Alokasi Waktu : 2 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
B. KOMPETENSI DASAR
alam.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu:objektif; jujur; teliti;
cermat;tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
2.2 Menghargai kerja induvidu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
Indikator :
Indikator :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
jenis-jenis fotografi.
fotografi.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Dalam dunia fotografi banyak dikenal jenis-jenis fotografi yang dapat dijadikan spesialisasi
Anda, baik fotografer profesional maupun amatir mempunyai spesialisasi atau ketertarikan
yang berbeda terhadap jenis fotografi. Seorang fotografer profesional boleh jadi
menjadikan fotografi jurnalistik sebagai spesialisasi nya sedangkan fotografer amatir boleh
jadi tertarik pada fotografi makro. Tidak ada aturan yang baku mana jenis fotografi yang
harus Anda pilih, itu semua tergantung pada ketertarikan Anda saja. Berikut adalah
beberapa jenis-jenis fotografi yang umum diketahui.
Meskipun fotografer amatir bisa masuk ke jenis fotografi ini tanpa pelatihan formal,
namun fotografi jurnalistik sering terbatas pada fotografer profesional. Salah satu
alasan jurnalistik umumnya dilakukan olehh para profesional adalah bahwa fotografer
harus benar-benar yakin bahwa jepretannya harus mempertahankan keaslian peristiwa
yang sebenarnya. Fotografi jurnalistik membutuhkan fotografer nya untuk memotret
sesuai dengan fakta aslinya, tidak ada perubahan atau tidak ada manipulasi terhadap
peristiwa aslinya. Foto dari fotografi jurnalistik sering berupa foto yang bermakna kuat
yang melibatkan pemirsa atau pembacanya ke dalam suatu cerita. Untuk mengetahui
bagaimana cara dan mempunyai feeling yang kuat dalam mengambil gambar dengan
menangkap emosi yang asli sering dipelajari hanya melalui praktek dan pengalaman
yang bertahun-tahun. Hanging on to dreams…by Lorraine Daley
Seorang fotografer profesional yang mengambil foto aksi dapat mengkhususkan diri
dalam berbagai objek yang berbeda, fotografi olahraga adalah salah satu jenis aksi
tercepat dan paling menarik dari fotografi. Seperti halnya memotret suatu aksi, seorang
fotografer olahraga yang handal harus tahu objek nya dengan baik untuk
mengantisipasi kapan harus mengambil gambar. Aturan yang sama berlaku untuk
fotografer yang mengambil foto aksi hewan di alam atau foto anak-anak bermain bola
di sawah. Ball Catcher by Harry Husnan Kurniawan
Fotografi makro adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari jarak dekat.
Fotografi ini membutuhkan peralatan yang canggih dan mahal, akan tetapi fotografer
amatir dapat berlatih dengan menggunakan mode macro pada kamera digital. Objek
fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, bulir air atau benda lain yang kalau di
close-up kan akan menghasilkan detail yang menarik. Hornet by Mikesi
Seorang fotografer aerial mempunyai spesialisasi dalam mengambil foto dari udara.
Foto dapat digunakan untuk survei atau konstruksi, untuk memotret burung atau cuaca
pada film atau untuk tujuan militer. Fotografer aerial biasanya menggunakan pesawat,
parasut, balon dan pesawat remote control untuk mengambil foto dari udara.
Fotografi bawah air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau perenang snorkel.
Namun, biaya scuba diving, ditambah dengan peralatan fotografi sering mahal dan
berat di bawah air, membuat ini salah satu jenis kurang umum dalam dunia fotografi.
Demikian pula jika seorang fotografer amatir yang sudah memiliki peralatan fotografi
bawah air dan peralatan scuba, mengambil gambar bawah air dapat menjadi sesuatu
yang sulit, karena kacamata scuba yang besar dan mendistorsi visi fotografer. Photo:
Diver examines table coral, Phoenix Islands, Kiribati Table Coral Photograph by Paul
Nicklen, National Geographic
Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu pada cabang
fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto untuk tujuan murni estetika.
Fotografi seni, yang biasanya dipajang di museum dan galeri, umumnya berkaitan
dengan penyajian benda-benda yang indah atau benda biasa dengan cara yang indah
untuk menyampaikan intensitas dan emosi.
10. Fotografi Pernikahan (Wedding Photography)
Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi. Meskipun album
pernikahan adalah sebuah foto dokumenter dari hari pernikahan, foto pernikahan
dapat diolah dan diedit untuk menghasilkan berbagai efek. Sebagai contoh, seorang
fotografer bisa mengolah beberapa gambar dengan toning sepia untuk memberi
mereka lihat, lebih klasik abadi. Sebagai tambahan, seorang fotografer pernikahan
harus memiliki keahlian dalam fotografi potret, mereka juga harus menggunakan teknik
foto yang glamor untuk mengabadikan momen terbaik.
Fotografi vernacular sering disebut juga fotografi amatir karena mengacu kepada
penciptaan foto oleh fotografer amatir atau fotografer yang tidak dikenal yang
mengambil foto kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang umum sebagai objek. Contoh
foto vernakular adalah foto perjalanan dan liburan, foto-foto keluarga, foto teman-
teman, foto, dll.
Fotografi jalanan adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan objek dalam
situasi candid di tempat umum seperti jalanan, taman, pantai, mall, dll.
Fotografi malam, seperti namanya, adalah pengambilan foto outdoor di senja atau
pada malam hari. Karena kurangnya cahaya yang tersedia dalam fotografi malam hari,
fotografer akan menggunakan pencahayaan buatan atau menggunakan eksposure
yang lama untuk memastikan bahwa sensor cukup menerima cahaya dari objek.
Fotografi inframerah mengacu pada jenis fotografi di mana foto yang diambil sensitif
terhadap cahaya inframerah. Dalam fotografi inframerah, biasanya fotografer
menggunakan filter yang hanya melewatkan panjang gelombang inframerah menuju
sensor dan menghasilkan sebuah foto. Panjang gelombang warna untuk foto yang
biasa adalah 400nm (nano meter) hingga 700nm sedangkan infra red mempunyai
panjang gelombang 700nm sampai 1200nm. Hasil dari foto inframerah bisa menjadi
foto hitam-putih yang kontras atau foto false-color, seperti contohnya warna daun
yang hijau segar akan terlihat putih, pemandangan yang panas akan tampak seperti di
musim salju dan seperti di dunia lain.
17. Fotografi Balistik (Ballistics Photography)
Balistik Fotografi adalah jenis fotografi yang berhubungan dengan pengambilan foto
dari peluru yang ditembakkan dari pistol atau peluru yang menembus target masing-
masing. Teknik-teknik yang terlibat dengan mengambil foto terkait balistik adalah sama
dengan yang untuk setiap subjek lain dari fotografi kecepatan tinggi, seperti gambar
dari percikan cairan atau popping balon. Seperti halnya fotografi khusus yang lain,
fotografi balistik menuntut seperangkat peralatan tertentu. Selain flash berkecepatan
tinggi, seorang fotografer juga perlu pemicu untuk menyelaraskan kecepatan flash
dengan kamera yang berkecepatan tinggi.
Pada awal sejarah fotografi, fotografi hitam-putih adalah satu-satunya pilihan seorang
fotografer untuk mengambil gambar. Bahkan ketika foto berwarna sudah tersedia, foto
hitam-putih pada awalnya mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk
mengembangkan daripada foto berwarna. Seiring dengan kualitas foto berwarna
semakin membaik, foto berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga
menyebabkan popularitas fotografi hitam-putih menurun. Akan tetapi fotografi hitam-
putih untuk saat ini lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan efek tertentu
sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna.
Fotografi busana adalah jenis fotografi yang berkonsentrasi pada mengambil foto dari
pakaian atau aksesoris (pada model atau sendirian) yang akan diterbitkan di majalah
fashion, iklan atau beredar di kalangan desainer.
E. METODE PEMBELAJARAN
Modul Pribadi
Internet
LCD
Multimedia pembelajaran
Pertemuan 1
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
105 Menit
1. Siswa menyimak pendapat dari
beberapa sumber tentang
mengamati.
Menanya :
“fotografi”.
Mencoba :
jenis fotografi.
Mengasosiasi :
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
jenis-jenis fotografi.
15 Menit
2. Memberikan tugas membaca lembar
Pertemuan 2
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengomunikasikan :
membuat kesimpulan.
jenis-jenis fotografi.
ujian tertulis..
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian :
Observasi sosial
Tes tertulis
Observasi Presentasi
Mengetahui Mengesahkan,
Kepala Sekolah Waka Kurikulum
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI Mutimedia
Semester : Gasal
TahunPelajaran : 2016 / 2017
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Menunjukkan rasa ingintahudan sikap santun dalam menggali
informasi tentang jenis-jenis fotografi
Indikator Sikap : Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran tentang
jenis-jenis fotografi.
: Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru saat bertanya
dalam pembelajaran jenis-jenis fotografi.
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 : ApabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati
3 : ApabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati
2 : ApabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati
1 : ApabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati
Lampiran 2 : Tes Tertulis
SOAL URAIAN
Soal No.1 :
Apa yang dimaksud dengan fotografi adalah “seni”?
20
Jawaban :
pengertian fotografi adalah proses seni melukis dengan media cahaya
Soal No.2 :
Kapan pertama kali kamera di perkenalkan? Dan sebutkan nama kemara pertama
tersebut? 20
Jawaban :
Abad 17 dan 18. Nama kemera pertama adalah : Obscura
Soal No.3 :
Kapan foto pertama dibuat? Dan siapakan Bapak Fotografi?
20
Jawaban :
Tahun 1826. Bapak Fotografi adalah :Louis Jacques mande Daquerre
Soal No.4 :
Sejak kapan Fotografi masuk Indonesia?
20
Jawaban :
Tahun 1857
Soal No.5 :
Apa yang dimaksud dengan fotografi Aerial?
Jawaban :
20
Jenis fotografi yang pengambilan gambarnya dari atas/udara. Digunakan untuk
survey dan konstruksi, untuk memotret burung atau cuaca pada film atau digunakan
untuk keperluan militer.
Skor Maksimal Untuk Soal tertulis : 5 x 20 = 100
PETUNJUK :
TUGAS PERORANGAN
Tugas dikumpul dalam bentuk file, setiap tugas dibuatkan folder dan diberi nama sesuai
dengan nama tugas masing-masing. Dari folder 5 tugas diatas dibuatkan lagi folder dengan
Alokasi Waktu : 2 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
B. KOMPETENSI DASAR
alam.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu:objektif; jujur; teliti;
cermat;tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
2.2 Menghargai kerja induvidu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
Indikator :
Indikator :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
dan kegunaannya.
Berdiskusi kelas tentangjenis-jenis kamera sesuai dengan fungsi, perbedaan dan
kegunaannya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Di era yang serba digital ini, dunia fotografi sudah mengalami evolusi yag sangat besar
dalam satu dekade belakangan. Dunia fotografi yang bertahun-tahun sebelumnya masih
menggunakan prinsip konvensional, yaitu dengan menggunakan format negatif film &
mencetak foto dari dalam kamar gelap telah berubah drastis. Metode digital
menggantikan metode konvensional dengan alasan kemudahan akses data, pengeditan
foto, mobilitas & kemudahan yang jauh lebih singkat.
Banyak jenis-jenis kamera digital yang tersedia di pasaran. Mulai dari yang kecil hingga
besar. Dari pasar pemula, profesional hingga kalangan jurnalis foto memiliki pangsa
masing-masing bagi setiap vendor fotografi digital. Namun banyak dari kita yang tidak
memahami klasifikasi atau jenis-jenis kamera digital menurut pangsa pasarnya. Maka dari
itu postingan ini dibuat sedetail mungkin.
A. Compact Camera
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang tidak
telalu besar dan pas di kantong atau biasa disebut kamera saku, menjadikan kamera ini
banyak dipilih untuk pengguna yang membutuhkan kamera yang hanya sekedar
mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun memiliki mobilitas tingkat tinggi.
Kamera ini juga tidak mempunyai shoot mode dialer.
Biasanya untuk menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA
ataupun bateri bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya
jauh lebih murah.
Fitur yang dicari dari kamera jenis ini adalah ukurannya yang kecil & pengoperasiannya
yang mudah. Brand terbaik yang menguasai pasar kamera ini didominasi Sony disusul
brand lainya seperti Canon, Nikon, Casio, Samsung, Olympus & Panasonic. Tiap brand
memiliki flagship masing-masing. Cyber-shot (Sony), IXUS (Canon), Coolpix (Nikon),
Lumix (Panasonic), Point n’ Shoot (Samsung), Galaxy Camera (untuk beberapa kamera
Samsung ber-OS Android), Easyshare (Kodak), Exilim (casio) dan lain sebagainya.
Perbandingan kamera dengan batery non AA (Kiri, Sony W530) jauh lebih ringkas dari
kamera dengan batery AA (kanan, Nikon L28) gambar dikutip dari web camerasize
Kamera ini cocok digunakan untuk Anda yang membutuhkan kamera hanya untuk
“sekedar” dokumentasi saja & Anda yang tidak mau disibukan dengan berbagai macam
alat fotografi. Cukup cari objek & “klik!”. Anda sudah mendapatkan sebuah gambar
dengan mudah tanpa mengatur berbagai macam setingan di kamera.
Bagi Anda yang ingin mendapat foto yang baik namun tidak harus selalu dilakukan
dengan fitur otomatis makan kamera jenis ini jawabannya. Soal ukuran & bentuk
kamera jenis ini masih familiar dengan kamera digital kompak pada umumnya. Namun
beberapa fitur yang ada pada kamera DSLR juga tersedia di kamera jenis ini.
Kamera ini cenderung memiliki apertures yang lebih luas, sensor yang lebih besar dan
kualitas yang lebih tinggi tetapi lensa zoom kisaran yang lebih kecil bahkan tersedia
fasilitas pengambilan gambar berformat RAW. Tersedia berbagai modus pengambilan
gambar untuk mengabadikan gambar sesuai kemauan Anda & biasanya ada hotshoe
flash nya juga. Disediakan juga berbagai mode pemotretan di kamera jenis ini, bahkan
ada beberapa jenis kamera slr wannabe yang juga memiliki fasilitas viewfinder atau
jendela intip.
Tak hanya fitur fotografi saja yang ditawarkan disegmen ini. Hampir semua kameradi
kelas ini dapat merekam video dengan kualitas rekaman yang tidak bisa kita remehkan.
Selain itu biasanya juga disediakan berbagai fitur filter/efek fotografi (seperti instagram)
yang membuat kita semakin kreatif. Bahkan Nikon merilis seri s800c sebagai kamera
digital pertama dengan sistem operasi Android & built in GPS. Sangat membantu Anda
yang sering sharing foto di sosial media seperti facebook, twitter, instagram ataupun
path.
Bahkan beberapa yang saya masukan dikategori ini memiliki bentuk seperti kamera
modern-retro & mirrorless namun tanpa lensa yang dapat diganti-ganti. Saat saya
mengupdate artikel ini ( Ramadhan 2013), kamera prosumer tebaik adalah seri Sony
Cybershoot RX1R dengan sensor fullframe setara Nikon D4. Wow! Di segmen kamera
jenis ini juga ada kamera dengan desain vintage-retro-modern seperti : Panasonic
Lumix LX7, Fujifilm Finepix x10 & Olympus XZ-2 iHS. Sedangkan untuk Canon
mengganti flagship mereka di segmen kamera kompak profesional dari IXUS menjadi
Powershoot. Misalnya type Powershoot g15 yang merupakan seri profesional terbaik
dari Canon.
Kamera jenis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki tingkat mobilitas tinggi namun
tidak sekedar menghasilkan foto yang”ecek-ecek”. Design yang unik & beragam di jenis
kamera ini juga banyak dikoleksi dari kalangan kolektor fotografi.
Kamera Prosumer memiliki desain yang lebih variatif & dibuat senyaman mungkin.
Adapun contohnya adalah :
Sony RX1R (bersensor fullframe buatan Nikon, sensor setara dengan Nikon D4)
Canon PowerShoot G15 (Memiliki viewfinder & nyaman untuk digenggam)
Nikon Coolpix p330 ( bisa memotret 10 foto dalam 10 detik. Hebat!)
Lumix LX7, Fujifilm Finepix x10 & Olympus XZ-2 iHS ( buat Anda yang ingin kamera
fashionable bernuansa vintage-retro-modern dengan kualitas foto yang
mengagumkan)
Nikon Coolpix S800c (kamera dengan OS Android)
C. Super Zoom
Kamera ini termasuk jenis kamera digital profesional (prosumer) hanya saja fasilitas
zoom nya sangat mengaggumkan. Bentuknya kecil namun sangat mirip dengan bodi
SLR, tapi kekuatan zoomnya sangat fantastis. Bisa mengambil objek yang terlalu wide
seperti panorama hingga foto candid karena cakupan focal lenthnya yang jauh.
Bahkan seri Nikon Coolpix P510 merupaka super zoom terhebat di kelasnya. Kamera ini
memiliki focal length yang mengaggumkan, yaitu, 41.7x optical zoom atau setara
dengan 24-1000mm. Gak perlu gonta-ganti lensa! Yang terbaru adalah Canon
PowerShot SX50 HS yang memiliki cakupan zoom 50x. Fantastis!
Fitur lain yang banyak ditawarkan vendor kamera di segmen kamera jenis ini misalnya
layar lcd yang bisa dilipat (flip out), kualitas video recording, kemampuan foto
panorama, kemampuan foto makro, hingga fitur HDR bak kamera Digital SLR modern
ini. Tak hanya itu banyak diantara kamera jenis ini yang memiliki kecepatan burst foto
10fps. Digital SLR profesional rata-rata 6-8fps. Anda bisa mengambil 10 foto berurutan
dalam satu detik. Bayangkan betapa cepatnya. Meskipun dari segi kualitas masih kalah
jauh dengan segmen DSLR.
Cocok digunakan untuk Anda yang membutuhkan fitur zoom dari sudut lebar (wide
angle) untuk foto panorama hingga sudut sempit (telephoto) tanpa lensa tambahan.
Sebenarnya saya sendiri bingung menggunakan nama apa di segmen pasar fotografi
yang satu ini. Kamera di pasar jenis ini juga bisa disebuta waterproof camera karena
semuanya sudah pasti kamera tahan air, disebut kamera strong/ kuat karena memang
didesain dengan tujuan hardware yang tidak gampang rusak jika tak sengaja jatuh
ataupun terkena debu. Selain kamera digital tahan air dan tahan banting di pangsa
pasar kamera jenis ini ada juga sport action kamera dari merk Go Pro yang dirancang
khusus untuk merekam aksi olahraga ekstrim misalnya surfing atau downhill.
Kamera-kamera ini cocok untuk Anda yang ingin memiliki kamera bandel dan tidak
mudah rusak jika terkena air atau tak sengaja jatuh. Cocok untuk Anda yang hobi
hiking, berpetualang di alam liar bahkan untuk dokumentasi olahraga ekstrim. Perlu
diingat juga bahwa meskipun memiliki fitur anti air lantas tidak memungkinkan kamera
Anda tidak rusak jika tercebur di Air. Semuanya tergantung seberapa lama Anda
menggunakan kamera didalam air dan seberapa dalam air tersebut (ini berpengaruh
pada tekanan, semakin dalam, tekanan air untuk masuk bodi kamera semakin kuat).
Rata-rata kamera jenis ini mampu bertahan 15-1 jam di dalam kedalam air 1-3 meter.
Lumayan kan daripada Anda membeli housing waterproof untuk DSLR Anda yang pasti
sangat menguras kantong ?
Semua varian kamera Sport Action merk GoPro (lihat website GoPro)
OLYMPUS STYLUS TOUGH TG-2 iHS (Desain kokoh, enak digenggam
NIKON COOLPIX AW110 (Ber-GPS & memiliki fitur anti goyang VR khas Nikon)
PENTAXWG-3 (Bentuk ringkas & paling ergonomi untuk berpetualang di alam
bebas)
CANON POWERSHOT D20 (bentuknya disesuaikan dengan lekukan tangan Anda)
Pengertian DSLR
I. Menurut Wikipedia
Kamera refleks lensa tunggal (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera)
adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk
melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan
Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui
kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera
non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan
apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa
ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang
lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal
melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke
atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian
memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol
dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung
mengenai film.
Kamera SLR (single-lens reflex) atau Kamera refleks lensa-tunggal adalah kamera
yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas
cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga
memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama
persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana
pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang
ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1
untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk
melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
DSLR adalah sebuah singkatan dari digital single lens reflex. Kamera digital SLR
berfungsi sama seperti kamera pada umumnya untuk mengambil jepretan gambar
melalui proses mekanik dan elektronik. Hanya saja, sering dipakai oleh kelas profesional
dalam bidang fotografi. Kamera ini merupakan perkembangan langsung dari kamera
SLR yang ditambahkan perangkat elektronik berupa pergantian sensor penangkap
cahaya. Kalau dulunya kamera SLR menggunakan film sebagai sensor penangkap
cahaya, kamera digital slr menggunakan alat elektronik bernama CCD atau dikenal
dengan sensor CCD.
Kamera DSLR seperti yang sudah dijelaskan diatas, sebenarnya cukup disebut kamera
SLR (Single-Lens Reflex) namun ada imbuhan D yang berarti Digital. Yah kamera SLR
sendiri terbagi menjadi dua yaitu tipe Analog (Manual) dan Digital. Bedanya di tipe
analog kita masih menggunakan media negative fil untuk media penyimpanan
gambarnya, sedangkan digital menggunakan media penyimpanan memori card.
Keistimewaan kamera jenis ini adalah pengguna kamera (fotografer) bisa meihat objek
foto melalui viewinder (pembidik) sama persis dengan objek aslinya. Selain itu kamera
ini berbeda dengan kamera pocket biasa dibagian lensa, untuk kamera SLR tersedia
berbagai macam jenis lensa sesuai kebutuhan (Baca : Jenis-jenis lensa SLR), fokus dan
zoom kamera juga tergantung pada lensanya, tidak seperti kamera pocket yang sudah
otomatis. Kamera jenis ini juga mempunyai sensor yang tinggi, maka dari itu sering kali
(selalu sih sebenernya :D) hasil tangkap kamera SLR dengan resolusi 8MP atau
dibawahnya lebih bagus ketimbang kamera pocket dengan resolusi 10MP ata bahkan
lebih
Kamera SLR menggunakan Pentaprism atau yang biasa disebut cermin segi limayang
letaknya diatas jalur optis melalui lensa dan akan disalurkan ke lempengan film untuk
kamera analog atau sensor pada DSLR yang nanti akan gue jelaskan dibawah. Setelah itu
cahaya yang masuk akan dipantulkan ke bagian atas melalui cermin pantul dan setelah itu
baru mengenai pentaprism. Oh yah pentaprism disini gak berbentuk segi lima beraturan
loh, sisinya doang yang jumlahnya lima, jadi jangan salah paham yah.
1. Lensa
Nah inilah lebihnya DSLR, zoom dan fokus bisa kita atur secara manual (walaupun
otomatis juga bisa sih :P ). Kita juga bisa mengubah jenis-jenis lensa sesuai kebutuhan kita,
misalnya : Clasic Lense, Fishe eye Lense, Super Wide angel lense dan sebagainya (baca :
Jenis-jenis Lensa pada kamera DSLR di blog ini yah :D ). Tapi ingat setiap DSLR dan lensa
memilik perbedaan mount, jadi kalau kita ingin membeli lensa pastikan size mount kamera
dan lensanya sama, dan ingat juga biarpun ukuran mount sudah sama belum tentu juga
cocok, maka itu perlu teliti sebelum membeli.
2. Grip
Grip adalah bagian menonjol dibagian kanan kamera yang berfungsi sebagai pegangan
kamera supaya kita bisa memegangnya dengan kuat. Di dalam Grip terdapat batere
kamera loh.
3. Shutter & Dial
Tombol shutter berguna untuk mengambil bidikan sedangkan tombol dial berfungsi untuk
mengatur kecepatan aperature (diafragma)
4. Tembol Lensa
Fungsinya untuk memisahkan kamera dari lensa dan menahan beban lensa saat menyatu
dengan kamera DSLR.
5. Shut Mode Button
Atau yang biasa disebut tombol modus pemotretan, berguna untuk mengatur mode-
mode pemotretan yang kita inginkan
Back Side
1. Viewfinder
Viewfinder merupakan istilah lain dari jendela bidik. Jadi, apapun output yang kita lihat
akan sama hasilny jika dilihat via viewfinder atau LCD. Di viewfinder ini juga terdapat
informasi-informasi seputarkecepatan rana, titik fokus, histogram dan sebagai nya. Nah
dibagian viewfinder ada bantalan karet sebagai penahan mata yang disebut eye piece,
fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk ke viewfinder supaya objek benar-benar
real.
2. Monitor LCD
Monitor LCD disini berfungsi menjadi 3 fungsi. Pertama yang sudah pasti adalah fungsi
nnya untuk melihat hasil gambar yang sudah kita ambil. Kedua, fungsinya untuk melihat
info-info dan setingan pada kamera. Dan yang terakhir adalah sebagai fungsi Live View.
Feature Live View fungsinya sama seperti viewfinder yang berfungsi sebagai alat melihat
objek yang kita bidik.
3. Tombol Navigasi
Fungsinya untuk mengendalikan seting kamera & membantu kita melihat photo yang
sudah diambil. Tiap DSLR berbeda-beda dalam menampilkan fitur ini. Ada yang berbentuk
scroll (yang ada di gambar), bentuk analog & tombol 4 arah biasa. Namun yang gue pakai
buat contoh ini adalah yang versi tombol 8 arah di Sony Alpha 300 guys.
5. Tombol Fn
Merupakan salah satu tombol pengaturan menu, bisa digunakan untuk seting white
balance & Matering etc.
6. Tombol Zoom
Fungsinya bukan untuk meng-Zoom gambar pada saat kita membidik via viewfinder or
LCD loh guys. Tapi disini berfungsi untuk meng-Zoom Out/In foto yang sudah kita ambil
di tampilan LCD.
8. Tombol Play
Untuk merubah dari mode siap potret ke mode preview.
9. Tombol Power
Menyalakan dan mematikan kamera.
1. Tilt LCD
Nah, fitur inilah yang mau gue tampilin. Tilting LCD merupakan fitur penekukan LCD
supaya bisa lebih fleksibel ketika kita mengambil foto dalam posisi sudut pandang atas,
sudut pandang sejajar dan juga sudut pandang bawah.
3. Dioptri Scroll
Fungsinya untuk menyesuaikan pandangan di viewfinder pengguna SLR yang mempunyai
gangguan dioptri pada matanya.
4. HotShoe
Fungsinya adalah sebagai dudukan external flash.
Jadi intinya sensor CMOS dan CCD adalah suatu bagian dari kamera yang berbentuk chip
yang fungsinya mengubah cahaya menjadi elektron supaya bisa di simpan dan di proses
oleh kamera itu sendiri. CMOS & CCD keduanya merupakan sensor yang berisi jutaan
pixel untuk menangkap foton cahaya.
Plus :
Minus :
proses pematangan teknologi (untuk menyamai kualitas CCD perlu biaya besar)
piksel dengan transistor didalamnya menurunkan sensitivitas piksel (area penerima cahaya
menjadi berkurang)
piksel yang mampu mengeluarkan tegangan sendiri kurang baik dalam hal keseragaman
kinerja (uniformity)
Minus :
desain sistem keseluruhan (CCD plus ADC) jadi lebih rumit dan boros daya
kecepatan proses keseluruhan lebih lambat dibanding CMOS
sensitif terhadap smearing atau blooming (kebocoran piksel) saat menangkap cahaya
terang
Baik sensor CCD maupun sensor CMOS, keduanya sudah cukup lama dikembangkan
meski pada awalnya kualitas CMOS memang kalah dibanding dengan CCD. Maka itu CCD
awalnya lebih diutamakan untuk dipakai pada kamera digital sementara CMOS hanya
ditujukan untuk dipakai di kamera ponsel. Lambat laun riset telah berhasil meningkatkan
kualitas sensor CMOS dengan harapan bisa menyamai kualitas sensor CCD. Kini sensor
CCD sendiri justru mulai dikembangkan untuk kamera ponsel, sebaliknya sensor CMOS
yang semakin disempurnakan mulai diterapkan di kamera digital. Persilangan ini
menandakan sudah tidak lagi ada perbedaan berarti dalam hal kualitas gambar antara
keduanya. Kini pada kamera DSLR kelas menengah dan atas saat ini sudah memakai
sensor CMOS, sementara DSLR ekonomis masih memakai CCD. Sebagian besar kamera
non DSLR masih memakai sensor CCD.
Jadi, baik sensor CCD maupun CMOS memang berbeda total secara desain. CCD punya
keunggulan dalam hal sensitivitas meski berpotensi terganggu saat berhadapan dengan
cahaya terang. CMOS unggul dalam hal kecepatan hingga lebih cocok dipakai di kamera
dengan fps (burst) tinggi. Namun keduanya sudah didesain untuk sanggup memberikan
hasil foto yang berkualitas tinggi, jadi fokuskan saja pilihan pada hal-hal lain seperti
memilih lensa yang berkualitas dan melatih teknik memotret yang baik.
1. Digicam
Digicam merupakan singkatan dari digital camera atau kamera digital.
2. DSLR
SLR atau single-lens reflex merupakan kamera yang biasa digunakan oleh fotografer
profesional. Versi digital dari kamera SLR disebut sebagai DSLR. DSLR merupakan tipe
kamera yang paling canggih yang biasa digunakan untuk fotografer yang sudah
berpengalaman. Umumnya, pada DSLR, sobat bisa mengganti komponen lensa sesuai
kebutuhan sobat. Banyak teknik dan fitur yang bisa sobat lakukan dengan kamera DSLR.
3. Pocket Camera
Pocket camera atau kamera saku, adalah kamera berukuran kecil yang bisa muat dalam
saku pakaian sobat, sehingga disebut kamera saku. Umumnya kamera saku digunakan
untuk fotografer pemula, karena cara penggunaannya yang sederhana, yaitu metode
"point and shoot". Sobat tinggal membidik gambar dan foto langsung bisa sobat nikmati,
tanpa perlu banyak pengaturan.
4. AF-Lock
AF merupakan singkatan dari Auto Focus. AF-Lock digunakan untuk mengunci fungsi
Auto Focus. Caranya dengan menekan setengah tombol shutter hingga fokus gambar
dikunci. Fungsi ini sangat berguna, jika sobat ingin memfokuskan pada obyek yang sobat
ingin letakkan di samping. Caranya fokuskan dulu obyek tersebut saat ditengah, lalu geser
kamera sambil menekan setengah tombol shutter. Ini nih sobat Ast yang penting dalam
kreasi berphoto, kebanyakan photo yang objectnya fokus ditengah sudah biasa nah jika di
kanan atau kiri? Wah seni banget tuh sobat.
5. Autofocus (AF)
Autofocus atau sering disingkat AF merupakan kemampuan kamera digital untuk secara
otomatis membuat obyek gambar yang diinginkan menjadi lebih tajam atau jelas. Untuk
kamera digital pemula, biasanya fungsi ini secara otomatis akan aktif dan ada juga sobat
yang bisa manual seperti kamera saku Nikon Collpix L26. Namun untuk kamera digital
canggih, sobat dapat mengarahkan fokus secara manual dengan mengatur lensa.
6. Aspect Ratio
Perbandingan ukuran foto atau video. Yang paling umum adalah 4:3 dan 16:9 (wide
screen).
7. 16:9 ratio
Ukuran dimensi foto dengan perbandingan 16:9 untuk panjang dan lebar. Ukuran ini
cocok untuk ditampilkan di layar wide screen. Misalnya ingin ditampilkan di HDTV atau
televisi layar lebar.
8. 4:3 ratio
Ukuran dimensi foto atau video yang paling umum khususnya jika ingin dicetak atau ingin
ditampilkan di televisi non wide screen, misalnya televisi tabung.
9. Wide Angle
Wide angle menunjukkan kemampuan kamera digital untuk mengambil foto dengan
bidang pandang lebih luas dibanding penglihatan manusia.
10. Viewfinder
Viewfinder digunakan untuk melihat foto yang akan diambil. Terdapat 2 jenis yaitu:
Optical viewfinder, yang biasanya terletak di bagian atas belakang kamera, berupa jendela
kaca kecil.
Digital viewfinder, biasanya berupa LCD yang terdapat di belakang kamera.
11. LCD
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan fitur di hampir semua kamera digital. Umumnya
terdapat di bagian belakang kamera. Fungsinya untuk menampilkan gambar yang akan
difoto, untuk melihat foto-foto yang telah dibuat, maupun untuk menampilkan menu
untuk konfigurasi kamera digital.
12. Megapixel
Megapixel (MP) sama dengan 1 juta pixel. Pixel merupakan elemen terkecil sebuah
gambar dalam kamera digital. Angka pada megapixel menentukan resolusi sebuah
gambar. Sebuah gambar dengan megapixel yang lebih besar, akan memiliki resolusi yang
lebih tinggi.
13. Resolution
Resolution menunjukkan jumlah pixel dalam sebuah kamera digital. Semakin besar jumlah
pixel, semakin tajam gambar yang dihasilkan. Namun jumlah pixel bergantung pada
ukuran memory card untuk menyimpan data. Karena semakin besar ukuran pixel, semakin
banyak juga ruang penyimpanan data yang dibutuhkan. Resolution atau resolusi biasa
ditunjukkan dengan angka yang diikuti kata megapixel atau MP. Misalnya 10 megapixel
atau 10 MP. Jika sobat mencetak foto berukuran kartu pos, maka kamera dengan ukuran
resolusi 2 MP sudah cukup. Tapi jika sobat ingin mencetak dengan ukuran besar,
sebaiknya sobat memilih kamera yang memiliki MP lebih besar.
14. Aperture
Aperture merupakan besarnya bukaan lensa kamera untuk menentukan berapa banyak
cahaya yang bisa masuk dan mengenai sensor gambar di kamera. Pada kamera saku
biasanya aperture sudah diatur otomatis oleh sistem kamera dan yang ini tergantung
kamera sakunya sobat ada juga seperti Nikon Collpix L26 yang bisa manual mengatur
Aperturenya dan rata-rata setting Aperture ini sudah banyak bisa setting manual untuk
kamera-kamera keluaran sekarang. Sedangkan kamera yang lebih canggih, bisa diatur
untuk manual ataupun otomatis.
22. CCD
CCD (Charge Coupled Device), merupakan chip di dalam kamera yang berfungsi sebagai
sensor gambar. CCD terdiri dari jutaan kapasitor. Fungsinya yaitu saat cahaya masuk ke
dalam kamera melalu lensa, maka cahaya akan mencapai bagian CCD. Teknologi yang
lebih populer saat ini yaitu CMOS.
30. EXIF
Data EXIF merupakan informasi mengenai foto yang dihasilkan, seperti tanggal, waktu,
jenis kamera, dan pengaturan kamera. Data EXIF akan ditambahkan dalam file foto.
32. Flash
Flash merupakan cahaya buatan untuk meningkatkan cahaya saat pengambilan foto. Kita
sering mengenal dengan istilah "lampu blitz" atau "lampu kilat".
35. HDMI
HDMI (High Definition Multimedia Interface) merupakan sebuah antarmuka untuk
mengirim gambar digital antar perangkat. Umumnya HDMI digunakan pada HDTV atau
komputer. HDMI connector dapat memudahkan sobat menampilkan video ke perangkat
lain seperti komputer atau HDTV.
36. High-definition Video (HD Video)
High-definition video, atau disingkat HD video, merupakan video dengan resolusi tinggi,
setidaknya 1024x768 pixel.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
jenis kamera”
mengamati.
Menanya :
perbedaannya.
“kamera”.
Mencoba :
1. Siswa membaca buku yang berkaitan
jenis kamera.
Mengasosiasi :
kamera.
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
tentang jenis-jeniskamera.
jenis-jenis kamera.
15 Menit
4. Memberikan tugas membaca lembar
Pertemuan 2
pelaksanaan berdoa.
15 Menit
2. Mengkondisikan siswa (presensi,
Inti Mengomunikasikan :
membuat kesimpulan.
jenis-jenis kamera.
ujian tertulis..
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian :
Observasi sosial
Tes tertulis
Observasi Presentasi
Mengetahui Mengesahkan,
Kepala Sekolah Waka Kurikulum
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI Mutimedia
Semester : Gasal
TahunPelajaran : 2016 / 2017
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Menunjukkan rasa ingintahudan sikap santun dalam menggali
informasi tentang jenis-jenis kamera
Indikator Sikap :
1. Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran tentang jenis-jenis kamera.
2. Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru saat bertanya dalam pembelajaran
jenis-jenis kamera.
1 4 3 7 (7:8)x4=3,5 Tuntas
2 2 3 5 (5:8)x4=2,5 Tuntas
3
4
5
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 : ApabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati
3 : ApabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati
2 : ApabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati
1 : ApabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati
SOAL URAIAN
Soal No.1 :
Apa yang dimaksud dengan kamera “prosumer”
Jawaban : 20
Kamera yang dirancang untuk orang yang ingin disulitkan oleh pengaturan
diagframa dan segala pernik teknik fotografi.
Soal No.2 :
Apa yang dimaksud dengan kamera “DSLR”?
Jawaban : 20
Adalah kamera hasil perkembangan dari kamera analog DSL yang berbasis single
lens.
Soal No.3 :
Sebutkan tiga bagian utama kamera DSLR?
20
Jawaban :
Body, Lensa/ Tele dan Lampu Flash
Soal No.4 :
Sebutkan 3 Kelas dari Kamera DSLR?
20
Jawaban :
DSLR Profesional, DSLR Amatir, DSLR Semi Profesional
Soal No.5 :
Sebutkan 3 Jenis kamera digital yang sering dipakai?
20
Jawaban :
Kamera Compact Digital, Semi Pro DSLR dan Kamera DSLR
Skor Maksimal Untuk Soal tertulis : 5 x 20 = 100
PETUNJUK :
TUGAS PERORANGAN
1. Carilah penjelasan terperinci tentang semua jenis-jenis kamera sesuai yang telah di
ajarkan.
Tugas dikumpul dalam bentuk file, setiap tugas dibuatkan folder dan diberi nama sesuai
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
B. KOMPETENSI DASAR
alam.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.3 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu:objektif; jujur; teliti;
cermat;tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
2.4 Menghargai kerja induvidu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
Indikator :
Indikator :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mencari informasi alat bantu fotografi dan pencahayaan sesuai dengan fungsi.
Berdiskusi secara kelompok alat bantu fotografi dan pencahayaan sesuai dengan
kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya
kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat
pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan
penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu
dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung
pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto
yang kita inginkan. Ada 3 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:
A. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu
sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi
menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan.
Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada dua yaitu square
(kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring
khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus
memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.
f. filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
B. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak
diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan
flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras
dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang
berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
Tudung Lensa
Struktur Tudung
Lensa
C. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan
agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan
yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa
panjang.
Tripod Kamera
D. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu
hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
Monopod Kamera
E. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat
shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara
langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat
pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih
afdol.
Kabel Release
F. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai
macam gambar, pola dan warna.
Background
G. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini
bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
Stand Background
2. ALAT BANTU PENCAHAYAAN
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya
pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk
menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang.
Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari
baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih
yang dimilikinya.
B. Slave Unit
Flash/Blitz
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari
main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya
yang terhubung dengan slave unit tersebut.
Slave Unit
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya
pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara
menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
Kabel Sinkro
D. Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi
sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang
pada body kamera.
Holder/Bracket
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan
juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal
dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap
main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada
main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan
dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran
kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih
banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
Stobo
F. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari
AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
AC Slave
G. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat.
Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan
studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.
Snoot
H. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan
menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna
standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih
kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari
strobo.
Payung Reflektor
I. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main
light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih,
perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas
mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
Reflektor
J. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk
seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang
dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam
ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya
Soft Box juga berasal dari strobo. Softbox
K. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan
dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
Barndoors
L. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang
pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah
obyek..
Honeycomb
M. Light Stand
N. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau
outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
Flash Meter
O. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
Infrared Sender
P. Trigger
Trigger
3. ALAT CUCI CETAK
I. Cuci
A. Changing Bag
Kantong hitam kedap cahaya yang berguna untuk mengeluarkan film dari selongsongnya
kemudian untuk kemudian digulung di roller dan dimasukkan ke dalam developer tank.
Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar dengan dua resleting
untuk masuknya peralatan cuci film.
C. Developer tank
Tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan digunakan untuk mencuci film secara
manual. Di dalam alat ini terdapat roller yang berfungsi menggulung film dari selongsong
film.
D. Chemical
E. Thermometer
Untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu dalam mencuci film
F. Gelas Ukur
Untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical yang akan digunakan dalam
memproses film.
G. Penjepit film
Alat yang berguna untuk mengeringkan film yang sehabis dicuci dengan cara digantung
untuk menghindari negatif terlipat-lipat dan menghindari baret.
II. Cetak
A. Chemical
Chemical yang digunakan untuk proses cetak disini sama saja dengan yang digunakan
dalam proses cuci tapi tidak memerlukan wetting agent.
Alat untuk mencetak foto. Dengan lampu yang mempunyai watt besar untuk menyinari
negatif dan membakar kertas foto. Enlarger dihubungkan dengan timer yang berfungsi
untuk mengatur waktu yang diperlukan untuk menyinari negatif foto. Perlengkapan
enlarger hampir sama dengan kamera yaitu mempunyai pemfokusan dan diafragma.
C. Bak
Berbentuk segi empat untuk tempat chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas
foto yang akan kita cetak (biasanya 10 R sampai 12 R).
D. Penjepit kertas
Untuk menghindari kontak langsung dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil
cetakan, maka diperlukan alat yang satu ini.
E. Dryer / pemanas
Mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih merata agar foto tidak mengalami
bercak-bercak.
1. Dry Box
Lemari anti lembab untuk menyimpan peralatan fotografi yang sangat rentan terhadap
serangan jamur terutama pada lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang
mempunyai watt rendah (biasanya 2,5 watt) agar suhu lemari tetap terjaga dan
mengantisipasi kelembaban. Suhu yang dianjurkan adalah 20°C.
2. Waterproof Bag
Tas kedap air yang berfungsi sebagai tempat sementara peralatan fotografi pada saat
hunting ketika musim hujan, agar peralatan fotografi kita tidak basah.
3. Blower Brush
Alat yang dapat mengeluarkan semburan udara untuk membersihkan debu yang
menempel pada kamera.
4. Tisu Lensa
5. Silica Gel
Modul Pribadi
Internet
LCD
Multimedia pembelajaran
Pertemuan 1
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
bantu fotografi”
2. Siswa menganalisis fungsi alat bantu
fotografi
mengamati.
Menanya :
perbedaannya.
fotografi.
Mencoba :
Mengasosiasi :
fotografi
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
Pertemuan 2
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
bantu pencahayaan”
pencahayaan
mengamati.
105 Menit
Menanya :
perbedaannya.
pencahayaan.
Mencoba :
Mengasosiasi :
pencahayaan
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
Pertemuan Ke-3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Mencoba :
bantu fotografi.
2. Kelompok mendiskusikan
Mengasosiasi :
fotografi.
dan menalar.
Mengomunikasikan :
dan berkomunikasi.
Pertemuan Ke-4
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
pencahayaan.
Mencoba :
bantu pencahayaan.
2. Kelompok mendiskusikan
praktik fortofolio.
Mengasosiasi :
pencahayaan.
pencahayaan.
dan menalar.
Mengomunikasikan :
dan berkomunikasi.
tes tertulis.
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian :
Observasi sosial
Tes tertulis
Observasi Presentasi
Penilaian Praktikum (Portofolio)
Mengetahui Mengesahkan,
Kepala Sekolah Waka Kurikulum
H. Azizil Ghofar Djauhari, S.E Purwono, M.S.I.
Lampiran 1 : Lembar Observasi Sosial
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI Mutimedia
Semester :Gasal
TahunPelajaran : 2016 / 2017
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai :Menunjukkan rasa ingintahudan sikap santun dalam menggali
informasi tentang alat bantu fotografi
Indikator Sikap :
1. Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran tentang alat bantu fotografi
2. Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru saat bertanya dalam pembelajaran
alat bantu fotografi.
1 4 3 7 (7:8)x4=3,5 Tuntas
2 2 3 5 (5:8)x4=2,5 Tuntas
3
4
5
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 : ApabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati
3 : ApabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati
2 : ApabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati
1 : ApabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati
Lampiran 2 : Tes Tertulis
SOAL URAIAN
Soal No.1 :
Sebutkan fitur yang ada pada External Flash?
20
Jawaban :
TTL dan Bounching
Soal No.2 :
Disebut apa kondisi cahaya pada saat matahari hampir terbenam>
20
Jawaban :
Twilights
Soal No.3 :
Lampu kilat mempunyai beberapa fungsi, salah satunya Red Eye Reduction. Apa
fungsi tersebut? 20
Jawaban :
Untuk memotret obyek berupa manusia
Soal No.4 :
Apa fungsi filter pada kamera?
20
Jawaban :
Untuk menyaring warna, menambah kontras, dan membuat efek tertentu.
Soal No.5 :
Apa fungsi lensa houd?
20
Jawaban :
Untuk mencegah sinar cahaya yang terlalu tajam masuk mengenai kaca lensa.
Skor Maksimal Untuk Soal tertulis : 5 x 20 = 100
PETUNJUK :
Skor
Aspek Penilaian rata- Nilai
rata
No Nama Siswa
Pertanyaan
Penyajian
Kejujuran
Ketelitian
Jawaban
Visual
Data
1. 3 4 4 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Setelah melihat peragaan langsung cara memasang alat bantu fotografi dan pencahayaan dari
awal sampai sipa digunakan. Siswa mencoba mempraktikan ulang cara memasang alat bantu
1. Flash trigger
2. External flash
3. Lampu studio
4. Payung studio
5. Latar studio
Alokasi Waktu : 3 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
B. KOMPETENSI DASAR
alam.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu:objektif; jujur; teliti;
cermat;tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
2.2 Menghargai kerja induvidu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
Indikator :
Indikator :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Jagalah kamera digital anda jangan
sampai terjemur atau terkena sinar matahari secara langsung dan berlebihan. Sebab
panas yang tinggidapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastic dan
karet serta komponen elektronik yang lainnya.
2. Jagalah kamera digital anda agar terhindar dari goncangan yang berlebihan. Jangan
lupa menaruhnya dalam task husus kamera, guna menghindari guncangan yang
berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan.
3. Bersihkan kamera dan lensa, sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau
secara teratur dan berkala. Untuk bagian fisik kamera gunakan lap kering yang
bersihdan tak kasar. Sedangkan bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan
blower atau peniup yang banyak dijual ditoko kamera.
4. Hindari goresan pada lensa, untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai
filter ulir yang terpasang permanent dibagian depannya. Filter yang umum menjadi
pelindung adalah jenis filter UV (ultraviolet) atau filter skylight. Sedangkan untuk
menghindari goresan dibagian belakang lensa usahakan selalu memasang bodycup
penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.
5. Hindari Air laut, air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap
kamera atau perangkat elektronik lainnya. Kecuali yang dirancang khusus untuk air
laut. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur kedalam air laut maka
langsung rendam kamera anda kedalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali
untuk menghilangkan bekas air laut. Kemudian dibawa segera ke ahli servis kamera
untuk membersihkannya.
7. Jangan menyimpannya didalam lemari pakaian. Karena hal itu dapat mengundang
jamur yang menempel pada lensa bagian dalam kamera.
8. Waspadai kapur barus, sebab kapur barus merupakan perusak yang paling ampuh
terhadap kamera , yang dapat menyeka-nyeka kamera dan bagian kamera yang lain
yang berbahan dasar karet.
Pada kamera elektronik kapur barus dapat merusak jalur pada PCB (Printed Circuit board)
yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahkan
uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat flek pada lensa.
Berikut beberapa tips untuk merawat kamera digital SLR dan peralatan fotografi lainnya:
1. Merawat lensa.
Lensa merupakan jendela bagi mata untuk melihat dunia luar. Lensa merupakan elemen
terpenting untuk dapat menghasilkan gambar yang baik. Beberapa langkah perawatan
lensa adalah sebagai berikut:
B. Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan
mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
A. Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu.
Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung
membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut
tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat
berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
B. Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan
bantuan lens brush.
C. Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering
dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
D. Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan
untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan
meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap
perlahan pada bagian lensa.
2. Merawat Kamera.
Kamera merupakan peralatan fotografi kedua yang terpenting, disinilah tempat sensor
kamera yang sangat sensitif.
A. Merawat bagian luar kamera/ casing merupakan bagian yang biasa dilakukan terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya kotoran ketika akan
membersihkan bagian dalamnya. Debu dari luar akan mudah masuk kedalam, apalagi
kalau kita sering berganti-ganti lensa.
Bersihkan bagian luar kamera dengan blower terlebih dahulu, untuk beberapa debu yang
masih menempel dapat dipergunakan brush.
Selanjutnya pergunakan lens cloth atau dry cloth yang lembut untuk membersihkan
beberapa bagian khusus kamera seperti LCD panel, viewfinder, dan flash hotshoe.
B. Setelah langkah diatas, dilanjutkan dengan merawat bagian dalam kamera. Bagian dalam
kamera merupakan letak sensor kamera.
Sebelum membersihkan bagian dalam kamera, pastikan bahwa perawatan ini dilakukan
pada ruang yang bersih dengan penerangan yang cukup. Sebaiknya anda juga dalam
kondisi yang bersih.
Langkah pertama yaitu membersihkan mirror dengan blower atau blower brush. Kamera
dipegang menghadap kebawah dan blower dipompa keatas, tujuannya agar partikel debu
yang tertiup dapat turun kebawah mengikuti gravitasi.
Selanjutnya membersihkan sensor. Untuk dapat melakukannya maka mirror harus di lock
up terlebih dahulu. Pada beberapa kamera fitur ini disediakan dengan memilihnya dari
menu kamera. Yakinkan baterai dalam kondisi cukup penuh ketika akan melakukan mirror
lock up. Dimulai dengan menekan shutter release, maka mirror akan terangkat dan shutter
terbuka., Dengan kamera yang dipegang menghadap kebawah (sensor menghadap
kebawah), pompa blower (blower tanpa brush) beberapa kali untuk meniup partikel debu
yang mungkin menempel di sensor. Setelah selesai, matikan kamera untuk menyudahi
fungsi mirror lock up.
Jika sensor sangat kotor, anda dapat membersihkannya dengan cleaning kits yang
memiliki swab sensor khusus. Dengan alat ini, kita membersihkan sensor secara fisik
dengan melakukan swab/ smear pada kotoran yang menempel di sensor. Tindakan ini
harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati, jika tidak yakin sebaiknya serahkan
kegiatan membersihkan sensor pada mereka yang profesional.
NB. Jika tidak merasa yakin untuk melakukan kegiatan membersihkan bagian dalam
kamera terutama sensor, sebaiknya serahkan kegiatan perawatan ini pada mereka yang
professional. Dibandingkan dengan resiko yang mungkin timbul seperti kerusakan mirror,
shutter, atapun sensor maka mencari bantuan mereka yang professional merupakan
pilihan yang bijak.
3. Merawat Baterai.
Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang
baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi
penuh segera cabut.
Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai
ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka
baterai perlu diisi kembali.
Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu
lama.
Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital,
CF/ compact flash, dan sebagainya. Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati,
bentuknya yang kecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan
selalu pada casing nya masing-masing jika sedang tidak dipergunakan.
Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk
tetap menjaga kebersihannya. Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan
secara berkala untuk menghindari penumpukkan kotoran.
5. Penyimpanan.
Kamera sebaiknya dihindarkan dari temperatur ekstrim yang sangat panas maupun sangat
dingin. Hindarkan kamera dari kontak matahari langsung dalam jangka waktu yang lama.
Jangan pernah menyimpanya dalam kondisi panas seperti didalam mobil atau dalam
kondisi yang sangat dingin.
Ketika menyimpan kamera, jauhkan peralatan tersebut dari benda-benda yang memiliki
medan magnet kuat. Medan magnet dapat mempengaruhi sirkuit elektronik yang
terdapat pada kamera digital.
Simpan kamera, lensa dan accessories lain dalam dry box yang memiliki alat pengatur
kelembapan jika sedang tidak dpergunakan dalam jangka waktu yang lama. Atau simpan
alat-alat tersebut pada suatu wadah khusus dengan disertakan silica gel untuk mengatur
kelembapannya.
Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar
hasilnya maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor,
partikel debu, kotoran dan pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu
dibersihkan.
Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk
jangka waktu yang cukup lama.
Peralatan fotografi digital membutuhkan investasi dana yang tidak sedikit, sehingga
perawatan mutlak harus dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan
mempertahankan kondisi perlatan fotografi kita untuk tetap bisa dipergunakan dengan
baik, bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, dan tentunya dapat
mempertahankan harga jualnya kembali.
E. METODE PEMBELAJARAN
Modul Pribadi
Internet
LCD
Multimedia pembelajaran
Pertemuan 1
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
peralatan fotografi
105 Menit
3. Guru menilai keterampilan siswa
mengamati.
Menanya :
peralatan fotografi.
Mencoba :
fotografi
Mengasosiasi :
peralatan fotografi
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
fotografi
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
perawatan”
perawatan
mengamati.
Menanya :
perawatan.
Mencoba :
Mengasosiasi :
perawatan.
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
kartu perawatan.
15 Menit
2. Memberikan tugas membaca lembar
Pertemuan Ke-3
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
fotografi.
Mencoba :
1. Kelompok diminta untuk
mempraktikan caramerawat
peralatan fotografi.
2. Kelompok mendiskusikan
praktik fortofolio.
Mengasosiasi :
fotografi.
peralatan fotografi.
dan menalar.
Mengomunikasikan :
dan berkomunikasi.
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian :
Observasi sosial
Tes tertulis
Observasi Presentasi
Mengetahui Mengesahkan,
Kepala Sekolah Waka Kurikulum
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI Mutimedia
Semester :Gasal
TahunPelajaran : 2016 / 2017
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai :Menunjukkan rasa ingintahudan sikap santun dalam menggali
informasi tentang perawatan peralatan fotografi.
Indikator Sikap :
1. Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran tentang perawatan peralatan
fotografi
2. Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru saat bertanya dalam pembelajaran
perawatan peralatan fotografi.
1 4 3 7 (7:8)x4=3,5 Tuntas
2 2 3 5 (5:8)x4=2,5 Tuntas
3
4
5
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 : ApabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati
3 : ApabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati
2 : ApabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati
1 : ApabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati
SOAL URAIAN
Soal No.1 :
Sebutkan langkah dalam mengganti lensa kamera dengan aman?
Jawaban :
1. Jangan memaksakan untuk mengganti lensa di tempat berisiko.
2. Matikan kamera anda. 50
3. Lakukan secepat mungkin.
4. Tahan body kamera dengan satu tangan.
5. Jangan dibuka secara paksa.
6. Bersihkan lensa yang akan anda pasang
Soal No.2 :
Sebutkan langkah apa saja yang harus dilakukan dalam merawat kamera digital?
Jawaban :
1. Sediakan tempat penyimpanan yang cocok
2. Hindari sinar matahari berlebihan 50
3. Hindari kapur barus
4. Hindari air laut
5. Bersihkan kamera secara berkala
6. Servislah kamera secara berkala.
Skor Maksimal Untuk Soal tertulis : 2 x 50 = 100
PETUNJUK :
Setiap soal diberikan nilai benar sebesar= 50 point
Skor
Aspek Penilaian rata- Nilai
rata
No Nama Siswa
Pertanyaan
Penyajian
Kejujuran
Ketelitian
Jawaban
Visual
Data
1. 3 4 4 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Setelah melihat video cara membersihkan kamera, siswa secara berkelompok membersihkan
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
B. KOMPETENSI DASAR
alam.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.5 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu:objektif; jujur; teliti;
cermat;tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
2.6 Menghargai kerja induvidu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
Indikator :
kemara digital
Indikator :
digital..
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
digital.
Pada dasarnya semua kamera digital akan melakukan proses komposis; warna dan fokus
secara (Otomatis. Mode fokus otomatis ini akan membantu Anda berkonsentrasi pada
objek, bukan pada kamera.
1. Aktifkan kamera.
Aktifkan kamera dan aturlah pada mode otomatis. Untuk menghemat baterai matikan
pembidik LCD dan gunakan pernbidik optik yang tersedia.
Lensa pembidik atau LCD akan menampilkan objek yang akan Anda potret. Gunakan
tombol zoom untuk memperoleh komposisi yang tepat. Jika pembidik mengalami bias
atau tidak fokus, Anda bisa memeriksa apakah kamera digital Anda menyediakan
pereduksi bias.
3. Fokus otomatis.
Tempatkan objek yang akan menjadi. Apabila gambar objek belum tajam, gunakan mode
fokus otomatis. Skala ketajaman gambar tergantung pada jenis kamera yang Anda
gunakan. Untuk proses fokus otomatis lakukan saat Anda menekan setengah tombol
pembidik.
4. Bukaan otomatis.
Pada fotografi ada yang disebut bukaan lensa, yaitu lebarnya lensa pembidik yang akan
terbuka untuk memindai gambar. Bukaan otomatis pada kamera digital dideteksi
berdasarkan besarnya cahaya yang diterima oleh sensor. Setelah itu dapat ditentukan
bukaan lensa optimal dengan cara menekan setengah tombol pembidik.
5. Blitz otomatis.
Apabila cahaya yang masuk kurang , bukaan otomatis (autoexposure) akan mengaktifkan
blitz secara otomatis. Dalam keadaan aktif lihat lampu indikator yang akan berkedip-kedip
pada saat Anda menekan setengah tombol pembidik.
White balance adalah metode penyaringan pada saat proses konversi dari gradasi hitam
putih ke gradasi warna. Metode secara otomatis menyesuaikan proporsi warna agar warna
putih tetap tampil putih di foto.
7. Resolusi Gambar
Kamera digital memiliki resolusi standar yang bisa digunakan antara lain.
256 x 256 piksel resolusi ini banyak dijumpai pada edisi awal kamera digital. Namun
kualitas gambarnya tidak memenuhi standar cetak. Total piksel pada resolusi ini adalah
65.000 piksel.
640 x480 piksel - resolusi ini adalah resolusi terendah untuk standar cetak kamera.
Resolusi imbiasa digunakan untuk tampilan standar web baik digunakan pada
homepage atau untuk saling berkirim melalui email. Total pada resolusi ini adalah
307.000 piksel.
1216 x 912 piksel - resolusi ini adalah resolusi standar terendah dari megapiksel.
Resolusi ini cukup bagus untuk dicetak dalam format standar. Total piksel pada resolusi
ini adalah 1.109.000 piksel.
1600 x 1200 piksel - resolusi ini memiliki jumlah piksei hampir 2.000.000 piksel. Dengan
Resolusi kamera digita pada saat ini sudah melampaui 10.000.000 piksel.
Standar resolusi yang layak untuk ukuran cetak tertentu, "Kodak" mengeluarkan tabel
rekomendasi resolusi minimum untuk cetak standar foto, seperti pada tabel di bawah ini.
Modul Pribadi
Internet
LCD
Multimedia pembelajaran
Pertemuan 1
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
mengamati.
Menanya :
1. Siswa mendiskusikan dengan teman
kamera saku.
saku
Mencoba :
kamera saku
Mengasosiasi :
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
kamera saku.
kamera saku.
2. Memberikan tugas membaca lembar
Pertemuan 2
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Inti Mengamati :
DSLR”
mengamati.
105 Menit
Menanya :
kamera DSLR.
DSLR.
Mencoba :
1. Siswa membaca buku yang berkaitan
kamera DSLR
Mengasosiasi :
Mengomunikasikan :
keterampilan menganalisis,
kamera DSLR.
Pertemuan Ke-3
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Mencoba :
2. Kelompok mendiskusikan
praktik fortofolio.
Mengasosiasi :
dan menalar.
Mengomunikasikan :
dan berkomunikasi.
Pertemuan Ke-4
pelaksanaan berdoa.
kesiapan siswa)
Mencoba :
2. Kelompok mendiskusikan
praktik fortofolio.
Mengasosiasi :
dan menalar.
Mengomunikasikan :
dan berkomunikasi.
tes tertulis.
H. PENILAIAN
Teknik Penilaian :
Observasi sosial
Tes tertulis
Observasi Presentasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI Mutimedia
Semester :Gasal
TahunPelajaran : 2016 / 2017
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai :Menunjukkan rasa ingintahudan sikap santun dalam menggali
informasi tentang fungsi tombol dan pengoperasian kamera digital
Indikator Sikap :
1. Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran tentang fungsi tombol dan
pengoperasian kamera digital.
2. Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru saat bertanya dalam pembelajaran
fungsi tombol dan pengoperasian kamera digital.
1 4 3 7 (7:8)x4=3,5 Tuntas
2 2 3 5 (5:8)x4=2,5 Tuntas
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
4 : ApabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati
3 : ApabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati
2 : ApabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati
1 : ApabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati
Lampiran 2 : Tes Tertulis
SOAL URAIAN
Soal No.1 :
Sebutkan fasilitas yang ada pada kamera saku?
Jawaban :
1. Optikal zoom
50
2. Digital zoom
3. Resolusi
4. Viewfinder
Soal No.2 :
Disebut apa sensor yang ada pada kamera DSLR?
25
Jawaban :
CMOS
Soal No.3 :
Apa fungsi pembidik opti TTI ( Through Dither lens)?
Jawaban : 25
Berfungsi mengambil gambar secara langsung dari lensa kemara dengan
menggunakan prisma pemantul objek.
Skor Maksimal Untuk Soal tertulis : 100
PETUNJUK :
Skor
Aspek Penilaian rata- Nilai
rata
No Nama Siswa
Pertanyaan
Penyajian
Kejujuran
Ketelitian
Jawaban
Visual
Data
1. 3 4 4 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Ambilah gambar sesuaikan dengan tombol yang sudah dipelajari. Gunakan kamera saku dan
kamera DSLR. Pelajari perbedaan hasil gambar tersebut.