Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
7
Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa kelapa berasal dari
Polynesia atau Amerika. Berbeda dengan pendapat di atas, para
sejarawan meyakini bahwa kelapa awalnya tumbuh di Malaysia dan
Indonesia. Catatan fosil yang berasal dari New Zeland menunjukkan
bahwa kelapa kecil tumbuh di sana sekitar 15 juta tahun yang lalu.
Bahkan fosil yang lebih tua telah ditemukan di Ragasthan, India. Rekaman
pertama mengenai asal usul kelapa dibuat dalam bahasa Sanskrit,
didalamnya dikatakan bahwa orang-orang India ditunjukkan pada buah ini,
gambaran tentang kelapa juga dapat ditemukan pada barang pecah belah
di Peru sebelum kedatangan orang-orang Kolombia. Marcopolo bercerita
mengenai pengalamannya bersama kelapa dalam catatannya ketika ia
mengunjungi India. Ia menyebut kelapa sebagai "Pharao's nut'. Para
penjelajah pada umumnya juga tertarik pada kelapa. Keistimewaan kelapa
terutama juga terdapat di dalam buku harian Magellan dan Francis Drake.
Secara umum asal usul kelapa dapat dibagi menjadi dua pendapat.
Kelompok pertama berpendapat bahwa kelapa berasal dari Amerika
Selatan, yang mendukung teori ini adalah D.F.Cook, Van Martius Beccari,
dan Thor Herjerdahl. Sedangkan kelompok kedua mengatakan bahwa
kelapa berasal dari Asia Tenggara atau Indo Pasifik, pendapat ini
mendapat sokongan dari Berry, Werth, Mearil, Mayurathan, Lepesma, dan
Pureseglove. Kata coco itu sendiri pertama kali digunakan oleh Vasco Da
Gama, atau dapat juga disebut ( Nux Indica, Al djanz al kindi, Ganz-Ganz,
Nargil, Narlie, tenga, temuai, coconut, dan pohon kehidupan ). Selain itu
pohon kelapa pun sering disebut sebagai pohon surga bahkan disebut-
sebut sebagai anugerah terbesar yang diberikan alam kepada manusia.
Artinya alam telah memberikan kepada manusia, kelapa dalam bentuk
yang sudah sempurna, dan manusia pun langsung menikmati kegunaan
dari kelapa misalnya santan yang diperoleh dari kelapa dipergunakan
untuk memasak, dan juga digunakan sebagai bahan susu. Kata kelapa
sendiri diperkirakan berasal dari Eropa, penulis dari Spanyol dan Portugis
8
memperolehnya dari kata Portugis yang mengartikan bahwa ada 3 wajah
monyet ditiga mata kelapa, tapi akhirnya nama yang digunakan
merupakan nama yang lebih tua dari pendakian orang Portugis di
Samudera India dan mendapatkannya dari nama yang dulu digunakan
oleh orang-orang Arab.
9
Terlepas dari perdebatan mengenai asal usul kelapa, pada
dasarnya kelapa telah menyebar di daerah-daerah tropik, terutama di
sepanjang pantai tropik. Buahnya yang ringan dan mudah terapung,
membuat kelapa dengan sendirinya dapat menyebar karena adanya
dorongan dari arus laut, hal inilah yang dapat membawa kelapa-kelapa
pada jarak-jarak tertentu bahkan membawanya cukup jauh dari asal
pohon itu sendiri.
10
tumbuhnya sangat sesuai, oleh karena itu, di daerah pesisir pantai banyak
terdapat pohon kelapa.
Parameter Persentase
Kadar air (moisture content) 7.8
Kadar abu (ash content) 0.4
Kadar material yang menguap (volatile matter) 80.80
Karbon (fixed carbon) 18.80
Sumber : http//www.pdii.lipi.go.id (2008)
2.5 Durian
Kingdom : Plantae
Ordo : malvales
Famili : malvaceae
Genus : Durio
Nama binomial : D.zibethinus
11
Pohon durian mampu berusia tahunan, tumbuh tinggi hingga
mencapai ketinggian 25 –50 m tergantung spesiesnya. Pohon durian ini
terdiri dari akar yang memiliki banir (akar papan), batang dan ranting. Kulit
batang pohon durian berwarna coklat kemerahan, mengelupas tidak
beraturan.
Benangsari dari bunga durian ada yang berjumlah 5-12 buah (durio
zibethinus atau durian biasa) dan ada juga yang berjumlah 3 buah (durio
graveilens atau tabelak). Tangkai kepala putik bewarna kemerahan,
berbentuk pipa dan lebih panjang dari mahkota. Kepala putiknya bewarna
merah muda dan juga berbentuk pipa kecil (Setiadi,2008).
12
Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan waktu 4-6
bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan
antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah
yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh
sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai
1.5 – 5.0 kilogram.
13
2.6 Kulit Buah Durian
Kulit durian adalah pembungkus dari daging buah durian. Kulit ini
mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, unsur selulosa serta lignin
yang mudah terbakar. Pembakaran terjadi karena penguraian kulit durian
akibat perlakuan panas. Peristiwa ini dapat terjadi pada pemanasan
langsung atau tidak langsung dalam timbunan tanpa atau dengan udara
terbebas.
Untuk satu bagian kulit buah durian yang sudah kering bisa
melakukan pembakaran hingga 20 menit. Untuk menghasilkan kualitas
pembakaran yang baik, biasanya masyarakat memasang 5 hingga 10
bagian kulit durian dalam satu kali pembakaran. Jika sudah habis, di
tambahkan lagi dengan jumlah kulit durian kering lainnya sesuai
kebutuhan.
14
Pembriketan pada dasarnya yaitu pemampatan bahan baku yang
bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik suatu bahan sehingga
memudahkan penanganannya (Abdullah et all, 1991).
Briket arang dapat dibuat dengan dua cara yaitu dengan membuat
arang kemudian dihaluskan dan selanjutnya dibuat briket, dan atau
dengan membentuk briket dengan cara memampatkan dan diarangkan
(Supratono et all,1995).
15
masih dalam keadaan cair akan mulai mengalir membagi diri ke
permukaan bahan. Pada saat yang bersamaan dengan terjadinya aliran,
maka perekat juga mengalami perpindahan dari permukaan yang diberi
perekat ke permukaan yang belum terkena perekat, (Kirana, 1985).
Standar Mutu
Sifat-sifat
Komersial1) Impor2) Jepang3) Inggris3) USA3)
Moisture (%) 7.75 6–8 6–8 3-4 6
Ash (%) 5.51 3–6 3–6 8 - 10 18
Volatile
13.14 15 - 30 15 – 30 16 19
Matters (%)
Fixed Carbon
78.35 60 - 80 60 – 80 75 58
(%)
Kerapatan
0.4407 1–2 0.84 1
(g/cm3)
Kekuatan 60 12.7 62
Tekan (kg/cm2)
Nilai Kalor 6000-
6814.11 6000-7000 7300 6500
(kcal/g) 7000
Sumber : 1) Pari et all (1990)
2) Sudrajat (1982)
3) Kirana (1995)
16
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka tempurung kelapa dan
kulit durian yang cukup keras dapat dijadikan briket arang. Tempurung
kelapa dan kulit durian jika dibakar akan menghasilkan karbon aktif.
17
2.10 Nilai Kalor
𝑂2⁄ 𝐵𝑡𝑢⁄ )
𝐻𝐻𝑉 = 14.544 𝐶 + 62.028 [𝐻2 − ( 8)] + 4050 𝑆 ( 𝑙𝑏 (Referensi
Prinsip –Prinsip Konversi Energi, Archie W. Culp,Jc, Ir.darwin Sitompul M.Eng, Penerbit Erlangga,
halaman 46 )
18