PENDAHULUAN
Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk
wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan
tujuannya. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik
pembeli. Setelah melalui proses pengolahan seperti, abon ikan patin. Makanan tadi
tidak tetap stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat diperlukan
pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan bahan pangan
dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat dipertahankan.
mikroorganisme dan kotoran serta terhadap gigitan serangga atau binatang pengerat
boleh menyerap air dari atmosfer dan juga tidak boleh berkurang kadar airnya. Jadi
wadahnya harus kedap air. Perlindungan terhadap bau dan gas dimaksudkan supaya
bau atau gas yang tidak diinginkan tidak dapat masuk melalui wadah tersebut dan
jangan sampai merembes keluar melalui wadah. Wadah yang rusak karena tekanan
atau benturan dapat menyebabkan makanan di dalamnya juga rusak dalam arti
Bahan pengemas yang digunakan adalah bahan yang mudah didapat dan
sangat fleksibel penggunaannya yaitu plastik sebagai kemasan primer dan karton
makanan kering/snack, sedotan plastik, kantong obat, penutup, cup plastik, dan lain-
lain.
Jenis plastik polietilen memberikan kesan positif yang sangat baik pada
produk abon ikan patin yaitu kandungan asam lemak bebas pada abon ikan patin
menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena sifat polietilen kedap air dan
memiliki kerapatan yang baik. Selain itu, kemasan polietilen juga memiliki sifat
antara lain, daya rentang tinggi tanpa sobek, thermoplastik, tahan terhadap asam,
basa, alkohol, dan deterjen, penampakan bervariasi dari transparan hingga keruh,
gelombang yaitu kotak yang terbuat dari satu atau beberapa lembar kertas kraft liner
dan kertas medium sebagai lapisan gelombangnya. Menggunakan tipe single wall
yaitu satu lapis dengan ketebalan ± 3,2 – 3,9 mm (C/Flute). Kemasan sekunder
konsumen selalu dalam keadaan baik. Karena itu, kemasan sekunder harus didesain
sedemikian rupa agar kemasan primernya selalu aman, tidak berdebu, tidak
keruh, mudah dibentuk, lemas dan mudah ditarik, daya rentang tinggi tanpa sobek.,
tahan terhadap asam, basa, alkohol dan deterjen, dapat digunakan untuk menyimpan
bahan pada suhu pembekuan hingga -50°, serta kedap air dan uap air. Sedangkan
kelemahan kemasan plastik adalah tidak cocok digunakan untuk mengemas bahan
berlemak atau mengandung minyak, dan tidak cocok digunakan untuk mengemas
bahan beraroma karena transimis gas cukup tinggi. Dan kelebihan Kemasan Karton
adalah mempunyai bobot yang lebih ringan untuk material yang mempunyai
kekuatan yang sama, biaya yang lebih murah, mempunyai permukaan yang halus,
mempunyai sifat meredam yang baik, mudah dicetak dan diberi label, mudah untuk
dirakit atau dibongkar dalam penyimpanan, serta mudah didaur ulang dan digunakan
kembali. Sedangkan kelemahan kemasan karton adalah lebih mudah terbakar, lebih
TINJAUAN PUSTAKA
Abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan,
bahan pembantu dan bahan penyedap sehingga mudahd alam pembuatannya (Mustar,
2013).
perikanan. Jenis ikan yang digunakan sebagai bahan baku abon pada industri kecil
belum selektif, bahkan hampir semua jenis ikan dapat dijadikan abon ikan. Namun,
beberapa faktor yang menjadi penunjang dalam pengolahan abon ikan adalah
pengemasan dan suhu penyimpanan. Dan masalah kemasan sangat penting dan perlu
B. Pengertian Kemasan
mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan
menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari kertas, plastik, gelas, logam,
fiber, hingga bahan-bahan yang di laminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga
bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetraptak, corrugated box, kemasan vakum,
kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar
( active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di
Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu wadah
utama atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan wadah
kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah
utama harus bersifat non toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang
dapat menyebabkan perubahan warna, flavour dan perubahan lainnya. Selain itu,
untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu bergantung pada jenis
kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi
makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan
(Winarno, 1983).
digunakan menurut Winarno dan Jenie (1983) dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu golongan pertama kerusakan ditentukan oleh sifat alamiah dari
produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan, misalnya perubahan kimia,
ditentukan oleh lingkungan dan hampir seluruhnya dapat dikontrol dengan kemasan
yang dapat digunakan, misalnya kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan,
1. Kemasan Plastik
Bahan pembuat plastik dari minyak dan gas sebagai sumber alami, dalam
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebut
menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Dalam plastik juga terkandung
beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat fisiko kimia plastik itu
sendiri. Bahan aditif yang ditambahkan tersebut disebut komponen nonplastik yang
berupa senyawa anorganik atau organik yang memiliki berat molekul rendah. Bahan
aditif dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar UV, anti lekat
dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat,
termoplatis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O 2, CO2. Sifat
permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu
dan Lipton (1972) menambahkan bahwa plastik juga merupakan jenis kemasan yang
Jenis-jenis Plastik
a. Polyethylen
Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai
kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Dengan pemanasan akan menjadi
lunak dan mencair pada suhu 110OC. Berdasarkan sifat permeabilitasnya yang rendah
serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai
0.01 inchi, yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang
thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik
Polietilen dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang
diperoleh dari hasil samping dari industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi
yang dilakukan ada dua macam, yakni pertama dengan polimerisasi yang dijalankan
dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel
dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60OC sangat resisten terhadap
senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik
bagi gas-gas yang lain seperti oksigen, sedangkan jenis plastik HDPE mempunyai
sifat lebih kaku, lebih keras, kurang tembus cahaya dan kurang terasa berlemak.
molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah, sedangkan
high density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low
density. Dengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga
d. Polypropilena
juga serupa. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan
thermal naphtha (distalasi minyak kasar) etilen, propylene dan homologues yang
2. Kemasan Karton
pengelantangan, tetapi digunakan filler tanah liat. Umumnya terdapat dalam bentuk
Jenis-jenis Karton
1. Karton (Paperboard)
sama dengan pembuatan kertas. Perbedaan kertas dengan karton umumnya pada
ketebalan, dimana ketebalan karton 10 kali lebih tebal dari ketebalan kertas dan
Standardisation. Karton dapat di bentuk menjadi satu lapis (single wall) atau berlapis
(multi-ply). Karton yang dibuat menjadi karton lipat dan kaku disebut dengan
yang mudah dipotong, dibentuk, ringan dan kuat yang sering di buat menjadi
kemasan. Kemasan paperboard dapat dibagi dalam beberapa kelas dan memiliki
Solid Bleached Sulfate (SBS) merupakan kelas paperboard mutu tinggi yang
dihasilkan dari 80% bleached pulp kayu asli. Umumnya bleached paperboard dilapis
tipis dengan kaolin untuk meningkatkan permukaan cetak dan juga dilapisi tipis
dengan polietilen (PE) yang berfungsi untuk menambah kekuatan pada keadaan basah
yang sering digunakan untuk kemasan makanan. Segmen pasar utama yang
packaging), kemasan susu dan jus, aceptic, minuman kotak, kemasan kosmetik dan
dihasilkan dari 80% unbleached pulp kayu asli. Paperboard CUK dilapis tipis dengan
kaolin yang berfungsi untuk meningkatkan permukaan cetak dan juga dilapisi tipis
dengan polietilen (PE) untuk menambah kekuatan dalam keadaan basah yang sering
pharmaceutical packaging.
Bahan baku uncoated recycled paperboard adalah bahan kertas bekas, yang daur
ulang kertas bekas dan dipublikasi biasanya diberi lapisan tipis kaolin untuk
Bahan baku coated recylced paperboard adalah paperboard bekas yang diproduksi
kembali dengan mendaur ulang paperboard bekas dan dipublikasi. Biasanya diberi
lapisan tipis kaolin untuk meningkatkan peremukaan cetak. Segmen pasar utama yang
kemasan cookie dan creaker, kemasan cake mix, cereal kotak, kemasan makanan
kering.
tertentu dan kualitas karton tipis yang dihasilkan tergantung dari jenis bahan
tambahan tersebut. Misalnya : untuk bahan pangan yang harus selalu dalam keadaan
segar yang disimpan dalam lemari es, maka digunakan karton tipis yang dilapisi
plastik (PE coated) atau dilapisi lilin (wax coated ). Jenis ini digunakan untuk
pengemasan udang, daging atau ikan beku atau mangkuk untuk es krim. Jika design
kemasan dibuat menarik, maka karton tipis dapat digunakan sebagai display box.
Corrugated box disebut juga karton bergelombang atau karton beralur. Karton
gelombang(corrugated board) adalah karton yang dibuat dari satu atau beberapa lapisan
kertas medium bergelombang dengan kertas liner sebagai penyekat dan pelapisnya.
(grammage) dari kertas kraft dan kertas medium. Ukuran berat (grammage)
gelombang/m
A 4,8 118
Flute A: Memiliki sifat bantalan yang sangat baik,digunakan utk barang mudah pecah
B 2,4 168
Flute B: Memiliki CMT lebih besar dari flute A, bantalan yang lebih rendah,
C 3,6 13
Flute C: Merupakan pendekatan dari sifat – sifat yang dimiliki flute A dan B
D 1,2 316
keruh, mudah dibentuk, lemas dan mudah ditarik, daya rentang tinggi tanpa sobek.,
tahan terhadap asam, basa, alkohol dan deterjen, dapat digunakan untuk menyimpan
bahan pada suhu pembekuan hingga -50°, serta kedap air dan uap air. Sedangkan
kelemahan kemasan plastik adalah tidak cocok digunakan untuk mengemas bahan
berlemak atau mengandung minyak, dan tidak cocok digunakan untuk mengemas
kelebihan Kemasan Karton adalah mempunyai bobot yang lebih ringan untuk
material yang mempunyai kekuatan yang sama, biaya yang lebih murah, mempunyai
permukaan yang halus, mempunyai sifat meredam yang baik, mudah dicetak dan
diberi label, mudah untuk dirakit atau dibongkar dalam penyimpanan, serta mudah
didaur ulang dan digunakan kembali. Sedangkan kelemahan kemasan karton adalah
lebih mudah terbakar, lebih mudah robek, tidak tahan air, serta mudah lapuk.
BAB III.
METODE KERJA
III.1. Waktu dan Tempat
Pembuatan kemasan “Abon Ikan” dilaksanakan mulai dari 17 Maret 2019 s/d
jenis komoditi yang dikemas. Kemasan diberikan desain grafis dengan berbagai
inovasi dan kreatifitas yang sesuai dengan produk. Setelah itu, kemasan dibuat atau
ditempah. Untuk kemasan karton, bisa digunakan print biasa maupun print khusus.
Agar produk dapat bertahan lama, diberikan plastic PE sebagai kemasan dalam.
kelompok. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur yang terkait
BAB IV.
ANALISIS KEUNGGULAN
BAB V.