Anda di halaman 1dari 15

1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS WEB


PADA KONSEP SISTEM SARAF DAN SISTEM INDERA
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Asrul Amir, Ismail, dan Oslan Jumadi


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222
email: asrulamir92@yahoo.com

Abstrak: Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi berbasis Web


pada Konsep Sistem Saraf dan Sistem Indera di Sekolah Menengah Atas.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi
berbasis web yang valid, praktis dan efektif untuk sekolah menengah atas.
Penelitian ini merupakan penelitian Research & Development (R&D), yang
mengadaptasi model ADDIE yang terdiri atas 5 tahap yaitu: (1) Analysis; (2)
Design; (3) Development; (4) Implementation; (5) Evaluation. Pengumpulan data
menggunakan angket validasi untuk melihat kevalidan LKS, angket respon guru
dan respon siswa untuk melihat kepraktisan LKS, serta tes hasil belajar untuk
melihat keefektifan dari LKS. Berdasarkan analisis data, diperoleh rata-rata
kevalidan LKS oleh tiga validator yaitu 4,56 (valid). Kepraktisan LKS diperoleh
respon guru sebesar 88,60% (sangat kuat) dan respon siswa sebesar 87,75%
(sangat kuat). LKS telah memenuhi kriteria keefektifan yaitu 94,12% siswa
mencapai nilai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengembangan dapat disimpulkan bahwa LKS Biologi berbasis web yang
dikembangkan bersifat valid, praktis, dan efektif.

Kata Kunci: penelitian pengembangan, LKS, biologi, Web


2

DEVELOPMENT OF WEB BASE STUDENT’S WORKSHEET OF BIOLOGY


SUBJECT ON THE CONCEPT OF NERVOUS
SYSTEM AND SENSORY SYSTEM IN
SENIOR HIGH SCHOOL

Asrul Amir, Ismail and Oslan Jumadi


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222
email: asrulamir92@yahoo.com

Abstract: Development of Web Base Student’s Worksheet of Biology Subject


on the Concept of Nervous System and Sense System in High School. This
study aims to produce Web Base Student Worksheet of Biology that valid,
practical and effective for senior high school. This study is a Research &
Development (R & D), which adapts the ADDIE model of which consists of five
phases: (1) Analysis; (2) Design; (3) Development; (4) Implementation; and (5)
Evaluation. Collecting data using validation questionnaire to see the validity of
the worksheet, questionnaire responses of teachers and students' responses to see
any practical worksheets, and achievement test to look at the effectiveness of the
worksheet. Based on data analysis, obtained an average validity of worksheet by
three validator is 4,56 (valid). The results of the teacher’s response to worksheet
is 88.60% (very strong) and the student's response is 87.75% (very strong).
Worksheet has met the criteria of effectiveness, namely 94.12% of students
achieving mastery learning value. Based on the results of research and
development can be concluded the Web Base Student Worksheet of Biology are
valid, practical, and effective

.Keywords: research development, student worksheet, biology, Web


3

A. PENDAHULUAN Sumber belajar memainkan peran


Perkembangan Teknologi Informasi penting dalam memastikan efektivitas
dan Komunikasi (TIK) kini telah menjadi kegiatan belajar mengajar. Lembar Kerja
sebuah kekuatan baru dalam era informasi. Siswa (LKS) adalah jenis sumber ajar cetak
Kemajuan TIK telah memungkinkan yang disiapkan dan sering digunakan oleh
terjadinya pertukaran informasi yang cepat guru untuk membantu siswa mendapatkan
tanpa terhalang oleh batas ruang dan waktu. pengetahuan, keterampilan yang
Perkembangan TIK mendorong memungkinkan siswa untuk terlibat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan untuk pembelajaran aktif (KaymakcI, 2012).
meningkatkan sumber daya manusia. Penggunaan LKS dalam pembelajaran
Sebagai akibat dari pesatnya perkembangan diharapkan dapat memberikan kontribusi
TIK, penggunaan komputer di bidang positif dan waktu menjadi lebih efektif,
pendidikan telah menjadi tak terelakkan. terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan Selain itu, LKS dapat disesuaikan dengan
memberikan lingkungan belajar yang cocok kebutuhan siswa di kelas, sehingga
dengan siswa, menciptakan minat belajar, mempermudah siswa dalam memahami
dan membantu meningkatkan motivasi materi biologi dan membantu siswa dalam
belajar siswa. Penggunaan teknologi mengembangkan potensi dirinya. Jika suatu
memainkan peran penting dalam pengajaran materi dengan bahan ajar yang digunakan
dan proses pembelajaran (Serin, 2011). dapat menarik siswa terlibat aktif, maka
Internet merupakan salah satu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
perkembangan TIK pada saat sekarang ini. dan penguasaan siswa terhadap materi
Penggunaan Internet di negara-negara yang biologi (Rahmawati, 2013).
berkembang dipandang sebagai teknologi Berdasarkan hasil observasi di
yang mampu meningkatkan kualitas sekolah dan wawancara dengan guru,
pendidikan sebagaimana hasil laporan Pew LKS yang disediakan dari sekolah bukan
Research Center bulan Maret 2015, tidak hasil pengembangan dari guru sekolah
terkecuali di Indonesia. Hampir 70 % tersebut. Akan tetapi LKS yang diperoleh
responden Indonesia mengatakan bahwa dari penerbit yang telah disediakan.
akses internet memberikan pengaruh yang Dengan LKS yang ada model pembelajaran
positif terhadap pendidikan. Asosiasi dilakukan dengan metode yang monoton
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia sehingga guru menjadi lebih aktif (teacher
(APJII) dan PusKakom UI pada tahun 2014 centered). Selain itu, dalam waktu yang
menyatakan pengguna Internet di Indonesia lama, penjelasan LKS dengan model
sudah mencapai 88,1 juta pengguna. Artinya pembelajaran tradisional seperti “definisi-
pengguna internet di Indonesia sudah rumus-contoh-latihan-praktek” itu sangat
melampaui sepertiga penduduk total mudah bagi guru tapi untuk siswa itu
Indonesia yang menurut Badan Pusat adalah hal yang membosankan dan sulit,
Statistik (BPS) berjumlah 252 juta jiwa sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa
(Ramadha, 2015). (Yenilmez dan Ersoy dalam Indriyani,
Hadirnya TIK di sekolah, di ruang 2013:5). Hal yang demikian membuat
kelas, di rumah, mempunyai potensi yang siswa tidak dapat memperoleh
sangat besar untuk dimanfaatkan dalam pengetahuan baru dengan sendirinya dan
dunia pendidikan. Pada blue print TIK proses pembelajaran tidak efektif dan
Depdiknas, setidak-tidaknya disebutkan ada efisien. Hal yang demikian diperlukan
tujuh fungsi TIK dalam pendidikan, yakni lingkungan belajar yang baik untuk
sebagai sumber belajar, alat bantu belajar, membangkitkan pengalaman mereka,
fasilitas pembelajaran, standard kompetensi, sehingga siswa dapat memperoleh
sistem admi-nistrasi, pendukung keputusan, pengetahuan baru dengan sendirinya
sebagai infrastruktur.(Suporwoko, 2010).
4

Keberadaan LKS cetak atau biasa tujuan instruksional, dan sasaran


disebut pula dengan istilah Buku Kerja pembelajaran. Pada fase ini juga dilakukan
Siswa hingga saat ini masih sangat minimal identifikasi atas lingkungan pembelajaran,
dan belum efektif sebagai sarana pengetahuan dan keahlian yang saat ini
pembelajaran. Baik dari segi tampilan, isi sudah dimiliki oleh siswa. Fase ini
maupun kepraktisannya. Akibatnya, siswa dilakukan untuk menjawab pertanyaan-
mengerjakan LKS cetak dengan perasaan pertanyaan terkait hal-hal berikut : Siapa
yang terpaksa, kurang bersemangat, dan pemirsanya (audiens), apa yang perlu
asal-asalan. Untuk mengoptimalkan LKS mereka pelajari, , opsi apa saja yang tersedia
baik dari segi tampilan maupun kualitas untuk menyajikan materi (delivery), kendala
pembelajaran dibutuhkan transformasi yang apa saja yang ada, kapan proyek harus
berbasis konvergensi teknologi informasi selesai, dan apa yang harus dilakukan siswa
dan telekomunikasi (TIK). Dalam untuk mengetahui kompetensi mereka
transformasi itu LKS cetak bisa digantikan 2) Design (Desain)
fungsinya oleh LKS dimana bermacam Tahap ini terdiri dari pemilihan
materi pelajaran bisa lebih hidup, lebih lingkungan belajar yang paling dengan
mendalam, sesuai dengan indikator mempelajari jenis keahlian kognitif yang
pembelajaran serta dapat meningkatkan diperlukan untuk mencapai tujuan
daya inovasi dan menambah kreativitas instruksional dalam hal ini pemilihan media,
siswa (Yusuf, 2010). menentukan kerangka dan sistematika
Pengembangan LKS Biologi berbasis materi dan merancang instrument penelitian.
Web diharapkan dapat dikemas lebih 3) Development (Pengembangan)
sehingga dapat diterima oleh peserta didik Tahap ketiga adalah kegiatan
dengan baik dan mudah, serta menciptakan pengembangan (development) yang meliputi
pembelajaran yang menyenangkan kegiatan pengumpulan referensi materi,
(enjoyment atau joyful learning), fleksibel penyusunan bahan ajar dalam penelitian ini
dalam dimensi waktu, serta yaitu LKS Biologi berbasis Web dan
mengembangkan potensi peserta didik penyuntingan oleh dosen pembimbing dan
secara individual. ahli materi dan ahli media.
4) Implementation (Implementasi)
B. METODOLOGI PENELITIAN Pada tahap ini, produk yang telah
1. Jenis dan Metode Penelitian dihasilkan akan diimplementasikan dalam
Jenis penelitian yang digunakan proses pembelajaran untuk dilakukan uji
adalah penelitian pengembangan Research coba LKS secara terbatas. Adapun tahapnya
and Development (R&D) dengan mengacu yakni:
pada model pengembangan ADDIE a) Pengenalan Media
(Analysis, Design, Development, Hal pertama yang dilakukan sebelum
Impelementation, and Evaluation) untuk mengimplementasikan LKS yang telah
menghasilkan LKS Biologi berbasis Web dibuat adalah pengenalan LKS kepada siswa
yang bersifat valid, praktis dan efektif. dan guru. Pengenalan diperlukan agar siswa
Prosedur Pelaksanaan Penelitian dan dan guru dapat menggunakan LKS yang
Pengembangan dikembangkan sehingga kepraktisan dan
keefektifan LKS dapat diukur.
Prosedur pelaksanaan penelitian dan b) Implementasi
pengembangan mengacu pada model LKS Biologi berbasis Web yang telah
pengembangan ADDIE, yaitu sebagai dinyatakan valid oleh validator ahli dan
berikut. praktisi kemudian diuji coba pada subjek
1) Analysis (Analisis) penelitian. Kepraktisan di ukur dari respon
Pada fase analisis, dilakukan siswa dan guru setelah menggunakan LKS
pendefinisian permasalahan instruksional, Biologi berbasis Web. Keefektifan LKS
5

Biologi berbasis Web di ukur dengan b) 3,5 ≤ 𝑋̅ < 4,5 : valid


melihat hasil belajar siswa setelah c) 2,5 ≤ 𝑋̅ < 3,5 : kurang valid
penggunaan LKS Biologi berbasis Web. d) 1,5 ≤ 𝑋̅ < 2,5 : tidak valid
e) 𝑋̅ < 1,5 : sangat tidak valid
5) Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan b. Analisis Data Kepraktisan
untuk memberikan nilai terhadap LKS Analisis terhadap LKS Biologi
Biologi berbasis Web yang telah valid. Pada berbasis Web menggunakan data respon
tahap ini dilakukan penilaian terhadap LKS siswa dan guru, yaitu sebagai berikut:
setelah dilakukan uji coba, yaitu keefektifan 1) Menentukan nilai tiap jawaban.
dan kepraktisan. Jika ke dua penilaian Penentuan nilai mengacu pada
belum terpenuhi maka LKS yang telah pedoman penilaian menurut Masriyah
dikembangkan masih perlu direvisi dan (2006) dalam Muttaqim dan Amin,
diperbaiki. 2013), yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Pedoman Penilaian Angket
2. Teknik Analisis Data Pilihan Nilai untuk butir
jawaban
Data yang diperoleh dengan Favorable Unfavorable
menggunakan instrumen yang telah Sangat setuju 5 1
dikembangkan selanjutnya dianalisis secara Setuju 4 2
Ragu 3 3
kuantitatif, yaitu sebagai berikut
Kurang setuju 2 4
(Hobri,2009): Tidak setuju 1 5
a. Analisis data kevalidan 2) Menghitung rata-rata nilai respon untuk
Adapun proses analisis data kevalidan setiap pernyataan dengan rumus:
LKS adalah sebagai berikut: ∑𝑝
1) Melakukan rekapitulasi hasil validasi ke 𝑅̅ =
dalam tabel yang meliputi: 𝑛
Keterangan:
a) Mencari rerata tiap aspek dengan rumus: 𝑅̅ = rata-rata nilai respon
n

K
j 1
ij
∑𝑝 = jumlah nilai
𝑛 = banyaknya responden
Ai  3) Menghitung persentase dari rata-rata
n
nilai respon untuk setiap pernyataan
Keterangan:
dengan rumus:
Ai = rerata aspek ke-i 𝑅̅
%𝑅̅ = × 100%
K ji = rerata untuk aspek ke-i 5
n Keterangan:
= banyaknya kriteria dalam
aspek ke-i %𝑅̅ = persentase rata-rata nilai
respon
b) Mencari rerata total ( X ) dengan rumus: 𝑅̅ = rata-rata nilai respon
n

A i
4) Mencocokkan persentase rata-rata nilai
respon dengan kategori respon menurut
X i 1
Riduwan (2010) dalam Muttaqim dan
n
Amin (2013), yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
a) 80% < 𝑅̅ < 100%: dikategorikan
X = rerata total sangat kuat
Ai = rerata aspek ke-i b) 60% < 𝑅̅ < 80% : dikategorikan kuat
n = banyaknya aspek c) 40% < 𝑅̅ < 60% : dikategorikan
cukup kuat
2) Mencocokkan rerata total X dengan d) 20% < 𝑅̅ < 40% : dikategorikan
kategori validitas yaitu sebagai berikut: lemah
a) 4,5 ≤ 𝑋̅ ≤ 5 : sangat valid
6

e) 0% < 𝑅̅ < 20% : dikategorikan Ketuntasan tes hasil belajar siswa


sangat lemah berdasarkan pada Kriteria Ketuntasan
5) Menghitung banyaknya kategori sangat Minimum (KKM) yang telah ditetapkan
kuat, kuat, cukup kuat, lemah dan sangat oleh pihak sekolah. Seorang siswa dikatakan
lemah dari seluruh pernyataan. berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai
Selanjutnya mencocokkan dengan minimal 70. Pembelajaran dikatakan
kategori menurut Riduwan (2010, dalam berhasil secara klasikal jika minimal 85%
Muttaqim dan Amin, 2013), yaitu siswa mencapai skor minimal 70.
sebagai berikut:
a) Jika > 50% dari seluruh pernyataan C. HASIL PENELITIAN DAN
termasuk dalam kategori sangat kuat PEMBAHASAN
dan kuat, maka respon dikatakan Uraian pada Bab ini (pembahasan)
positif. dilakukan mengikuti proses pengembangan
b) Jika < 50% dari seluruh pernyataan pada tahapan ADDIE. LKS Biologi berbasis
termasuk dalam kategori sangat kuat Web untuk siswa SMA kelas XI pada
dan kuat, maka respon dikatakan konsep sistem saraf dan sistem indera telah
negatif. diteliti dan dikembangkan dengan mengacu
pada model pengembangan ADDIE yang
c. Analisis Data Keefektifan terdiri dari lima tahap yaitu Analyze,
Analisis terhadap keefektifan LKS Design, Develop, Implement dan Evaluate.
menggunakan data tes hasil belajar. Data Kelima tahap yang dilaksanakan dalam
mengenai tes penguasaan materi penelitian dan pengembangan ini dijelaskan
pembelajaran biologi siswa dianalisis secara sebagai berikut.
kuantitatif. Adapun proses analisis data hasil 1. Analyze (Analisis)
belajar adalah sebagai berikut: Tahap analisis dilakukan untuk
a) Melakukan analisis statistik deskriptif mengetahui keadaan, kebutuhan maupun
dalam bentuk tabel yang berisi jumlah kendala yang terjadi dalam proses
subjek penelitian, skor ideal, rata-rata, pembelajaran yaitu meliputi analisis
standar deviasi, rentang skor, skor kebutuhan, analisis siswa, dan analisis
maksimum, skor minimum, jumlah siswa konten. Hasil pelaksanaannya adalah
yang tuntas dan belum tuntas. sebagai berikut.
b) Untuk mengetahui distribusi frekuensi a. Analisis Kebutuhan
skor hasil belajar digunakan kategori Analisis kebutuhan merupakan
menurut Nasir (1997, dalam Tika, 2005), langkah awal yang dilakukan dalam
yaitu sebagai berikut: kegiatan penelitian. Terkait dengan
(1) Skor 85–100 :dikategorikan sangat kebutuhan siswa maupun guru dalam proses
tinggi. pembelajaran maka dilakukan pengumpulan
(2) Skor 65 – 84 : dikategorikan tinggi. data dari berbagai informasi di lapangan.
(3) Skor 55 – 64 : dikategorikan sedang. Kegiatan pengumpulan informasi dilakukan
(4) Skor 35 – 54 : dikategorikan rendah. melalui wawancara dengan siswa dan guru
(5) Skor 0 – 34 : dikategorikan sangat mata pelajaran Biologi.
rendah. Berdasarkan hasil wawancara
c) Menghitung persentase kategori skor dengan siswa dan guru, diperoleh data
hasil belajar dengan rumus: bahwa guru masih cenderung menggunakan
𝐹 metode ceramah dengan sesekali
%𝐾 = × 100 menggunakan bantuan media powerpoint
𝑛
Keterangan: dalam proses pembelajaran yang
%𝐾 = persentase kategori menyebabkan kurangnya minat maupun
𝐹 = frekuensi siswa motivasi siswa untuk belajar. Perkembangan
𝑛 = banyaknya siswa teknologi internet yang sangat pesat pada
7

abad 21, namun di sisi lain guru belum dan waktu selama masih terhubung dengan
mampu mengembangkan suatu media koneksi internet..
maupun sumber belajar yang berkaitan b. Analisis Karakteristik Siswa
dengan internet ini. Karakteristik umum dari siswa SMA
Berdasarkan analisis alokasi waktu Kelas XI adalah memiliki rentang umur 16
untuk semester genap, jumlah jam efektif sampai 17 tahun. Menurut Piaget, pada usia
adalah 72 jam dengan jumlah jam per ini anak telah beranjak dewasa (tahap
minggu 4 kali pertemuan. Pada semester formal operasi), dalam tahap ini anak telah
genap, ada 6 kompetensi dasar yang harus memiliki kemampuan mengkoordinasikan
dicapai oleh siswa, dengan masing-masing secara simultan ataupun secara berurutan
memiliki alokasi waktu pembelajaran yang penggunaan kemampuan kognitifnya, yaitu
berbeda. Berdasarkan pembagian waktu kapasitas menggunakan hipotesis dan
tersebut, kompetensi dasar untuk sistem prinsip-prinsip abstrak dan belajar secara
saraf dan sistem indera memperoleh waktu mandiri (Winataputra, 2008:340). Kemajuan
pembelajaran selama 10 x 45 menit atau 5 terknologi informasi dan komunikasi pada
pertemuan. Namun pada kenyataannya, abad ke 21, membuat siswa diasumsikan
alokasi waktu tersebut bisa berkurang dapat berinteraksi dengan internet, dengan
dikarenakan adanya kegiatan lain di sekolah didukungnya fasilitas internet yang ada di
di luar kegiatan yang telah direncanakan sekolah akan memudahkan siswa
pada saat perhitungan jumlah jam efektif memperoleh informasi tentang pelajaran
atau guru berhalangan mengajar sehingga secara mandiri
menyebabkan penyelesaian materi menjadi c. Analisis Kompetensi Dasar dan Tujuan
tidak tepat pada waktunya. Berdasarkan Instruksional
alasan tersebut, maka alokasi waktu untuk LKS Biologi berbasis web disusun
menyelesaikan pembelajaran menjadi berdasarkan Standar Kompetensi,
berkurang. Kompetensi Dasar, dan indikator
Hasil observasi untuk penggunaan pembelajaran. Pengembangan LKS ini
pembelajaran berbasis web di sekolah dikhususkan pada konsep sistem saraf dan
menengah atas sangatlah mendukung, sistem indera kelas XI IPA. Penyajian
seperti ketersediaan LCD, komputer materi dan pengerjaan LKS Biologi berbasis
(laptop) yang dimiliki oleh guru, web dilakukan dalam empat kali tatap
laboratorium komputer, aliran listrik, muka, setiap satu kali tatap muka disajikan
speaker dan ruang kelas yang mendukung. selama 2 x 45 menit disertai pengerjaan
Hal tersebut membantu peneliti untuk aktivitas LKS di luar tatap muka. Penelitian
mengembangkan LKS Biologi berbasis web ini dipusatkan pada KD 3.6.
sebab guru sudah memiliki kemampuan 2. Design (Desain)
komputer yang di perlukan untuk Menurut Arif Sadiman (dalam
menggunakan LKS Biologi berbasis web. Susilana, 2008), LKS Biologi berbasis Web
Berdasarkan permasalahan yang dipilih berdasarkan pertimbangan alasan
diperoleh dari hasil wawancara dengan praktis dalam pemilihan media yakni:
guru mata pelajaran dan siswa, maka solusi a) Demonstration, dalam hal ini LKS dapat
yang dapat dilakukan yaitu dengan digunakan sebagai alat untuk
mengembangkan sebuah LKS yang sesuai mendemonstrasikan sebuah konsep atau
dengan kebutuhan siswa dan ketersediaan materi. Salah satu fitur dari LKS berbasis
fasilitas pendukung di sekolah, berupa LKS Web ini adalah dapat menampilkan sumber
Biologi berbasis web yang dapat digunakan belajar yang berformat teks, animasi,
oleh siswa dan guru untuk memaksimalkan maupun presentasi.
proses belajar mengajar di luar jam b) Clarity, alasan menggunakan LKS
pelajaran tatap muka. Dengan demikian berbasis Web adalah untuk lebih
siswa dapat belajar tanpa dibatasi oleh ruang
8

memperjelas pesan pembelajaran dan tertarik dalam menggunakannya, seperti


memberikan penjelasan yang lebih konkrit. fitur kuis, glossari dan forum diskusi. 5.
c) Active Learning, salah satu aspek yang Organization, dukungan dari pimpinan
harus diupayakan oleh guru dalam sekolah sangatlah penting dalam
pembelajaran adalah siswa harus berperan pengembangan media ini. Antusias guru
secara aktif, baik secara fisik, mental dan biologi dan Kepala Sekolah SMAN 1
emosional. Soppeng Riaja ini menjadikan LKS ini bisa
Beberapa kriteria pemilihan media, dijadikan sebagai sumber informasi
baik kriteria umum maupun kriteria khusus tambahan bagi siswa, baik itu mata
juga telah dipenuhi oleh LKS Biologi pelajaran Biologi maupun mata pelajaran
berbasis Web yakni: lainnya 6. Novelty, kebaruan dari LKS bisa
a) Kriteria Umum menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa,
LKS Biologi berbasis Web telah apalagi dalam mengakses LKS ini
memenuhi kriteria pemilihan media secara menggunakan internet. Investigasi awal di
umum yaitu kesesuaian dengan tujuan dan SMA Negeri 1 Soppeng Riaja khususnya
kesesuaian dengan materi pembelajaran mata pelajaran biologi menggunakan
telah dianalis pada tahap pertama, metode ceramah, diskusi dan terkadang
kesesuaian dengan karakteristik siswa, menggunakan media power point di dalam
yakni pengetahuan siswa terhadap proses pembelajaran. LKS Biologi berbasis
penggunaan internet di dalam proses Web yang masih tergolong baru, bisa
pembelajaran sangat mendukung dalam menjadi motivasi tersendiri bagi siswa
pengembangan media. serta kesesuaian untuk belajar dan memperoleh informasi
dengan kondisi lingkungan, fasilitas 3. Development (Pengembangan)
pendukung, dan waktu yang tersedia, LKS dirancang dan dikembangkan
Lingkungan siswa di daerah Barru rata-rata dengan menggunakan e-learning berbasis
telah memiliki akses internet misalnya Moodle. LKS dikembangkan dengan
sekolah yang memiliki jaringan internet, membuat empat pertemuan yakni 2
warung internet, bahkan banyak siswa pertemuan untuk sistem saraf dan 2
memiliki modem dan smartphone yang pertemuan untuk sistem indera. Di setiap
memungkinkan siswa dapat terkoneksi di pertemuan terdapat standar kompetensi,
rumahnya sendiri. kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran,
b) Kriteria Khusus dilengkapi pula dengan sumber belajar dan
Kriteria pemilihan media secara aktivitas yang akan dilakukan siswa dalam
khusus juga telah dipenuhi oleh LKS LKS. Sumber belajar disajikan dalam
Biologi berbasis Web, yaitu ACTION bentuk teks, gambar, video dan animasi,
(Access, Cost, Technology, Interactivity, sedangkan aktivitas terdapat forum diskusi,
Organization, Novelty) (Susilana, 2008). 1) kuis, serta glossari. Bagian akhir dari LKS
Access, LKS ini memiliki kemudahan akses yang dikembangkan adalah alat evaluasi
dan tidak terbatas waktu dan tempat, karena secara online. Tipe soal yang digunakan
hanya menggunakan komputer dan internet adalah soal pilihan ganda sebanyak 40 butir
dalam mengaksesnya. 2) Cost, biaya soal. Tampilan LKS dapat dilihat pada
pembuatan LKS ini sangatlah terjangkau beberapa gambar berikut:
karena terdapat beberapa situs yang 1. Tampilan Produk
menawarkan harga murah pertahunnya. 3.
Technology, ketersediaan teknologi
komputer dan internet telah banyak
dijumpai di sekolah-sekolah maupun di
lingkungan rumah siswa. 4. Interactivity,
LKS ini memberikan beberapa fitur yang Gambar 1. Halaman Login
dapat dimanfaatkan sehingga siswa lebih
9

Gambar 6. Tampilan Tugas Siswa

Gambar 2. Halaman Utama/ Beranda


Gambar 7. Tampilan Tes Evaluasi

2. Hasil Validasi
Tabel 2. Hasil Validasi LKS Biologi Berbasis
Web
Validator Skor
No Kriteria Ket
1 2 3 Total
1 Kualitas Tampilan
5 4,12 4,64 4,59 SV
LKS
2 Rekayasa Perangkat
5 4,5 5 4,83 SV
Lunak
3 Penyajian Materi 5 4,12 4,5 4,54 SV
Gambar 3. Halaman Courses/Kursus 4 Kebahasaan 4 4,4 4,4 4,27 V
Rata-rata 4,75 4,29 4,63 4,56 SV
Berdasarkan hasil analisis yang di
tunjukkan pada tabel di atas dapat dijelaskan
bahwa nilai rata-rata total kevalidan LKS
Biologi berbasis Web adalah = 4.56, dapat
disimpulkan bahwa nilai ini termasuk dalam
kategori “sangat valid” (4,5 ≤ x¯ <5). Jadi,
ditinjau dari keseluruhan kriteria, LKS
Biologi berbasis Web dinyatakan memenuhi
kriteria kevalidan.
Gambar 4. Halaman kegiatan online Pada tahap pengembangan LKS
Biologi berbasis Web terdapat perpaduan
teks, gambar, video, animasi, sebagai
sumber belajar bagi siswa untuk
mengerjakan LKS, dan berbagai macam
aktivitas seperti kuis, glossari, chat dan
forum diskusi yang dapat membuat siswa
lebih aktif. Keragaman sumber belajar dan
aktivitas yang dilakukan siswa dapat
Gambar 5. Tampilan Bahan Ajar meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil
riset dari Computer Technology Reaserch
tahun 1993 bahwa “Seseorang hanya dapat
mengingat apa yang dia lihat sebesar 20%,
dan apa yang dia dengar sebesar 30%, apa
yang dia dengar dan lihat sebesar 50%, dan
sebesar 80% dari apa yang dia lihat, dengar,
dan kerjakan secara simultan. Pencapaian
80% tersebut sangat dimungkinkan dapat
10

dicapai dengan menggunakan multimedia pada saya untuk belajar


2 Saya bisa belajar secara aktif dan
pembelajaran berbasis komputer yang mandiri dengan LKS Biologi berbasis 4,35 87
(Priyanto, 2009) Web
Pengembangan LKS yang efektif 3 Saya bisa belajar sesuai dengan
kecepatan dan intensitas belajar saya 4,62 92,4
diperlukan dasar dasar teori belajar. sendiri
Menurut Ally, Janicki & Liegle (2001 4 Saya lebih senang belajar
dalam Surjono, 2008)., untuk dengan LKS berbasis Web
4,35 87
daripada hanya mendengarkan
mengembangkan materi pembelajaran penjelasan guru
dalam E-learning perlu mempertimbangkan 5 Penggunaan LKS Biologi berbasis
tiga teori yang sangat terkenal yaitu: Web pada materi sistem saraf dan
4,29 85,8
sistem indera membuat saya cepat
behaviorisme, kognitivisme, dan merasa bosan
konstruktivisme. Menurut Ertmer & Newby 6 Materi yang disajikan pada LKS
Biologi berbasis Web dapat saya 4,18 83,6
(1993 dalam Surjono, 2008), tiga teori ini pahami dengan mudah
dapat digunakan sebagai taksonomi 7 Dengan LKS Biologi basis Web ini
pembelajaran, misalnya teori behaviorisme saya mendapatkan pengetahuan yang
4,5 90
lebih mendalam tentang materi
untuk mengajarkan fakta (what), teori Sistem saraf dan sistem indera
kognitivisme untuk mengajarkan proses dan 8 Penggunaan LKS Biologi berbasis
prinsip (how),dan teori konstruktivisme Web pada materi sistem saraf dan
4,33 86,6
sistem indera membutuhkan waktu
untuk mengajarkan penalaran tingkat tinggi yang lama
(why). 9 Saya menjadi paham karena materi
4,59 91,8
4. Implementation (Implementasi) disajikan secara urut
10 Saya dapat membaca teks dengan
LKS Biologi berbasis Web yang baik dan mudah
4,33 86,6
telah divalidasi dan memenuhi standar 11 Penggunaan LKS Biologi berbasis
kevalidan, selanjutnya dilakukan uji coba Web pada materi sistem saraf dan 4,33 86,6
sistem indera rumit untuk dikerjakan.
pada kelas X1 IPA 1 SMA Negeri 1 12 Saya suka dengan tampilan setiap
Soppeng Riaja, Kabupaten Barru dengan halaman LKS berbasis Web karena
4,26 85,2
siswa sebanyak 34 orang. Uji coba terbatas memiliki komposisi warna yang
serasi
dilakukan untuk melihat tanggapan siswa 13 Saya dapat memahami materi dengan
terhadap LKS Biologi berbasis Web pada bantuan gambar-gambar yang 4,45 89
memiliki kualitas yang baik
materi sistem saraf dan indera yang 14 Saya dapat memahami materi dengan
digunakan pada saat pembelajaran. bantuan animasi memiliki kualitas 4,35 87
Indikator yang dilihat adalah sikap siswa yang baik
15 Saya mudah memahami fitur-fitur
melalui pengisian angket setelah proses uji yang ditampilkan.
4,55 91
coba pembelajaran dengan menggunakan Persentase Rata-rata Respon Siswa 87,75
LKS tersebut. Kegiatan pembelajaran Berdasarkan data pada Tabel 3
dilaksanakan selama empat kali pertemuan tentang rata-rata respon siswa terhadap
dan tiap pertemuan 2 kali 45 menit. kepraktisan LKS Biologi berbasis web
Respon siswa terhadap LKS Biologi diperoleh yang dengan mengisi angket
berbasis Web diketahui melalui pengisian respon siswa adalah 87,75%. dengan
angket yang dilakukan siswa secara online. merujuk pada kategori pada Bab III
Hasil dari angket ini digunakan untuk termasuk kategori sangat kuat, maka respon
melihat kepraktisan penggunaan LKS. Hasil dikatakan positif. Respon ini menunjukkan
respon siswa terhadap LKS Biologi berbasis bahwa LKS Biologi berbasis berbasis web
Web dikemukakan pada tabel 4.3. pada konsep sistem saraf dan sistem indera
Tabel 3. Hasil Respon Siswa Terhadap LKS dapat diterapkan dalam proses
Biologi Berbasis Web pembelajaran. E-learning cenderung
menyediakan lingkungan belajar antara
No Pernyataan ̅
𝑹 % siswa dan instruktur, siswa sendiri, serta
antara siswa dan berbagai sumber belajar
1 LKS Biologi berbasis Web
4,33 86,6 (Al-Qahtani, 2010:38).
memberikan motivasi (ketertarikan)
11

Suherman dalam (Hobri, 2009), LKS Biologi berbasis Web


3 Proses loading program Web (hang, cash 4
menyatakan minat mempengaruhi proses atau berhenti pada saat
hasil belajar siswa, jika siswa tidak berminat pengoperasian
untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat 4 Penyajian tampilan awal memudahkan 4
penentuan kegiatan selanjutnya
diharapkan akan berhasil dengan baik dalam 5 Tata letak atau desain lay out halaman 5
mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika 6 Penggunaan warna teks dan jenis huruf yang 5
siswa belajar sesuai dengan minatnya maka digunakan telah sesuai
7 Proporsi gambar yang disajikan dengan 5
dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik. tampilan LKS Biologi berbasis Web telah sesuai
Jadi, dalam pembelajaran guru bertindak 8 Proporsi animasi dan video yang disajikan 5
sebagai fasilitator. Siswa yang termotivasi dengan tampilan LKS Biologi berbasis Web
telah sesuai
untuk belajar sesuatu akan menggunakan 9 Animasi yang ada menyampaikan konsep 4
proses kognitif yang lebih tinggi dalam kompleks secara visual dan dinamis, serta
mempelajari materi itu sehingga siswa kejelasan animasi menjelaskan konsep materi
tersebut akan menyerap dan mengendapkan 10 Kreatif dalam penuangan ide atau gagasan 5

materi itu dengan lebih baik. Diamond 11 Penyajian pesan LKS Biologi berbasis Web 4
(dalam Hobri, 2009), berpendapat bahwa memudahkan siswa untuk memahami isi
efektivitas pembelajaran dapat diukur materi
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 4
dengan melihat minat siswa terhadap 12 Kemudahan dan kesederhanaan dalam
kegiatan pembelajaran. pengoperasian
Sebagai contoh, Baldwin-Evans 13 Menu dan petunjuk pengoperasian cukup 5
jelas
(2004) mewawancarai 200 responden yang KURIKULUM 4
menggunakan e-learning di 14 negara dan 14 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan
menemukan bahwa 93,5% dari siswa Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dalam KTSP
menikmati mereka pengalaman dan 98% 15 Pemilihan tujuan dan indikator pembelajaran 4
akan menyarankan kepada orang lain memudahkan siswa
memahami materi
(Kamarulzaman, 2011). Salah satu kekuatan PENYAJIAN MATERI 4
dari pembelajaran online adalah siswa dapat 16 Kebenaran konsep yang dijabarkan dengan
mengakses materi e-learning di mana saja, konsep yang dikemukakan oleh ahli biologi
17 Materi di dalam materi sistem saraf dan 5
kapan saja dan dengan kecepatan apapun sistem indera dapat terorganisasi dengan
yang mereka inginkan. Siswa dapat bebas baik
belajar kapan pun mereka punya waktu, 18 Kesesuaian dengan perkembangan kognitif 4
siswa
segala sesuatu yang diperlukan untuk studi 19 Kesesuaian konsep dengan materi system 5
dapat diakses melalui Web. (Kanninen, saraf dan system indera
2009). 20 Kaitan antara materi dengan kehidupan 4
sehari-hari
Selain melihat respon siswa, dilihat 21 Penggunaan informasi baru 4
juga respon guru terhadap LKS Biologi KETERLAKSANAAN 4
berbasis Web pada materi Sistem Saraf dan 22 Penggunaan LKS berbasis Web rumit dalam
penggunaannya
Indera. Hasil dari respon guru diperoleh 23 Kemudahan materi yang disajikan bagi siswa 4
melalui pengisian angket oleh guru mata 24 Fleksibilitas pengunaannya 5
pelajaran Biologi Kelas XI IPA yaitu Drs. 25 Penggunaan LKS erbasis Web menyulitkan 5
siswa dalam belajar
Larisi. Penilaian diberikan setelah 26 Penyajian materi memungkinkan siswa untuk 4
memperlihatkan LKS ini kepada guru. Hasil belajar mandiri
respon guru terhadap LKS ini dikemukakan KEBAHASAAN 4
27 Bahasa yang digunakan komunikatif
pada tabel 4 berikut: 28 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan 4
Tabel 4. Hasil respon guru terhadap LKS tingkat perkembangan siswa
Biologi berbasis Web 29 Teks menarik dan mengarah pada 5
N Nilai pemahaman materi
Pernyataan 30 Pemilihan kata dalam penjabaran materi 5
o
KUALITAS TAMPILAN 4 Rata-Rata 4,43
1 Icon/tombol/logo yang membantu pengguna Persentase Rata-Rata Respon Guru 88,60%
dalam menggunakan program
2 Konsistensi bentuk dan tata letak halaman 5
12

Berdasarkan Tabel 4, diperoleh data LKS dikategorikan efektif apabila


respon bahwa guru setuju jika penyajian nilai final tes siswa melampau nilai KKM
pesan LKS Biologi berbasis Web yang telah ditetapkan. Adapun nilai KKM di
memudahkan siswa untuk memahami isi SMA Negeri 1 Soppeng Riaja kelas XI IPA
materi. Guru sangat setuju untuk konsistensi 1 yaitu 70,00. Hasil analisis data hasil
bentuk dan tata letak halaman LKS Biologi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 5:
berbasis Web. Menurut guru, penyajian LKS Tabel 5. Analisis peningkatan hasil belajar
memungkinkan siswa untuk belajar mandiri. Biologi siswa
Hasil Belajar
Guru merasa sangat tidak setuju bahwa No Nama
Pre Post
SM-Pre Gain
Penggunaan LKS berbasis Web menyulitkan 1 ASA 35 82.5 65 0,73
siswa dalam belajar. Guru setuju bahwa 2 AS 32.5 82.5 67.5 0,74
LKS menggunakan kaitan antara materi 3 DBP 40 82.5 60 0,71
4 DA 35 82.5 65 0,73
dengan kehidupan sehari-hari. Secara 5 DI 35 82.5 65 0,73
keseluruhan, 88,6% pernyataan mendapat 6 KI 37.5 82.5 62.5 0,72
respon dengan kategori sangat kuat dan 7 MU 37.5 82.5 62.5 0,72
8 RA 35 85 65 0,77
11,4% pernyataan mendapat respon dengan 9 SU 32.5 85 67.5 0,78
kategori kuat 10 AM 30 85 70 0,79
Respon guru terhadap kepraktisan 11 DI 32.5 82.5 67.5 0,74
12 GU 35 85 65 0,77
LKS Biologi berbasis Web diperoleh dengan 13 MUH 37.5 82.5 62.5 0,72
mengisi angket respon siswa. dengan 14 SUP 30 85 70 0,79
merujuk pada kategori pada Bab III dimana 15 UGI 45 90 55 0,81
16 AYU 30 87.5 70 0,82
lebih dari 50% dari keseluruhan pernyataan
17 ELI 35 87.5 65 0,81
termasuk dalam kategori sangat kuat dan 18 AIN 32.5 87.5 67.5 0,81
kuat, maka respon dikatakan positif. Respon 19 ZAK 30 87.5 70 0,82
ini menunjukkan bahwa LKS Biologi 20 RES 30 87.5 70 0,82
21 AKB 32.5 87.5 67.5 0,81
berbasis berbasis Web pada materi system 22 ALD 42.5 90 57.5 0,83
saraf dan system indera dapat diterapkan 23 ASW 40 92.5 60 0,88
kepada siswa dalam proses pembelajaran. 24 AYU 30 90 70 0,86
25 ASW 47.5 95 52.5 0,90
Sasaran e-learning hampir semua 26 LAT 22.5 87.5 77.5 0,84
orang dari sekolah dasar sampai perguruan 27 RAH 47.5 92.5 52.5 0,86
tinggi. Ada banyak tantangan dan hambatan 28 AEN 12.5 67,5 87.5 0,63
29 IRI 45 92.5 55 0,86
pada awal penyebaran E-learning seperti 30 SIN 42.5 92.5 57.5 0,87
hambatan infrastruktur (Koper & Tattersall 31 HAS 15 67.5 85 0,62
dalam Kamarulzaman 2011). 32 SUL 42.5 90 57.5 0,83
Seiring berkembangnya teknologi, 33 LIN 45 92.5 55 0,86
34 RUD 45 95 55 0,91
saat ini e-learning memfasilitasi Jumlah 1197,5 2860 2860 26,89
pembelajaran yang lebih baik dari interaksi Rata-rata 35,22 86,67 86,68 0,79
online antara instruktur dan siswa serta
interaksi antara siswa itu sendiri. Elemen Tabel 6. Distribusi frekuensi persentase hasil
sosial yang positif telah ditambahkan belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1
Soppeng Riaja
sebagai bagian dari manfaat e-learning
(Ettinger dalam Kamarulzaman, 2011).
No Interval Fi Persentase
5. Evaluate (Evaluasi)
Tahap akhir dalam penelititan 1 85 - 100 23 67,65
pengembangan model ADDIE adalah 2 65 - 84 11 32,35
melakukan evaluasi. Keefektifan LKS 3 55 – 64 - -
Biologi berbasis Web dapat dilihat dengan 4 35 – 54 - -
adanya peningkatan hasil belajar siswa
5 0 – 34 - -
melalui tes evaluasi.
Jumlah 34 100
13

Hasil analisis jumlah skor hasil Pemanfaatan media pembelajaran


belajar Biologi siswa, sebelum penggunaan berbasis internet akan membantu
LKS Biologi berbasis Web diperoleh meningkatkan kualitas peserta didik, akan
sebesar 1197,5 atau 35% (kategori rendah) semakin banyak peserta didik yang dapat
dan jumlah skor siswa setelah penggunaan direngkuh melalui pembelajaran berbasis
LKS Biologi berbasis Web diperoleh internet. Di samping itu, meningkatnya
sebesar 2860 atau 87% (kategori tinggi). kuantitas peserta didik pada setiap kelas
Dan rata-rata indeks gain yang diperoleh dapat mendegradasi kualitas pembelajaran
sebesar 0,79. Hasil menunjukkan bahwa peserta didik. Pembelajaran berbasis
hasil belajar Biologi siswa mengalami internet dapat menjadi salah satu antisipator
peningkatan. Bila merujuk pada indeks gain terhadap kemungkinan terdegradasinya
(Hake, 1999), 0,79 berada pada kategori kualitas pembelajaran (Purnomo dalam
tinggi dan Siswa dikatakan berhasil (tuntas) Setyanta, 2013).
apabila memperoleh nilai lebih besar atau Beberapa kelebihan pemanfaatan
sama dengan nilai KKM yaitu 70 (Nilai ≥ internet dalam sistem pendidikan jarak jauh,
KKM). Pembelajaran dikatakan berhasil yaitu (1) dapat memperkaya model-model
secara klasikal jika minimal 80% siswa tutorial, (2) dapat memecahkan masalah
mencapai nilai tuntas. Berdasarkan tabel 4.8 belajar yang dihadapi peserta didik dalam
persentase hasil belajar siswa menunjukkan waktu yang lebih singkat, (3) dapat
bahwa 94,12% siswa mencapai nilai tuntas. mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan memperoleh informasi, dan (4) memberikan
bahwa LKS Biologi yang dikembangkan kemungkinan bagi peserta didik dan guru
telah efektif. untuk melakukan interaksi pembelajaran
Penggunaan LKS Biologi berbasis langsung antar individu, individu dengan
Web memberikan kesempatan kepada siswa kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
untuk terlibat secara aktif dan mandiri. Jika pemanfaatan internet dapat
Salah satu pendekatan yang sejalan diaplikasikan dalam pembelajaran,
dengan prinsip siswa bertindak secara aktif keterbatasan ruang, waktu, dan pertambahan
adalah konstruktivisme. Pembelajaran ini jumlah peserta didik, yang berpotensi
memandang siswa sebagai aktor yang aktif mengurangi kualitas interaksi antara guru
dan terlibat penuh dalam belajar. Dalam dan peserta didik yang selama ini menjadi
proses belajar, siswa tidak akan menerima kendala utama untuk meningkatkan kualitas
begitu saja apa yang diajarkan tetapi akan pembelajaran, dapat teratasi (Setyanta,
memproses secara aktif informasi-informasi 2013).
yang diterima untuk menghasilkan makna Departemen Pendidikan Amerika
atau pengertian tentang benda atau peristiwa Serikat merilis sebuah meta-analisis dan
yang dilihat atau dialaminya (Sholikhakh, kajian literatur dari 51 studi pembelajaran
2012). secara online pada tahun 2009. Hasil
Proses pembelajaran yang terjadi keseluruhan dari "meta-analisis menemukan
menurut pandangan konstruktivisme bahwa, rata-rata, siswa dalam kondisi
menuntut kita sendiri yang aktif dalam pembelajaran online melakukan lebih baik
mengembangkan pengetahuan. Pemerolehan daripada mereka yang menerima instruksi
ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan- tatap muka "(Departemen Pendidikan Us
pertanyaan, menggali dan menilai sendiri dalam Patrick, 2009). Sebuah studi oleh
apa diketahui. Proses pembelajaran yang Lowes di Columbia University menemukan
terjadi menurut pandangan konstruktivisme bahwa praktik pembelajaran guru diubah
menekankan pada kualitas dari keaktifan dengan mengajar secara online dalam
siswa dalam menginterpretasikan dan mengembangkan keterampilan baru dan
membangun pengetahuannya (Sholikhakh, strategi pedagogis menggunakan teknologi
2012) (Lowes dalam Patrick, 2009). Penelitian ini
14

melaporkan bahwa pengajaran online Pendidikan Matematika). Jember:


meningkatkan praktik di kedua pengajaran FKIP Universitas Jember.
virtual dan tatap muka, dan 75% guru
mengatakan bahwa mengajar online Indriyani, I. R. 2013. Pengembangan LKS
berdampak positif pada instruksi tatap Fisika Berbasis Siklus Belajar 7E
muka. Lowes meneliti bagaimana guru untuk Meningkatkan Hasil Belajar
melalui pembelajaran online dapat berfungsi dan Mengembangkan Kemampuan
sebagai agen reformasi di sekolah di mana Berpikir Kritis Pada Siswa SMA
mereka juga mengajar kursus tatap muka Kelas X Pokok Bahasan
(Patrick, 2009) Elektromagnetik. Tesis. Tidak
diterbikan. Yogyakarta: Program
D. SIMPULAN DAN SARAN Pascasarjana Universitas Ahmad
1. Simpulan Dahlan.
Berdasarkan hasil penelitian
pengembangan LKS Biologi berbasis Web Kamarulzaman, Y. 2011. Attitude Towards
pada konsep sistem saraf dan sistem indera, E-Learning Among Students:
maka dapat disimpulkan bahwa LKS Evidence from A Malasyan Public
Biologi berbasis Web pada materi sistem University. British Journal of Arts
saraf dan sistem indera dinyatakan valid, and Social Sciences, 3(2), 132-142.
praktis dan efektif
2. Saran Kanninen, E. 2009. Learning Styles and E-
Berdasarkan hasil penelitian dan learning. Master Of Science Thesis.
pengembangan LKS Biologi berbasis Web Tampere University of Technology.
pada materi sistem saraf dan sistem indera,,
maka beberapa saran yang diajukan sebagai Kaymakci, S. 2012. A Review of Studies on
berikut: Worksheet in Turkey. US-China
1. Kepada guru mata pelajaran biologi, Education Review, 57-64.
untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar biologi adalah memberikan Muttaqim, Z & Amin, S. M. 2013.
variasi dalam proses pembelajaran Pengembangan LKS Berbasis
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Inquiry Menggunakan Software
dapat mengembangkan LKS ini dengan Geometer’s Sketchpad pada Materi
materi yang lain, untuk membuat siswa Hubungan Antar Sudut pada Garis
tertarik, senang, dan lebih aktif lagi Sejajar Dipotong Garis Lain.
dalam belajar biologi. (http://www.ejournal.unesa.ac.id.
Diakses pada tanggal 15 September
DAFTAR PUSTAKA 2016)

Al-Qahtani, Al Soraiey & Awadila. A.Y. Patrick, S. 2009. A Summary of Research


2010. The Effectiveness of Using on The Effectiveness of K-12
E-Learning, Blended Learning Online Learning. International
and Traditional Learning on Association for K-12 Online
Students Achievment and Learning (INACOL).
Attitudes in a Course of Islamic
Culture: An Experimental Study. Priyanto, D. 2009. Pengembangan
Durham E-Theses. Multimedia Pembelajaran Berbasis
Komputer. Jurnal Pemikiran
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian dan Alternatif Pendidikan, 14(1), 92-110.
Pengembangan (Dvelopmental
Research) (Aplikasi pada Penelitian
15

Ramadha, Bagus. 2015. Populasi Pengguna Education-TOJDE. Turkey, 11(2),


Internet Indonesia. http://populasi 228-237
pengguna internet indonesiahampir
mencapaiangka90jutaGoodnewsfro Yusuf, M. 2010. Peningkatan Hasil Belajar
mIndonesia.htm(Diakses pada 10 Matematika Siswa Melalui Lembar
Oktober 2015). Kerja Siswa (LKS) Interaktif
Berbasis Komputer di SMA
Suporwoko, 2010. Pengaruh Media Muhammadiyah 1 Palembang.
Pembelajaran Berbasis TIK Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2),
34-43..
Terhadap Kemampuan Kognitif
Mahasiswa Fisika PMIPA FKIP
UNS. Makalah disampaikan dalam
Seminar Nasional Pendidikan
Biologi , FKIP UNS, Surakarta.

Surjono, H. D & Nurkhamid. 2008.


Pengembangan Model E-Learning
Adaptif Terhadap Keragaman Gaya
Belajar Mahasiswa untuk
Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran. Laporan Penelitian
Hibah Bersaing, Universitas Negeri
Yogyakarta. 6 Maret.

Susilana, Rudi & Riyana, C. 2008. Media


Pembelajaran. Bandung: Cv Wacana
Prima.

Tegeh, I. M. & Made, K. 2015.


Pengembangan Bahan Ajar Metode
Penelitian Pendidikan dengan
ADDIE Model. Pendidikan Kimia
FMIPA Undiksha., 12-26.

Tika, I Ketut, 2005, Implementasi Strategi


5E dengan Bahan Ajar Bermuatan
Perubahan Konseptual Sebagai
Upaya Mengubah Miskonsepsi dan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
SMPN 6 Singaraja, Skripsi,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Yapici, I. U. & Akbayin, H. 2012.
The Effect of Blended Learning
Model On High School Student’s
Biology Achievment and on Their
Attitudes Towards The Internet.
Turkish Online Journal Of Distance

Anda mungkin juga menyukai