Abstrack
In the existing condition of the breakwater at the fishery port of IPP Pancer there is a lack of
efficiency to withstand the waves, because the breakwater condition has decreased the elevation
caused by very large wave power, that is because the position of the port in IPP Pancer is the
dominant southern sea with very large waves . So it will disrupt the placement of ships on the dock
and also passing fishermen when loading and unloading fish because the elevation of the
breakwater is too low. In order to protect the coastal fishery port of Banyuwangi District, the re-
planning of breakwater construction is intended to evaluate the existing condition described above,
in order to obtain an efficient breakwater construction planning result. In this breakwater planning
evaluation, we get the type and type of breakwater on the sloping side with armor tetrapod with 1:
2 slope. For dimensions and breakwater elevation, it is known that the length of STA 0 - 780 m, 6.8
m breakwater elevation, 1.6 m wide end portion and 1.5 m of arm. Then for the tetrapod armor
with 4.3 m3 of the tip and 3.4 m3 of the arm. Sehinggga of the evaluation is able to withstand the
onslaught of waves, because of the calculation of breakwater stability is able to achieve a safe
value of 1.8 Msf or 1.8> 1 Msf.
Keywords:Breakwater Planning
25
struktur yang kuat untuk menahan gelombang Manfaat
dan pemilihan tipe breakw\ater yang tepat, 1. Bagi dunia ekonomi
sehingga secara kontruktif kuat dalam menahan Pemecah gelombang (breakwater) yang
energi gelombang yang besar. kokoh akan dapat melindungi pelabuhan
dari gempuran gelombang, sehingga
Rumusan Masalah pelabuhan dapat dioptimalkan
1. Apakah Faktor – faktor yang operasionalnya dapat memanfaatkan
mempengaruhi perencanaan breakwater potensi sumber daya perikanan di samudra
pada pelabuhan Perikanan IPP Pancer indonesia secara terpadu akan memberikan
Kabupaten Banyuwangi ? hasil yang positif dalam mengembangkan
2. Evaluasi tinggi pemecah gelombang daerah sekitar pelabuhan menjadi daerah
(breakwater) pada pelabuhan perikanan di industri dan wisata.
IPP Pancer Kabupaten Banyuwangi agar 2. Bagi peneliti
aman dari gempuran gelombang ? Menambah wawasan dalam hal tata cara
3. Bagaimana kekuatan kontruksi breakwater perencanaan pemecah gelombang
pada pelabuhan perikanan di IPP Pancer (breakwater) yang baik.
Kabupaten Banyuwangi dengan jenis dan 3. Bagi universitas
tipe breakwater sisi miring yang Bermanfaat untuk membangun kerjasama
menggunakan armour tetrapod dengan dengan industri dalam bidang bidang
kemiringan 1:2 ? akademik.
26
lautan ini disebabkan oleh perputaran bumi, Hipotesis
angin, dan suhu udara Berdasarkan judul perencanaan tujuan dan
kerangka konsep penulis mengajukan hipotesis
Pasang Surut awal/dugaan sebagai berikut :
Pasang surut adalah fluktuasi muka air 1. Ada beberapa sebab yang mempengaruhi
laut karena adanya gaya menarik benda- struktur breakwater yaitu meliputi
benda di langit, terutama matahari dan bulan kecapatan angin dan kekuatan energi
terhadap massa air laut di bumi. Meskipun gelombang yang dapat mengakibatkan
massa bulan jauh lebih kecil dari pada massa struktur breakwater mengalami kerusakan
matahari, tapi karena jaraknya terhadap bumi dan mempengaruhi juga penurunan elevasi
jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik struktur breakwater.
bulan terhadap bumi jauh lebih besar dari pada 2. Elevasi breakwater yang kurang tinggi
pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan sehingga ditinggikan untuk antisipasi
yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 gempuran gelombang yang tinggi.
kali lebih besar dari pada gaya tarik matahari. 3. Pembangunan kontruksi breakwater
dengan tipe tetrapod secara kontruktif akan
Pemecah Gelombang semakin saling mengikat antar material
Pemecahgelombang (breakwater) lebih rapat dan lebih kuat untuk menahan
merupakan pelindung utama bagi pelabuhan energi gelombang yang besar.
utama. Tujuan utama mengembangkan
breakwater adalah melindungi daerah 4. METODOLOGI
pedalaman perairan pelabuhan, yaitu Waktu dan Tempat
memperkecil tinggi gelombang laut, sehingga Studi perencanaan ini dimulai pada bulan
kapal dapat berlabuh dengan tenang guna dapat Mei 2017 dan direncanakan selesai pada bulan
melakukan bongkar muat. Untuk memperkecil November 2017.Lokasi yang menjadi tempat
gelombang pada perairan dalam, tergantung penelitian ini adalah di pantai Pancer, Kec.
pada tinggi gelombang (H), lebar muara (b), Pesanggaran, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur
lebar perairan pelabuhan (B) dan panjang terletak 8°35'34.06" LS dan 113°59'51.20" BT.
perairan pelabuhan (L), mengikuti rumus
empiris Thomas Stevenson. (Kramadibrata, Metode Perencanaan
2002) Data sekunder yang akan digunakan pada
studi perencanaan ini diperoleh dari Dinas
Stabilitas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Untuk menjamin kestabilan dari Banyuwangi, dengan rincian sebagai berikut :
konstruksi breakwater diatas perlu dicek
terhadap stabilitas daya dukung tanah yang 1. Peta bathymetri dan topografi lokasi
bekerja di struktur dan stabilitas terhadap geser. Pelabuhan Ikan Pancer.
2. Data arus perairan Pelabuhan Ikan Pancer.
3. HIPOTESIS 3. Data gelombang perairan Pelabuhan Ikan
Kerangka Konsep Pancer.
Dalam suatu pelabuhan, seperti pemecah 4. Data pasang surut perairan Pelabuhan Ikan
gelombang (breakwater) adalah salah satu Pancer.
faktor yang menentukan suatu kinerja 5. Data angin perairan PelabuhanIkan Pancer
pelabuhan, khususnya pada pelabuhan
perikanan. Berkaitan dengan hal tersebut maka Analisis Data
digunakan dimensi struktur breakwater dan Analisis data diperlukan untuk mengolah
material yang digunakan seperti tetrapod. data sekunder yang telah diperoleh menjadi
Hipotesisnya adalah dengan struktur data yang siap digunakan untuk perencanaan.
breakwater yang semakin baik akan memiliki Adapun analisa data yang dibutuhkan untuk
kinerja pelabuhan yang semakin efisien. perencanaan antara lain :
27
1. Analisis data topografi dan bathymetri. kedalaman -6.281 m LWS pada sisi perairan
2. Analisis pasang surut. terluar yang merupakan ujung breakwater.
3. Analisis arus.
4. Analisis angin. Data Topogafi
5. Analisis gelombang. Kondisi topografi di areal rencana
pembangunan secara keseluruhan dapat dilihat
pada Gambar 5.1 dan koordinat titik batok BM
( Bench Mark ) dapat dilihat pada Tabel 5.2
Pasang Surut
Data pasang surut dianilisis diperlukan
untuk menentukan elavasi breakwater.
5
28
angin yang sudah diolah untuk mengetahui arah Porositas P(%) = 50 (tetrapod)
angin dominan maksimum yaitu pada Tabel 5.5
dan Gambar 5.3 : SR = = 2,33 (untuk batu
U TL T TG S BD B BL rata-rata % tetrapod)
2,2 2,6 1,7 2,4 1,5 1,7 - - 12,1 13,828
- 2,2 - 2,3 2,7 2,8 - - 10 11,428
- 2,1 - 2,7 1,7 3,1 - - 9,6 10,971
- 2,8 - 2,1 2,9 - - - 7,8 8,914 H = 4,8 meter
- 2,6 - - 2 - - - 4,6 5,257
- - - - 2,4 - - - 2,4 2,742
-
-
-
-
-
-
-
-
2,2
3
-
-
-
-
-
-
2,2
3
2,514
3,428
Perhitungan berat lapis lindung menggunakan
-
-
-
-
-
-
-
-
2,2
2,3
-
-
-
-
-
-
2,2
2,3
2,514
2,628
tetrapod :
- - - - 3 - - - 3 3,428
- - - - 2,1 - - - 2,1 2,4
-
-
-
-
-
-
-
-
2,9
2,8
-
-
-
-
-
-
2,9
2,8
3,314
3,2
1. Breakwater Bagian Kepala
- - - - 2,4 - - - 2,4 2,742
- - - - 2,4 - - - 2,4 2,742
- - - - 3,1 - - - 3,1 3,542
-
-
-
-
-
-
-
-
2,4
3,2
-
-
-
-
-
-
2,4
3,2
2,742
3,657
= 10,26 ton
- - - - 2,6 - - - 2,6 2,971
- - - - 2 - - - 2 2,285
rata-rata
-
2,2
-
12,3
-
1,7
-
9,5
2,4
54,2
-
7,6
-
-
-
-
2,4
87,5
2,742
100
Digunakan tetrapod dengan berat butir 10,26
% 2,514286 14,05714 1,942857 10,85714 61,94286 8,685714 0 0 100
ton
Dikonversikan menjadi kg yaitu 10,26 ton =
U 10.260 kg
60
BL 50 TL 2. Breakwater Bagian Lengan
40
30
20 2.212.3
10 = 8,1 ton
B 0 00 1.7 T
7.6 9.5
Digunakan tetrapod dengan berat butir 8,1 ton
BD TG Dikonversikan menjadi kg yaitu 8,1 ton = 8.100
54.2
S
kg
29
2 Bagian Lengan = 2 x 1,04 x (0,81/2,4)1/3
= 1,45meter 1,5 meter
Pelindung Kaki
Untuk melindungi kaki, digunakan
tetrapod, diketahui dari perhitungan
sebelumnya diperoleh berat lapis pelindung Dimana :
utama pada bagian badan dan lengan masing – t = tebal lapis lindung (m)
masing 10,6 ton dan 12,15 ton. Berat batu n = jumlah butir batu
pelindung kaki untuk bagian kepala : K = 1,04
W/10 = 10,26/10 = 1,026 ton = 1.026 kg W = berat butir pelindung ujung (ton) = 10,26
W = berat butir pelindung lengan (ton) = 8,1
Sedangkan untuk bagian lengan : P = porositas rata rata dari lapis pelindung
(50%)
W/10 = 8,1/10 = 0,81 ton = 810 kg yr = 2,4 ton/m3
1 Bagian Kepala
= 10 x 2 x 1,04 x (1-(50/100)) x ( 2,4/10,26)2/3
= 3,98 4 butir setiap 10 m2
2 Bagian Lengan
= 10 x 2 x 1,04 x (1-(50/100)) x ( 2,4/8,1)2/3
= 4,67 5 butir setiap 10 m2
: 1:2
= 2 x 1,04 x (1,026/2,4) 1/3 H : 4,8 meter
= 1,57meter 1,6 meter Lo : 220.91 meter
Sehingga diperoleh bilangin Irraben adalah
2 Bagian Lengan
Ir = = = 3,40
30
Selanjutnya mencari nilai Ru/H dengan grafik y = berat jenis (ton/m3)
dibawah ini : W = berat (ton)
V = volume (m3)
Diketahui W = 10,26 ton untuk bagian kepala
dan W = 8,1 ton untuk bagian lengan, maka :
V= = 4,27 m3
V= = 3,36 m3
Maka dimensi tetrapod yang akan digunakan
dalam desain dilihat pada Tabel 5.13 sebagai
Gambar 5.13 – Run up Gelombang Tetrapod berikut :
Dari Grafik run up gelombang (gambar) untuk Nominal Weight Actual Wetght *) Volume Form Area
(ton) (ton) 3 2
h
(mm)
d
(mm)
S
(mm)
n
(mm)
h
(mm)
f3
(mm) (mm)
b c
(mm)
e
(mm)
(m ) (m )
lapis lindung tetrapod pada Ir = 3,4 didapatkan 0
0.5
0
0.46
0
0.2
0
2.18
0
900
0
965
0
1075
0
215
0
135
0
100
0
435
0
35
0
585
Stabilitas Breakwater
Kontrol ini dipakai untuk mengetahui
Dimana : apakah tanah dibawah breakwater dapat
31
menahan berat sendiri kontruksi breakwater Untuk besar daya dukung tanah dasar menurut
tersebut ( daya dukung tanah). terzhagi adalah menggunakan rumus 2.26 dan
2.27 pada bab 2, sehingga diperoleh :
Dimensi Breakwater :
= 824,934 t/m
32
kecepatan 11.981 m/dt. Dan data Saran
gelombang yang sudah diolah 1. Analisis finansial perlu dikaji lebih lanjut
menghasilkan tinggi gelombang sebesar 5 untuk menentukan alternatif mana yang
meter dengan periode gelombang 11.9 sebenarnya lebih layak untuk
detik. dilaksanakan.
2. Elevasi struktur breakwater rencana yang 2. Dengan adanya pemecah gelombang, arus
dipilih yaitu struktur breakwater yang laut dan gelombang akan tereduksi dan hal
memiliki kemiringan cot 2 (1:2), seperti ini justru akan memicu terjadinya
yang sudah dijelaskan pada bab 5 pada sub sedimentasi di sekitar pemecah
bab Analisis peerbandingan. Dengan gelombang. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut
menggunakan armor tetrapod. Dan elevasi agar tidak terjadi pendangkalan dasar laut
breakwater rencana yaitu yang memiliki khususnya yang merupakan area alur
tinggi bangunan 6,8 meter. Lebar puncak pelayaran masuk dan keluarnya kapal.
3,4 meter (head) dan 3,1 meter (trunk). 3. Meskipun tipe pemecah gelombang sisi
3. Breaktwater rencana memiliki spesifikasi miring mudah diperbaiki kerusakan pada
sebagai berikut : pemecah gelombang ini perlu secara rutin
a. Breakwater bagian ujung (head) untuk dieprhatikan karena kerusaknnya dapat
Armor Layer :Primary Layer : terjadi secara berangsur-angsur.
Tretapod (W = 10,26 ton)
b. Breakwater bagian lengan (trunk) untuk DAFTAR PUSTAKA
Armor Layer :Primary Layer : Aisyah Cemapak ST. 2012. Perencanaan
Tretapod (W = 8,1 ton) Pemecah Gelombang Pelabuhan Perikanan
c. Breakwater bagian ujung (head) untuk Pondok Mimbo Situbondo Jawa Timur : Badan
Pelindung Kaki: Penerbit Universitas Jember.
Lebar (B) : 1,6 meter
Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten
d. Breakwater bagian lengan (trunk) untuk Banyuwangi. 2017. Data Tinggi Gelombang
Pelindung Kaki: Laut Perairan Selatan dan Data Arah dan
Lebar (B) : 1,5 meter Kecepatan Angin.
e. Breakwater bagian ujung (head) untuk Badan Litbang PU. 2006. Pedoman Analisis
Pelindung Kaki: Daya Dukung Tanah Pondas
Tinggi (t) : 1,6 meter
DangkalBangunan Air. Jakarta : Badan
f. Breakwater bagian lengan (trunk) untuk
Pelindung Kaki: Litbang PU Departemen PekerjaanUmum.
Tinggi (t) : 1,5 meter
Badan Penerbit Universitas Jember. 2010.
g. Volume tetrapod bagian ujung (head) :
V = 4,3 m3 Pedoman penulisan Karya Ilmiah,
h. Volume tetrapod bagian lengan (trunk) : Edisi Ketiga Cetakan Ketiga. JemberBadan
V = 3,4 m3 Penerbit Universitas Jember.
Dengan Nilai stabilitas sebesar yaitu 2,63 > 2 Firdaus, Badruttamam. 2009. Perencanaan
……….OK, maka dengan nilai tersebut, tanah Detail Dermaga dan Breakwater
dapat menahan beban yang ada pada
breakwater tersebut. Dan menggunakan PelabuhanPeti Kemas TanjungBulupandan,
aplikasi plaxis yaitu mencapai nilai 1,8 > 1 Msf Madura. Surabaya : PenerbitITS.
dimana nilai tersebut merupakan katagori aman,
jadi untuk perhitungan breakwater Ir, Sunggono. 1982. Mekanika Tanah. Bandung
menggunakan aplikasi plaxis sangat aman. : Penerbit Nova.
33
Kramadibrata, Soedjono. 2002. Perencanaan
Pelabuhan. Bandung : Penerbit ITB
34