Anda di halaman 1dari 8

Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

Unnes.J.Biol.Educ. 1 (1) (2012)

Unnes Journal of Biology Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Sri Khanifah, Krispinus Kedati Pukan, Sri Sukaesih

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Klasifikasi
Diterima: Januari 2012 Makhluk Hidup dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Penelitian ini
Disetujui: Februari 2012 merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dimana setiap siklus
Dipublikasikan: April 2012 terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sampel dari penelitian ini
adalah kelas VII-B yang memiliki hasil belajar lebih rendah dari pada kelas VIIA. Data yang
________________ diperoleh dari penelitian yaitu data hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik,
Keywords: tanggapan siswa, tanggapan guru dan jurnal penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
human classification; siklus I sampai siklus III, hasil belajar siswa untuk tiga aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
result of study; mengalami peningkatan yang signifikan. Pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekolah
school environment as source of sebagai sumber belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui penemuan dan
pengalaman secara langsung terhadap obyek dan fenomena biologi, menjadikan pembelajaran lebih
earning
menarik dan menyenangkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan
____________________ lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Klasifikasi Makhluk Hidup.

Abstract
___________________________________________________________________
The aim of this research was to improve a result of study to the students at classification of human with
exploiting the environmental of school as source of learning. This research representsed the class action study
and executed in three cycles, where every cycle consists of a planning phase, action, perception and reflection.
The sample of this research was class VII-B which selected based on the consideration of the students study
result that wa lower than class VII-A. Data were included the result of study in cognate student aspect,
affection and psycomotoric, students’ response, teacher responses and the note from research journal. The result
of this research showed that from cycle I to cycle III, the result of study improved significantly through
exploring school environmental as the source of learning. Based on the result of research, it could be concluded
that exploiring of school environmental as source of learning could improve the result of study to the students at
topic of human classification.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6579
E-mail: sukaesih_biounnes@yahoo.com

66
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

PENDAHULUAN observasi diketahui bahwa: perhatian siswa


terhadap materi pembelajaran biologi belum
Sumber belajar merupakan segala sesuatu terfokuskan disebabkan kondisi pembelajaran
yang dapat memberikan kemudahan kepada yang kurang menyenangkan; metode
siswa dalam memperoleh sejumlah informasi, pembelajaran yang digunakan dalam
pengetahuan dan keterampilan dalam proses menyampaikan materi pembelajaran, guru
belajar mengajar. Menurut Sudjana dan Rifai cenderung mendominasi dengan metode
(2000) sumber belajar adalah daya yang ceramah. Siswa memerlukan variasi metode
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar pembelajaran agar tidak bosan dan menerima
mengajar, baik secara langsung maupun tidak materi pembelajaran dengan maksimal; dan
langsung, sebagian atau secara keseluruhan. masih rendahnya motivasi siswa tehadap
Menurut Yunanto (2004) sumber belajar adalah pembelajaran biologi.
bahan yang mencakup media belajar, alat Permasalahan-permasalahan yang
peraga, alat permainan untuk memberi muncul di atas muncul pada pembelajaran
informasi maupun berbagai keterampilan materi klasifikasi makhluk hidup. Hasil belajar
kepada anak dan orang dewasa yang berperan yang diperoleh siswa kurang memuaskan. Hal
mendampingi anak dalam belajar. Sumber ini karena pemilihan pendekatan dan metode
belajar dapat berupa tulisan (tulisan tangan atau pembelajaran yang kurang bervariasi, seringkali
hasil cetak), gambar , foto, nara sumber , benda- guru menggunakan metode ceramah sehingga
benda alamiah dan bendabenda hasil budaya. perhatian siswa dalam pembelajaran biologi
Sudjana dan Rifai (2002) menjelaskan menjadi berkurang dan siswa merasa bosan.
bahwa biologi berkaitan dengan cara mencari Guru belum mengoptimalkan metode
tahu (inquiri) tentang alam secara sistematis. pembelajaran yang bervariasi sehingga keaktifan
Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi dan motivasi siswa terhadap pembelajaran
siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam biologi masih rendah. Selama proses
sekitar, serta menyediakan pengalaman belajar pembelajaran di dalam kelas sedikit sekali siswa
untuk memahami konsep dan proses sains. yang mengajukan pertanyaan saat guru
Biologi menekankan pada pemberian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
pengalaman langsung untuk mengembangkan bertanya. Beberapa siswa juga mengobrol
kompetensi agar siswa mampu mengamati dengan teman sebangku dan tidak
langsung ke lingkungan atau alam sekitar dan memperhatikan penjelasan guru. Guru sudah
memahaminya secara ilmiah. Dengan berusaha menyampaikan materi dengan baik,
pengamatan langsung ke alam sekitar siswa dengan suara yang jelas, menatap semua siswa
dapat memperoleh ilmu pengetahuan sendiri dan menegur siswa jika tidak memperhatikan.
dan tertanam dibenak siswa dalam jangka Upaya guru ini belum berhasil memotivasi siswa
panjang. Lingkungan alam sekitar siswa kaya untuk mengikuti pembelajaran dengan serius.
akan ilmu pengetahuan dan dapat dimanfaatkan Berdasarkan hasil tanya jawab dengan siswa,
sebagai sumber belajar. Dengan pemanfaatan siswa merasa bosan dengan metode ceramah
lingkungan sebagai sumber belajar biologi yang digunakan oleh guru selama ini. Hal
diharapkan siswa mendapat pengalaman belajar tersebut menjadi salah satu faktor penyebab
yang konkret karena dapat mengamati obyek hasil belajar yang kurang optimal. Pada tahun
secara langsung, sehingga hasil belajar menjadi pelajaran 2009/2010 semester II hasil belajar
optimal. biologi kelas VII MTs Mifdahul Huda Bogorejo
Observasi awal telah dilakukan di MTs kurang memuaskan dengan rata-rata kelas 60,45
Miftahul Huda Bogorejo pada tahun pelajaran dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan
2009/2010 tentang kegiatan guru di kelas dan Minimum (KKM) yang ditetapkan sebesar ≥ 65.
wawancara tentang berbagai permasalahan yang Penelitian ini dilaksanakan pada materi
dihadapi dalam pembelajaran biologi. Hasil klasifikasi makhluk hidup dengan Standar

67
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

Kompetensi (SK): 6. Memahami klasifikasi Berdasarkan pemaparan di atas, tujuan


makhluk hidup. Kompetensi Dasar dari SK dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
tersebut adalah 6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri hasil belajar siswa kelas VII MTs Miftahul Huda
makhluk hidup dan 6.2 Mengklasifikasikan Bogorejo melalui pemanfaatan lingkungan
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang sekitar sekolah sebagai sumber belajar pada
dimiliki, untuk mencapai kompetensi tersebut materi klasifikasi makhluk hidup.
alternatif pembelajaran dilaksanakan dengan
metode pengamatan observasi terhadap METODE PENELITIAN
lingkungan sekitar pada materi klasifikasi
makhluk hidup. Guru menyadari belum Penelitian ini merupakan penelitian
menyelenggarakan proses pembelajaran materi tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga
klasifikasi makhluk hidup dengan mengajak siklus dimana setiap siklus terdiri dari tahap
siswa untuk melakukan observasi atau perencanaan, tindakan, pengamatan dan
pengamatan langsung ke lingkungan di sekitar refleksi. Penelitian ini dilakukan di MTs
sekolah untuk menemukan fakta-fakta atau Mifdahul Huda Bogorejo Kabupaten Rembang
konsep-konsep klasifikasi makhluk hidup. Siswa kelas VII semester genap tahun pelajaran
memerlukan variasi metode pembelajaran agar 2010/2011. Siswa kelas VII di MTs Mifdahul
tidak bosan dan dapat menerima materi Huda Bogorejo terdiri dari 2 kelas yaitu kelas
pelajaran dengan maksimal. VII-A 37 siswa dan kelas VII-B 36 siswa. Siswa
MTs Mifdahul Huda Bogorejo kelas VII-B adalah kelompok yang dikenai
mempunyai lingkungan sekitar sekolah yang tindakan penelitian karena kelas tersebut pada
dapat digunakan sebagai sumber belajar . Jenis semester II tahun pelajaran 2009/2010 hasil
tanaman yang terdapat di lingkungan MTs belajarnya lebih rendah di banding kelas VII-A.
Miftahul Huda antara lain pakis haji (Cycas Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu
rumphii), melinjo (Gnetum gnemon), pepaya data hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan
(Carica papaya), bunga sepatu (Hibiscus rosa psikomotorik, tanggapan siswa, tanggapan guru,
sinensis), pinus (Pinus mercusii), ketela pohon serta data kualitatif berupa jurnal penelitian
(Manihot utilisima), mangga (Mangifera indica), selama proses pembelajaran.
rambutan (Nephelium sp.), kedelai (Glycine max),
bayam (Amaranthus hibridus), golongan HASIL DAN PEMBAHASAN
rerumputan dan semak. Selain itu juga terdapat
Penelitian ini dilaksanakan di MTs
lapangan rumput dan sawah dimana terdapat
Miftahul Huda Bogorejo pada semester genap
juga hewan-hewan di sekitar lingkungan seperti,
tahun ajaran 2010/2011. Hasil penelitian
katak (Rana sp), kupu-kupu (Limenitis archippus)
meliputi hasil belajar siswa (aspek kognitif,
dan sebagainya.
afektif, psikomotorik), tanggapan siswa,
Pada pembelajaran klasifikasi makhluk
tanggapan guru terhadap proses pembelajaran
hidup guru belum mengoptimalkan lingkungan
dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
sekitar sekolah sebagai sumber belajar, yang
sumber belajar dan jurnal penelitian selama
diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan
proses pembelajaran.
hasil belajar siswa. Salah satu pembelajaran
Berdasarkan penelitian, diperoleh data
yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah
hasil belajar siswa aspek kognitif yang disajikan
pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan
pada Tabel 1.
sekitar sekolah sebagai sumber belajar.
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa ada
Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai
peningkatan nilai hasil belajar siswa dari siklus I
sumber belajar memungkinkan siswa belajar
sampai dengan siklus III. Pada siklus I nilai
secara langsung fenomena alam berdasarkan
persentase ketuntasan belajar siswa mencapai
pengamatan sendiri (Saptono 2003).
72% dengan nilai rata-rata kelas 71. Pada siklus
II mengalami peningkatan dengan persentase

68
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

ketuntasan belajar siswa 78% dan nilai rata-rata dan pada siklus III mencapai 86%. Indikator
kelas 77. Pada siklus III mengalami peningkatan hasil belajar aspek psikomotorik yang telah
dengan persentase ketuntasan belajar siswa 89% ditentukan yaitu sekurang-kurangya 75% siswa
dan rata-rata kelas 81. Indikator kerja hasil terlibat secara aktif dalam kegiatan
belajar aspek kognitif yaitu secara klasikal lebih pembelajaran.
dari 75% siswa memperoleh nilai ≥ 65 Kriteria Pada penelitian ini juga dikumpulkan
Ketuntasan Minimal (KKM) IPA Biologi di data tentang tanggapan siswa terhadap
MTs Miftahul Huda Bogorejo. Data hasil belajar pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan
siswa aspek afektif disajikan pada Tabel 2. sekolah sebagai sumber belajar, data tanggapan
Tabel 1. Hasil belajar siswa aspek kognitif guru terhadap pembelajaran dan kejadian atau
siklus I, II dan III hal-hal penting yang terjadi dalam penelitian
dalam tabel 4, 5 dan 6.
Berdasarkan analisis data pada siklus I,
penilaian hasil belajar aspek kognitif mencapai
ketuntasan klasikal siswa sebesar 72% dengan
rata-rata nilai hasil belajar sebesar 71, nilai
tertinggi 88 dan nilai terendah 50. Hasil ini
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
belum memenuhi indikator kinerja, karena siswa
bahwa hasil observasi hasil belajar siswa aspek
yang memperoleh nilai minimal 65 (standar
afektif pada siklus I persentase sikap positif
ketuntasan belajar) masih kurang dari 75%. Hal
siswa dalam pembelajaran mencapai 72%, pada
ini menunjukkan bahwa hanya beberapa siswa
siklus II mencapai 81% dan pada siklus III
yang dapat memahami materi dengan baik.
mencapai 89%. Indikator kerja hasil belajar
Oleh karena itu, pada siklus I ini masih perlu
aspek afektif yaitu secara klasikal ≥75% siswa
adanya perbaikan. Guru perlu menegaskan
menunjukan sikap yang positif.dalam
konsep-konsep yang lebih baik agar siswa dapat
pembelajaran. Sedangkan hasil belajar untuk
memahami materi dengan baik.
aspek psikomotorik disajikan pada Tabel 3
Penilaian afektif adalah penilaian yang
Tabel 2. Hasil belajar siswa aspek afektif
berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
siklus I, II dan III
penerimaan atau penolakan terhadap suatu
objek. Sikap positif ini menunjukkan
penerimaan dan tanggapan yang baik oleh siswa
terhadap pembelajaran. Penilaian ranah afektif
diperoleh dengan mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran menggunakan lembar observasi,
Tabel 3. Hasil belajar siswa aspek aspek-aspek penilaian meliputi aspek perhatian,
psikomotorik kerjasama, inisiatif dan pendapat siswa saat
pembelajaran berlangsung. Hasil belajar aspek
afektif mencapai 72% yang menunjukkan sikap
positif dengan rata-rata nilai 67, hasil ini belum
memenuhi indikator kinerja yang ditentukan,
karena siswa yang menunjukkan sikap positif
selama pembelajaran masih kurang dari 75%.
Hal ini disebabkan minat siswa dalam proses
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui pembelajaran masih rendah, keterlibatan siswa
bahwa hasil observasi hasil belajar siswa aspek dalam pembelajaran masih kurang, dapat dilihat
psikomotorik pada siklus I persentase siswa pada saat kegiatan pengamatan ada siswa yang
terlibat secara aktif dalam pembelajaran hanya melihat apa yang dikerjakan temannya.
mencapai 69%, pada siklus II mencapai 83% Masih banyak siswa yang belum berani

69
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

mengungkapkan pendapatnya saat diskusi. Penilaian ranah psikomotorik diperoleh


Menjawab pertanyaan maupun bertanya pada dengan mengamati keterampilan siswa selama
guru belum banyak dilakukan siswa. Untuk pembelajaran berlangsung menggunakan lembar
mengatasi hal tersebut perlu kiranya diadakan observasi hasil belajar aspek psikomotorik. Hasil
perbaikan yang diharapkan dapat memperbaiki belajar aspek psikomotorik mencapai 69% siswa
proses pembelajaran. Guru perlu memberikan yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
motivasi agar kecakapan dan keaktifan siswa Hasil ini belum memenuhi indikator kinerja
dapat dimaksimalkan. Pemberian motivasi yaitu yang ditentukan karena siswa yang terlibat
dengan cara menceritakan peristiwa-peristiwa secara aktif dalam pembelajaran kurang dari
menarik berkaitan dengan materi pelajaran yang 75%. Hal ini disebabkan kemampuan siswa
dapat menimbulkan rasa ingin tahu pada siswa dalam melakukan pengamatan, penafsiran,
sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. tabulasi data dan presentasi masih kurang. Pada

Tabel 4. Rekapitulasi tanggapan siswaterhadap pembelajaran

Tabel 5. Tanggapan guru terhadap pembelajaran

70
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

saat melakukan pengamatan ada siswa yang hasil belajar siswa selama pembelajaran. Hal ini
hanya bermainmain atau melihat obyek saja. terlihat pada peningkatan hasil belajar siswa
Pengamatan yang dilakukan hanya dengan baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
melihat yang menyebabkan gerakan motorik Hasil analisis ketuntasan klasikal hasil belajar
yang masih rendah. Menurut Syah (2003) aspek kognitif mencapai 78% dengan rata-tata
bahwa siswa yang melakukan gerak motorik kelas 71, nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 47.
dengan kesadaran dan koordinasi yang rendah Adanya peningkatan ini disebabkan selain dari
dapat dianggap kurang terampil. faktor guru juga dari dalam diri siswa sendiri.
Tabel 6. Jurnal penelitian Kemauan untuk lebih memahami materi
berpengaruh terhadap hasil belajar. Peningkatan
hasil belajar tersebut disebabkan oleh
pemanfaatan lingkungan sekolah yang baik oleh
siswa. Lingkungan sekolah yang ada tidak lagi
digunakan siswa untuk bermain-main dan hanya
dilihat saja, tetapi lebih dioptimalkan informasi
apa yang diperoleh dari lingkungan yang ada.
Siswa dapat bekerjasama dengan teman
kelompok yang ada dengan baik.
Hasil belajar aspek afektif mencapai 81%
yang menunjukkan sikap positif, hal ini
disebabkan oleh pembelajaran dengan
Kekurangan pada siklus I ini yaitu guru pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
belum bisa mengelola waktu dengan baik, sumber belajar lebih baik dari siklus
kegiatan pengamatan di lingkungan sekolah sebelumnya, sehingga sikap positif siswa
waktunya lama sehingga waktu untuk kegiatan mengalami peningkatan. Selama proses
diskusi dan presentasi di dalam kelas terbatas. pembelajaran partisipasi siswa dalam melakukan
Pengelolaan waktu pada saat kegiatan pengamatan dan diskusi meningkat dari siklus
pengamatan melebihi waktu yang ditentukan, sebelumnya. Pada saat diskusi berlangsung
waktu untuk kegiatan presentasi sedikit, siswa menguraikan dengan cermat apa yang
sehingga guru hanya menunjuk beberapa dilakukan saat pengamatan, membuat
kelompok untuk presentasi. kesimpulan serta menjawab pertanyaan
Berdasarkan hasil observasi seperti yang pertanyaan dari kelompok lain. Pada saat
diuraikan di atas, maka di akhir siklus diadakan kegiatan pengamatan dan diskusi ini
refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran memungkinkan siswa mengembangkan
selama siklus I berlangsung. Hasil refleksi antara kemampuan pengetahuan, sikap, dan nilai serta
lain: guru perlu memberikan penegasan konsep- keterampilan-keterampilan ilmiah. Sedangkan
konsep yang lebih baik agar siswa memahami hasil belajar aspek psikomotorik mencapai 83%
materi dengan baik, guru perlu memberikan siswa yang terlibat secara aktif dalam
motivasi agar kecakapan dan keaktifan siswa pembelajaran. Adanya peningkatan ini
dapat dimaksimalkan, dan pengelolaan terhadap disebabkan siswa lebih serius dalam melakukan
waktu pembelajaran perlu diperhatikan dan pengamatan terhadap makhluk hidup untuk
harus sesuai dengan alokasi waktu yang telah diklasifikasikan berdasarkan karakteristik ciri
direncanakan. yang dimiliki.
Hasil refleksi pada siklus I akan Peningkatan pembelajaran dari siklus I ke
digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus II terjadi karena keaktifan siswa mulai
siklus selanjutnya, sehingga indikator yang akan tampak. Keaktifan siswa dalam kegiatan
diinginkan dapat tercapai. Perbaikan-perbaikan pengamatan dan diskusi serta presentasi
hasil refleksi pada siklus I berpengaruh terhadap memberi pengaruh terhadap nilai hasil belajar

71
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Darsono otot yang menjadi penggerak tubuh dan bagian-
et al (2000) bahwa siswa yang belajar dengan bagiannya. Ketiga ranah ini dilaporkan sendiri-
melakukan sendiri akan memberikan hasil sendiri dan memiliki makna yang sama penting.
belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang Berdasarkan data nilai hasil belajar aspek
mendalam. kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dilihat
Setelah melakukan pengamatan dan bahwa ada perbedaan pencapaian nilai hasil
analisis pada data siklus II, selanjutnya belajar antara aspek kognitif, afektif dan
dilakukan refleksi atas proses pembelajaran yang psikomotorik. Masing-masing siswa memiliki
telah berlangsung. Hasil refleksi antara lain: karakteristik kemampuan yang berbeda. Namun
mempertahankan kondisi pembelajaran yang demikian pada penelitian ini hasil belajar siswa
telah tercipta dan dapat lebih ditingkatkan. meningkat pada setiap siklusnya dengan
Berdasarkan analisis data hasil belajar pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
siswa pada siklus III ini, menunjukkan bahwa sumber belajar .
pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan Selain penilaian hasil belajar, pada akhir
sekolah sebagai sumber belajar dapat siklus III, guru dan siswa diberikan kuesioner
meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif, tanggapan guru dan siswa tentang pembelajaran
afektif dan psikomotorik pada materi klasifikasi dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
makhluk hidup. Pada siklus III tampak bahwa sumber belajar materi klasifikasi makhluk hidup.
ketuntasan klasikal tercapai. Hal ini dapat Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa
dilihat pada ketuntasan hasil belajar aspek menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
kognitif mencapai 89% dengan rata-rata nilai 81. pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
Sedangkan hasil belajar siswa aspek afektif sumber belajar materi klasifikasi makhluk hidup
mencapai 89% yang menunjukkan sikap positif. merupakan metode yang menarik. Siswa tertarik
Selain nilai hasil belajar aspek kognitif dan dan senang pada pembelajaran dengan
afektif, hasil belajar aspek psikomotorik juga pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
mengalami peningkatan mencapai 86% siswa sumber belajar. Siswa senang ketika melakukan
yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran. pengamatan terhadap makhluk hidup yang
Hal ini menunjukkan ≥75% siswa terlibat secara ditemukan di lingkungan sekolah, siswa
aktif dalam pembelajaran. Dalam siklus ini menemukan pengetahuan sendiri dan
siswa melakukan pengamatan, menyimpulkan konsep-konsep penting berkaitan
mengklasifikasikan, diskusi, presentasi dan dengan klasifikasi makhluk hidup sehingga
menyimpulkan konsep-konsep penting materi materi lebih mudah dipahami. Siswa dapat
klasifikasi makhluk hidup setelah melakukan menyebutkan contoh yang konkrit materi
kegiatan pengamatan di lingkungan sekolah. klasifikasi makhluk hidup dan mendapat
Menurut Bloom dalam Warsito (2008) pengetahuan yang bermakna.
hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, Berdasarkan angket tanggapan guru
afektif dan psikomotorik ini tidak dapat Biologi yang mengampu kelas VII MTs Miftahul
dijumlahkan karena dimensi yang diukur Huda Bogorejo, guru berpendapat bahwa
berbeda. Ranah kognitif adalah ranah yang pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan
mencakup kegiatan mental (otak) berhubungan sekolah sebagai sumber belajar menarik. Hal ini
dengan kemampuan berfikir, termasuk dapat ditunjukkan dari hasil angket tanggapan
didalamnya kemampuan menghafal, guru yang menyatakan bahwa pembelajaran
memahami, mengaplikasi, menganalisis, dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. sumber belajar mampu memacu aktivitas dan
Ranah afektif merupakan karakteristik atau motivasi siswa dalam pembelajaran. Guru juga
unsur afektif yang diukur , bisa berupa minat, berpendapat bahwa, dengan adanya peran aktif
sikap, motivasi, konsep diri, nilai, dan apresiasi. dan keterlibatan siswa maka membangkitkan
Ranah psikomotorik erat kaitannya dengan kerja

72
Khanifah, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (1) (2012) 66-73

keingintahuan siswa dalam memahami materi, sekolah sebagai sumber belajar pada materi lain
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. yang relevan.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian dapat Darsono, M., A Sugandhi, Martensi, RK Sutadi &
Nugroho. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Semarang: IKIP Semarang Press.
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar materi klasifikasi makhluk hidup Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Semarang : FMIPA UNNES.
pada kelas VII MTs Miftahul Huda Bogorejo
dapat meningkatkan hasil belajar siswa (aspek Sudjana & A. Rifai. 2000. Sumber Belajar dan Alat
kognitif, afektif, psikomotorik) yang ditunjukkan Pelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.
Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
dengan adanya peningkatan hasil belajar pada Algensindo.
setiap siklus. Disarankan guru dapat
mengoptimalkan lingkungan sekolah sebagai Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
sumber belajar sebagai alternatif dalam
membelajarkan materi klasifikasi makhluk Warsito, B. 2008. Teori Belajar Robert M. Gagne dan
hidup, serta guru dapat menerapkan Implikasinya pada Pentingnya Pusat Sumber
Belajar . Jurnal T eknodik. Vol XII (01).
pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan
Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak
Cerdas. Jakarta: Grasindo.

73

Anda mungkin juga menyukai