2. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik dan EKG? 3. Apa kemungkinan diagnosis pasien? 4. Mengapa dokter memberikan oksigen dan infus pada pasien? 5. Mengapa kondisi pasien tidak membaik? 6. Mengapa hasil EKG pasien selanjutnya asistol? 7. Apa tatalaksana lebih lanjut yang dilakukan pada pasien? Step 3 1. Takikardia merupakan gangguan ritme jantung yang diakibatkan abnormalitas pembentukan impuls jatung. Mekanisme terjadinya takikardi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: a. Abnormalitas automatisasi, hal ini berkaitan dengan penurunan threshold depolarisasi potensial aksi di myocardium, Peningkatan depolarisasi fase 4, dan Aktifitas yang memicu terjadinya takikardi berkaitan dengan afterdepolarization. b. Abnormalitas propagasi impuls hal ini berkaitan dengan re-entry yang merupakan konduksi myocardial yang inhomogen sehingga menghasilkan ekstra pathway pada VT monomorfik cenderung disebabkan oleh acute myocardial ischemia Sesak napas yang dialami terjadi akibat adanya penurunan tensi/ hipovolemi sehingga tubuh yang memerluka oksigen melakukan proses kompensasi dengan menarik oksigen di udara dengan lebih cepat menyelaraskan dengan kecepatan darah yang masuk ke arteri pulmonal dan kapiler di alveolus 2. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan pasien kondisi somnolen, dyspnea, tekanan darah rendah, nadi cepat lemah, RR cepat dan suhu normal. Pada interpretasi pemeriksaan penunjang EKG didapatkan hasil: a. Irama : ventrikuler b. Frek : 300/2 = 150x/menit (tachycardia) c. Aksis : I (-), avf (-) dan avR (+) menandakan posisi jantung sekitar +180 derajat (aksis superior) d. Gel. P : tidak ditemukan e. Int. PR : tidak ditemukan f. Gel.QRS : 0,2 g. Int. ST : 0,08 h. Gel. T : lancip dan terbalik kemungkinan iskemia i. Int. QT : 0,40 3. Kemungkinan diagnosis pasein adalah ventricular takikardi e.c. acute myocardial ischemia 4. Kondisi pasien yang hipertensi/ hipervolemi dianggap perlu untuk mendapatkan cairan parenteral untuk menangani hipovolemi pasien dan mencegah pasien shock hipovolemi serta pemberian oksigen ditujukan karena pasien mengalami kesulitan bernapas yang akan berpengaruh pada kondisi tubuh dan mungkin menyebabkan hypoxia 5. Kondisi pasien tetap tidak membaik karena walaupun diberikan cairan untuk mengatasi hipovolemi pasien tidak dapat memompa darah dalam volume normal karena tidak adanya waktu pengisian ventrikel yang cukup sehingga darah yang dialirkan ke tubuh volumenya tetap sedikit. 6. Gagal sistol pada myocard ventrikel pasien menyebabkan cardiac arrest yang ditunjukkan dengan gambaran asistol pada EKG 7. Tatalaksana selanjutnya yang dapat dilakukan adalah pemberian resusitasi jantung paru segera (RJP) yang bisa setelah irama jantung kembali pasien dapat diberikan implantasi cardiac defibrillator dan selanjutnya dapat diberikan terapi untuk memperbaiki kondisi umum pasien seperti infus dan CCB