Anda di halaman 1dari 29

PPI DI KAMAR JENAZAH

Fraulin Plasmey, S.Kep, Ners, MARS


Disampaikan pada PIT HIPPI Tgl. 5 – 7 April 2019
Latar Belakang
Hingga saat ini kasus HIV/AIDS di Indonesia terus
meningkat
Data Kemenkes RI : tahun 2016 didapat 208.920 kasus
HIV dan 68.917 kasus AIDS

Belum semua masyarakat memahami penularan


HIV/AIDS

Kekhawatiran masih adanya virus HIV yang melekat


pada jenazah

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS


membuat mereka tidak berani melakukan pemulasaraan
jenazah
Latar Belakang …(2)

Beberapa peneliti menyatakan


bahwa di luar tubuh manusia
virus HIV dapat bertahan
selama 1 – 6 jam

Diperlukan
KEWASPADAAN ISOLASI
untuk mencegah penularan
virus HIV maupun penyakit
penyertanya
ISSUE

Banyak RS hanya menyediakan ruang kecil yang


berisi satu meja dan satu kursi di kamar jenazah
dengan alasan sebagai transit

Hal ini sudah tidak diperbolehkan mengingat


pasien HIV ada dimana-mana dan harus dikelola di
RS sesuai “PEDOMAN TATA LAKSANA
PEMULASARAAN JENAZAH” KEMENKES RI 2017
Latar Belakang … (4)
• Setiap petugas kesehatan
terutama perawat harus
dapat menasehati keluarga
jenazah dan mengambil
tindakan yang sesuai agar
penyelenggaraan jenazah
tidak menimbulkan risiko
penularan penyakit
HIV/AIDS, Hepatitis, Sifilis,
Kolera, Flu Burung, dll.
Latar Belakang … (5)

• Mikroorganisme
penyebab infeksi
penularan hampir
selalu terdapat di
cairan, sekresi dan
ekskresi tubuh, seperti
darah, feses, cairan
hidung, urine, ludah,
cairan dan nanah
Penularan dapat melalui :
Terpercik ke kulit yang tidak utuh
seperti luka dan radang kulit

Terpercik ke selaput lendir


(mukosa) seperti rongga hidung
dan mulut

Berpindah melalui perantara


seperti serangga dan binatang
rumah

Mencemari lingkungan
kemudian menulari manusia
Contoh Mikroorganisme pada
Cairan, Sekresi dan Ekskresi Tubuh Jenazah

MIKRO
CAIRAN TUBUH CARA PENULARAN PENYAKIT
ORGANISME

HIV AIDS
Jarum suntik tidak steril
Darah Virus Hepatitis B Hepatitis B
Hubungan seksual
Virus Hepatitis C Hepatitis C
Salmonella Kontaminasi makanan Demam tifoid
Vibrio cholera atau minuman Diare kolera
Feses
Shigella Tangan yang tidak Disentri
Amuba E. coli bersih Diare
Kontaminasi makanan
atau minuman
Urine Leptospira Leptospirosis
Tangan yang tidak
bersih
Droplet Tuberkulosis
Dahak M. tuberculosis
Batuk atau bersih Infeksi saluran nafas
Contoh Mikroorganisme pada
Cairan Tubuh Jenazah

MIKRO
CAIRAN TUBUH CARA PENULARAN PENYAKIT
ORGANISME

C. Difteriae Difteri
Batuk atau bersin
Cairan hidung B. Pertusis Pertusis
Tangan yang tidak
dan ludah Coccus Infeksi saluran nafas
bersih
Influenza Influenza (flu)
N. gonorrhoea
Gonore
Cairan kelamin Treponema Hubungan seksual
Sifilis
pallidum
Infeksi / radang
Coccus Hubungan seksual
Nanah kulit
Herpes Kontak langsung
Herpes
Petugas harus waspada dalam hal :

Jenazah dengan banyak perdarahan


• Luka kecelakaan atau akibat melahirkan

Jangan sampai kontak / terpercik darah / cairan


tubuh jenazah ke kulit yang tidak utuh
• Luka atau radang kulit

Jangan sampai kontak atau terpercik darah /


cairan tubuh jenazah ke mukosa / selaput lendir
• Rongga hidung, mata dan mulut
Penyelenggaraan Jenazah
berdasarkan Agama

Memandikan, mengkafani, menyolatkan dan


menguburkan

Memandikan, memakaikan pakaian, liturgi


pemakaman dan pemakaman

Memandikan, menyucikan, membaca parrita


suci dan menguburkan / mengkremasi

Memandikan, penutupan dengan secarik kain


putih, diberi pesalin, pembungkusan jenaah
dan ngaben
Tata Cara Penyelenggaraan
Jenazah ODHA

2. Pastikan jenazah
1. Selalu 3. Tidak
sudah didiamkan
menerapkan mengabaikan etika,
selama > 2 jam
Kewaspadaan budaya dan agama
sebelum dilakukan
Standar yang dianut jenazah
perawatan jenazah

4. Semua lubang-
lubang tubuh
ditutup dengan kasa
absorben dan
diplester kedap air
Tata Cara Penyelenggaraan
Jenazah ODHA

7. Jenazah yang
6. Sebaiknya jenazah dibalsem atau
5. Badan jenazah yang sudah disuntik untuk
harus bersih dan dibungkus / dikafani pengawetan atau
kering / dipakai baju tidak autopsi dilakukan
dibuka lagi oleh petugas khusus
yang terlatih

8. Autopsi hanya
dapat dilakukan
setelah mendapat
persetujuan dari
pihak berwenang
Kewaspadaan Standar terkait
Penyelenggaraan Jenazah

Pengelolaan Kesehatan
Kebersihan
Limbah / Alat
Tangan Petugas
bekas pakai

Pemakaian Pengelolaan
APD Lingkungan

Pengelolaan Praktik
Penyuntikan
Linen yang aman
Dekontaminasi

Proses
membersihkan
cairan dan • Klorheksidin
Dekonta- kotoran yang Anti- • Povidon
minasi mengkontamina septik Iodium
si tubuh dengan • Alkohol 70%
menggunakan
bahan antiseptik
Cara Dekontaminasi

Tangan, kaki atau kulit lain yang utuh


• Cukup dicuci bersih dengan sabun

Mata
• Cuci mata dengan air bersih

Hidung
• Keluarkan dengan melakukan bersin dan bilas air
bersih

Bagian tubuh yang luas


Mandi bersih menggunakan sabun dan cuci rambut
dengan shampo
Dekontaminasi Alat Bekas Pakai

Alat : bak / meja


Bilas, rendam, siram
pemandian, perabot
dengan klorin /
RT (ember, gayung,
Na.hipoklorit 0,5%
dll), lantai , linen
Pengelolaan Sampah Infeksius

Perban, kasa, plester

Masukkan dalam kantong


plastik kuning lalu
dibakar di insenerator
Pengelolaan Linen

Kain, handuk, sprei, kain pel,


serbet

Apabila akan digunakan


kembali maka masukkan
ke kantong kuning, diikat
dan dikirimkan ke
laundry
Pengelolaan Limbah Cair

Dari cairan tubuh jenazah


dan bekas air mandi jenazah

Limbah cair ini harus


dialirkan ke IPAL untuk
diproses
Persiapan Sebelum
Memandikan Jenazah

Tempat / Lokasi Alat dan


Pemandian Bahan
Petugas
• Tersedia tempat • Kapas digulung kecil • Tidak ada luka
pemandian jenazah seibu jari terbuka
• Saluran pembuangan • Pinset • Jika ada luka kecil /
air harus mengalir ke • Plester kedap air lecet dibalut dengan
IPAL • Alat Pelindung Diri plester kedap air
• Ember besar, gayung, • Menggunakan APD :
waslap, sabun mandi, masker, goggle,
shampo, handuk dan sarung tangan
kain basahkan panjang, skort, sepatu
jenazah bot
Persiapan Sebelum Memandikan Jenazah

Penggunaan plastik
pada jenazah dengan Persiapan Peti Mati
kondisi khusus
• Pada kondisi tertentu dapat • Disesuaikan dengan agama dan
menggunakan alat plastik. kepercayaan masing-masing
• Dekubitus, ulkus diabetikum,
kecelakaan yang mengeluarkan
cairan tubuh, jenazah yang
membusuk, dll
Proses Memandikan Jenazah

Buka tali pengikat


dan semua yang Gosok tubuh
jenazah (gigi palsu, Siram seluruh jenazah dengan
perhiasan), tutup tubuh dari arah waslap dan sabun
aurat jenazah kepala hingga kaki dan rambut dicuci
dengan kain dengan shampo
panjang

Keringkan jenazah Miringkan jenazah


dengan handuk ke kiri dan kanan
Siram seluruh
selanjutnya ganti sambi berishkan
badan dengan air
dan ditutup bagian belakang
hingga bersih
auratnya dengan dengan sabun dan
kain kering air
Kegiatan Setelah
Memandikan Jenazah

APD yang dapat


Masukkan APD
Cuci tangan digunakan kembali
yang sekali pakai
dengan sabun dan dicuci bersih
ke dalam plastik
air mengalir melalui proses
sampah infeksius
dekontaminasi

Lantai tempat
pemandian dipel
Bakarlah peralatan
dengan larutan
sekali pakai yang
deterjen dan dapat
sudah digunakan
dilanjutkan dengan
Klorin 0,5%
Pesan Penting untuk Keluarga Jenazah

Jika diwajah tidak


terdapat luka,
Jika di wajah ada luka
diperbolehkan
maka keluarga tidak
mencium jenazah
diperkenankan mencium
jenazah
Alat Pelindung Diri

Standar
APD Alternatif

Anda mungkin juga menyukai