PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kita ingin maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita tidak berhasil
memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai pada titik nadir yang
paling rendahmaka jangan harap Negara ini akan mampu mengejar
ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah negara yang
maju. Karenakorupsi membawa dampak negatif yang cukup luas dan dapat
membawa negara ke jurang kehancuran.
B. Identifikasi Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
3
Korupsi bukan lagi sebuah kejahatan yang biasa, dalam perkembangannya
korupsi telah terjadi secara sistematis dan meluas. Menimbulkan efek kerugian
negara dan dapat menyengsarakan rakyat.Karena itulah korupsi kini dianggap
sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).Kejahatan korupsi telah
disejajarkan dengan tindakan terorisme. Sebuah kejahatan luar biasa yang
menuntut penanganan dan pencegahan yang luar biasa. Karenanya sebagai sebuah
kejahatan yang dikategorikan luar biasa, maka seluruh lapisan masyarakat harus
dibekali pengetahuan tentang bahaya laten korupsi dan pencegahannya. Korupsi
juga dapat memberikan dampak negatif terhadap demokrasi, bidang ekonomi, dan
kesejahteraan umum negara.
C. Jenis-jenis korupsi
4
atau mendistorsi informasi dan fakta dengan tujuan mengambil keuntungan-
keuntungan tertentu.
4. Extortion, tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya dengan cara
paksa atau disertai dengan intimidasi-intimidasi tertentu oleh pihak yang
memiliki kekuasaan. Lazimnya dilakukan oleh mafia-mafia lokal dan
regional.
5. Favouritism, adalah mekanisme penyalahgunaan kekuasaan yang
berimplikasi pada tindakan privatisasi sumber daya.
6. Melanggar hukum yang berlaku dan merugikan negara.
7. Serba kerahasiaan, meskipun dilakukan secara kolektif atau korupsi
berjamaah.
5
Apapun alasannya, korupsi merupakan tindakan yang tidak bisa
dibenarkan dilihat dari aspek manapun. Banyak kepentingan publik yang
terbengkalai, juga kerugian negara yang sangat besar akibat dari korupsi itu
sendiri. Selain itu, korupsi juga memberikan dampak negatif di berbagai bidang
yang meliputi:
a. Bidang Demokrasi
b. Bidang Ekonomi
Maju tidaknya suatu negara biasa diukur dengan tingkat ekonomi negara
tersebut. Dan penelitian juga telah membuktikan, makin maju suatu negara
biasanya diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsu negara tersebut.Korupsi
memang biasa terjadi di negara-negara berkembang.Maka tidak heran pula, jika
negara-negara berkembang memiliki perekonomian yang tidak baik dan relatif
tidak stabil.Bahkan pada beberapa kasus, sering ditemukan perusahaan-
perusahaan yang memiliki koneksi dengan pejabat mampu bertahan dan
dilindungi dari segala macam persaingan.Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang
tidak efisien bertahan dan justru merugikan perekonomian negara.
6
tersebut.Para pejabat yang korup, menyimpan uang mereka di berbagai bank di
luar negeri.Bahkan ada data yang menyebutkan bahwa besarnya uang simpanan
hasil korupsi pejabat-pejabat Afrika yang ada di luar negeri justru lebih besar
dibandingkan hutang negaranya sendiri. Maka tidak heran jika ada beberapa
negara di benua Afrika yang sangat terbelakang tingkat ekonomi dan juga
pembangunan insfrastrukturnya, padahal jika dilihat dari kekayaan alam, mereka
memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa.
7
Tingkat pengangguran makin tinggi, diikuti dengan tingkat kemiskinan yang juga
semakin tinggi.
e. Pengikisan Budaya
Dampak ini bisa terjadi pada pelaku korupsi juga pada masyarakat umum.
Bagi pelaku korupsi, ia akan dikuasai oleh rasa tak pernah cukup. Ia akan terus-
menerus melakukan upaya untuk menguntungkan diri sendiri sehingga lambat
laun ia akan menuhankan materi. Bagi masyarakat umum, tingginya tingkat
korupsi, lemahnya penegakan hukum, akan membuat masyarakat meninggalkan
budaya kejujuran dengan sendirinya. Pengaruh dari luar akan membentuk
kepribadian yang tamak, hanya peduli pada materi, dan tidak takut pada hukum.
Dampak korupsi bagi negara yang paling penting adalah tidak adanya
kepercayaan terhadap lembaga pemerintah.Sebagai pengamat, masyarakat
Indonesia saat ini sudah semakin cerdas untuk menilai sebuah kasus.Berdasarkan
pengamatan, saat ini masyarakat Indonesia tidak pernah merasa puas dengan
tindakan hukum kepada para koruptor.Banyak koruptor yang menyelewengkan
materi dalam jumlah yang tidak sedikit, namun hanya memperoleh hukuman tidak
seberapa. Akibatnya, rakyat tidak lagi percaya pada proses hukum yang berlaku.
Tidak jarang pula masyarakat lebih senang main hakim sendiri untuk
menyelesaikan sebuah kasus.Hal tersebut sebenarnya merupakan salah satu tanda
bahwa masyarakat Indonesia sudah tidak percaya dengan jalannya hukum,
terutama dengan berbagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam
menangani kasus korupsi.
8
2. Upaya penindakan (kuratif).
3. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
4. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
Upaya Pencegahan (Preventif)
o Menanamkan semangat nasional yang positif dengan
mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui
pendidikan formal, informal dan agama.
o Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan
teknis.
o Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan
memiliki tang-gung jawab yang tinggi.
o Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan
ada jaminan masa tua.
o Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja
yang tinggi.
o Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki
tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang
efisien.
o Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang
mencolok.
o Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi
pemerintahan melalui penyederhanaan jumlah departemen beserta
jawatan di bawahnya.
Upaya Penindakan (Kuratif)
Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti
melanggar dengan dibe-rikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak
terhormat dan dihukum pidana.
Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa
o Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan
kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik.
o Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
9
o Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari
pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional.
o Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang
penyelenggaraan peme-rintahan negara dan aspek-aspek
hukumnya.
o Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan
berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk
kepentingan masyarakat luas.
Upaya Edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
o Indonesia Corruption Watch (ICW) adalah organisasi non-
pemerintah yang mengawasi dan melaporkan kepada publik
mengenai korupsi di Indonesia dan terdiri dari sekumpulan orang
yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui
usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat melawan praktik
korupsi.
o Transparency International (TI) adalah organisasi internasional
yang bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di Jerman
sebagai organisasi nirlaba sekarang menjadi organisasi non-
pemerintah yang bergerak menuju organisasi yang demokratik.
Publikasi tahunan oleh TI yang terkenal adalah Laporan Korupsi
Global.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Korupsi ekstortif,
b. Korupsi manipulatif,
c. Korupsi nepotistic
d. Korupsi subversif
11
B. Saran
1. Korupsi adalah kejahatan yang luar biasa maka dari itu penegak hukumnya
juga harus luar biasa.
2. untuk penegakan di bidang tindak pidana korupsi harus dioptimalkan
untuk membuat efek jera kepada pelaku atau calon pelaku.
3. Memberikan pembelajaran moral sejak dini karena cikal bakal orang
korupsi adalah orang yang tidak bermoral.
4. Mengatasi masalah korupsi di Indonesia, pemerintah harus benar-benar
bekerja untuk kepentingan rakyat dan negara. Pemerintah harus
memperbaiki moral bangsa dengan meningkatkan mutu pendidikan.
Dengan pendidikan, bangsa akan menjadi pintar dan memiliki moral yang
baik. Sehingga untuk kedepannya para penerus bangsa memiliki integritas
dan kemampuan yang baik untuk menjalankan pemerintahan yang bersih
dari korupsi.
12