Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS

PADA WANITA DI KOTA MALANG

Indra Chasugih Rahmat


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universias Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: indrachasugih89@gmail.com

Slamet Raharjo
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universits Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: kent_sr@yahoo.com

Rias Gesang Kinanti


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: riaskinanti@yahoo.com

Abstract: This research purpose is knowing the correlation between physical


activity with woman obesity value in Malang. This research use quantitative
approach with correlation research type. This research population is44 woman do
sport in Rampal Field in Malang. Result data is analyzed bypearson product
moment correlation. Correlation result between physicalactivity with Woman
Obesity Value in Malang is -0,397 or complete negative correlation is 0,397. Then
rhitung 0,390>rtabel0,297 with significance part is 5%. So, hypothesis H0 is rejected
and H1 is accepted. So correlation model to know the Correlation result between
physicalactivity with Woman Obesity Value in Malang is significance. The
acceptance of hypothesis H1 can be defined that there is a significance correlation
between physicalactivity with Woman Obesity Value in Malang.

Keyword: Obesity, Physical Activity

Pada remaja putri maupun keinginanya untuk menurunkan berat


ibu-ibu, kegemukan menjadi suatu badan sangat tinggi.Tidak berbeda
permasalahan, karena keinginan dengan remaja putri, pada ibu-ibu
tampil sempurna yang seringkali pun sangat mudah mengalami
diartikan dengan memiiki tubuh kegemukan, bagi mereka tidak
langsing dan ramping, merupakan teratur dalam menjaga berat badan
idaman bagi mereka. Menurut merupakan masalah yang banyak
Dewantari (2011:68) kegemukan dikeluhkan para ibu-ibu juga.
biasanya terjadi dalam berbagai Banyak dari remaja putri atau ibu-ibu
tingkatan umur, kegemukan dapat yang mengalami kegemukan
terjadi pada masa bayi, anak-anak, berharap dapat membuat tubuhnya
maupun pada saat dewasa. ideal, apalagi keinginan mereka
Kegemukan juga banyak terjadi pada untuk membuat tubuhnya ideal
wanita yang masih muda maupun dengan melakukan aktifitas fisik
ibu-ibu, pada sebagian wanita berlebih dan banyak mengikuti
kebanyakan merasa kesulitan untuk kegiatan berolahraga. Namun bagi
menurunkan badanya walaupun mereka yang kegemukan dengan
mengikuti kegiatan berolahraga akan ketidakseimbangan antara asupan
terasa sebagai siksaan dikarenakan energi dan keluaran energi dalam
akan mengontrol pola makan jangka waktu lama sehingga terjadi
mereka. penimbunan jaringan lemak yang
Seseorang yang kurang berlebihan.
melakukan aktifitas fisik,seperti Kegemukan bisa terjadi pada
olahraga dan kegiatan-kegiatan yang siapa saja untuk itu kegemukan
membutuhkan banyak gerak tubuh merupakan hal yang sangat di
merupakan hal yang harus di waspadai oleh siapapun. Menurut
waspadai terhadap terjadinya Hardi (2009:139) obesitas adalah
obesitas. Di samping itu perubahan kegemukan yang sifatnya ekstrim,
berat badan dapat di peroleh dari atau gemuk yang berlebihan. Para
pendekatan aktifitas fisik dan dengan dokter dan ahli gizi mendefinisikan
mengatur pola makan. Hal seperti obesitas adalah kelebihan berat
pola makan tersebut sangat badan 25% atau lebih dari berat
berpengaruh terhadap berat badan badan ideal (normal). Pada
seseorang di samping kurang perempuan lebih rentan mengalami
aktifitas fisik dan keduanya sangat peningkatan simpanan lemak,
berkaitan. Menurut Vera (2012:290) umumnya perempuan mempunyai
mengemukakan bahwa melakukan jumlah lemak lebih besar dari pada
aktifitas fisik yang lama sangat laki-laki yaitu rata-rata 26,9% dari
membantu dalam mencegah total berat badan perempuan.
terjadinya kenaikan berat badan. Sementara jumlah lemak pada laki-
Obesitas adalah suatu laki rata-rata 14,7%. Kelebihan
penyakit serius yang dapat lemak pada perempuan terlihat pada
mengakibatkan masalah emosional bagian perut, dada, dan aggota tubuh
dan sosial. Obesitas menjadi masalah bagian atas.
serius dibanyak negara berkembang Menurut Hendra dkk (2016:4)
dengan pengaruh negatif terhadap disebutkan bahwa faktor pola hidup,
pertumbuhan ekonomi. Seiring aktifitas fisik dan lingkungan juga
dengan pertambahan penduduk, berperan terhadap terjadinya
maka kurang lebih sudah 20 tahun obesitas, dari hasil penelitian
obesitas meningkat seiring dengan terhadap 50 orang remaja obesitas
kebiasaan, cara mengkonsumsi, dan didapatkan bahwa 12 orang remaja
gaya hidup. Peran perempuan secara dengan presentase 24% yang
umum lewat berkonsumsi dengan mengalami obesitas berdasarkan
kesadaran akan nutrisi yang baik faktor pola hidup, aktifitas fisik dan
khususnya untuk perempuan hal-hal lingkungan. Kemajuan teknologi
tersebut yang menjadi perhatian bagi masa kini membuat para remaja lebih
penanganan obesitas (Novitasary sering menghabiskan waktu dengan
dkk, 2013:1041). duduk berjam-jam memainkan
Menurut Adriani (2012:118) smartphone, main komputer dan juga
obesitas sering didefinisikan sebagai menonton TV sehingga kurangnya
kondisi abnormal atau kelebihan melakukan aktifitas lainya seperti
lemak yang serius dalam jaringan bermain sepak bola atau olahraga
adiposa sehingga mengganggu lainya.
kesehatan. Sedangkan menurut Fillah Faktor yang mempengaruhi
(2014:58) obesitas terjadi karena obesitas adalah 1) faktor genetik, 2)
faktor lingkungan, 3) faktor segera dilakukan tindakan
psikososial, 4) faktor kesehatan, 5) (Novitasary, 2013:1044).
faktor perkembangan, 6) aktifitas Pada obesitas salah satu
fisik. Aktifitas fisik adalah setiap faktor yang penting adalah aktifitas
gerakan tubuh yang dilakukan otot- fisik karena obesitas bukan hanya
otot rangka yang menghasilkan terkait masalah banyaknya
pengeluaran sejumlah energi yang mengkonsumsi makanan tapi juga
dinyatakan dalam satuan kilo kalori kurangnya aktifitas fisik. Menurun
(Vera, 2012:291). Aktifitas fisik dan rendahnya aktifitas fisik
yang tidak ada (kurangnya aktifitas dipercaya sebagai salah satu hal yang
fisik) merupakan faktor risiko untuk menyebabkan obesitas (Wulandari,
penyakit kronis, dan secara 2016:8)
keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara Metode
global. Aktifitas fisik berguna untuk A. Rancangan Penelitian
membakar kalori (Wulandari, Penelitian ini termasuk
2016:8). penelitian korelasional yang
Salah satu faktor penting bertujuan untuk mengetahui
yang berperan pada obesitas adalah hubungan aktifitas fisik dengan
aktifitas fisik. Obesitas bukan hanya kejadian obesitas pada wanita di kota
terkait masalah banyaknya Malang.
mengkonsumsi makanan tapi juga
kurangnya aktifitas fisik. Seiring B. Tempat dan Waktu
perkembangan zaman terjadi Waktu penelitian ini
berbagai perubahan gaya hidup dilaksanakan pada bulan Juli-
terutama pada aktifitas fisik (Batara, Agustus 2017 yang bertempat
2016:92). diLapangan Rampal Malang.
Rata-rata semua orang
memiliki aktifitas masing-masing. C. Sampel Penelitian
Secara umum ada 3 kategori aktifitas Sampel adalah sebagian atau
fisik yang dilakukan yaitu aktifitas wakil populasi yang diteliti.Sampel
ringan, sedang, dan berat. Obesitas dalam penelitian ini adalah wanita
juga berpengaruh pada usia, karena yang melakukan aktifitas olahraga di
semakin usia bertambah maka lapangan Rampal Kota Malang.
metabolisme yang terjadi didalam
tubuh mengalami penurunan lalu D. Instrument Penelitian
akan terjadi perubahan secara Instrument penelitian ini
biologis yaitu menurunya fungsi dari menggunakan instrument berupa
otot-otot dan meningkatnya kadar observasi, angket atau quesioner.
lemak dalam tubuh. Seperti yang Metode observasi dan angket atau
diketahui dari hasil penelitian yang quesioner digunakan untuk
ditemukan di Selangor, Malasyia, mengetahui aktifitas fisik dan
didapatkan bahwa prevalensi menentukan usia. Berat badan dan
obesitas tinggi dikalangan wanita tinggi badan diukur dengan
dewasa dan masalah ini perlu timbangan.
diutamakan karena prevalensi
obesitas terus menerus meningkat E. Pengumpulan Data
dan akan terus memburuk jika tidak
Teknik yang digunakan 2015: 93). Hasil analisis uji ini akan
dalam pengumpulan data adalah menjelaskan apakah sebuah
angket sebelum melakukan distribusi data bias dikatakan normal
pengumpulan data, terlebih dahulu atau tidak. Pedoman pengambilan
dilakukan penyebaran angket ntuk keputusan menggunakan pijakan
menentukan karakteristik yang hipotesis sebagai berikut: H0: Nilai
relative sama untuk dijadikan sampel sig atau signifikansi atau nilai
dalam penelitian. probablitas < 0.05, maka distribusi
tidak normal. H1: Nilai sig atau
F. Analisis Data signifikansi atau nilai probablitas>
Data yang diperoleh dari hasil 0.05, maka distribusi normal.
penelitian dianalisis dengan Penelitian ini menggunakan
menggunakan teknik analisis korelasi software Minitab, hasil uji normalitas
digunakan untuk mengetahui ada dapat
tidaknya kecenderungan hubungan Terlihat bahwa nilai signifikansi atau
antar dua variabel atau lebih probabilitas dari masing-masing
(Budiwanto, 2014:570). Selanjutnya variable adalah lebih dari 0,05, maka
data akan dianalisis dengan data berdistribusi normal. Dengan
menggunakan komputer melalui signifikansi dari berat badan 0,117
program Minitab. dan signifikansi tinggi badan 0,131.

Hasil C. Pearson Correlation


A. Deskripsi Data 1. Pearson Correlation adalah
Hasil dari penelitian dengan untuk menunjukkan adanya
sampel 44 orang yaitu berat badan hubungan yang positif dan signifikan
masyarakat dengan jenis kelamin antara IMT dengan tingkat obesitas
perempuan di Kota Malang memiliki pada wanita di kota Malang. Adapun
nilai rata-rata 71.05, standar deviasi pedoman pengambilan keputusan
15.92, nilai minimum 41 dan nilai adalah berikut (Sundayana: 2015:
maximum 116. Dan hasil analisis 202): a) H0 diterima jika apabila
statistika deskriptif menunjukkan rhitung < rtabel, b) H0 ditolak jika apabila
bahwa tinggi badan masyarakat rhitung > rtabel
dengan jenis kelamin perempuan di Hasil perhitungan korelasi
kota Malang memiliki nilai rata-rata untuk penelitian ini disajikan
sebesar 156.75 dan standar deviasi menunjukkan hasil korelasi IMT
sebesar 6.18, nilai minimum 146 dan dengan tingkat obesitas pada wanita
nilai maximum 175 dari 44 di Kota Malang adalah rhitung 0,820 >
masyarakat wanita di kota Malang. rtabel 0,297 dengan taraf signifikansi
5%. Dengan demikian, hipotesis H0
B. Uji Normalitas ditolak dan hipotesis H1 diterima.
Dimaksudkan untuk Jadi, model korelasi untuk
mengetahui apakah data yang mengetahui hubungan IMT dengan
diselidiki berasal dari populasi yang Tingkat Obesitas di kota Malang
berdistribusi normal atau tidak. signifikan. Penerimaan hipotesis H1
Pengujian normalitas data dilakukan tersebut, dapat juga diartikan ada
dengan bantuan computer program hubungan yang positif dan signifikan
Minitab dengan menggunakan Uji antara IMT dengan Tingkat Obesitas
Kolmogorof Smirnov (Sundayana, pada wanita di kota Malang.
Hal ini berbeda dengan hasil
2. Pearson Correlation adalah untuk penelitian menurut Anam (2010:40)
menunjukkan adanya hubungan yang yaitu tidak didapatkan pengaruh yang
positif dan signifikan antara aktifitas signifikan antara BMI dengan
fisik dengan tingkat Obesitas di kota obesitas.
Malang. Adapun pedoman
pengambilan keputusan adalah B. Hubungan Aktifitas Fisik
berikut (Sundayana: 2015: 202): a) dengan kejadian Obesitas
H0 diterima jika apabila rhitung <rtabel, pada Wanita di Kota Malang
b) H0 ditolak jika apabila rhitung > rtabel Hasil analisis menunjukkan
bahwa aktifitas fisik wanita di kota
Hasil perhitungan korelasi Malang memilikirata-rata aktifitas
untuk penelitian ini menunjukkan fisik sedang. seperti berlari kecil,
hasil korelasi aktifitas fisik dengan tenis meja, bersepeda, dan berenang.
Obesitas di Kota Malang adalah - Wanita dengan aktifitas fisik berat
0,397 atau korelasi negatif sempurna cenderung mempunyai tingkat
sebesar 0,397. Sehingga rhitung obesitas yang rendah. Sebaliknya,
0,390>rtabel0,297 dengan taraf wanita dengan aktifitas fisik rendah
signifikansi 5%. Dengan demikian, cenderung akan memiliki tingkat
hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 obesitas yang tinggi.
diterima. Jadi, model korelasi untuk Hasil korelasi aktifitas fisik
mengetahui hubungan aktifitas fisik dengan tingkat obesitas pada wanita
dengan Tingkat Obesitas di kota di kota Malang adalah (-0,390) atau
Malang signifikan. Penerimaan korelasi negatif sempurna sebesar
hipotesis H1 tersebut, dapat juga 0,390. Sehingga rhitung 0,390 >rtabel
diartikan ada hubungan yang positif 0,297 dengan taraf signifikansi 5%.
dan signifikan antara aktifitas fisik Dengan demikian, hipotesis H0
dengan tingkat obesitas di kota ditolak dan hipotesis H1 diterima.
Malang. Jadi, model korelasi untuk
mengetahui hubungan aktifitas fisik
Pembahasan dengan tingkat obesitas pada wanita
A. Hubungan BMI dengan di kota Malang signifikan.
Tingkat Obesitas pada Wanita Penerimaan hipotesis H1 tersebut,
di Kota Malang dapat juga diartikan bahwa ada
Hasil korelasi BMI dengan hubungan yang negatif dan
tingkat obesitas di kota Malang signifikan antara aktifitas fisik
adalah rhitung 0,820 > rtabel 0,297 dengan tingkat obesitas pada wanita
dengan taraf signifikansi 5%. di kota Malang.Hal ini berbeda
Dengan demikian, hipotesis H0 dengan penelitian yang dilakukan
ditolak dan hipotesis H1 diterima. oleh meiriyani yang menyatakan
Jadi, model korelasi untuk bahwa tidak terdapat hubungan yang
mengetahui hubungan BMI dengan bermakna antara aktifitas fisik
tingkat obesitas di kota Malang dengan obesitas.
signifikan. Penerimaan hipotesis H1
tersebut, dapat juga diartikan bahwa Kesimpulan
ada hubungan yang positif dan Berdasarkan hasil penelitian,
signifikan antara BMI dengan maka diperoleh kesimpulan bahwa,
kejadian obesitas di kota Malang. 1) ada hubungan yang positif dan
signifikan antara BMI dengan Dewantari, Ni Made, A.A. Gde Raka
kejadian obesitas di kota Malang, 2) Kayanaya & Melantini.
bahwa ada hubungan yang negatif 2011. Perbedaan
dan signifikan antara aktifitas fisik Perubahan Berat Badan
dengan tingkat obesitas pada wanita berdasarkan Frekuensi
di kota Malang. Senam Aerobik. Jurnal lmu
Gizi, 2 (1): 68-73.
Saran Dieny, Fillah Fithra. 2014.
Dengan selesainya penelitian Permasalahan Gizi pada
ini, maka dirasakan perlu untuk Remaja Putri .Yogyakarta:
memberikan saran-saran kepada GrahaIlmu.
pihak-pihak yang terkait dengan Harikedua, Vera T dan Naomi M.
penelitian ini. Adapun saran-saran Tando. 2012. Aktifitas Fisik
sebagai berikut, 1) wanita di Kota dan Pola Makan dengan
Malang diharapkan untuk melakukan Obesitas Sentral pada
kegiatan fisik untuk mengurangi Tokoh Agama di Kota
resiko terjadinya obesitas, 2) Manado.Jurnal, 4 (1): 289-
mahasiswa diharapkan dapat 298.
melanjutkan penelitian tentang Hendra, Christine, Aaltje E.
obesitas dengan judul berbeda. Manampiring, &
FonaBudiarso. 2016.
Daftar Pustaka Faktor-faktor Risiko
Terhadap Obesitas pada
Adriani, Merryana & Bambang Remaja di Kota Bitung.
WirjadMadi. 2014. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4
Pengantar Gizi Masyarakat. (1).
Jakarta: Kencana. Jacqueline, C.Morris. 2011.
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Pedoman Gizi Pengkajian
Penelitian Suatu dan Dokumentasi.
Pendekatan Praktik. Jakarta:Kedikteran EGC.
Jakarta: PT Rineka Cipta. .Novitasary, Meiriyani Deliana,
Batara, Deviwanti, Widhi Bodhi, & Nelly Mayulu& Shirley E.S
Billy J. Kepel. 2016. Kawengian. 2013.
Hubungan Obesitas dengan Hubungan Antara Aktivitas
Tekanan Darah dan Fisik dengan Obesitas pada
Aktivitas Fisik pada Remaja Wanita Usia Subur Peserta
di Kota Bitung. Jurnal e- Jamkesmas di Puskesmas
Biomedik (eBm), 4 (1): 91- Wawonasa Kecamatan
96. Singkil Manado. Jurnal e-
Budiwanto, Setyo. 2014. Metode Biomedik (eBm), 1 (2):
Statistika Untuk Analisis 1040-1046.
Data Bidang Proverawati, Atikah. 2010. Obesitas
Keoalahragaan. Universitas dan Gangguan Perilaku
Negeri Malang. Makan pada Remaja.
Candrawati, susiana. 2013. Pengaruh Yogyakarta: Nuha Medika.
Aktifitas Fisik Terhadap Purwandari, Henny. 2014. Hubungan
Stres Oksidatif. Mandala of Obesitas dengan Kadar
Health, 6(1): 454-461. Gula Darah pada
Karyawan di RS Tingkat IV Utomo, Galih Tri, Said Junaidi &
Madiun. Jurnal, 25 (01): 65- Setya Rahayu. 2012.
72. Latihan Senam Aerobik
Romansyah, Maret & Desi Natalia untuk Menurunkan Berat
T.I. 2012. Gangguan Body Badan, Lemak, dan
Image Dihubungkan dengan Kolesterol. Journal of Sport
Aktivitas Olahraga pada Science and Fitness, 1 (1):
Mahasiswa Obesitas. 6-10.
JurnalStikes, 5 (2): 203-212. Ellulu, Mohammed, Yehia Abed,
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Asmah Rahmat, Yazan
Pendidikan:Pendekatan Ranneh dan Faisal Ali.
Kuantitatif, Kualitatif, dan Epidemiology of Obesity in
R & D. Bandung: Alfabeta. Developing Countries:
Sumanto, Agus. 2009. Tetap Challenges and Prevention
Langsing Dan Sehat 2014.: 1-6
Dengan Terapi Diet. Jakarta Widiantini, Winne & ZarfielTafal.
Selatan: Agrimedia Pustaka. 2014. Aktivitas Fisik, Stres,
Soenanto, Hardi. 2009. 100 Resep dan Obesitas pada Pegawai
Sembuhkan Hipertensi, Negeri Sipil. Jurnal
Asam Urat, dan Obesitas. Kesehatan Masyarakat
Jakarta: Elex Media Nasional, 8(7): 330-336.
Komputindo. Wulandari, Syamsinar, Hariati
Soetiarto, Farida, Roselinda & Lestari & Andi Faizal
Suhardi. 2010. Hubungan Fachlevy. 2016. Faktor
Diabetes Mellitus dengan yang Berhubungan dengan
Obesitas berdasarkan Kejadian Obesitas pada
Indeks Massa Tubuh dan Remaja di SMA Negeri 4
Lingkar Pinggang Data Kendari Tahun 2016. Jurnal
RISKESDAS 2007. Buletin Ilmiah Mahasiswa
Penelitian Kesehatan, 38 Kesehatan Masyarakat, 1
(1): 36-42. (3): 1-13.
Sundayana, Rostina. 2015. Statistika
Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai