Sebuah Sandiwara
Adegan 1
Belakang rumah Zus, dekat kamar mandi.
a
Pak Rt, hansip dan para lelaki kampung sedang menguping (ingat, bukan
ar
mengintip) Zus yang sedang mandi. Semuanya gelisah karena tak sabar.
Mereka saling berbisik.
nt
sa
PAK RT : (KEPADA HANSIP) heh! Mana? Lama benar.
HANSIP : Sabar Pak, sebentar lagi!
LELAKI
Nu
: Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.
PAK RT : (MANGGUT-MANGGUT DENGAN BIJAK, KEMUDIAN MELIHAT
ARLOJI)
ul
Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orang-
Ba
SEMUA : sssssstt..!!
po
Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi
mengikuti permainan yang seolah-olah paling mengasyikkan di dunia.
lom
Lantas segalanya jadi begitu hening. Bunyi pintu yang ditutup terdengar jelas.
Begitu pula bunyi resluiting itu, bunyi gesekan kain-kain busana itu, dendang-
dendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-byur. Wanita itu
Ke
rupa-ruapnya mandi dengan dahsyat sekali. Bunyi gayung menghajar bak mandi
terdengar mantab dan penuh semangat. Namun yang dinanti-natikan Pak RT
bukan itu. Bukan pula bunyi gesekan sabun ke tubuh yang basah, yang sangat
terbuka untuk ditafsirkan sebebas-bebasnya.
Yang ditunggu Pak RT adalah suara wanita itu. Dan memang dendang kecil itu
segera menjadi nyanyian yang mungkin tidak teralu merdu tapi ternyata
merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah, entah
Adegan 2
Depan rumah Pak RT
a
ar
Ibu-ibu warga sepanjang gang itu ribut dengan pak RT. Hansip melerai.
nt
PAK RT : Saya tidak percaya!
IBU-IBU : Bapak boleh tidak percaya, tapi suara itu telah merugikan warga di
sa
kampung ini.
IBU-IBU : Betul Pak, terutama yang sudah berkeluarga seperti kami.
Nu
IBU-IBU : Semenjak suara itu mulai muncul, kebahagiaan rumah tangga kami
terganggu.
ul
PAK RT : Kok bisa?
IBU-IBU : Aduh, Pak RT belum dengar sendiri sih!
nd
IBU-IBU : Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang serak-serak
basah itu disebabkan karena apa!
lom
IBU-IBU : Pak RT ini bagaimana sih? Makanya jangan terlalu sibuk mengurusi
kampung. Sesekali nonton BF kek, untuk selingan supaya tahu dunia
luar.
PAK RT : Saya, Ketua RT, harus nonton BF, apa hubungannya?
IBU-IBU : Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak basah itu sangat
berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini.
IBU-IBU : Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan adegan-adegan
erotis? Apa Pak RT tidak tahu dampaknya bagi keidupan keluarga?
a
mandi. Yang salah adalah imajinasi suami ibu-ibu sendiri, kenapa
ar
harus membayangkan adegan-adegan erotis? Banyak penyanyi Jazz
nt
suaranya serak-serak basah, tidak menimbulkan masalah. Padahal
lagu-lagunya tersebar ke seluruh dunia.
sa
IBU-IBU : Ooo itu lain sekali pak. Mereka tidak menyanyikannya di kamar mandi
dengan iringan bunyi jebar-jebur.
Nu
IBU-IBU : Tidak ada bunyi resluiting!
IBU-IBU : Tidak ada bunyi sabun menggosok kulit!
ul
IBU-IBU : Tidak ada bunyi karet celana dalam.
IBU-IBU : Nyanyian dikamar mandi yang ini berbahaya, karena ada unsur
nd
Hansip.
po
PAK RT : Aku tidak habis pikir, bagaimana suara yang serak-serak basah bisa
membuat orang berkhayal begitu rupa, sehingga mempengaruhi
kehidupan rumah tangga sepasang suami istri.
Ke
HANSIP : Tentu saja bisa Pak. Suara itu betul-betul dahsyat. Ada semacam
kekuatan yang dapat menghipnotis orang yang mendengarnya.
Sehingga berimajinasi yang bukan-bukan. Lebih-lebih para lelaki,
bakal lupa anak istri Pak!
PAK RT : Apakah yang terjadi dengan kenyataan sehingga seseorang bisa
bercinta dengan imajinasi? Yang juga membuat aku bingung, kenapa
para suami ini bisa mempunyai imajinasi yang sama?
HANSIP : Ya namanya lelaki normal, Pak. Mungkin Bapak juga akan melakukan
a
PAK RT : Itu kan maumu.
ar
HANSIP : Lho bukan begitu maksudnya pak. Saya tahu betul kapan perempuan
nt
itu mandi.
PAK RT : (MENGHARDIK)
sa
Jadi kamu juga salah satu hidung belang itu?!
HANSIP : (TERSIPU) Nu
Jangan buru-buru menyimpulkan, Pak.
Bisa jadi, maaf, hidung Bapak juga jadi belang.
ul
Hehehe...ini maaf lho Pak.
PAK RT : (MELOTOT)
nd
HANSIP : Emm, kalau Bapak berkenan, saya bisa mengantar Bapak untuk
melihat barang bukti Pak.
Ba
HANSIP : Jadi begini Pak, menurut pengamatan saya, dia itu seorang wanita
muda yang hidup dengan sangat teratur. Pergi kantor dan pulang ke
rumah pada waktu yang tepat. Bangun tidur pada jam yang telah
Ke
ditentukan. Makan dan membaca buku pada saat yang selalu sama.
Begitu pula ketika ia harus mandi, sambil menyanyi dengan suara
serak-serak basah.
PAK RT : Kalau begitu sekarang juga kamu antar saya kerumahnya. Tapi jangan
sampai ketahuan ibu-ibu.
HANSIP : Beres Pak !
LAMPU PADAM
Pak Rt, hansip dan para lelaki kampung sedang menguping (ingat, bukan
mengintip) Zus yang sedang mandi. Semuanya gelisah karena tak sabar.
Mereka saling berbisik.
a
LELAKI : Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.
ar
PAK RT : (MANGGUT-MANGGUT DENGAN BIJAK, KEMUDIAN MELIHAT
ARLOJI)
nt
Masih satu menit lagi.
sa
Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orang-
Nu
orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti
mengarahkan antena parabola ke Amerika seraya mengacungkan telunjuk di
depan mulut.
ul
nd
SEMUA : sssssstt..!!
Ba
Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi
mengikuti permainan yang seolah-olah paling mengasyikkan di dunia.
Lantas segalanya jadi begitu hening. Bunyi pintu yang ditutup terdengar jelas.
k
Begitu pula bunyi resluiting itu, bunyi gesekan kain-kain busana itu, dendang-
po
dendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-byur. Wanita itu
rupa-ruapnya mandi dengan dahsyat sekali. Bunyi gayung menghajar bak mandi
lom
Yang ditunggu Pak RT adalah suara wanita itu. Dan memang dendang kecil itu
segera menjadi nyanyian yang mungkin tidak teralu merdu tapi ternyata
merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah, entah
apa pula yang dibayangkan orang-orang dibalik tembok dengan suara yang
serak-serak basah itu. Wajah mereka seperti orang lupa dengan keadaan
sekelilingnya. Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia di
kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada disana.
PAK RT : Suara wanita itu sangat merangsang dan menimbulkan daya khayal
yang meyakinkan seperti kenyataan.
(PAK RT MEMEJAMKAN MATA)
PAK RT : Bunyi air mengguyur badan jelas hanya mengarah tubuh yang
a
telanjang. Bunyi sabun menggosok kulit boleh ditafsirkan untuk suatu
ar
bentuk tubuh yang sempurna. Dan akhirnya ya suara serak-serak
nt
basah itu, segera saja membayangkan suatu bentuk bibir, suatu
gerakan mulut, leher yang jenjang, dan tenggorokan yang panjang
sa
Astaga!
Alangkah sensualnya, alangkah erotisnya, alangkah sexy!
Nu
(PAK RT MEMBUKA MATA)
ul
Dengan terkejut dilihatnya warga masyarakat yang tenggelam dalam ekstase.
nd
Adegan 4
Suatu tempat.
lom
a
ADEGAN 5
ar
Suatu tempat.
nt
LAMPU TERANG
Mereka muncul lagi dari arah berbeda.
sa
ZUS : Jadi suara saya terdengar sepanjang gang di belakang rumah?
Nu
PAK RT : Betul, Zus.
ZUS : Dan ibu-ibu meminta saya agar tidak menyanyi supaya suami mereka
ul
tidak berpikir yang bukan-bukan?
PAK RT : Ya, kira-kira begitu Zus.
nd
ZUS : Jadi selama ini ternyata para suami di sepanjang gang dibelakang
rumah membayangkan tubuh saya telanjang ketika mandi, dan
Ba
ZUS : Baiklah Pak RT, Saya usahakan untuk tidak menyanyi di kamar mandi.
Akan saya usahakan agar mulut saya tidak mengeluarkan suara
sedikit pun.
Ke
PAK RT : Aduh, terimakasih banyak Zus. Harap maklum Zus, saya cuma tidak
ingin masyarakat menjadi resah.
ZUS : Iya Pak, sama-sama.
PAK RT : Kalau begitu, kami permisi.
ADEGAN 6
a
ar
HANSIP : Pak Rt! Pak Rt!
nt
Gawat Pak Rt!
sa
Kaum ibu sepanjang gang ternyata masih resah pak!
PAK RT : Ada apa lagi? Wanita itu sudah tidak menyanyi lagi kan?
Nu
HANSIP : Betul Pak, tapi menurut laporan ibu-ibu pada saya, setiap kali
mendengar bunyi jebar-jebur dari kamar mandi itu, para suami
ul
membayangkan suaranya yang serak-serak basah. Dan karena
membayangkan suaranya yang serak-serak basah yang sexy, lagi-lagi
nd
PAK RT : Jangan-jangan khayalan para ibu tentang isi kepala suami mereka
po
a
PAK RT : Terlalu! Pikiran sendiri kemana-mana, orang lain disalahkan.
ar
nt
KEMUDIAN PAK RT BERJALAN KE ARAH DEPAN PANGGUNG, MELAKUKAN
SEMACAM MONOLOG.
sa
LAMPU BERUBAH.
PAK RT
Nu
: Pengalamannya yang panjang sebagai ketua RT membuat saya hafal,
segala sesuatu bisa disebut kebenaran hanya jika dianut orang
ul
banyak. Sudah berapa maling digebuk sampai mati dikampung itu dan
tak ada seorangpun yang dituntut ke pengadilan, karena dianggap
nd
Begitulah Zus, saya harap Zus berbesar hati menghadapi semua ini.
Maklumlah orang kampung Zus, kalau sedang emosi semaunya
k
sendiri.
po
a
sekali, bibirnya merah dan basah. Setiap kali mendengar bunyi sabun
ar
menggosok kulit aku tidak bisa tidak membayangkan tubuh yang
nt
begitu penuh dan berisi. Seandainya tubuh itu ku peluk dan kubanting
ke tempat tidur. Seandainya ..
sa
BELUM HABIS KALIMAT SUAMI ITU, KETIKA ISTRINYA BERTERIAK KERAS
Nu
SEKALI, SEHINGGA TERDENGAR SEPANJANG GANG.
ul
ISTRI : Tolongngngngng! Suami saya berkhayal lagi! Tolongngngngng!
nd
Tolongngngngng!
po
IBU-IBU : Tolongngngngng! Kami sedang berdua, tapi suami saya tidak mau
bergerak sama sekali! Tolongngngngng!
PAK RT : Bagaimana caranya menertibkan imajinasi?
Ke
END
Karanganyar, Solo 16 Februari 2009
a
ar
nt
sa
Nu
ul
nd
Ba
k
po
lom
Ke