Salah satu limbah yang bisa menjadi masalah bagi manusiaadalah limbah medis infeksius berbahaya.
Limbah medis berartilimbah atau sampah-sampah yang dihasilkan dari aktifitas manusiadalam
bidang pengobatan. Baik dari rumah-rumah praktik dokter / petugas medik lainnya hingga rumah
sakit-rumah sakit besar.Sedangkan infeksius berarti bisa menimbulkan "penularan
bibit penyakit" dari orang yang terinfeksi bibit penyakit ( pasien ) kepada orang lain yang
berhubungan dengannya. Dalam hasl ini salah satunyaadalah petugas medis seperti : dokter, bidan,
perawat termasuk petugaskebersihan di tempat layanan kesehatan.Oleh karena itu orang-orang
yang terlibat dalam kegiatan
medis perlu memperhatikan cara penanganan limbah medisinfeksius berbahaya yang
dikenal dengan istilah pemberantasan infeksi silang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberantasan infeksisilang, antara lain :
Selalu memasukkan alat suntik bekas ( yang telah digunakanuntuk menginjeksi ) ke dalam
wadah tertentu (disposafe box)segera setelah pemakaian.
Selalu menggunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuksetiap satu
penyuntikan ( 1 al sun = 1 pasien )
Selalu memusnahkan disposafe box pada tempat pembakarantersendiri, tidak dicampur
dengan limbah-limbah lainnya.
Tidak boleh menggunakan kembali alat suntik yang telahdipakai untuk menyuntik pasien
ataupun hanya denganmengganti jarumnya saja
Tidak melepas / mengganti dan menutup kembali jarum suntik bekas sebelum dimasukkan
ke dalam disposafe box
Tidak memegang jarum suntik yang telah digunakan tanpa proteksi yang aman, semisal
sarung tangan dari karetItulah beberapa hal yang perlu dan harus diperhatikan
dalam penangan limbah medis infeksius berbahaya. Semoga bermanfaat,meskipun kita
bukan termasuk orang yang terlibat dalam bidang medissekalipun.
3. Desinfektan yang Digunakan
Desinfektan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalahlarutan yang mengandung klorin
misalnya, wipol atau vixal.
Dalam penanganan limbah infeksius, kita harus menggunakan alat pelindung diri (APD)
untuk mengantisipasi apabila kita terkena limbahtersebut. Karena limbah infeksius itu mengandung
banyak bakteri penyakit yang dialami pasien misalnya, feses dan urin. APD tersebutterdiri dari jas
laboratorium, sarung tangan steril, dan masker.Berikut cara penanganannya :
1. Pengertian
Limbah infeksius adalah limbah yang dicurigai mengandungbahan patogen contoh kultur
laboratorium, limbah dariruang isolasi, kapas, materi atau peralatan yang tersentuhpasien yang
terinfeksi, ekskreta
1.Pemisahan limbah
2.Penyimpanan limbah
3.Penanganan limbah
4.Pengangkutan limbah
5.Pembuangan limbah
warna yang berbeda dan anti sobek yangmenunjukkan kemana kantong plastik harus
2.Selalu menggunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuksetiap satu penyuntikan ( 1 al sun = 1
pasien )
3.Selalu memusnahkan disposafe box pada tempat pembakarantersendiri, tidak dicampur dengan
limbah-limbah lainnya.4.Tidak boleh menggunakan kembali alat suntik yang telah dipakai untuk
menyuntik pasien ataupun hanya dengan mengganti jarumnya saja
5.Tidak melepas / mengganti dan menutup kembali jarum suntikbekas sebelum dimasukkan ke
dalam disposafe box6.Tidak memegang jarum suntik yang telah digunakan tanpaproteksi yang aman,
semisal sarung tangan dari karet
9. Pengangkutan Limbah
•Kantung limbah dipisahkan dan sekaligus dipisahkan menurut kode warnanya. Limbahbagian bukan
klinik misalnya dibawa ke kompaktor, limbah bagian Klinik dibawa keinsenerator. Pengangkutan
dengan kendaraankhusus (mungkin ada kerjasama dengan dinas pekerja umum) kendaraan yang
digunakan untuk mengangkut limbah tersebut sebaiknyadikosongkan dan dibersihkan setiap hari,
jika perlu (misalnya bila ada kebocoran kantunglimbah) dibersihkan dengan menggunakanlarutan
klorin.
Sampah medis terlebih dahulu dilakukan sterilialisasi atau disinfeksi kemudiandibuang dan
dipadatkan ditutup dengan lapisan tanah setiap akhir hari kerja