BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakanag
yang dapat digerakkan, terutama sendi penumpu berat badan. Kelainan ini
menyebabkan nyeri pada sendi lutut dan daerah sekitarnya (3,4,5), Nyeri akan
naik turun tangga, berdiri lama. Gangguan tersebut mulai dari yang paling
ringan sampai yang paling berat sehinggapenderita tidak bisa berjalan (2,4).
(khususnya yang dialami oleh yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah
infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya
1
2
A. Tujuan Umum
Osteoartritis
B. Tujuan Khusus
osteoartritis
dengan osteoartrits
osteoartritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Osteoartritis
yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan. Penyakit ini biasanya
terjadi pada usia diatas 70 tahun. Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi
2. Penyebab
rendah sehingga tidak akan mudah aus, kecuali bila digunakan secara
komponen tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada
tulang rawan).
Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang yang terletak
3
4
nyeri.
3. Gejala
pada sendi penopang beban seperti sendi panggul; tetapi hanya sedikit
mengenai satu atau sedikit sendi. Yang sering terkena adalah sendi jari
tangan, pangkal ibu jari, leher, punggung sebelah bawah, jari kaki yang
pada sendinya ketika bangun tidur atau pada kegiatan non-aktif lainnya,
menjadi sukar digerakkan dan pada akhirnya akan terhenti pada posisi
tertekuk.
jari tangan.
mati rasa, kesemutan, nyeri dan kelemahan pada lengan atau tungkai, jika
kesulitan menelan.
berikut:
kasar
4. Klasifikasi
cervical (20%)-(5,11)
Faktor Predisposisi :
1) Umur
umur (2,12)
2) Jenis kelamin
3) Kegemukan
atas normal
8
4) Trauma
5) Genetik
6) Penyakit endokrin
timbulnya osteoartritis
yang mempengaruhinya.
peredam kejut.
9
diproduksi lagi.
b) Pembentukan
berdegenerasi.
yang menghebat pada saat bangun tidur dan sore hari juga
Penatalaksanaan
menjadi patogen dan bila masuk ke dalam tubuh maka akan menyebabkan
Bila faktor angin lebih dominan dari faktor-faktor lain maka akan
lebih dominan maka akan mengikut sifat lembab, yaitu berat dan
mengerut, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat dan terjadi Pi nyeri.
Klasifikasi
Pi panas.
menetap.
a. Gejala
warna
b. Sindrom Pi angin
d. Sindrom Pi dingin
tidak merah dan tidak panas. Selaput lidah tipis, putih, nadi tegang
dan mengambang.
13
e. Sindrom Pi lembab
sendi tertentu dan disertai baal, perasaan berat pada anggota gerak.
f. Sindrom Pi panas
Demam, rasa haus, tendon dan tulang nyeri. Dapat mengenai satu
atau beberapa sendi. Selaput lidah kuning, nadi cepat dan licin.
g. Sindrom Pi kulit :
h. Sindrom Pi otot :
i. Sindrom Pi tendon :
k. Sindrom Pi tulang :
Nyeri, pegal pada tulang dan sendi, baal, terasa berat pada
6. Pengobatan
titik di sekitar persendian yang tekena atau titik ahse dan titik-titik pada
lebih dominan adalah faktor dingin dan lembab. Pada sindrom Pi dingin
jarum panas atau dengan jarum kulit dan, (Cermin Dunia Kedokteran No.
129, 2000).
obat analgetik dan anti inflamasi non steroid, kortikosteroid, terapi fisik
1. Terapi fisik
rehabilitasi
15
2. Obat-obatan umumnya
kembali.
kembali (9,10)
16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas/Istirahat
- Keletihan
Tanda : Malaise
2. Kardiovaskuler
3. Integritas Ego
- Anoreksia
16
17
5. Higiene
6. Neurosensori
jari tangan
7. Nyeri / Kenyamanan
8. Keamanan
9. Interaksi Sosial
isolasi
B. Asuhan Keperawatan
INTERVENSI RASIONAL
faktor yang mempercepat dan tanda-tanda ü Matras yang lembut/empuk, bantal yang
kolaborasi
tegangan otot, memudahkan untuk ikut
asetil salisilat.
INTERVENSI RASIONAL
berjalan.
ü Menghindari cedera akibat kecelakaan
alat bantu.
ü Untuk menekan inflamasi sistemik
seperti steroid.
INTERVENSI RASIONAL
perhatiannya ketimbang
mengagetkannya.
INTERVENSI RASIONAL
Ø Berikan tempat tidur yang nyaman ü Bila rutinitas baru mengandung aspek
waktu tidur, misalnya mandi hangat ü Dapat merasakan takut jatuh karena
mungkin.
ü Tidur tanpa gangguan lebih
indikasi
Kriteri Hasil : Klien dapat melaksanakan aktivitas per awatan sendiri secara
mandiri
. INTERVENSI RASIONAL
fisik/emosional
Ø Kaji hambatan terhadap partisipasi
harga diri
Ø Identifikasikasi untuk perawatan
23
roda
kemungkinan keterbatasan.
INTERVENSI RASIONAl
menerima keterbatasan.
ü Dapat menunjukkan emosional atau
psikologis.
Ø Perhatikan perilaku menarik diri,
panjang/ketidakmampuan
Kolaborasi
BAB IV
KESIMPULAN
umur, jenis kelamin, ras, obesitas, merokok dan beberapa penyakit metabolik.
maupun dengan mengatur diet dan latihan-latihan otot. Obat umumnya hanya
dipertimbangkan.
26
27
KATA PENGANTAR
yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
Penulis
i
28
DAFTAR PUSTAKA
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut, Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesia
29
DAFTAR ISI
BAB IV KESIMPULAN............................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA
30