Anda di halaman 1dari 10

Analisis Asam Domoic pada Kerang dengan

Kromatografi Lapis Tipis

Disusun Oleh :

Restiana Widya Rukmana (K100140030)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat,
pertolongan, petunjuk dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Analisis Asam Domoic pada Kerang dengan Kromatografi Lapis Tipis” yang
mana ini merupakan bagian dari mata kuliah Kromatografi telah dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada


bapak dan ibu dosen yang telah banyak memberi masukan ilmu yang
bermanfaat, khususnya kepada bapak, selaku pembimbing mata kuliah
Kromatografi dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan
Ibu serta keluarga yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sifat
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah ini selanjutnya.

Akhirnya semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat


khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dalam memahami materi
kromatografi.

Surakarta, 18 Oktober 2015

Restiana Widya Rukmana


DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. iii

ABSTRAK……………………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………...... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………....

A. Proses terjadinya emisi gas buang oleh kendaraan transportasi…………………


B. Dampak terjadinya pencemaran udara terhadap kehidupan dan lingkungan……
C. Kondisi existing pencemaran udara akibat kendaraan transportasi……………...
D. Upaya untuk mengurangi dampak polusi atau pencemaran udara…………….
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..

B. Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
Pada akhir tahun 1987, terjadi wabah penyakit ASP
yang sangat serius yang disebabkan karena
pengonsumsian kerang biru yang berasal dari Estern
Prince Edward Island, Kanada. ASP (Amnesic Shellfish
Poisoning) merupakan suatu wabah yang disebabkan
karena mengalami keracunan terhadap kerang-kerang
yang dapat berakibat hilangnya memori jangka pendek
atau amnesia. Seorang agen telah mengindetifikasi
kandungan dari kerang-kerang tersebut yaitu terdapat
asam domoic yaitu suatu asam amino alami yang langka
(Wright et al, 1989;. Quilliam dan Wright, 1989).

Pada penemuan berikutnya dapat diketahui bahwa,


Pseudo Nitzchia pungens f. Multiseries adalah sumber
utama dari asam domoic di daerah yang terkena wabah
(Subba Rao et al., 1998), bersamaan dengan terjadinya
perluasan spesies Psudonitzschia, ASP dapat
dikhawatirkan menjadi suatu wabah baru yang dengan
cepat menyebar di seluruh dunia. Kekhawatiran ini
telah dibuktikan dengan adanya pengamaatan baru dari
asam domoic yang terdapat pada plankton dan kerang-
kerang di pantai barat Amerika Serikat (Fritz et al.,
1992), di Eropa (Miguez et al., 1996),di Selandia Baru
(Rhodes et al., 1996) dan di Jepang (Kotaki et al.,
1996).
Metode yang dapat diandalkan untuk mendeteksi asam
domoic dalam produk makanan laut yaitu oleh bioassay
tikus AOAC untuk mendeteksi tingginya kadar toksin.
Tetapi dengan metode ini tidak memberikan sensitivitas
yang cukup untuk mendeteksi pada tingkat peraaturan
saat ini yaitu (20 ʮg g-1 di jaringan makanan) (Grimmelt
et al., 1990). Kromatografi cair dengan deteksi
absorbansi ultraviolet saat ini teknis analisis yang lebih
disukai untuk penentuan asam domoic pada kerang.
Metode lain dari analisis yang telah dilaporkan meliputi
elektroforensis kapiler, kromatografi gas-spektrometri
massa (GC-MS) dan kromatografi cair-spektrometri
massa (LC-MS).

Metode pengujian yang cepat, seperti yang didasarkan


pada kompetitif mengikat untuk antibodi atau reseptor
glutamat telah dikembangkan namun belum tersedia
secara komersial. Meskipun metode ini pilihan, masih
ada kebutuhan lain untuk uji kimia yang murah dan
sederhana. Thin Layer Chromatography (TLC) adalah
teknik yang banyak digunakan dalam analisis bidang
makanan. Sebagai contoh, banyak laboratorium pada
produk pertanian menggunakan metode TLC. TLC
sendiri menawarkan beberapa keunggulan potensi
sampel kerang sebagai racun laut, yaitu :
1. Metodologi sederhana tanpa memerlukan peralatan
mahal
2. Waktu analisis yang cukup singkat
3. Skrining simultan dari beberapa sampel
4. Ketersediaan reagen semprot kolorimetrik untuk
konfirmasi identitas toksin melalui reaksi kimia
selektif

Dalam studi ini, kami telah meneliti TLC (KLT)


sebagai metode untuk mendeteksi adanya asam domoic
dalam jaringan kerang. Proses ekstraksi yang selektif
dan prosedur pembersihan telah dikembangkan serta
diterapkann pada penentuan asam domoic di kerang.

1.1 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
- Untuk mengetahui analisis semi-kuantitatif
pada asam domoic dalam jaringan kerang
menggunakan metode KLT
- Untuk mengembangkan metode cepat dan
sederhana dalam menganalisis asam domoic

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana cara menganalisis asam domoic
pada kerang menggunakan metode KLT?
- Apakah dalam menganalisa asam domoic pada
kerang dengan metode KLT menggunakan
cara khusus?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Asam Domoic pada Kerang dengan KLT
Dalam penelitian ini paling cocok digunakan
metode kromatografi lapis tipis dengan fase terbalik
(octadecylsilica) untuk menganalisis Asam Domoic.
Selain beban dapat berkurang, pemisahan dapat
dicapai dengan normal. Pada fase terbalik kromatografi
lapis tipis dapat melengkapi pemisahan yang dicapai
oleh kromatografi cair, sehingga dapat memberikan
sebuah metode konfirmasi yang berguna untuk
pengukuran kromatografi cair.
Pada percobaan KLT digunakan piring (10 x 20 cm)
dengan lapisan tebal 250 mm dari silika gel 60 F254
dan menggunakan indikator neon. Dengan adanya
indikator neon tersebut diharapkan dapat mendeteksi
atau menyerap UV dari suatu senyawa. Asam domoic
sendiri memiliki absorbansi yang kuat yaitu pada 242
nm (emax = 26 300). Percobaan awal ini dapat
menunjukkan bahwa kemungkinan untuk mendeteksi
sejumlah sub-mikrogram asam domoic bisa
menggunakan gelombang pendek pada lampu UV.
Pelarut yang dapat digunakan pada percobaan ini
adalah air butanol dengan 20% asam asetat, karena
sudah diuji dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Asam domoic dapat divisualisasikan pada KLT
melalui reaksi fungsi amina sekunder dengan berbagai
reagen kolorimetri. Dalam percobaan ini ninhidrin
terpilih sebagai pereaksi semprot yang bertujuan
untuk semprotan penegasan. Setelah dilakukan
penyemprotan menggunakan ninhidrin, asam domoic
bereaksi untuk memberikan noda kuning khas. Pada
senyawa amina primer dapat bereaksi juga dan
memberikan noda merah. Asam domoic dapat
dideteksi pada KLT menggunakan reagen semprot
lainnya, yaitu : dengan vanili denga produk berwarna
kuning yang dapat berubah menjadi merah muda.
Asam domoic dapat terdeteksi minimum jika diamati
bercaknya pada plate KLT menggunakan pendingin
fluoresensi dan dapat dideteksi ninhidrin sekitar 0,3
mg.

2.2 metode dalam analisis asam domoic di Kerang


dengan KLT
Pada analisis asam domoic dapat dilakukan dengan
dua metode yaitu metode ekstraksi dan metode
pembersihan. Pada metode ekstraksi untuk
mempercepat uji coba dilakukan proses homogenitas
jaringan 50% metanol berair yang telah dikembangkan
untuk digunakan pada uji coba kromatografi cair.
Metode ini dapat memberikan pemulihan yang baik
pada asam domoic sampai tingkat rendah. Meskipun
asam domoic dapat terdeteksi oleh pendinginan
fluoresensi dan semprotan ninhidrin, bisa terjadi
gaangguan pada tempat visualisasi asam domoic jika
konsentrasi kurang dari 50 mg. Skema prosedur
metode ekstraksi ditunjukkan pada gambar 3.
Dikembangkan lagi suatu metode baru yaitu
metode pembersihan SAX (Strong anion exchange).
Pada metode ini mempunyai selektifitas tinggi
terhadap asam domoic, sehingga dapat menghilangkan
beberapa gangguan dan dinilai sangat efektif untuk
jaringan kerang. Metode ini telah berhasil diterapkan
untuk untuk kerang, pisau cukur kerang, dan ikan teri
yang sudah terkontaminasi dengan asam domoic.
Asam domoic sendiri dapat dengan mudah terdeteksi
dengan gelombang pendek UV dalam sampel ekstrak
yang mengandung atau setara dengan 10 mg asam
domoic per gram jaringan. Skema prosedur
pembersihan SAX ditunjukka pada gambar 2.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat dibuktikan bahwa Asam Domoic bisa
dianalisis secara semi-kuantitatif menggunakan
metode Kromatografi Lapis Tipis dan dapat terdeteksi
bisa turun 10 mg pada jaringan kerang. Pada prosedur
KLT terbukti cepat dan sederhana serta tidak
memerlukan peralatan yang mahal. Ada dua metode
yang digunakan pada KLT yaitu metode ekstraksi dan
metode pembersihan. Dalam metode tersebut harus
membuktikan bahwa skrining dapat berguna pada
jaringan kerang. Metode tersebut harus berguna juga
untuk metode konfirmasi kimia terhadap asam domoic
pada sampel yang diuji positif seperti metode
immunoassay.

Anda mungkin juga menyukai