discussions, stats, and author profiles for this publication at: http://www.researchgate.net/publication/261027977
READS
262
4 AUTHORS, INCLUDING:
KNSI2014-381
STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA TERINSPIRASI SISTEM
IMUN : CLONAL SELECTION ALGORITHM
Ayi Purbasari 1, OeripSantoso2 , Rila Mandala3 , Iping Supriana S4
1,2,3,4
Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
1
pbasari@unpas.ac.id,, 2oerip@stei.itb.ac.id, 3rila@stei.itb.ac.id, 4iping@stei.itb.ac.id
Abstrak
Artificial Immune System (AIS) merupakan bagian dari Bio-Inspired Computing yang menggunakan metafora
sistem imun vetebrata untuk menciptakan solusi atau cara pandang baru khususnya untuk persoalan kompleks.
Algoritma ClonalGmerupakan salah satu algoritma AIS-untuk penyelesaian persoalan optimasi dengan prinsip
evaluasi terhadap suatu populasi. Penelitian ini melakukan studi dan implementasi terhadap algoritma
ClonalGdan diujicobakan untuk pencarian solusiTravelling Salesperson Problem (TSP).Implementasi dilakukan
di lingkungan pengembangan Visual C# dengan kasus uji persoalan TSP dari 14 simpul sampai dengan 666
simpul. Dengan parameter populasi yang tetap, yaitu 50 serta jumlah evaluasi ditetapkan sebanyak 100000
evaluasi, terlihat bahwa algoritma ini konvergen untuk setiap kasus uji. Implementasi menunjukkan adanya
konsistensi dalam waktu eksekusi yang berbanding lurus dengan jumlah simpul. Evaluasi, bobot optimal
diperoleh pada kasus Burma14, dengan 14 simpul, sedangkan pada kasus lain, bobot optimal belum diperoleh.
Keluaran program kemudian dibandingkan dengan hasil eksperimen kakas OatTools dengan algoritma yang
sama, menunjukkan bahwa keluaran program memperoleh nilai bobot yang lebih baik untuk seluruh kasus uji.
Kata kunci : Artificial Immune System (AIS), Clonal Selection Algorithm(CSA), CLONALG, Travelling
Salesperson Problem (TSP), Visual C#.
= bagian dari Ab yang baru, yang akan Berikut gambar untuk proses ClonalG
menggantikan Ab dari dengan afiniti
rendah, dimana
CLONALG dan Persoalan TSP cepat dan hasil optimasi yang lebih baik.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis
mengusulkan penelitian menggunakan:
Untuk persoalan optimasi kombinatorial, Algoritma CLONALG (untuk TSP) dari
contohnya TSP, maka representasi yang deCastro dan Leandro,
dilakukan adalah sebagai berikut: Implementasi algoritma dengan pendekatan
Populasi Ab merepresentasikan solusi tour, pada berorientasi objek,
awalnya diinisiasi secara random dari Di lingkungan implementasi yang kedepannya
seluruh kemungkinan solusi TSP dalam mendukung pemrograman paralel, yaitu
bentuk tour dan bobot (terdapat n!/2 sirkuit dengan Visual C#. Hal ini dikarenakan
Hamilton, dimana n adalah jumlah simpul). .NET menyediakan library MPI.NET yang
Jumlah populasi ditetapkan sebagai variabel dapat digunakan untuk pengembangan
awal. program paralel.
Terdapat fungsi seleksi terhadap afiniti untuk
mengecek bobot dari tour yang paling Hasil dan Pembahasan
minimum. Jumlah seleksi ditetapkan
sebagai variabel awal. Afiniti tinggi Implementasi Algoritma CLONALG
dinyatakan dengan bobot minimum.
Terdapat fungsi kloning dan hipermutasi. Pada bagian ini dijelaskan lingkungan
Kloning adalah copy dari populasi implementasi algoritma TSP. Lingkungan
terseleksi, jumlah copy tersebut ditetapkan perangkat keras terdiri dari Manufaktor Toshiba
sebagai variabel awal. Portege Z935, Prosesor Intel® Core™ i5-3317*
Hasil copy tersebut kemudian CPU@1.70GHz. Memori 4GB, Tipe sistem 64-
dimutasi/hipermutasi, yaitu mutasi yang bit Operating System.
sesuai dengan ketetapan nilai afiniti. Sedangkan lingkungan perangkat lunak
Semakin baik nilai afiniti, semakin kecil terdiri dari Sistem Operasi Windows 7,
kemungkinan mutasi. Populasi hasil kloning Microsoft Visual Studio 2010 versi
dan mutasi kemudian digabungkan dengan 10.0.30319.1 RTMRel, Microsoft .NET
populasi awal untuk selanjutnya dilakukan
Framework versi 4.0.30319 RTMRel, Visual C#
seleksi populasi, populasi dengan bobot Express 2010 01014-169-2560017-70895.
terbaik (rendah) akan dipilih sebanyak
Secara alur aplikasi adalah sebagai berikut:
jumlah populasi awal, sedangkan sisanya
Mengambil data set, mengubah data set ke
diabaikan.
dalam matrik bobot dengan bobot adalah
Hal ini dilakukan sampai dengan kriteria jarak antar titik masing-masing koordinat.
berhenti terpenuhi. Kriteria berhenti dapat Jarak dihitung dengan menggunakan
berupa maksimal jumlah pengulangan, rumusEuclidean.
konvergensi hasil fungsi seleksi (bobot
Menyiapkan parameter-parameter: ukuran
sudah konvergen), atau seluruh tour sudah
populasi, ukuran seleksi, nilai faktor
selesai dievaluasi.
kloning, nilai faktor mutasi.
Menyiapkan operasi random untuk membuat
Sebagai persoalan klasik, TSP telah populasi awal secara random, dalam ini
menjadi persoalan dengan berbagai pendekatan adalah beberapa tour.
penyelesaian. Beberapa pendekatan bio-inspired Menyiapkan operasi evaluasi, yaitu untuk
algorithm lain untuk persoalan TSP, antara lain mengecek affinity, dalam hal ini adalah
dengan Algoritma Genetika [14], Ant Colonies besaran/bobot dari tour yang terdapat pada
[11] dan Bee Colony [21] serta Particle Swarm populasi awal.
Optimization (PSO) [19].M. Bakhouya dan J.
Melakukan operasi seleksi, yaitu mengambil
Gaber memetakan sistem imun dengan
populasi terbaik, dalam hal ini adalah tour
persoalan TSP [2] demikian juga dengan
dengan bobot paling minimum sebanyak
Chingtham [8]. Dibandingkan dengan
nilai parameter ukuran seleksi.
pendekatan Ant Colony Optimization, algoritma
Melakukan operasi kloning dan hipermutasi,
imun menghasilan waktu eksekusi yang lebih
yaitu mencopy tour dan sekaligus melakuan
pada 14 titik.
Gambar 97 Waktu Eksekusi Konvegensi kasus Burma14 terjadi pada
evaluasi ke 35382sedangkan pada Gr666
konvergensi terjadi pada evaluasi ke 95625.
Terlihat bahwa waktu eksekusi yang Berikut grafik ekskusi TSP untuk Burma14.
diperlukan meningkat seiring dengan banyaknya
simpul pada kasus TSP.
Grafik Eksekusi TSP Burma14
Berikut adalah tabel dan grafik analisis 5000
4000
Gr666. Tabel 32 Konverfensi Kasus Burma14 3500
Bobot; 3323
3000
Bo
bo 2500
t
2000
Evaluas Bobo
1500
1000
i Tour t 500
8,1,7,0,6,4,11,12,13,2,3,5,9, 0
1 3 6 8 249 250 251 253 254 256 257 258 259 35382
1 10 4523
Evaluasi
8 10 4240 4800000
4600000
0,13,2,5,12,6,11,4,3,1,7,9,8, Bo 4400000
bo
t 4200000
0,13,2,3,12,6,11,4,5,1,7,9,8, 3800000
3600000
1 2 3 5 10 12 16 19 20 22 28 31 32 49 85 11 34 35 37 43 52 23 26 33 66 73 74 84
11 16 18 21 23 26 35 40 84 95
250 10 4179 2 5 7 5 4 0 97 13 82 04 93 49 13 91 13 83 14 22 12 42 96 44 62
Evaluasi
3 9 9 0 2 6 5 8 8 5
0,1,2,3,12,6,11,4,5,13,7,9,8,
251 10 3944
0.8
lain, bobot optimal belum diperoleh.
% 0.6 Untuk percobaan dengan 100.000 evaluasi,
0.4
%
keluaran program mempunyai nilai optimal
0.2
yang lebih baik dibandingkan terhadap
0
14 22 52 76 96 100 101 130 150 202 225 280 442 666 1002 keluaran OatTools untuk seluruh kasus.
Jumlah Simpul
Future Work
Gambar 100 Prosentasi Optimal
Pengembangan berikutnya adalah
melakukan eksplorasi potensi paralelisme yang
Terlihat bahwa untuk 100.000 generasi, terdapat pada algoritma CLONALG. Dengan
bobot optimal diperoleh pada kasus Burma14, dukungan lingkungan pengembangan yang
sedangkan pada kasus lainya tidak diperoleh digunakan pada penelitian ini, ditambahkan
bobot optimal. dengan libray pendukung pemrograman paralel,
Berikut adalah perhitungan perbandingan akan diperoleh kinerja komputasi paralel.
bobot optimal dari TSPLib dan OatTools.
Daftar Pustaka:
Perbandingan Bobot Optimal
(100.000 Evaluasi)
700000
Abbod MF, A. S.-E. (2010, May 3). Artificial
600000
Immune Systems – Models , Algorithms
and Applications. International Journal of
500000
Bo 400000
bo
t 300000 Research
200000 and Reviews in Applied Science (IJRRAS),
100000 118-131.
0
14 22 52 76 96 100 101 130 150 202 225 280 442
Bakhouya M, G. J. (2007). An Immune
Jumlah Simpul
Inspiredbased Optimization Algorithm :
ClonalG (Penulis) ClonalG (TSPLIB) ClonalG (Benchmark)
Application to the Traveling Salesman
Problem. AMO - Advanced Modeling and
Gambar 101 Perbandingan Bobot Optimal Optimization, 9(1), 105-116.
Brownlee, J. (2008). Optimization Algorithm
Toolkit. Retrieved July 30, 2013, from
Terlihat bahwa untuk 100000 evaluasi, Optimization Algorithm Toolkit:
keluaran program mempunyai nilai optimal http://optalgtoolkit.sourceforge.net/
yang lebih baik dibandingkan terhadap keluaran Brownlee, J. (2009). Clonal Selection
OatTools untuk seluruh kasus. Algorithms. Technical, Swinburne
University of
Kesimpulan dan Future Work Technology, Melbourne, Australia.
Castro, L. N., & Zuben, F. J. (1999:1). Artificial
Kesimpulan Immune Systems: Part I – Basic Theory
and Applications. State University of
Beberapa hal yang bisa ditarik kesimpulan: Campinas Brazil.
Castro, L. N., & Zuben, F. J. (2000). Artificial Ulutas BH, K.-K. S. (2011). A Review of
Immune Systems: Part II - A Survey of Clonal Selection Algorithm and Its
Applications. State University of Campinas Applications. Artificial Intelligence
Brazil. Review.
Castro, L. N., & Zuben, F. J. (2002, June). Wang, K.-P., Huang, L., Zhou, C.-G., & Pang,
Learning and Optimization Using the W. (2003). Particle swarm optimization for
Clonal Selection Principle. IEEE traveling salesman problem. International
Transactions On Evolutionary Conference on Machine Learning and
Computation, 6(3), 239-251. Cybernetics, 3, pp. 1583 - 1585.
Chingtham, T. S. (2010, April). Optimization of Watkins, A., Bi, X., & Phadke, A. (2003).
Path Finding Algorithm Using Clonal Parallelizing an Immune-Inspiring
Selection: Application to Traveling Algorithm for Efficient Pattern
Salesperson Problem. International Journal Recognition. Intelligent Engineering
of Computer Theory and Engineering, 2(2), Systems through Artificial Neural
17938201. Networks: Smart Engineering, (pp. 225-
Dasgupta, D. (1999). Artificial Immune Systems 230).
and Their Applications. In D. Dasgupta, An Wong, L.-P., Chong, C. S., & Low, M. Y.
Overview of Artificial Immune Systems (2008). A Bee Colony Optimization
and Their Applications. Berlin: Springer Algorithm for Traveling Salesman
Berlin Heidelberg. Problem. Second Asia International
Dorigo, M. (1999). Ant colony optimization: a Conference on Modelling & Simulation,
new meta-heuristic. Congress on (pp. 818-823). Kuala Lumpur.
Evolutionary
Computation. 2. Washington, DC:
10.1109/CEC.1999.782657.
Dorigo, M., & Gambardella, L. M. (1997). Ant
colonies for the traveling salesman
problem. (G. Fogel, Ed.) BioSystems.
Goldberg, D. E., & John H. Holland. (1988).
Genetic Algorithms and Machine Learning.
Machine Learning 3, 95-99.
Karabogak, D., & Bastur, B. (2008, January).
On the performance of artificial bee colony
(ABC) algorithm. Elsevier: Applied Soft
Computing, 8(1), 687–697.
Larranaga, P., Kuijpers, C., Murga, R. H., I, I.,
& Dizdarevic, S. (1999). Genetic
Algorithms for the Travelling Salesman
Problem: A Review of Representations and
Operators. Artificial Intelligence Review,
13, 129–170.
Lippmann, R. (1987, April). An introduction to
computing with neural nets. ASSP
Magazine, IEEE, 4 - 22.