ETABS
(Extended Three Dimensial Analysis of Building Systems), sedangkan untuk
perhitungan menggunakan sistem Struktur Rangka Pemikul Momen khusus
(SRPMK) dengan mengacu pada ketentuan SNI 03 2847 2013 tentang Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, dan SNI 03 1726 2012
tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan pusat
perbelanjaan yang terdiri dari 9 lantai ini terletak di Indonesia Bagian Timur yaitu
papua. Desain struktur khususnya untuk Kantor dipengaruhi oleh beberapa faktor
dalam perencanaanya. Beban yang bekerja pada bangunan karakteristik tanah
pendukung, wilayah gempa lokasi bangunan merupakan faktor yang penting dan
harus diperhitungkan.

1.1.1 NAMA BANGUNAN


Gedung konstruksi dengan fungsi pusat perbalanjaan ini bernama MAYHEM
mall .
1.1.2 LOKASI BANGUNAN
Dalam perencanaan pembangunan gedung yang berfungsi sebagai pusat
perbelanjaan , harus memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.
pengambilan lokasi ini sangat penting, karena tujuan dari pembangunan tersebut
agar bangunan itu boleh berfungsi sesuai dengan kategori gedung itu sendiri.
Adapun pengambilan lokasi proyek pembangunan pusat perbelanjaan ini terletak
di jayapura , seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini .

Gambar 1.1. pulau papua Gambar


1.2. provinsi papua

Gambar 1.3. kota jayapura Gambar 1.4. lokasi


pembangunan
Gambar 1.5.street view lokasi pembangunan

1.1.3 PENATAAN AREA HALAMAN


area parker dan landscape terbagi lokasi bangunan , parker area kiri untuk
pria , parker area kanan untuk wanita , dan area parker motor . serta jalur
kendaraan dibuat mengelilingi bangunan . pintu keluar dibuat di depan dan
belakang .
Siteplan

Gambar 1.6 . site plan pusat perbelanjaan mayhem


mall

tabel 1.1. pemanfaatan lahan bangunan

No Nama area Luas (𝒎𝟐 )


1 Bangunan 2,956.587
2 Jalan dan Taman 3584.453
3 Parker motor 582,800
4 Parkir mobil 3136,8
Total Luas (𝒎𝟐 ) 10260.64

1.1.4 KONSEP DESAIN


1.1.4.1. uraian singkat UU RI No.28 tahun 2002 dan peraturan daerah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG BANGUNAN GEDUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan


masyarakat adil dan makmur yang merata material
dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945;

b. bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat


manusia melakukan kegiatannya untuk mencapai
berbagai sasaran yang menunjang terwujudnya tujuan
pembangunan nasional;

c. bahwa bangunan gedung harus diselenggarakan secara


tertihuruf b, diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta
dipenuhinya persyaratan administratif dan teknis
bangunan gedung;

d. bahwa agar bangunan gedung dapat terselenggara


secara tertib dan terwujud sesuai dengan fungsinya,
diperlukan peran masyarakat dan upaya pembinaan;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d di atas perlu
membentuk Undang-undang tentang Bangunan Gedung;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang


Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan
Keempat Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan
persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

INDONESIA MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG BANGUNAN GEDUNG.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan
bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatan
pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.

BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP

Pasal 2

Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan,


keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya.

BAB III
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
Pasal 5

(6) Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan
keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.

(7) Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.

BAB IV
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
Bagian Pertama
Umum

Pasal 7

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan


persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

(2) Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan
bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan.

(3) Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1) meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan
bangunan gedung.
(4) Penggunaan ruang di atas dan/atau di bawah tanah dan/atau air untuk
bangunan gedung harus memiliki izin penggunaan sesuai ketentuan
yang berlaku.

(5) Persyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung adat,


bangunan gedung semi permanen, bangunan gedung darurat, dan
bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi bencana
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai kondisi sosial dan budaya
setempat.
Bagian Ketiga
Persyaratan tata bangunan
Paragraph 1
Umum

(1) Persyaratan tata bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3)
meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung,
arsitektur bangunan gedung, dan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan.
Paragraph 2
Persyaratan peruntukan dan
Intensitas bangunan gedung
Pasal 10

(1) Persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung sebagai-mana


dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi persyaratan peruntukan lokasi,
kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas bangunan gedung yang
ditetapkan untuk lokasi yang ber-sangkutan.

Paragraph 3
Persyaratan arsitektur bangunan gedung
Pasal 14

1. Persyaratan arsitektur bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 9 ayat (1) meliputi persyaratan penampilan bangunan gedung, tata
ruang dalam, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan
gedung dengan lingkungannya, serta pertimbangan adanya
keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap
penerapan berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa.
2. Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) harus memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur
dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
3. Persyaratan tata ruang dalam bangunan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) harus memperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunan
gedung, dan keandalan bangunan gedung.
4. Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan
gedung dengan lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung,
ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya.
5. Ketentuan mengenai penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam,
keseimbangan, dan keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Paragraph 4
Persyaratan pengendalian dampak lingkungan
Pasal 15

1. Penerapan persyaratan pengendalian dampak lingkungan hanya berlaku


bagi bangunan gedung yang dapat menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan.

Bagian keempat
Paragraph 2
Persyaratan keselamatan
Pasal 17

1. Persyaratan keselamatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi persyaratan kemampuan bangunan
gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan
gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan
bahaya petir.

Paragraph 3
Persyaratan kesehatan
Pasal 21
Persyaratan kesehatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi persyaratan sistem penghawaan,
pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan gedung.

Pasal 22
1. Sistem penghawaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 merupakan
kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang harus disediakan pada
bangunan gedung melalui bukaan dan/atau ventilasi alami dan/atau
ventilasi buatan.
2. Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidik-an,
dan bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
ventilasi alami.
Pasal 23
1. Sistem pencahayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
merupakan kebutuhan pencahayaan yang harus disediakan pada
bangunan gedung melalui pencahayaan alami dan/atau pencahayaan
buatan, termasuk pencahayaan darurat.
2. Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan,
dan bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
pencahayaan alami.
Pasal 24
1. Sistem sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 merupakan
kebutuhan sanitasi yang harus disediakan di dalam dan di luar bangunan
gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor
dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
2. Sistem sanitasi pada bangunan gedung dan lingkungannya harus
dipasang sehingga mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya,
tidak membahayakan serta tidak mengganggu lingkungan.

Pasal 25
1. Penggunaan bahan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Paragraph 4
Persyaratan kenyamanan
Pasal 26
1. Persyaratan kenyamanan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi kenyamanan ruang gerak dan
hubungan antarruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta
tingkat getaran dan tingkat kebisingan.
2. Kenyamanan ruang gerak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh dari dimensi ruang dan
tata letak ruang yang memberikan kenyamanan bergerak dalam
ruangan.

Paragraph 5
Persyaratan kemudahan
Pasal 27
1. Persyaratan kemudahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan
gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan
bangunan gedung .
2. Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi tersedianya fasilitas dan
aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi
penyandang cacat dan lanjut usia.
3. Kelengkapan prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) pada bangunan gedung untuk kepentingan umum meliputi
penyediaan fasilitas yang cukup untuk ruang ibadah, ruang ganti,
ruangan bayi, toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas
komunikasi dan informasi.
Pasal 29
1. Kemudahan hubungan vertikal dalam bangunan gedung, termasuk
sarana transportasi vertikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(2) berupa penyediaan tangga, ram, dan sejenisnya serta lift dan/atau
tangga berjalan dalam bangunan gedung.
2. Bangunan gedung yang bertingkat harus menyediakan tangga yang
menghubungkan lantai yang satu dengan yang lainnya dengan
mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan
kesehatan pengguna.
3. Bangunan gedung untuk parkir harus menyediakan ram dengan
kemiringan tertentu dan/atau sarana akses vertikal lainnya dengan
mempertimbangkan kemudahan dan keamanan pengguna sesuai
standar teknis yang berlaku.
4. Bangunan gedung dengan jumlah lantai lebih dari 5 (lima) harus
dilengkapi dengan sarana transportasi vertikal (lift) yang dipasang sesuai
dengan kebutuhan dan fungsi bangunan gedung.

Pasal 30
1. Akses evakuasi dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (2) harus disediakan di dalam bangunan gedung meliputi
sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi apabila terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya,
kecuali rumah tinggal.

1.1.4.2. Bentuk bangunan

Bentuk struktur gedung ini dikategorikan sebagai struktur gedung beraturan


sesuai SNI 1726-2012 pasal 42 bangunan yang direncanakan memiliki bentuk U
yang terdiri dari gabungan dua gedung yang berbentuk persegi panjang.
Gambar 1.7. konsep desain bentuk H

1.1.4.3. Struktur simetris

Struktur gedung beraturan pada umumnya simetris dalam denah dengan


sistem struktur yang terbentuk oleh subsistem-subsistem penahan beban lateral
yang arahnya saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-sumbu utama
ortogonal denah tersebut. Bangunan ini memiliki bentuk persegi panjang dan
penempatan elemen struktur diletakkan secara simetris dan tegak lurus dengan
sumbu-sumbu denah. Sehingga struktur ini menjadi kuat karena bangunan yang
terpisah dengan dilatasi.

1.1.4.4. Pembebanan

Beban-beban pada struktur bangunan gedung tersebut terdiri dari beban


mati, beban hidup, beban angin, beban gempa, beban air dan beban-beban khusus
lainnya seperti beban getaran mesin, beban kejut listrik dan sebagainya. Beban-
beban yang direncanakan akan bekerja dalam struktur gedung tergantung dari
fungsi ruangan, lokasi, bentuk, kekakuan, massa dan ketinggian gedung itu sendiri.

Jenis beban yang digunakan pada desain bangunan gedung Rumah Susun
Pleasurable House adalah beban hidup (LL), beban mati (DL), dan beban gempa (E).
Pembebanan yang digunakan akan dijelaskan secara detail sebagai berikut:

A. Beban Mati (DL)


Beban mati dalah beban yang berasal dari material yang digunakan pada
struktur dan beban mati tambahan yang bekerja pada struktur. Pada perhitungan
struktur bangunan ini menggunakan bantuan software ETABS. Beban mati material
dan dimensi material yang digunakan tergantung dari jenis bahan bangunan yang
dipakai.
Berikut ini merupakan berat sendiri bahan bangunan dari komponen gedung
menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG;1983;Tabel 2.1) :
Baja : 7850 kg/m3
Batu alam : 2600 kg/m3
Beton bertulang : 2400 kg/m3
Pasangan bata merah : 1700 kg/m3
Berikut ini merupakan beban mati tambahan atau beban yang berasal dari finishing
lantai (keramik,plesteran), beban dinding dan beban tambahan lainnya menurut
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG;1983) :
Beban finishing(keramik) : 24 kg/m2
Plester 2,5cm (2,5x21kg/m2) : 53 kg/m2
Beban ME : 25 kg/m2
Beban plafon dan penggantung: 18 kg/m2
Beban dinding : 250 kg/m2

B. Beban Hidup (LL)

Peraturan pembebanan telah menetapkan bahwa fungsi suatu ruangan


didalam gedung akan membuat beban berbeda. Misalnya pada bangunan kantor
pasti akan berbeda dengan beban pada bangunan pada bangunan gudang, dan
lain sebagainya. Berikut ini merupakan beban hidup berdasarkan SNI 03-1727-
2013.

Tabel 1.2. klasifikasi pembebanan


C. Tipe profil tanah
SNI 03-1726-2012 Tipe kelas situs harus ditetapkan sesuai dengan definisi dari
Tabel 3 dan pasal-pasal berikut tanah setebal maksimum 30m paling atas dipenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 1.3 Klasifikasi Tanah (SNI 03-1726-2012 Pasal 5.3 Hal. 17)
Kelas situs vs (m/detik) N atauNch su (kPa)
SA (batuan >1500 N/A N/A
keras)
SB (batuan) 750 sampai N/A N/A
1500
SC (tanah keras,
sangat padat
350 sampai 750 >50 t100
dan batuan
lunak)
SD (tanah 175 sampai 350 15sampai 50 50 sampai
sedang) 100

Tabel 1.4.kategori resiko


D. Taksiran waktu getar alami
Ta = Ct x (hn)x
Dimana :
Ta = Waktu getar alami struktur
Hn = Tinggi total bangunan (dalam meter)
Ct dan x = Diperoleh dari tabel 15 SNI-03-1726-2012 sesuai
dengan tipe struktur.

Tabel 1.5 Nilai parameter perioda pendekatan t C dan x


(SNI 03-1726-2012 Pasal 7.8.2 Hal. 56)

E. Periode getar struktur maksimum yang diijinkan

T = Ta x Cu
Dimana :
Ta : Waktu getar alami struktur
Cu : Diperoleh dari tabel 14 SNI 03-1726-2012 sesuai dengan SD1.

Tabel 1.6 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung
(SNI 03-1726-2012 Pasal 7.8.2 Hal. 56)

F. Gaya geser gempa dasar


V = Cs x Wt
Dimana :
Cs : Koefisien respons seismik
Wt : Berat Total Struktur

1.1.4.5. Material Struktur

Material struktur yang digunakan pada perencanaan desain struktur gedung


tersebut adalah beton bertulang dengan data-data struktur utama sebagai berikut:
 Pelat (f’c) : 30 MPa
 Balok (f’c) : 30 MPa
 Kolom (f’c) : 30 MPa
 Pondasi (f’c) : 30 MPa
 Modulus Elastisitas (Ec) : 4700 x √f’c = 25742.96 MPa
 Tulangan Utama (fy) : 400 MPa

1.1.4.6. Material nonstruktur

Material non struktur yang terdapat dalam perencanaan desain struktur bangunan
tersebut yaitu Plafond GRC Board, Rangka Plafond Hollow, bingkai jendela dan
pintu Aluminium, Keramik 60x60 cm, Mekanikal Elektrikal, Plumbing, AC central .

1.2 DATA TEKNIS

Data teknis bangunan meliputi bentuk dari tiap-tiap elemen struktur dan
dimensi struktur yang spesifik. Data teknis bangunan bangunan meliputi bentuk
dan ukuran struktur yang sesuai dengan fungsi bangunan, yang akan diuraikan di
bawah ini.

1.2.1. Bentuk dan ukuran struktur

untuk bentuk dan ukuran struktur yang didesain terbagi atas elemen struktur
bangunan yang diuraikan seperti berikut :
Bangunan A:
a) Pelat lantai sebagai diafragma dengan ketebalan 120 mm
b) Balok persegi panjang arah X dengan ukuran 480/450mm;
c) Balok persegi panjang arah Y dengan ukuran 470/420mm;
d) Kolom persegi panjang dengan ukuran 930/800mm.
e) Jarak bentang kolom sumbu X 6.67 meter
f) Jarak bentang kolom sumbu Y 6.67 meter
g) Jumlah bentang sumbu X 3
h) Jumlah bentang sumbu Y 6

Gambar 1.8 .denah struktur gedung A

Bangunan B:
a) Pelat lantai sebagai diafragma dengan ketebalan 120 mm
b) Balok persegi panjang arah X dengan ukuran 480/450mm;
c) Balok persegi panjang arah Y dengan ukuran 470/420mm;
d) Kolom persegi panjang dengan ukuran 930/800mm.
e) Jarak bentang kolom sumbu X 6.67 meter
f) Jarak bentang kolom sumbu Y 6.67 meter
g) Jumlah bentang sumbu X 3
h) Jumlah bentang sumbu Y 2
Gambar 1.9 . site plan pusat perbelanjaan mayhem mall

1.2.1.1. Denah pemanfaatan ruang dan lantai

Pembagian dan penataan ruang dalam bangunan sangat diperlukan,


mengenai penempatan unit ruangan maupun koridor dan jalan. Dari berbagai
ruangan tersebut, ada pula pembagian zona ruang, yaitu tingkat pivasi dari ruang
yang bersangkutan. Tata ruang pada penataan ruang-ruang dengan cara modern
ini mengikuti alur ruang publik, semi privat, dan privat. Ruang publik adalah ruang
yangt dapat dimasuki oleh semua orang (tentunya dengan seijin pemilik ruangan).
Pembagian ruangan pada kantor ini memiliki fungsi yang berbeda beda, mulai dari
lantai dasar yang bersifat untuk publik, kemudian lantai selanjutnya yang sudah
lebih spesifikasi untuk ruangan tiap unit yang telah ditata sesuai dengan fungsi-
fungsinya. Pada pemanfaatan ruangan yang dibuat akan diuraikan pada tabel, dan
akan terlihat pada denah yang telah di atur, dan luasan-luasan ruangan yang akan
dilampirkan dalam tabel tiap lantai sebagai berikut :

A. Denah lantai dasar


Gambar 1.10 .denah lantai dasar
Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Dasar


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Selasar 1367,35m2
2 Area disewakan 114,18m2
3 Area disewakan 90,045m2
4 Area disewakan 91,054m2
5 Area disewakan 66,70m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc wanita 9,29m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Wc pria 11,50m2
10 Rg . cleaning service 9,175m2
11 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
12 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
13 Lift barang 7,450m2
Luas total 1850m2

B. denah lantai dua

Gambar 1.11 .denah lantai dua


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Dua


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Department store 636,72m2
2 Department store 636,72m2
3 Gudang pakaian 56,87m2
4 Gudang pakaian 37,11m2
5 Wc wanita 9,29m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc pria 11,50m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Rg.office boy/girl 37,11m2
10 Rg.officeboy/girl 37,11m2
11 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
12 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
13 Lift barang 7,450m2
14 selasar 221,07m2
Luas total 1850m2

C. denah lantai tiga


Gambar 1.12 .denah lantai tiga

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai tiga


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Department store 411,58m2
2 Department store 411,58m2
3 selasar 727,85m2
4 Gudang pakaian 56,87m2
5 Gudang pakaian 36,68m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc wanita 9,29m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Wc pria 11,50m2
10 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 12,76m2
11 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 12,76m2
12 Rg.cleaning service 10,017m2
13 Rg.cleaning service 10,017m2
14 Rg.office boy/girl 37,11m2
15 Rg.officeboy/girl 37,11m2
16 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
17 Lift barang 7,450m2
Luas total 1850m2
D. denah lantai empat

Gambar 1.13 .denah lantai tiga

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Empat


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Department store 541,73m2
2 Department store 632,37m2
3 Wc wanita 9,29m2
4 Wc wanita 9,29m2
5 Wc pria 11,50m2
6 Wc pria 11,50m2
7 Rg . cleaning service 9,175m2
8 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
9 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
10 Lift barang 7,450m2
11 selasar 555,60m2
Luas total 1850m2

E. denah lantai lima

Gambar 1.14 .denah lantai lima


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai lima


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Area disewakan 413,98m2
2 Area disewakan 413,98m2
3 Gudang pakaian 56,87m2
4 Gudang pakaian 37,11m2
5 Wc wanita 9,29m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc pria 11,50m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Lift barang 7,450m2
10 Rg.office boy/girl 37,11m2
11 Rg.officeboy/girl 37,11m2
12 Rg.teknisi 34,86m2
13 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
14 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
15 selasar 709,33m2
Luas total 1850m2

F. denah lantai enam


Gambar 1.15 .denah lantai enam
Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Enam
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Area disewakan 417,81m2
2 Area disewakan 417,81m2
3 Area atm 28,49m2
4 Wc wanita 9,29m2
5 Wc wanita 9,29m2
6 Wc pria 11,50m2
7 Wc pria 11,50m2
8 Rg . cleaning service 13,774m2
9 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
10 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
11 Lift barang 7,450m2
12 Tangga khusus 46,77m2
13 selasar 813,86m2
Luas total 1850m2
G. denah lantai tujuh

Gambar 1.16 .denah lantai tujuh


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai tujuh
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Family karaoke type a (6 unit) 324m2
2 Family karaoke type b (2 unit) 87,88m2
3 Family karaoke type c (5 unit) 337,65m2
10 Rg .genset 78,95m2
16 Rg.registrasi 28,32m2
17 Wc wanita 9,29m2
18 Wc pria 11,50m2
19 Lift barang 7,450m2
20 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
21 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
22 selasar 902,36m2
Luas total 1850m2
H. denah lantai delapan

Gambar 1.17 .denah lantai delapan

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall
ini diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Delapan


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Billiard area 661,85m2
2 PUB 505,10m2
3 Panggung konser 95,93m2
4 Café and snack 81,44m2
5 Rg .registrasi 26,44m2
6 Tangga khusus 23,77m2
7 Wc wanita 9,29m2
8 Wc wanita 9,29m2
9 Wc pria 11,50m2
10 Wc pria 11,50m2
11 bar 76,45m2
12 Lift barang 7,450m2
13 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
14 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
15 selasar 709,33m2
Luas total 1850m2

I. denah lantai sembilan

Gambar 1.18 .denah lantai sembilan

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai sembilan


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Rg . direktur utama 128,48m2
2 Rg . arsip 46,37m2
3 Rg . direktur operasional bagian umum 70,90m2
4 Rg . arsip 19,14m2
5 Rg . direktur operasional bagian keuangan 66,70m2
6 Gudang 14,39m2
7 Rg . control 48,03m2
8 Lobby 130,04m2
9 Rg . personalia / HRD 54,00m2
10 Rg . cleaning service 18,02m2
11 Kantor bagian produksi 135,62m2
12 Kantor bagian marketing 99,64m2
13 Kantor bagian keuangan 113,75m2
14 Wc wanita 9,29m2
15 Wc wanita 9,29m2
16 Wc pria 11,50m2
17 selasar 874,88m2
Luas total 1850m2

1.2.1.2. Denah struktur balok


Gambar 1.19 .denah struktur balok lantai dasar

Gambar 1.20 .denah struktur balok lantai tiga


Gambar 1.21 .denah struktur balok lantai tiga

Gambar 1.22 .denah struktur balok lantai empat

Gambar 1.23 .denah struktur balok lantai lima


Gambar 1.24 .denah struktur balok lantai enam

Gambar 1.25 .denah struktur balok lantai tujuh


Gambar 1.26 .denah struktur balok lantai delapan

Gambar 1.27 .denah struktur balok lantai Sembilan


1.2.1.3. Denah struktur kolom

Gambar 1.28 .denah struktur kolom


1.2.1.4. denah struktur pondasi
1.2.1.5. tampak depan

Gambar 1.30 .tampak depan


1.2.1.6. tampak samping bangunan
Gambar 1.31 .tampak samping bangunan
1.2.1.7. Tampak belakang bangunan

Gambar 1.32 .tampak depan bangunan


1.2.1.8. Tampak atas bangunan
Gambar 1.33 .layout
1.2.2. elemen struktural
1.2.2.1. elemen struktural balok
elemen struktur balok pada pembangunan pusat perbelanjaan ini dibagi
atas 4 yaitu
gedung 1 arah X : 480 x 450 mm
gedung 1 arah Y : 470 x 420 mm
gedung 2 arah X : 480 x 470 mm
gedung 2 arah Y : 460 x 450 mm
dengan mutu beton F’c 30 Mpa dan mutu baja F’y 400 Mpa
1.2.2.2. elemen struktur kolom
adapun elemen struktur kolom pada pembangunan pusat perbelanjaan ini
terbagi menjadi 2 yaitu untuk bangunan 1 dimensi kolom 930x800 mm
sedangkan untuk bangunan 2 dimensi kolom 690 x 660 mm . dengan mutu
beton f’c 30 Mpa dan mutu baja f’y 400 Mpa .
1.2.2.3. elemen struktur pelat
Elemen struktur plat menggunakan mutu beton f’c=30Mpa dan mutu
tulangan fy=400Mpa dan ketebalan plat 120mm dengan selimut beton
25mm.
1.2.2.4. Elemen struktur dinding
Elemen dinding struktural atau dinding geser di gunakan pada area lif
dengan mutu beton 30Mpa.
1.2.2.5. Elemen struktur pondasi
Pondasi yang digunakan ada 2 jenis yakni pondasi dalam dan pondasi
dangkal yaitu pondasi tiang pancang , pondasi telapak dan pondasi jalur
batu kali . dengan mutu beton 30Mpa .

1.2.3. Elemen nonstruktural


1.2.3.1. Dinding
Gambar 1.34 .model bata ringan hebel

Gambar 1.35 .sekat dinding

1.2.3.2. Lantai
Pada gedung pusat perbelanjaan mayhem mall ini, lantai yang di gunakan
dalam hal ini penutup lantai menggunakan penutup lantai keramik granit dengan
ukuran 600mm x 600mm
Gambar 1.36 .garuda tile kizzel GS663M31 white

1.2.3.3. Plafond
Untuk gedung pusat perbelanjaan ini, plafon yang digunakan adalah
berbahan Gypsum dengan ukuran 1200mm x 2400mm x 90mm dengan
rangka plafon dari besi hollow.

Gambar 1.37 .plafond gypsum

Gambar 1.38 .besi hollow galvanis

1.2.3.4. Pintu
Elemen pintu geser terdiri dari
 Kaca polos 12mm dan kayu
 Rangka alluminium
 Sensor gerak

Gambar 1.39 .pintu geser sensor gerak

1.2.3.5. Jendela
Jendela yang digunakan merupakan jenis dinding kaca atau curtain wall
dengan bahan penyusunya adalah :
A . alluminium
B . kaca
Gambar 1.40 .curtain wall

1.3. Fasilitas bangunan


1.3.1. Penataan halaman parker

1.4. Kinerja bangunan


Agar supaya bangunan yang direncanakan, dalam hal ini gedung Kantor dapat
berkinerja sebaik mungkin, maka perlu didukung beberapa hal yang akan diuraikan
seperti dibawah ini:
1.4.1. Pencahayaan
Sistem Pencahayaan adalah bagaimana kita bisa membuat benda-benda
dalam ruang agar dapat tampak atau terlihat, sedang mengenai suasana
(mood) tergantung dari fungsi ruang. Pencahayaan terbagi atas dua bagian
yaitu pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan alami pada gedung kantor didukung dengan bukaan-bukaan
jendela yang besar agar cahaya yang masuk di setiap ruangan dapat
memenuhi kebutuhan pengguna ruangan. Untuk memenuhi kebutuhan
tingkat pencahayaan ruangan tersebut digunakan lampu LED merk Philips.

1.4.2. Penghawaan ruangan


Penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui
penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan
sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan
kenyamanan dalam ruang.
Untuk penghawaan alami didukung dengan bukaan-bukaan besar
sebagaimana pencahayaan, jadi aliran udara dapat masuk lewat jendela-
jendela besar pada ruangan.
Sedangkan untuk penghawaan buatan kantor didukung dengan
menggunakan Air Conditioner (AC) central .
1.4.3. System penangkal petir
Sebenarnya bahan yang paling mudah tersambar petir adalah bahan-
bahan/benda yang bisa menghantarkan listrik seperti besi, air, dll. Tetapi,
benda yang tidak menghantarkan listrik pun jika berada di tempat yang
tinggi dapat menjadi sasaran sambaran petir. Hal ini karena petir
mempunyai sifat menyambar benda yang paling dekat dengan awan. Maka
dari itu dirasa penting untuk memasang sistem penangkal petir pada
bangunan gedung Kantor ini karena bangunan ini adalah bangunan 9 lantai.
Selain dapat mengakibatkan kebakaran, sambaran petir juga dapat merusak
barang-barang elektronik dalam gedung. Hal ini juga penting untuk
diperhatikan. Sistem penangkal petir yang digunakan pada gedung ini
adalah penangkal petir elektrostatis, dimana system kerjanya hanya
dipasang satu alat pada satu titik. Dan system proteksinya akan menjangkau
radius beberapa puluh meter.
1.4.4. Proteksi bahaya kebakaran
Untuk gedung Kantor ini, dilengkapi juga dengan system proteksi kebakaran
dengan penggunaan sprinkler. Hal ini penting karena sprinkler yang
dipasangan pada gedung ini dapat memperikan respon yang cepat saat
terjadi kebakaran dan memberikan waktu yang cukup bagi para penghuni
lebih khususnya pengguna gedung yang berada dilantai paling atas dapat
mengatur proses evakuasi, apabila terjadi kebakaran.
1.4.5. Sanitasi dan pengolahan limbah
Sanitasi pada gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum didesain sedemikian
rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna bangunan. Untuk
ketersediaan air bersih, disediakan pompa air yang dapat memompa air
sampai setinggi 40m, dimana tinggi bangunan hanya 36m jadi pompa air
bisa mencakup kebutuhan air pada lantai paling atas. Untuk jumlah
peralatan saniter telah disesuaikan dengan keperluan tiap unit ruangan yang
ada, sedangkan pada lantai dasar disediakan toilet yang terbagi dalam 2
ruangan berbeda untuk wanita dan pria, dengan jumlah yang disesuaikan,
dan dilengkapi dengan washtafel, dan Urinal pada toilet pria.
Pengelolaan limbah pada bangunan gedung Kantor ini menggunakan STP
(Sewage Treatment Plant) dengan perhitungan kapasitas standar untuk
gedung mall, perkiraan volume diambil nilai 0,020 kali luas lantai, didapat
0,020x1850m2 = 37m3. Jadi digunakan STP jenis Septic Tank Biotech System
tipe RCX -25, kapasitas sebanyak 2 unit sehingga kapasitasnya menjadi 90
m3. Dimensi STP yang digunakan adalah 2m x 8m x 2.1m.

1.4.6. Kenyamanan dan keamanan pengguna


Pada perhitungan kekuatan struktur, telah dihitung kinerja batas layan dan
kinerja batas ultimate. Nilai dari kinerja bangunan Kantor ini telah memenuhi
nilai yang disyaratkan, maka dengan demikian dapat dijamin bahwa
bangunan ini aman terhadap bahaya gempa. Selain itu nilai simpangan
gedung yang akan terjadi apabila terjadi bencana alam gempa bumi tidaklah
besar, sehingga walaupun ada goyangan akibat gempa pengguna gedung
tidak akan terlalu terganggu kenyamanannya.
1.4.7. Sumur resapan
Dalam usaha menangani krisis air tanah sekarang ini, maka dalam setiap
pembangunan baik rumah dan bangunan gedung dianjurkan untuk
membuat sumur resapan. Begitu pula pada gedung Kantor ini, dengan
luasan atap 1850 m2 maka dibuat 1 buah sumur resapan dengan diameter
pipa 6 inci dengan volume resapan 60m³ sehingga memenuhi volume yang
disyaratkan menurut buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi Pipa untuk
mengalirkan air hujan ke sumur resapan diletakkan pada bagian belakang
bangunan, menggunakan 2 buah pipa dengan diameter masing-masing 6
inci.

Anda mungkin juga menyukai