Buku 2.2 PDF
Buku 2.2 PDF
Buku 2 : RKPM
(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
Modul Pembelajaran Pertemuan Ke 2 dan 3
Januari 2013
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) – PSG (2 SKS)
Tujuan Ajar/ Topik Media Ajar1 Metode Metode Aktivitas Aktivitas Sumber
Keluaran/ (pokok, Evaluasi Ajar Mahasiswa Dosen/ Ajar
Pertemuan ke
Audio/Video
bahasan, Penilaian2 Pengajar
Soal-tugas
Presentasi
Gambar
alokasi
Web4
Teks
waktu)
1
Masing-masing media ajar disertakan dalam bentuk handout setiap minggu/pertemuan.
2
Evaluasi mahasiswa dapat berupa: Kuis, Tugas, Self-Test, Tes formatif, Tes sumatif. Evaluasi mahasiswa ditujukan untuk mengukur ketercapaian tujuan (pada Kolom 2).
3
UGM menggunakan sistem pembelajaran STAR (Student Teacher Aesthetic Role-Sharing): kombinasi optimal antara SCL (Student Centered Learning) dan TCL (Teacher Centered
Learning).
4
Tautan di internet disajikan dalam kolom terakhir (Sumber Ajar). Untuk materi online yang dikembangkan sendiri gunakan LMS eLisa http://elisa.ugm.ac.id/
3) Dapat (5) an fisik Anamnesis
Menginterpr Pemeriksaan klinis dan
etasikan Fisik Pemeriksa
hasil metode an Fisik.
pemeriksaan Waktu: 1x Erlangga.
fisik klinis pertemuan
@100 menit
3 Dapat Anamnesis 1 1 - - 3 - Kuis : Mahasiswa (1) Baca Menjelaska Pustaka :
menjelaskan dan Metode berkelomp bahan ajar n materi di Gleadle, J.
arti, fungsi dan Penilaian biofisik ok dan sebelum depan 2007. At a
macam metode Status Gizi berdasarka berdiskusi kuliah, kelas, glance :
biofisik yang secara Fisik: n suatu didampingi (2) Mengerjak memandu Anamnesis
berhubungan (1) contoh dosen. an kuis jalannya dan
dengan Pengertian kasus secara diskusi dan Pemeriksa
penilaian status metode berkelompok merespon an Fisik.
gizi, biofisik, (2) dan penyampai Erlangga.
Macam cara menyampaika an oleh
metode n hasilnya mahasiswa
biofisik, (3) Pengajar:
Pemeriksaan dr. Emy
radiologi, (4) Huriyati,
Tes fungsi M.Kes
fisik, (5) Tes
sitologi
Waktu: 1x
pertemuan
@100 menit
BAB II
A. Pendahuluan
Penilaian status gizi secara fisik meliputi antropometri dan biofisik.
Antropometri akan dibahas dalam pokok bahasan tersendiri. Sedangkan untuk materi
biofisik akan menjadi sub pokok bahasan dari bab ini. Penilaian status gizi secara
klinis dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik yaitu melihat tanda (sign) dan
gejala (symptom). Anamnesis menjadi bentuk penggalian data megenai segala
keluhan, kondisi kesehatan pasien, hingga data sosioekonominya.
Pokok bahasan ini bermanfaat sebagai salah satu dari metode
penilaian status gizi individu maupun kelompok dengan aspek peninjauan kondisi fisik
dan keterangan lainnya yang diperoleh dari pasien. Pokok bahasan ini juga
diharapakan mampu memenuhi kompetensi yang harus dicapai mahasiswa sebagai
lulusan dietisien nantinya serta menjadi bagian persiapan materi bagi mahasiswa
sebelum mengikuti praktikum. Setelah mengikuti pertemuan pokok bahasan ini,
mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan arti dan fungsi pemeriksaan fisik dan klinis
yang berhubungan dengan penilaian status gizi. Dapat menjelaskan tahapan metode
pemeriksaan fisik dan klinis dan menginterpretasikan hasilnya. Pokok bahasan ini
akan disampaikan dalam dua kali pertemuan.
B. Penyajian
1. Penilaian Status Gizi Secara Fisik dan Klinis
Penilaian Status Gizi secara Fisik :
o Antropometri artinya ukuran tubuh manusia, antropometri berhubungan
dengan pengukuran dimensi tubuh dan pengukuran tubuh.
o Biofisik: melihat kemampuan fungsi dan melihat perubahan struktur
jaringan misal kejadian buta senja, tes adaptasi gelap.
Penilaian Status Gizi secara Klinis :
o Pemeriksaan Klinis adalah metode untuk mengukur status gizi masyarakat
yang didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Dilihat dari jaringan ephitel
seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral, atau organ misal kelenjar
tiroid.
o Mengukur tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan
fisik tanda (sign) dan gejala (symptom).
Keunggulan pemeriksaan klinis
o Relatif murah, tidak perlu biaya besar.
o Dalam pelaksanaan, pemeriksaan tidak perlu tenaga khusus tetapi tenaga
para medis bisa dilatih.
o Sederhana, cepat, mudah diinterpretasikan.
o Tidak memerlukan peralatan rumit.
Keterbatasan pemeriksaan klinis
o Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksi.
o Gejala klinis tidak bersifat spesifik, gejala klinis yang sama ada kalanya
bukan hanya disebabkan kekurangan satu macam zat gizi saja, misal :
Glossitis karena kekurangan riboflavin, niasin, asam folat,atau
vitamin B-12.
Nasolabial seboroik disebabkan defisiensi vitamin b6, b2 atau niasin
Bercak bitot tidak hanya disebabkan faktor gizi tetapi karena udara
atau herediter
o Gejala klinis bersifat multipel, penyakit kulit karena defisiensi satu macam
vitamin tidak berdiri sendiri tetapi bagian dari defisiensi vitamin , mineral
maupun zat gizi lain.
o Gejala klinis bisa timbul permulaan kekurangan zat gizi maupun masa
penyembuhan misalnya hepatomegali.
o Adanya variasi gejala klinis yang dipengaruhi genetik, lingkungan,
kebiasaan, dan lain-lain.
Pemeriksaan Klinis
Terdiri dari dua bagian, yaitu :
o Medical history (riwayat medis); catatan mengenai perkembangan
penyakit
o Pemeriksaan fisik : melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik sign
maupun symptom
Riwayat Medis (Medical History)
Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan gejala yang timbul pada
penderita dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit tersebut,
meliputi :
Identitas penderita : umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku, dsb
Lingkungan fisik dan sosial budaya
Sejarah timbulnya penyakit :RPS
Data-data tambahan:RPD, RP
Anamnesis
o Auto anamneses atau Alloanamnese
o Keluhan utama : lama, terjadinya gejala (mendadak, perlahan, terus-
menerus), sifat : menetap, menjalar, menyebar, berpindah-pindah, berat
ringannya keluhan dan perkembangannya, yg mendahului keluhan,
keluhan pertama kali atau sebelumnya
o Demam, Batuk, Mencret, Kejang, Muntah, Edema, Sesak nafas, Sianosis,
Ikterus, Perdarahan
o RPS, RPD, RPK, Anak (R.Kehamilan, Kelahiran,
Pertumbuhan/peerkembangan, Imunisasi, Penyakit yang pernah diderita).
o Data sosial ekonomi dan Perumahan
Pemeriksaan Fisik
o Dari ujung rambut sampai ujung kaki.
o Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi.
o Keadaan Umum
Kesan umum ; tampak sakit/ tidak.
Kesadaran : Compos mentis, apatis, somnolen, sopor, koma, delirium.
Status Gizi : Baik/ckp, kurang, buruk.
o Tanda Vital/Vital sign : Tensi (T), Nadi (N), Respirasi (R), Suhu (t).
Materi Pengayaan
Pemeriksaan Fisik
o Kelompok I :
tanda-tanda yang berhubungan dengan kurang gizi atau gizi lebih.
o Kelompok II :
tanda yang perlu penyelidikan lebih lanjut, karena faktor lain.
o Kelompok III :
tanda yang tidak berkaitan dengan malnutrisi walaupun mirip.
KEPALA
Ukuran, lingkar kepala
Mikrocephal, makrocephal
craniotabes,
Ubun-ubun :menonjol, cekung
KULIT
Kelompok I :
Xerosis
Follicular hiperkeratosis
Petechiae
Pellagrous rash
Flaky-paint rash
Scrotal and vulval dermatosis
Kelompok II :
Mosaic dermatosis
Thickening and pigmentation of pressure point
KUKU
Kelompok I :
koilonychia
Kelompok II :
Tranverse ridging or grooving of nails
Pemeriksaan Sistemik Kardiovaskuler, gastrointestinal, pernafasan, vegetasi
Kelompok I :
Sistem gastrointestinal, hepatomegali
Sistem saraf : perubahan mental
Tes klinis sistem saraf pusat : kehilangan sensor, daya gerak lemah, hilangnya
kepekaan indera posisi/indera vibrasi, hilangnya sentakan lutut dan tumit,
kepayahan betis.
Sistem kardiovaskuler : pembesaran jantung dan takikardi penyebabnya anemia
dan beri-beri,
Kelompok II :
Sistem kardiovaskuler : Tekanan darah