TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Keperawatan :
a. Konsep Oksigenasi
1) Pengertian
komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme dan untuk
(Andarmoyo, 2012).
6
7
a) Kondisi Kesehatan
b) Perkembangan
d) Lingkungan
polusi udara seperti debu dan asap juga dapat menyebabkan sakit
c) Hipoksemia
f) Trauma berat
konsentrasi 60-80%
100%.
a) Indikasi:
tidak sesak).
b) Prinsip:
c) Keuntungan
nyaman.
d) Kerugian
F) Prosedur
oksigen
(11) Dokumentasi
1) Pengkajian
Andarmoyo, (2012):
13
a) Identitas pasien
penanggung jawab.
b) Keluhan utama
pada pasien AMI antara lain nyeri dada dan sesak napas.
g) Pemeriksaan Fisik
saraf pusat.
dan menggeliat.
kardiogenik.
pasien AMI.
16
(8) B6 (Bone)
h) Pemeriksaan Penunjang
jantung).
kardiothoraks meningkat.
(3) Ekokardiografi
2) Diagnosa Keperawatan
Tanda gejala:
akut.
18
ventilasi adekuat.
Tanda gejala:
Tanda gejala:
3) Intervensi keperawatan
Kriteria hasil:
nyeri).
tanda nyeri).
Intervensi:
manan
opioid
morfin sulfat
paru akut.
Kriteria hasil:
mmHg.
Intervensi:
fowler.
paru.
spektoran.
Kriteria hasil:
Intervensi:
pasi)
jangka panjang.
4) Implementasi keperawatan
5) Evaluasi Keperawatan
a) Subjective
b) Objective
c) Assesment
d) Planning
2. Medis
a. Pengertian AMI
AMI merupakan suatu keadaan dimana tidak ada aliran darah pada
Sumbatan ini sebagian besar disebabkan oleh ruptur plak ateroma pada
sumbatan ini dapat pula disebabkan oleh spasme arteri koroner, emboli,
b. Etiologi
c. Patofisiologi
memiliki satu atau lebih faktor risiko seperti: usia, jenis kelamin,
sel tersebut berhenti. Dalam jangka waktu 24 jam timbul edema sel dan
dada seperti angina tetapi lebih hebat. Serangan tersebut terjadi ketika
pasien dalam keadaan istirahat, sering terjadi di dini hari. Paling nyata
kerongkong atau dagu atau abdomen bagian atas. Mual dan muntah
d. Manifestasi Klinis
Menurut Asikin, dkk (2016), tanda dan gejala yang ditemui pada pasien
AMI yaitu:
Nyeri terasa pada daerah tulang dada dan seringkali menjalar leher,
bahu, rahang, dan lengan kiri. Nyeri dada dirasakan seerti tertekan,
3) Adanya gejala prodormal, misalnya letih, rasa tidak enak pada dada
atau malaise.
6) Gelisah
e. Pemeriksaan Penunjang
1) EKG
2) Enzim jantung
LDH.
3) Leukosit
4) LED
5) Pencitraan jantung
ekokardiografi.
f. Penatalaksanaan
b) Morfin.
d) Mengurangi stress.
32
B. Kerangka Teori
Faktor resiko
Akumulasi cairan
Gangguan fungsi ventrikel
Edema Paru
Ketidakefektifan perfusi perifer
Pasien AMI dengan 1. Memberikan posisi semi fowler Hasil yang diharapkan:
kondisi: 2. Mengobservasi tanda-tanda 1. Tidak ada napas sesak
1. Dispnea hipoksia 2. Tidak ada aritmia
2. RR >22 kali/menit 3. Memberikan oksigen dengan na 3. Irama jantung teratur
3. Hipoksia (sianosis) sal kanul 4. RR = 16-22 x/menit
4. SPO2 <95% 4. Mengobservasi irama jantung 5. SPO2>95%
pasien
5. Mengkolaborasi pemberian obat
(Nitrogliserin, vasodilator, di-
goksin, morfin sulfat,)
Gambar 2.2