Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT


KEPUASAN PASIEN BPJS DI RUANG RAWAT INAP MARWAH RSI
PKU MUHAMMADIYAH SINGKIL

Disusun Oleh

MANGESTI TRI HANDAYANI

C1015020

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN


PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA
2019
PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT
KEPUASAN PASIEN BPJS DI RUANG RAWAT INAP MARWAH RSI PKU
MUHAMMADIYAH SINGKIL

Disusun Oleh
MANGESTI TRI HANDAYANI
C1015020

Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar


Sarjana Keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan dan
Profesi Ners
Di STIKes BHAMADA Slawi
2019
Persetujuan Proposal Penelitian

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa proposal penelitian yang
berjudul :

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT


KEPUASAN PASIEN BPJS DI RUANG RAWAT INAP MARWAH RSI
PKU MUHAMMADIYAH SINGKIL

Dipersiapkan dan disusun oleh


MANGESTI TRI HANDAYANI
C1015020

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing skripsi untuk dipertahankan di


hadapan penguji skripsi pada tanggal ........................

Pembimbing I, Pembimbing II,

Susi Muryani, MNS Ratna Widiastuti, M.Kep


NIPY : NIPY :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang sering
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pengobatan.
Pelayanan kesehatan yang memuaskan menjadi tolak ukur masyarakat dalam
memilih rumah sakit. Menurut penelitian Ilkafah & Harniah (2017) keberhasilan
pelayanan kesehatan dirumah sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini memacu para
penyelenggara pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit untuk secara serius
berupaya meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Menurut penelitian Fitri
& Nera (2017) mutu pelayanan tersebut sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi. Hal ini terjadi
karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak,
paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan, kesengsaraan
yang dialami masyarakat. Pelayanan perawatan merupakan salah satu indikator
dari mutu pelayanan tentang kepuasan pasien (Nursalam, 2011). Perawat yang
paling lama kontak dengan pasien selama 24 jam dengan memberikan pelayanan
yang profesional menentukan mutu pelayanan keperawatan (Sutoto & Wibowo,
2013).

Keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang


berhubungan dengan manusia, dan memberikan pelayanan komprehensif terhadap
seluruh aspek kehidupan yaitu biopsiko-sosial dan spiritual (Nursalam, 2014).
Perawat merupakan salah satu bagian dari suatu pelayanan kesehatan. Menurut
penelitian Meyer & Pallas (2010) cerminan utama pelayanan kesehatan rumah
sakit ditandai dengan keberhasilan pelayanan. Penelitian lain oleh Cecep, Richa,
Indra (2019) pelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang
unik dan berbeda dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter ataupun
profesi lain. Filosofi dari keperawatan adalah humanisme, holism dan care
(Nursalam, 2014). Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan perilaku
“care”, atau kepedulian, dan kasih sayang terhadap pasien (Perry, 2012).

Caring adalah hal yang sangat mendasar sehingga menjadi fokus sentral dari
keperawatan. Menurut penelitian Tiara & Arena (2013) caring secara umum dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta
atau menyayangi. Pasien yang dirawat dengan caring, maka pasien tersebut akan
merasa nyaman dan aman. Perilaku caring merupakan aspek penting yang harus
dilakukan oleh perawat dalam praktek keperawatan, guna meningkatkan derajat
kesehatan dan membantu kesembuhan pasien (Putinah, 2012).

Pelayanan profesional dilakukan oleh perawat dengan memperlihatkan perilaku


caring. Perilaku caring perawat diperlukan dalam membina hubungan yang
harmonis antara perawat-pasien (F. Milani, dkk, 2017). Menurut penelitian
Gurusinga (2013) perilaku caring perawat dapat secara otomatis memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas kepada pasien. Seorang perawat harus
memiliki perilaku caring dalam memberikan pelayanan kepada pasien, karena
hubungan antara pemberi pelayanan kesehatan dengan pasien merupakan faktor
yang mempengaruhi proses kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
Perilaku caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat
bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap pasien.

Faktor yang sangat berpengaruh dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada


pasien adalah membina hubungan saling percaya dan saling membantu (Watson,
2012). Hal ini menjelaskan bahwa perilaku caring perawat-pasien dengan
membina hubungan saling percaya dapat menumbuhkan rasa saling percaya antara
pasien-perawat. Ketika pasien mendapatkan pelayanan yang tidak memuaskan,
pasien tidak sepenuhnya menceritakan tentang keadaan dirinya. Hal ini akan
menjadi masalah untuk kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
keperawatan. Menurut penelitian Gurusinga (2013) perilaku caring perawat
sangat penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi salah satu
indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit.

Kepuasan pasien merupakan perasaan yang dirasakan setelah membandingkan


antara harapan dengan kenyataan. Menurut penelitian Tiara & Arena (2013)
pasien baru akan merasa puas apabila layanan kesehatan yang diperolehnya sama
atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan pasien
akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai
dengan harapannya. Dampak dari kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
akan mempengaruhi jumlah kunjungan di unit pelayanan kesehatan termasuk
rumah sakit (Romaji & Latifatun, 2009). Menurut penelitian Spiegel & Backhaut
(2008) kepuasan sebagai indikator mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan
berhubungan dengan proses pelayanan dan hubungan antar pribadi antara pemberi
pelayanan dengan penerima pelayanan (interpersonal relationships), yaitu saling
percaya, kepedulian, perhatian, kepekaan akan kebutuhan-kebutuhan atau masalah
pasien, serta sistem pengaturan dirumah sakit (lingkungan, fasilitas, alur pasien,
waktu tunggu, dan sebagainya). Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan sistem adalah dengan menilai tingkat kepuasaan
pasien peserta JKN (Christiani, 2016).

Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seluruh rakyat Indonesia yang
terdaftar melalui Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) berhak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan upaya pemerintah
Indonesia untuk memenuhi hak kesehatan tiap individu masyarakat Indonesia
(Alya & Erna, 2016). Menurut penelitian Fitri & Nela (2017) mendapatkan
pelayanan dengan mutu yang baik perlu mengeluarkan biaya cukup mahal, maka
dari itu pemerintah akan memenuhi hak-hak masyarakat yang seharusnya mereka
dapatkan yaitu dengan mendapatkan kartu BPJS. Menurut Kuntoro (2010) dalam
penelitian Easter, Wowor, Pondaag (2017) hal ini dapat dilihat dari sikap perawat
dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang tidak sesuai dengan kebutuhan
dari pasien tersebut. Pasien merasa kurang puas dengan pelayanan keperawatan
karena pelayanan yang diberikan tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan yang
telah dijadwalkan, perawat kurang memperhatikan keluhan pasien, dan kadang
perawat terlihat tidak siap dalam memberikan pelayanan. Tujuan pelayanan
keperawatan dapat dicapai salah satunya dengan meningkatkan pelaksanaan
pelayanan, kualitas serta produktifitas kerja untuk mempertahankan kenyamanan
pasien. Hal ini seharusnya masyarakat miskin juga memiliki hak yang sama
dengan golongan masyarakat lain dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Penelitian di lima rumah sakit di daerah metropolitan St. Louis Mid-Missori dan
bagian selatan Illionis Amerika Serikat menunjukkan bahwa pelayanan yang
diberikan oleh staf dan perawat merupakan faktor yang paling mempengaruhi
tingkat kepuasan pasien dibandingkan faktor yang lainnya (Otani, 2009). Di
Indonesia, ditemukan bahwa masih ada pasien yang tidak puas terhadap
pelayanan keperawatan yang diberikan, salah satu penyebab ketidakpuasan
tersebut adalah perilaku caring perawat yang kurang memuaskan (Departemen
Kesehatan RI, 2008). Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Easter, Wowor &
Pondaag (2017) di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado ada hubungan pelayanan
keperawatan dengan kepuasan pasien BPJS Rawat Inap di Ruang Hana RSU
Pancaran Kasih GMIM Manado. Penelitian lain yang dilakukan oleh Fitri &
Nera (2017) di RSUD dr. Rasidin Padang menunjukkan hasil bahwa ada
hubungan bermakna antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pada
pasien BPJS di ruang rawat inap RSUD dr. Rasidin Padang. Penelitian lain oleh
Triasditya (2014) di RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk, menunjukkan bahwa
ada hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien BPJS
dan Non BPJS di Rawat Inap. Mengamati data hasil dari penelitian yang
dilakukan, bahwa pelayanan kesehatan yang ada di RS khususnya di ruang rawat
inap dengan perilaku caring perawat masih kurang sehingga sangat
mempengaruhi kepuasan pasien khususnya pasien yang menggunakan BPJS.

Hasil wawancara dengan 10 pasien BPJS di ruang rawat inap Marwah RSI PKU
Muhammadiyah Singkil didapatkan bahwa 6 pasien mengatakan bahwa selama
menjalankan perawatan di RS perawat jarang melakukan kunjungan ke pasien
tersebut kecuali hanya pada saat melakukan pemeriksaan atau pemberian obat,
menurut pasien perilaku caring perawat kurang dan pasien merasa kurang puas
dalam menerima pelayanan kesehatan. Menurut 4 pasien mengatakan bahwa
perilaku caring perawat baik dan pasien merasa puas dalam menerima pelayanan
kesehatan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ruang rawat inap Marwah
RSI PKU Muhammadiyah Singkil, peneliti ingin mengetahui “apakah ada
hubungan perlaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien BPJS di ruang
rawat inap Marwah RSI PKU Muhammadiyah Singkil?”.

1.2 Tujuan Penelitian


1.2.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perlaku caring perawat
dengan tingkat kepuasan pasien BPJS di ruang rawat inap Marwah RSI PKU
Muhammadiyah Singkil.

1.2.2 Tujuan Khusus


1.2.2.1 Mengidentifikasi tentang perilaku caring perawat di ruang rawat inap
Marwah RSI PKU Muhammadiyah Singkil
1.2.2.2 Mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien BPJS di ruang rawat inap
Marwah RSI PKU Muhammadiyah Singkil
1.2.2.3 Menganalisis hubungan perlaku caring perawat dengan tingkat kepuasan
pasien BPJS di ruang rawat inap Marwah RSI PKU Muhammadiyah
Singkil.
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Manfaat Aplikatif
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dengan
perilaku caring perawat melalui asuhan keperawatan terhadap pasien khususnya
pasien yang menggunakan BPJS di RSI PKU Muhammadiyah Singkil.
1.3.2 Manfaat Keilmuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan komunikasi dalam
keperawatan salah satunya mengenai perilaku caring perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan di rumah sakit, sehingga dapat meningkatkan kepuasan
pasien khususnya pasien yang menggunakan BPJS di RSI PKU Muhammadiyah
Singkil.
1.3.3 Manfaat Metodologi
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dan wacana untuk tenaga kesehatan
keperawatan dalam meningkatkan perilaku caring perawat kepada pasien
khususnya pasien yang menggunakan BPJS di RSI PKU Muhammadiyah Singkil.

Anda mungkin juga menyukai