Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DIAGRAM ARUS DATA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Disusun Oleh :
D3 PAJAK A-K6
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN AJARAN 2018/2019
Penjelasan Diagram Konteks Hal 463

Pemasok menghasilkan barang dan jasa kemudian oleh bagian pengeluaran diberikan barang
kepada bagian pendapatan, lalu bagian pendapatan melakukan back order. Bagian persediaan
membutuhkan barang karena persediaan sudah minimum. Lalu dari berbagai departemen
membutuhkan barang begitu juga dengan bagian produksi membutuhkan bahan baku.
Kemudian bagian pengeluaran melakukan pesanan pembelian dan pembayaran kemudian
terbitlah faktur dari pemasok kemudian perusahaan membayar atas pesanan barang dan jasa
tersebut serta melaporkan pembelian dan pembayaran ke bagian sistem buku besar dan
pelaporan. Kemudian oleh pemasok diberikan barang dan jas kepada bagian pengeluaran.
Lalu, oleh bagian pengeluaran barang diberikan kepada bagian pendapatan, persediaan,
berbagai departemen dan bagian produksi.
Penjelasan Diagram Arus Data Tingkat 0 Hal 464

Pembeli membuat permintaan pembelian kepada produsen, Produsen membuat salinan


pesanan pembelian yang diberikan kepada pembeli. Berbagai departemen membuat
permintaan pembelian kepada produsen, produsen membuat salinan pesanan pembelian yang
diberikan kepada departemen. Persediaan membuat permintaan pembelian kepada produsen,
produsen membuat salinan pesanan pembelian yang diberikan kepada Persediaan. Produsen
mencatat pesanan pembelian, produsen mengecek persediaan yang ada, produsen akan
menghubungu dan mengorder kepada pemasok sesuai dengan pesanan pembelian.
Penerimaan barang sesuai dengan pesanan pembelian, penerimaan barang akan menambah
persediaan produsen, pemasok memberikan pesanan barang kepada produsen, penerimaan
barang akan di catat di siklus pendapatan. Setelah penerimaan barang maka barang akan di
laporkan ke simpanan persediaan (Gudang). Pesanan pembelian akan dicatat kedalam faktur
pemasok, barang yang berasal dari pemasok akan dicatat kedalam faktur pemasok, faktur
pemasok mencatat transaksi antara produsen dan pemasok. Membuat buku utang yang
berasal dari faktur pemasok , membuat buku besar umum, membuat paket voucher yang akan
dicatat di pengeluaran kas. Produsen membayar barang persediaan kepada pemasok.
Penjelasan Diagram Arus Data Tingkat 1 Hal 473

Diagram Arus Data tingkat 1: Memesan Bahan Baku, Perlengkapan, dan Jasa.

Pertama-tama dari Siklus Pendapatan lalu melakukan Back Order dan menuju ke proses
Menentukan Apa yang Dipesan. Pada proses Menentukan Apa yang Dipesan ini memiliki
kemungkinan 2 ancaman. Yaitu ancaman kekurangan dan kelebihan persediaan, dan membeli
barang yang tidak dibutuhkan. Untuk mengetahui hal tersebut maka kita cek ke bagian
Persediaan. Di sini lah peran Siklus Pengeluaran, siklus tersebut menimbulkan Permintaan
Pembelian yang nantinya akan menyeimbangkan persediaan jika terjadi kelebihan maupun
kekurangan. Setelah tau dan menentukan apa yang akan dipesan lalu menuju ke proses
selanjutnya yaitu proses Memilih Pemasok. Proses ini memiliki berbagai ancaman yaitu,
membeli pada harga yang melambung, membeli barang yang berkualitas inferior, pemasok
yang tidak dapat diandalkan, membeli pada pemasok yang tidak diotorisasi, penyuapan
(kickbarks). Hal ini timbul juga karena Siklus Pengeluaran pada Permintaan Pembelian,
seperti bagaimana barang yang ingin dibeli, bagaimana kualiasnya, harganya, dan lain
sebagainya yang nantinya akan dimasukkan pada persediaan. Memilih Pemasok dipengaruhi
oleh Pengendalian Persediaan dan Berbagai Departemen yang menimbulkan permintaan
pembelian dan nantinya melakukan proses Menentukan Apa yang Dipesan. Jika sudah
menentukan pemasok, maka pemasok tersebut akan dipilih lalu mengeluarkan output berupa
pesanan pembelian ke pemasok. Dan pada proses memilih pemasok akan memberikan salinan
pesanan pembelian kepada Departemen Penerimaan.
Penjelasan Diagram Arus Data Tingkat 1 Hal 482

Dalam menerima barang, pejual akan meminta barang dan slip pengepakan pada pemasook
berdasarkan data dari pembeli dan persediaan yang ada, lalu setelah menerimaan barang
makan penjual mendapat barang dan laporan penerimaan, namun dalam hal ini terdapat
kemungkinan bawaha akan menerima pengiriman barang yang tidak dipesan, hal yang harus
dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi ialah menginstruksikan departemen
penerimaan unyk menerima hanya pengiriman yang ada dalam pesanan pembelian yang
disetujui. Hal lain yang mungkin terjadi ialah membuat kesalahan dalam menghitung barang
yang diterima. Hal yang dapat dilakukan untuk menaggulangi ancaman tersebut ialah
mendorong petugas penerimaan untuk tetap menghitung apa yang dikirimkan agar tidak
terjadi kesalahan, lalu perushaan harus dengan jelas berkomunikasi dengan penerimaan akan
pentingnya menghitung secara cermat dan akurat seluruh pengiriman. Selain itu
menggunakan kode pengiriman juga merukapan solusi terbaik dalam menanggulangi masalah
salah hitung/salah kirim. Dan yang solusi terakhir ialah sistem ERP harus dikonfigurasikan
secara otomatis untuk menanda ketidaksesuaianbajtara hitungan penerimaan dan kuantitas
permintaam. Proses selanjutnya ialah transfer barang ke penyimpanan atau departemen
persediaan yang nantinya pemeberitahuan ke penerimaan untuk barang yang dipesan kembali
akan diberikan/digunakan pada siklus pendapatan. Lalu barang dan laporan penerimaan akan
diberikan kepada pengendalian persediaan dan berbagai departemen sebagai data persediaan
dan sebagai laporan penerimaan yaitu hutang. Dalam proses transfer barang ke penyimpanan
atau departemen persediaan juga memimiliki beberapa ancaman, yang pertama ialah
menetapkan bahwa jasa ini benar” diajalankan, solusi yang dapat digunakan ialah
menggunakan pengendalian detektif. Salah satu teknik yang paling efektif adalah bagi fungsi
audit internal untuk menjalankan tinjauan mendetail secara periodik atas kontrak jasa.
Maslahnya Selanjutnya ialah pencurian persediaan. Hal yang dapat dilakukan untuk
menanggulanginya ialah persediaan seharusnya disimpan di lokasi yang aman dan akses
terbatas. Lalu seluruh transfer persediaan dalam perusahaan seharusnya di dokumentasikan.
Solusi lainnya ialah penting untuk menghitung persediaan ditangan secara periodik dan
merekonsiliasi perhitungan tersebut dengan persediaan. Dan yang terakhir ialah pemisahan
tugas yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai