Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI

PEMERIKSAAN ANTIBODI HBsAb

Oleh :

IDA AYU PUTU SRI AGUNG BHASWARI

P07134017081

Semester IV B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JJURUSAN ANALIS KESEHATAN

2019
PEMERIKSAAN ANTIBODI HBsAb

I. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum
1. Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan antibody HBsAb.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan antibody HBsAb pada serum
probandus.
B. Tujuan instruksional khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan antibody HBsAb pada serum
probandus.
2. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil antibody HBsAb pada serum
probandus.
C. Tujuan klinis
Untuk mendiagnosa adanya antibody Hepatitis B pada serum probandus

II. METODE
Metode yang digunakan pada praktikum pemeriksaan antibody HBsAb adalah metode
rapid test immunokromatografi.

III. PRINSIP
BIOCARE HBsAb Rapid Test Device (serum / plasma) mendeteksi HBsAb melalui
interpretasi visual pengembangan warna pada strip internal. HBsAb diimobilisasi pada
daerah uji membrane. Selama pengujian, specimen bereaksi dengan HBsAb yang
terkonjugasi menjadi partikel berwarna dan diendapkan pada bantalan sampel
pengujian. Campuran kemudian bermigrasi melalui membrane dengan aksi kapiler dan
berinteraksi dengan reagen pada membrane. Jika ada HBsAb dalam specimen, pita
berwarna akan terbentuk di daerah uji membrane. Pita berwarna ini menunjukkan hasil
positif sedangkan pita yang tidak berwarna menunjukkan hasil negative. Penampilan
pada pita berwarna pada daerah control berfungsi sebagai control procedural,
menunjukkan bahwa volume specimen yang tepat telah ditambahkan dan sumbu
membrane telah akurat.
IV. DASAR TEORI

V. ALAT DAN BAHAN


a. Alat :
 Penampung specimen
 Timer
 Centrifuge
b. Bahan :
 1 set perangkat test HBsAb
 Pipet sekali pakai
c. Specimen : serum darah

VI. PROSEDUR KERJA


1. Test, specimen, dan control dibawa ke suhu kamar (15 – 300 C). sbelum
digunakan tes dilepaskan dari kantong yang disegel, dan diletakkan di
permukaan yang bersih. Beri label alat dengan identifikasi pasien atau
control. Untuk hasil terbaik, pengujian harus dilakukan dalam waktu 1
jam.
2. 3 tetes specimen ditambahkan (sekitar 75 µl) dengan pipet sekali pakai
yang disediakan langsung ke sumur specimen (s) dan jangan
menambahkan cairan apapun ke area hasil. Ketika test mulai bekerja,
warna akan bermigrasi melintasi area hasil di tengah alat.
3. Ditunggu hingga muncul warna pada pita (s). hasilnya harus dibaca
pada 15 menit. Jangan menginterpretasikan hasilnya setelah 20 menit.
VII. INTERPRETASI HASIL

1. Positif (+) : dua pita berwarna muncul dimembran. Satu band muncul di
wilayah control (C) dan band yang lain muncul di wilayah terakhir (T).

2. Negative (-) : hanya satu band berwarna yang muncul di wilayah control
(C). tidak ada pita berwarna yang muncul di wilayah uji (T).
3. Invalid : pita control gagal muncul. Hasil dari test apapun yang belum
menghasilkan pita control pada waktu baca yang ditentukan harus dibuang.
Diharapkan tinjau prosedur dan diulangi dengan test baru jika masalah
berlanjut, segera hentikan penggunaan kit dan hubungi distribusi setempat.

VIII. HASIL PENGAMATAN


a. Identitas probandus
Nama : Luh Ayu Anggreni Dewi
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : perempuan
b. Hasil :
IX. PEMBAHASAN

X. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai