Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam usus kita, terdapat dua golongan bakteri yaitu bakteri menguntungkan dan
bakteri merugikan. Agar tetap sehat, jumlah bakteri menguntungkan harus dipertahankan atau
bahkan ditingkatkan jumlahnya. Caranya, dengan mengkonsumsi bahan makanan yang
mendukung tumbuh kembang bakteri tersebut. Bahan makanan ini lazim dinamakan prebiotik;
bakteri menguntungkan sendiri disebut probiotik. Selain menekan pertumbuhan bakteri
berbahaya, keberadaan bakteri menguntungkan ternyata mempunyai manfaat penting lain yaitu
menyeimbangkan sistim kekebalan tubuh dan menekan risiko menderita alergi.

Prebiotik adalah makanan yang tidak dicerna di dalam usus yang dapat meningkatkan
pertumbuhan bakteri tertentu di usus besar dan bisa memberi manfaat bagi tubuh. ( Moh Hanafi
MBBS, dr,Ms )

Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak dapat dicerna yang meng-hasilkan pengaruh
menguntungkan terhadap inang dengan cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau
lebih sejumlah mikroba terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan
kesehatan inang.

Probiotik adalah bakteri eksogen (dari luar tubuh) yang diberikan per oral, dan dapat
meningkatkan kesehatan tubuh. ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms )

Probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba
hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup itu
diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan
dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh
manusia atau hewan tersebut.

Definisi lain, Probiotik adalah bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang
mempunyai pengaruh menguntungkan pada kesehatan pada manusia dan binatang, dengan
memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal. Mikroflora yang digolongkan sebagai

1
Probiotik adalah yang memproduksi asam laktat terutama dari golongan Lactobacilli dan
Bifidobacteria.

Probiotik berasal dari kata probios,yang dalam ilmu biologi berarti untuk kehidupan. Probiotik
adalah pangan mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan
dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam
jumlah yang memadai (Fuller, 1989).

B. Tujuan
1. Trend dan issue penggunaan prebiotik dan probiotik

2. Makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik

3. Mekanisme kerja prebiotik dan probiotik.

4. Implikasi keperawatan dari kasus diatas

C. Rumusan Masalah

1. Apa itu Trend dan issue penggunaan prebiotik dan probiotik?

2. Makanan apa yang mengandung prebiotik dan probiotik ?

3. Bagaiman Mekanisme kerja prebiotik dan probiotik.?

4. BagaimanImplikasi keperawatan dari kasus diatas ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Gangguan pada Sistem Pencernaan

Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi pada bagian
pencernaan manusia. Gangguan pencernaan ini sendiri menyebabkan gangguan pada aktivitas
yang sedang dijalankan oleh penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual, mulas, tak
bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini
adalah pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat banyak hal yang
menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan. Penyebabnya bermacam-
macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga
kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena diberi tubuh yang sehat.

1.2. Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pencernaan dan Penyebabnya

Di antaranya beberapa macam penyakit gangguan pencernaan adalah sebagai berikut:

1. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis) adalah penyakit pada sistem
pencernaan pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat
disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi
dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan
merasa lambungnya terbakar.
2. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati, sering
meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
3. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri
disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat
menimbulkan iritasi pada dinding usus.
4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara
berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini
terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu

3
yang normal dapat menyebabkan sembelit. Semebleit dapat juga disebabkan emosi
seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.
5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama
dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain
merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna)
berlangsung terus menerus, sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah
makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.
6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi
oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.
7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung
berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada
orang yang menderita sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan
orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal,
nyeri dan pendarahan.
8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam
makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun
yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-
muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.
Penyakit-penyakit gangguan pencernaan seperti yang disebutkan di atas di antaranya bisa
disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

a. Pola makan yang salah


b. Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing.
c. Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti akibat tumor, infeksi atau
pelebaran pembuluhnya.

4
1.3. Contoh Kasus

Anank Ardi (tahun) dirawat di RS Kasih Mulya dengan diagnosa medis Gastroenteritis. Dokter
menyarankan kepada Ny. Luna (Ibu Anak Ardi) untuk rajin memberikan susu yang mengandung
prebiotik kepada Anak Ardi.

a. Trend dan issue penggunaan prebiotik dan probiotik

Contoh trend issue pemberian prebiotik dan probiotik dalam pengobatan dan pencegahan diare :

Penelitian di Pakistan dan Thailand membuktikan, Lactobacillus GG dapat mengurangi jumlah


pasien yang mengalami diare persisten. Pemberian Lactobacillus GG mampu memendekkan
durasi diare dari 3,5 hari menjadi 2,5 hari pada anak yang dirawat di rumah. Konsentrasi serum
antibodi IgA untuk melawan rotavirus meningkat secara signifikan apada anak yang diberi
probiotik

SEAMEO-Tropmed Pusat Kajian Gizi Regional melakukan penelitian di Indonesia dan Vietnam.
Uji klinis di dua rumah sakit di Jakarta menunjukkan pemberian probiotik Lactobacillus
ramnosus dikombinasi dengan prebiotik setelah rehidrasi oral pada 58 bayi penderita diare akut
dengan dehidrasi sedang dapat mengurangi lama diare, lama rawat inap, dan pengobatan. Tidak
ditemukan efek samping. Penderita tidak diberi antidiare maupun atibiotika.

Di Vietnam dilakukan uji komunitas untuk melihat efek probiotik dalam mencegah diare apada
anak di bawah usia tiga tahun. Pemberian susu kedelai yang difermentasi dengan Lactobacillus
bulgaricus, Steptococcus thermophilus, dan Bifidobacterium dapat menurunkan kejadian diare
pada anak pedesaan Vietnam.

Selain trend issue diatas, probiotik dan prebiotik memiliki beberapa manfaat antara lain :

Manfaat probiotik :

a. Membantu membersihkan saluran cerna dan memproduksi vitamin

Bakteri probiotik dapat membantu membersihkan saluran pencernaan dan semua membran
mukosa tempat mereka hidup. Karena itu bisa membantu mengatasi masalah-masalah yang
disebabkan sistem pencernaan yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Selain itu bakteri
probiotik juga berfungsi memproduksi berbagai jenis vitamin B (B-3, B-5, B6, B-9 dan B-12).
5
b. Meningkatkan fungsi hati dalam membersihkan toksin

Protein yang terkandung dalam makanan akan diuraikan dan diserap oleh asam lambung. Jika
bakteri patogen dalam tubuh lebih dominan daripada bakteri ‘baik’ maka bakteri patogen dapt
mengubah sebagian protein menjadi amino, fenol dan zat-zat beracun lainnya. Zat-zat beracun
ini lalu diserap usus dan hati ketika hati melakukan fungsinya sebagai penawar racun.

Bila zat-zat berbahaya tersebut dalam jumlah berlebihan sehingga melebihi beban yang bisa
ditanggung oleh hati dan ginjal, maka tidak semua zat berbahaya tersebut dapat diurai.
Akibatnya, zat beracun tersebut kemudian bercampur di dalam darah dan bersikulasi di seluruh
tubuh. Akhirnya bisa menjadi faktor penyebab kanker dan mempercepat proses penuaan.

c. Menurunkan kolesterol darah dan trigliserida

Kolesterol dan triglserida darah yang berlebihan bisa menyebabkan serangan jantung dan
gangguan pembuluh darah. Bakteri probiotik dapat berfungsi mengontrol peningkatan kadar
kolesterol dan menyesuaikan kadar kolesterol dalam darah.

d. Mencegah diare, sembelit dan mengurangi alergi

Berdasarkan penelitian di Amerika, anak-anak yang menderita diare kronis bisa cepat sembuh
jika diberi yogurth yang mengandung probiotik. Karena bakteri ‘baik’ di dalamnya bisa
mencegah berkembangnya virus dan bakteri penyebab diare.
Bakteri dalam makanan probootik juga berfungsi mempercepat kinerja usus sehingga bisa
memperlancar pembuangan. Dengan demikian bisa membantu mencegah sembelit. Memberikan
makanan sumber probiotik pada anak-anak juga bisa mengurangi kemungkinan alergi seperi
asma, eksem, atau sulit mencerna susu sapai (laktose intolerance).

e. Mencegah perkembangan bakteri patogen

Bakteri ‘baik’ yang mampu menghasilkan asam laktat dan asma asetat dapat mempertahankan
pH di dalam usus pada kisaran 4,5-5,5 sehingga dapat mencegah infeksi. Dengan demikian dapat
mengurangi timbulnya diare, radang usus, dan kanker hati.

6
f. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit

Bakteri probiotik dapat mengaktifkan sel darah putih serta limpa yang bertanggung jawab
terhadap sistem pertahan tubuh, Dengan begitu berbagai penyakit dapat dicegah.

g. Meningkatkan fungsi pencernaan

Orang-orang yang karena penyakitnya harus mengkonsumsi antibiotik akan mengalami


ketidakseimbangan flora usus, terkadang saluran pencernaan tidak bisa melakukan fungsi
penyerapan zat-zat gizi dengan baik. Akibatnya adya tahan tubuh bisa berkurang dan mudah
terkena infeksi. Mengkonsumsi bakteri probiotik akan membantu memperbaiki kondisi tubuh.

h. Mencegah keropos tulang

Beberapa jenis bakteri probiotik bisa memproduksi vitamin K yang berperan penting dalam
metabolisme tulang. Sebab salah satu penyebab terjadinya keropos tulang (osteoporosis) adalah
karena penggunaan antibiotik yang menyebabkan terbunuhnya bakteri probiotik penghasil
vitamin K.

i. Membantu mencegah kanker

Beberapa jenis bakteri ‘baik’ seperti Lactobacillus acidopholus dan Lactobacillis bulgaricus
memiliki efek antitumor. Sedangkan beberapa jenis probiotik bisa memecah nitrosamin, yaitu zat
yang bersifat karsinogen (penyebab kanker) yang dihasilkan oleh senyawa nitrat yang berasal
dari bahan pengawet yang digunakan dalam daging olahan seperti kornet

j. Mencegah infeksi jamur Cancida albicans

Jika jamur Cancida tumbuh di luar kontrol, maka terjadinya infeksi jamur. Makanan probiotik
yang mengandung bakteri ‘baik’ Lactobacillus acidophilus mampu melepas hidrogen peroksida
untuk menciptakan lingkungan asam yang dapat membunuh jamur cancida

7
Manfaat penggunaan prebiotik :

a. memperbaiki keluhan malabsorsi laktosa

b. meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus oleh kuman patogen, Clostridium
perfringen, Escherchia coli, Salmonella, Shigella, Listeria (Gizard, 1999)

c. supresi kanker

d. memperbaiki metabolisme lipid dan mengurangi kadar kholesterol darah

e. memperbaiki pencernaan (Fuller, 1991)

f. stimulasi imunitas gastrointestinal (McCracken, 1999; McFarlane, 1999).

b. Makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik

a. Makanan-makanan yang mengandung prebiotik secara alami didapat dari yaitu antara lain :

 ASI dalam bentuk human milk oligosaccharide yang hanya <5% dicerna di usus (Gnoth,
2000)
 Secara alami karbohidrat yang mengandung fructooligosaccharides terdapat dalam
berbagai sayur dan buah misalnya onion, asparagus, chicory (mengandung inulin),
pisang, dan artichoke (Gibson, 1998)
 Produk olahan kacang kedelai yaitu tempe, tahu dan tauco
 Selain yang alami, prebiotik juga sering ditambahkan pada susu formula.
Contoh yang beredar di pasaran adalah frutooligosakarida (FOS) terdapat dalam berbagai sayur
dan buah misalnya onion, asparagus, chicory (mengandung inulin), pisang, dan artichoke dan
galaktooligosakarida (GOS). Keduanya dianggap berperan terhadap pertumbuhan bifidobakteria,
salah satu jenis bakteri menguntungkan. Selain FOS dan GOS, ada beberapa bahan lain yang
termasuk golongan prebiotik, misalnya inulin, laktulosa, transgalaktooligosakarida (TOS),
isomaltooligosakarida (ISO), dan soyaoligosakarida (SOS).

Inulin dan FOS juga digunakan untuk menggantikan lemak atau gula dan mengurangi kalori
makanan seperti es krim, susu, manisan-manisan dan kue, karena mengandung kalori yang

8
rendah dibandingkan karbohidrat dan tidak dicerna dari mulut sampai usus halus. .Enersi yang
dihasilkan 1,5 kkal/gram.

Oleh karena inulin dan FOS tidak dapat dicerna maka sangat sesuai digunakan pada penderita
penyakit kencing manis karena tidak mempunyai pengaruh terhadap kadar gula darah, tidak
merangsang pelepasan insulin dan tidak ada pengaruhnya terhadap hormon glukagon.

Inulin dan FOS memperbaiki fungsi usus dengan cara meningkatkan seringnya buang air besar
dan mengasamkan pH usus, selain dari mempunyai efek untuk menurunkan kadar kolesterol dan
trigliserida serta menekan pertumbuhan kuman yang merugikan kesehatan dalam usus besar.
Selain daripada itu, inulin dan FOS merangsang pertumbuhan bifidobacteria dalam usus
sehingga menghambat pertumbuhan kuman yang berbahaya.

 Dalam tepung beras, tepung gandum, tepung jagung dan tepung yang terbuat dari pisang
yang masih mentah ada bahan yang namanya resistant starches(RS) dan berfungsi
sebagai prebiotik. Biskuit yang terbuat dari tepung jagung dan tepung pisang muda
(mentah) mengandung RS lebih banyak dari yang terbuat dari tepung gandum ( Moh
Hanafi MBBS, dr,Ms ).
b. Makanan yang mengandung probiotik antara lain :

 Yogurt (susu fermentasi)


 Butter milk
Butter milk , mereka yang tidak suka rasa atau tekstur yang mungkin ingin
mempertimbangkan untuk menambahkan smoothies butter milk dengan buah segar.
 Kefir
Kefir adalah minuman terbuat dari susu fermentasi dengan butir kefir, dapat susu sapi,
kambing, atau susu domba dan sekali dicampur dengan gandum itu diperbolehkan untuk
fermentasi semalam. Hasilnya adalah sebuah minuman yang sangat masam sering
dicampur dengan buah atau pemanis lainnya yang penuh probiotik bergizi.
 Tempe
Tempe adalah produk fermentasi kedelai yang memiliki tekstur kenyal seperti daging.
Tidak seperti tahu, tempe menggunakan kedelai keseluruhan yang diizinkan untuk
fermentasi. Jenis bentuk cetakan menguntungkan yang mengikat kedelai bersama-sama.

9
Tempe dapat digunakan dalam banyak makanan vegetarian sebagai protien kualitas tinggi
dan merupakan salah satu sumber beberapa vegetarian vitamin B12.
 Miso
Miso terdapat dalam tiga bentuk yaitu barley merah, beras putih, kedelai. Miso merah
dibuat dari bagian yang sama dari beras putih, kedelai, dan barley. Hasil akhirnya adalah
sebuah produk cokelat kemerahan dengan jumlah protein tinggi. Miso putih juga
campuran beras putih dan kedelai, tetapi konsentrasi yang lebih tinggi digunakan dari
beras putih. Jenis miso biasanya ringan dalam warna dan memiliki umur simpan lebih
pendek dari miso merah.
 Asinan kubis
Sauerkraut yang difermentasi atau acar kubis. Kubis segar umumnya dipotong dan
kemudian diizinkan untuk fermentasi dalam air garam untuk jangka waktu tertentu.
Selama waktu ini bakteri probiotik terbentuk secara alami.
 Brewer’s Yeast
Brewer’s yeast diduga mengandung bakteri probiotik. Brewer’s yeastmerupakan produk-
bi dari proses pembuatan bir dan mengandung semua nutrisi yang membuang bir sedang
diproduksi.
c. Mekanisme kerja prebiotik dan probiotik.

a. Mekanisme kerja prebiotik

Mikrobiota pada kolon manusia dapat memberikan manfaat kesehatan pada host atau potensial
patogen. Saat ini banyak dilakukan penelitian untuk memanipulasi komposisi mikrobiota kolon
dalam upaya memperoleh aspek potensial yang menguntungkan untuk host. Pendekatan melalui
prebiotik, suatu komponen yang tidak hidup dari makanan (non-viable food components) yang
secara spesifik difermentasi di kolon oleh bakteri probiotik misalnya Lactobacilli, Bifidobakteria.
Sebenarnya setiap food ingredient yang masuk kedalam usus besar adalah kandidat prebiotik,
namun demikian untuk efektivitas, selektivitas fermentasi adalah sangat esensial. Bahan yang
mendapat banyak diperhatikan dan sukses dipakai adalah non digestible oligosaccharide yang
termasuk dalam klasifikasi tersebut adalah fructosa, xylosa, soya, galactosa, glukosa, dan
mannosa. Oligosakharide yang mengandung fruktosa yang terdapat dalam alam misalnya onion,
asparagus pisang, chicori, memenuhi kriteria sebagai prebiotik (Gibson, 1998). Data penelitian

10
menunjukan bahwa fructooligosaccharide (FOS) yang secara spesifik difermentasi oleh
bifidobacteria. Mengkomsumsi bahan prebiotik secara signifikan dapatmemodulasi komposisi
mikrobiota kolon yang menyebabkan bifidobakteria lebih dominan didalam kolon dan banyak
ditemukan didalam tinja (Gibson, 1995). Pemberian FOS sebanyak 4 gram / hari dapat bertindak
sebagai prebiotik. Untuk pembenaran konsep tersebut memerlukan penilaian bahwa prebiotik
memperbaiki komposisi dan aktivitas mikrobiota usus, dengan metodologi molekuler menilai
lebih akurat identitas prebiotik dan mengembangkan bacterial probing strategy, dapat diberikan
dalam bentuk bahan asli atau dalam makanan yang telah diproses, memberikan manfaat pada
kesehatan (Gibson, 1998)

b. Mekanisme kerja probiotik

Mekanisme kerja dari probiotik masih banyak yang kontroversi, tetapi beberapa mekanisme
berikut penting untuk menjadi bahan pertimbangan, antara lain adalah:

1) Melekat / menempel dan berkolonisasi dalam saluran pencernaan.

Kemampuan probiotika untuk bertahan hidup dalam saluran pencernaan dan menempel pada sel-
sel usus adalah sesuatu yang diinginkan. Hal ini merupakan tahap pertama untuk berkolonisasi,
dan selanjutnya dapat dimodifikasi untuk sistem imunisasi/ kekebalan hewan inang. Kemampuan
menempel yang kuat pada sel-sel usus ini akan menyebabkan mikroba-mikroba probiotika
berkembang dengan baik dan mikrobamikroba patogen terreduksi dari sel-sel usus hewan inang,
sehingga perkembangan organisme-organisme patogen yang menyebabkan penyakit tersebut,
seperti Eshericia coli, Salmonella thyphimurium dalam saluran pencernaan akan mengalami
hambatan. Sejumlah probiotik telah memperlihatkan kemampuan menempel yang kuat pada sel-
sel usus manusia seperti Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus plantarum
dan sejumlah besar Bifidobacteria. (McNaught and MacFie, 2000).

11
2) Berkompetisi terhadap makanan dan memproduksi zat anti mikrobial

Mikroba probiotika menghambat organisme patogenik dengan berkompetisi untuk mendapatkan


sejumlah substrat bahan makanan untuk difermentasi. Substrat bahan makanan tersebut
diperlukan agar mikroba probiotika dapat berkembang dengan baik. Substrat bahan makanan
yang mendukung perkembangan mikroba probiotika dalam salauran pencernaan disebut
“prebiotik” (Patterson and Burkholder, 2003). Prebiotik ini adalah terdiri dari bahan-bahan
makanan yang pada umumnya banyak mengandung serat.

Sejumlah mikroba probiotika menghasilkan senyawa / zat-zat yang diperlukan untuk membantu
proses pencernaan substrat bahan makanan tertentu dalam saluran pencernaan yaitu enzim.
Mikroba-mikroba probiotika penghasil asam laktat dari spesies Lactobacillus, menghasilkan
enzim selulase yang membantu proses pencernaan. Enzim ini mampu memecah komponen serat
kasar yang merupakan komponen yang sulit dicerna dalam saluran percernaan . Penggunaan
mikrobamikroba probiotika yang menghasilkan enzim selulase mampu memanfaatkan makanan
berserat kasar tinggi dari limbah industri dan pertanian tersebut, dan mikroba probiotika
membantu proses pencernaan sehingga serat kasar dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan
jaringan dan peningkatan pertambahan bobot badan.

Mikroba probiotika juga mensekresikan produk anti mikrobial yang dikatakan bacteriocin.
Sebagai contoh Lactobacillus aciodophilus menghasilkan dua komponen bacteriocin yaitu
bacteriocin lactacin B dan acidolin. Bacteriocin lactacin B dan acidolin bekerja menghambat
berkembangnya organisme patogen (McNaught and MacFie, 2000).

3) Menstimulasi mukosa dan meningkatkan sistem kekebalan

Mikroorganisme probiotika mampu mengatur beberapa aspek dari sistem


kekebalan Kemampuan mikroba probiotika mengeluarkan toksin yang mereduksi / menghambat
perkembangan mikroba-mikroba patogen dalam saluran pencernaan, merupakan suatu kondisi
yang dapat meningkatkan kekebalan hewan inang.

Toksin-toksin yang dihasilkan tersebut merupakan antibiotika bagi mikroba-mikroba patogen,


sehingga penyakit yang ditimbulkan oleh mikroba patogen tersebut akan bekurang dan dapat
hilang atau sembuh dengan sendirinya. Hal ini akan memberikan keuntungan terhadap kesehatan

12
hewan inang sehingga tahan terhadap serangan penyakit. Penggunaan probiotika pada ternak
unggas dilaporkan dapat menurunkan aktivitas urease, suatu enzim yang bekerja menghidrolisis
urea menjadi amonia sehinggga pembentukan amonia menjadi berkurang. Amonia adalah suatu
bahan yang dapat menyebabkan keracunan pada ternak unggas (Yeo and Kim, 1997).

d. Implikasi keperawatan dari kasus diatas

a. Sebagai educator

Memberikan informasi kepada klien mengenai kandungan dari susu formula yang mengandung
prebiotik dan probiotik serta manfaatnya bagi kesehatan. Sebagai perawat, kita juga bisa
memberikan informasi khususnya kepada keluarga dengan ekonomi menengah kebawah apabila
tidak bisa membeli susu dengan kandungan prebiotik dan probiotik, keluarga dapat memperoleh
kandungan probiotik dan prebiotik secara alami pada makanan-makanan yang telah disebutkan
diatas.

b. Sebagai peneliti

· Membuat penelitian mengenai keefektivan pemberian prebiotik pada penanganan GE.

· Penelitian mengenai produk makanan yang mengandung prebiotik ataupun probiotik yang
dapat meningkatkan kulitas kesehatan.

c. Sebagai Care giver

Keadaan ini dapat kita dapatkan saat merawat pasien, contohnya pasien anak dengan GE yang
tidak dianjurkan untuk mendapatkan antimuntah dan antidiare yang mana terapi rehidrasi yang
diberikan juga tidak cukup untuk mempercepat pemulihan keadaan klien, maka kita sebagai
perawat dapat menganjurkan klien untuk mengkonsumsi susu formula yang mengandung
prebiotik dan probiotik.

13
d. Sebagai advokasi

Walaupun susu formula dengan prebiotik ataupun probiotik efektif mampu untuk mengobati
diare, namun tidak bisa dipungkuri bahwa hal tersebut tidak berlaku pada semua anak. Jadi
kemungkinan akan terjadi ketidakcocokan susu formula tersebut dan akibatnya malah
memperberat GE yang terjadi pada sebagaian anak. Maka pada kasus tersebut, saat memberikan
saran untuk menggunakan susu formula tertentu , klien harus diberitahukan mengenai hal
tersebut. Selain itu peran perawat sebagai advokat juga memantau atau mengobservasi keadaan
klien.

14
BAB III

PENUTUP

1.2. Kesimpulan

Probiotik adalah bakteri eksogen (dari luar tubuh) yang diberikan per oral, dan dapat
meningkatkan kesehatan tubuh. ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms )

Di dalam usus kita, terdapat dua golongan bakteri yaitu bakteri menguntungkan dan bakteri
merugikan. Agar tetap sehat, jumlah bakteri menguntungkan harus dipertahankan atau bahkan
ditingkatkan jumlahnya.

Prebiotik adalah makanan yang tidak dicerna di dalam usus yang dapat meningkatkan
pertumbuhan bakteri tertentu di usus besar dan bisa memberi manfaat bagi tubuh. ( Moh Hanafi
MBBS, dr,Ms )

2.2. Saran

Makalah ini semoga berguna bagi pembaca,khususnya bagi mahasiswa kesehatan. Dan
kami sebagai penulis sangat mengharapkan kepada pembaca untuk bisa memahami dan mengerti
isi dari makalah kami ini yang berjudul”Trend dan issue gangguan pencernaan”. Kritikan dan
saran kami sangat menghaapkan dari pembaca untuk perbaikan pembuatan makalah yang akan
datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Gibson GR, Fuller R, 2000 : Aspect of invitro and invivo researches directed toward identifying
probiotics and prebiotics for human use. J Nutr 130(2S Suppl):391S-395S.

Fuller R, 1991; Probiotics in human medicine. Gut, 32, 439-442.

Gibson GR, Roberfroid MB, 1995 : Dietary modulation of the human colonic microbiota:
introduction the concept of prebiotics. J Nutr 125(6):1401-12.

Gibson GR, Fuller R, 2000 : Aspect of invitro and invivo researches directed toward identifying
probiotics and prebiotics for human use. J Nutr 130(2S Suppl):391S-395S.

Gibson GR, 1998 : Dietary modulation of the human gut microflora using prebiotics. Br J Nutr
80(4):S209-12.

Gnoth MJ, Kunz C, Kinne-Saffran E, Rudloff S, 2000 : Human milk oligosaccharieds : Are
minimally digested in vitro? J Nutr 130(12):3014-3020.

Salminen S, Bouly C, Boutron-Ruault MC, Cumming JH, Frank A, Gibson GR, Isolauri E,
Moreau MC, Roberfroid M, Rowland I, 1998 : Functional food science gastrointestinal
physiology and function. Br J Nutr Suppl 1:S147-71.

Moh Hanafi MBBS, dr,Ms, 1998 : Prevention of colon cancer by pre- and probiotics : evidence
from laboratory studies. Br J Nutr 80(4):S219-23.

Reddy BS, 1999 : Possible mechanism by which pro- and prebiotics influence colon
carcinogenesis and tumor growth. J Nutr 129 (7 Suppl):1478S-82S.

Roberfroid MB, 2000 : Prebiotics and probiotics: are they functional foods? Am J Clin Nutr
2000 Jun;71(6 Suppl):1682S-7S.

16

Anda mungkin juga menyukai