Anda di halaman 1dari 1

sewa rahim atau sering juga dikenal dengan istilah surrogate mother sebenarnya belum ada

pengaturannya dalam hukum Indonesia. Hukum di Indonesia hanya mengatur mengenai upaya
kehamilan di luar cara alamiah yang mana hasil pembuahan dari suami isteri tersebut ditanamkan
dalam rahim isteri dari mana ovum berasal. Mengenai hal ini dapat dilihat dalam Pasal 127 Undang-
Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”). Dalam Pasal 127 UU
Kesehatan diatur bahwa upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh
pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan:
a) hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim
istri dari mana ovum berasal;
b) dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu;
c) pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.

Jadi, yang diperbolehkan oleh hukum Indonesia adalah metode pembuahan sperma dan ovum dari
suami istri yang sah yang ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal. Metode ini
dikenal dengan metode bayi tabung.

Sementara itu, Dr. H. Desriza Ratman, MH.Kes dalam bukunya Surrogate Mother dalam Perspektif
Etika dan Hukum: Bolehkah Sewa Rahim di Indonesia? antara lain menulis bahwa surrogate
motheradalah perjanjian antara seorang wanita yang mengikatkan diri melalui suatu perjanjian
dengan pihak lain (suami-isteri) untuk menjadi hamil terhadap hasil pembuahan suami isteri tersebut
yang ditanamkan ke dalam rahimnya, dan setelah melahirkan diharuskan menyerahkan bayi tersebut
kepada pihak suami isteri berdasarkan perjanjian yang dibuat. Perjanjian ini lazim disebut gestational
agreement (hal. 3). Intinya, surrogate mother adalah perempuan yang menampung pembuahan
suami isteri dan diharapkan melahirkan anak hasil pembuahan. Dalam bahasa sederhana berarti ‘ibu
pengganti’ atau ‘ibu wali’ (hal. 35). Dari sisi hukum, perempuan penampung pembuahan dianggap
‘menyewakan’ rahimnya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat kita lihat bahwa surrogate mother ini dikenal juga dengan istilah
sewa rahim dikarenakan metodenya, yang mana hasil pembuahan suami isteri ditampung dalam
rahim perempuan lain yang dianggap menyewakan rahimnya.

Setiap tahun lebih dari 100 perempuan di dunia terkena infeksi genital, studi yang melibatkan
berbagai tingkat masyarakat melaporkan angka kejadian keputihan yang di sebabkan oleh
infeksi genital sekitar 12,1-30%

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius
tetapi tersembunyi.ISR pada perempuan biasanya lebih serius dan sulit didiagnosis karena
umumnya tidak menimbulkan gejala (asimtomatik).Dampak dari ISR mulai dari kemandulan,
nyeri kronik pada panggul, keguguran, hingga kematian.ISR juga menjadi beban tersembunyi
bagi perempuan karena ada rasa bersalah atau malu untuk mencari pengobatan

Salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita adalah flour albus.Angka kejadian flour
albus di dunia sangat besar

Anda mungkin juga menyukai