Anda di halaman 1dari 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang guru bab II pasal 3 ayat 7 : Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya. Namun dalam
kenyataannya guru banyak menemui kesulitan atau masalah dalam menguasai
kompetensi profesional tersebut, dintaranya masalah yang muncul adalah :
1. Permasalahan guru dalam menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Guru
belum betul-betul memperhatikan kemampuan suara dan tekniknya dalam
penggunaan metode ceramah ini dan suara guru yang terdengar datar-datar saja
mengakibatkan kemonotonan sehingga mudah membuat para siswa mengantuk.
2. Kurang profesionalnya guru dalam mengajar. Banyak masalah yang timbul dari
kurangnya profesionalnya guru dalam mengajar, namun seorang guru yang
profesional tidak akan pernah menganggap bahwa rencana pembelajaran yang
disusunnya dapat digunakan seumur hidup. Ia selalu harus mampu membaca situasi
(seperti karakteristik siswa, ruang, waktu, sarana/fasilitas, perkembangan dalam
dunia pembelajaran) dan kemudian menyesuaikan rencananya dengan situasi yang
akan dihadapi. Ia harus mampu memutuskan sumber dan media belajar apa yang
akan digunakan, demikian pula strategi pembelajaran serta evaluasi yang akan dia
terapkan.
3. Pengelolaan kelas yang kurang baik. Kasus-kasus yang ditemukan guru dalam
mengelola kelas diantaranya yaitu, tingkat penguasaan materi oleh siswa di dalam
kelas, fasilitas yang diperlukan, kondisi siswa, dan teknik mengajar guru.
4. Rendahnya komitmen. Komitmen guru/ tenaga pendidik yang kita lihat sekarang ini
tampak belum menyuluruh dalam melaksanakan tugasnya, seperti ada guru yang
hadir ke sekolah namun tidak melakukan kegiatan pengajaran atau tidak
melaksankan tugasnya sebagai seorang guru. Jika komitemen dari seorang guru itu
rendah maka akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan secara tidak
langsung akan berpengaruh juga terhadap peserta didik. Rendahnya komitmen guru
disebabkan Rendahnya komitmen kerja guru juga ditunjukkan melalui keterlambatan
guru hadir di sekolah, kesiapan dan kesediaan guru untuk membimbing siswa kurang
mampu dalam pembelajaran juga rendah, serta ada kecenderungan guru ingin cepat-
cepat meninggalkan sekolah.
5. Kompetensi pedagogik. Berdasarkan permasalahan diatas mengenai Kompetensi
pedagogic dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogic sendiri merupakan
kemampuan guru dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif. Guru dalam
kompetensi pedagogic melakukan kegiatan tindak lanjut dalam dua bentuk, yaitu
melaksanakan pengajaran perbaikan dan penagayaan. Adapun penyebab banyaknya
guru yang memiliki kemampuan pedagogic yang kurang adalah kurangnya
pemahaman guru terhadap siswanya sehingga tidak melihat gaya belajar siswa, guru
kurang bisa memahami media praktek sehingga tidak adanya praktek dan hanya
pemberian materi, serta guru kurang kreatif dalam mengajar karena tidak
memberikan contoh dari materi yang dibahas sehingga adanya perbedaan tanggapan
sisiwa.
6. Guru kurang optimal dalam menggunakan media pembelajaran. Dapat disimpulkan
bahwa dalam kemampuan guru menggunakan teknologi informasi atau media dalam
pembelajaran, sudah ada sebagian guru yang sudah menerapkannya dan juga masih
banyak ditemui guru yang kurang mampu memahami atau mengoptimalkan media
pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang menarik dan menyebabkan
pembelajaran kurang efektif. Dengan permasalahan yang dihadapi guru diatas, maka
diperlukanlah sebuah pembinaan yang ditujukan kepada guru tersebut dengan tujuan
untuk membantu guru dalam memaksimalkan penggunaan media pembelajaran.
7. Kurangnya kemampuan guru menggunakan teknologi informasi dalam
pembelajaran. kurangnya kemampuan guru menggunakan teknologi dalam proses
pembelajaran terutama guru-guru senior, masih banyak ditemui guru terutama guru
senior yang kurang memahami penggunaan teknologi seperti, computer dan
proyektor, sehingga pembelajaran kurang bervariasi dan menyebabkan pembelajaran
kurang efektif. disebabkan oleh beberapa factor diantaranya, guru senior yang belum
mengenal sama sekali teknologi tersebut, guru senior yang belum pernah
mempelajari dan belum mengerti cara penggunaan teknologi tersebut, serta belum
terbiasa dan belum terlatih dalam mempraktekkan terknologi tersebut pada proses
pembelajaran saat sekarang ini yang berbeda dengan proses pembelajaran mereka
dahulu, untuk itu diperlukanlah sebuah program pembinaan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi guru tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan secara keseluruhan berdasarkan semua
permasalahan yang dihadapi guru tersebut seperti, seperti guru yang mendomani
dengan metode ceramah, kurang profesionalnya guru dalam mengajar, Pengelolaan
kelas yang kurang baik, Rendahnya komitmen guru, Banyak guru yang memiliki
kemampuan pedagogik yang kurang, Guru kurang optimal dalam menggunakan
media pembelajaran serta kurangnya kemampuan guru menggunakan teknologi
informasi dalam pembelajaran, dan dengan banyaknya factor penyebab
permasalahan yang dihadapi guru tersebut, maka diperlukanlah sebuah pembinaan
untuk melakukan serta mengatasi permasalahan yang dihadapi guru tersebut,
sehingga dengan melakukan sebuah program pembinaan, masalah yang dihadapi
guru tersebut dapat teratasi, dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik.

B. Saran

Setelah penulis membuat karya tulis ini penulis dapat memberikan saran kepada:
1. Kepada Guru
a. Kepada guru agar memperbaiki kemampuan dalam menggunakan berbagai
metode pembelajaran dalam mengajar
b. Diharapkan agar guru lebih profesional dalam mengajar
c. Diharapkan agar guru lebih memperhatikan pengelolaan kelas
d. Diharapkan agar guru dapat meningkatkan komitmen dalam melaksanakan
tugasnya
e. Diharapkan agar guru lebih meningkatkan kemampuan pedagogik agar
lebih efektif dalam pembelajaran
f. Diharapkan agar guru lebih optimal dalam menggunakan media
pembelajaran
g. Diharapkan agar guru dapat meningkatkan kemampuan dalam
menggunakan teknologi dalam pembelajaran

2. Kepala sekolah
Kepada kepala sekolah agar dapat di gunakan sebagai referensi untuk
mengatasi permasalahan yang dialami oleh guru guru
DAFTAR PUSTAKA

Susana. 2018. Supervisi akademik dan komitmen kerja guru terhadap kinerja mengajar
guru. Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. XXV No. 1.

Rifma. 2016. Optimalisasi pembinaan kompetensi pedagodik. Jakarta. Kencana.

Banun, Sri Muslim. 2009. Supervisi pendidikan meningkatkan kualitas profesionalisme


guru. Mataram. Alfabeta.

Sahartian, A piet. 2008. Konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia. Jakarta. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai