Anda di halaman 1dari 7

NASKAH ROLE PLAY KONSELING KB ALAMI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Dosen : Sri Rahayu, S. Kep. Ns, M. Kes

Dususun Oleh :
Kelompok 1
Nama Anggota :
Nurlikha Mardika Sari (1602450005)
Dwi Novita Anggraini (1602450008)
Enissa Alvionita Anggraeni (1602450021)
Ninik Akbari Mubarokah (1602450030)
Rina Maulidina (1602450032)
Jayanti Putri Permata Sari (1602450034)
Lisshahnash Alqori’ati Zulfana (1602450035)
Iqlaimah Ekasasti (1602450037)
Aila Tsamrotul Qolbi (1602450042)
Herfika Bimbi Anisa (1602450043)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2018
ROLE PLAY KB ALAMI

ROLE PLAY KELUARGA BERENCANA

TENTANG KONTRASEPSI “MAL”

Pada suatu hari di Desa Kamboja terdapat sepasang suami-istri yang sudah memiliki dua
orang anak dan baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki lagi. Sepasang suami-istri tersebut
merasa bahagia dengan kelahirannya bayi baru mereka, begitu pula yang dirasakan oleh
anak-anaknya yang lain. Dari keluarga sendiri pun ikut bahagia melihatnya.

Suatu malam sepasang suami-istri itu pun berdiskusi untuk menggunakan alat
kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran anak mereka, karena anak kedua mereka belum
genap satu tahun tapi anak ketiga sudah lahir lagi.

Istri : “Ayah, jarak kelahiran anak kita terlalu dekat yah”

Suami : “Maksudnya gimana bu”

Istri : “Gini loh yah, si Hana belum genap satu tahun si Harun udah ada, apa enggak
terlalu deket ya jarak kelahirannya?”

Suami : “Oh, iya sih bu. Terus gimana lagi? Anak itu titipan dari tuhan loh bu, harus di
syukuri”

Istri : “Iya bener sih yah, anak itu anugerah buat kita, tapi ini terlalu dekat, kasihan
Hana belum tuntas di rawat sekarang harus ngerawat Harun sekaligus. Oh iya yah, dulu ibu
pernah ikut penyuluhan di posyandu materi penyuluhannya tentang KB yang gunanya untuk
mengatur jarak kehamilan yah”

Suami : “Terus itu gimana bu?”

Istri : “Ibu juga lupa si yah, yang ibu inget itu alatnya ada yang disuntik 1 bulan, 3
bulan, pil terus ada susuk sama spiral”

Suami : “Terus ibu mau pakai yang mana?”

Istri : “Kayaknya repot semua deh yah, ada nggak ya KB tanpa alat gitu?”

Suami : “Dari pada ibu bingung mending besok pagi kita kerumah bidan aja kita tanya
caranya gimana ber-KB tanpa alat bu”
Keesokan harinya, suami-istri itupun berkunjung ke Bidan Praktik Mandiri di Desa
Mawar, untuk mengkonsultasikan Kontrasepsi apa yang tepat untuk mereka gunakan.

SAPA SALAM

Bidan : “Selamat pagi Bapak, Ibu bagaimana kabarnya hari ini? Mari bu, pak masuk dulu”
(sembari mempersilahkan duduk)

Istri : “Iya bu bidan, terima kasih”

Bidan : “Perkenalkan bu nama saya Bidan Eka, dengan Ibu dan Bapak siapa ya?”

Istri : “Saya Ibu Tami dan ini suami saya Pak Rio”

TANYAKAN

Bidan : “Oh baik Ibu Tami dan Pak Rio, ada yang bisa saya bantu?”

Istri : “Begini bu bidan, semalam saya dan suami saya membicarakan tentang jarak
kelahiran anak kami yang terlalu dekat”

Bidan : “kalau boleh saya tahu, berapa usia anak bapak dan ibu?”

Istri : “anak saya ada 2 bu bidan, yang pertama umurnya 1.5 tahun, terus yang
satunya umur 1 bulan”

Suami : “Iya bu, lalu sekarang Istri saya mau pakai KB tapi gak mau pakai alat bu bidan,
memang nya ada ya?”

Bidan : “Sebelumnya ibu sudah pernah ber-KB?”

Istri : “Belum pernah bu bidan”

Bidan : “lalu apa yang ibu tahu tentang KB?”

Istri : “saya itu bu ya tahu dari tetangga-tetangga sebelah, ada KB yang suntik, ada
yang pakai pil, ada yang pakai IUD juga bu bidan”

Bidan : “iya, ibu benar. Yang ibu sebutkan tadi merupakan macam-macam dari jenis
KB. Sebentar ya ibu, saya mau mengambil sesuatu terlebih dahulu.”

URAIKAN

Bidan pun mengambil Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi yang berbentuk kalender dan
menunjukkan kepada pasiennya.
Bidan : “Baiklah Ibu tami dan bapak rio, ini adalah Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi.
Di dalam ini saya akan menjelaskan tentang apa itu alat kontrasepsi dan berbagai metode alat
kontrasepsi”

Bidan Eka pun membuka lembaran ABPK dan menjelaskan apa itu Kontasepsi dan
metode apa saja yang dapat dipilih dari kontrasepsi.

Bidan : “Ibu, KB merupakan suatu program pemerintah yang berguna untuk


menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk dan menghasilkan kelahiran yang
bermakna. Ada berbagai metode kontrasepsi bu, mulai dengan menggunakan alat dalam
jangka waktu yang panjang seperti IUD dan Impan ada juga dalam jangka waktu pendek
seperti Pil, Suntik dan Kondom, dan satu lagi ada cara yang alamiah bu tanpa menggunakan
alat contohnya seperti metode kalender, pengamatan lendir serviks, MAL, dan pengamatan
suhu tubuh”

Bidan : “nah bapak kan tadi di awal sudah bilang ingin jika istrinya menggunakan KB
tanpa alat nggih pak. KB alamiah itu yang cocok, karena tidak menggunakan alat sama
sekali.”

BANTULAH

Bapak : “Banyak sekali ya bu bidan pilihannya”

Bidan : “iya bapak, monggo dibicarakan dulu dengan ibu. Biar bisa milih yang cocok
buat ibunya dan tidak mengganggu untuk bapak nantinya”

Istri : “iya bu bidann, saya diskusi dulu nggih sama suami saya”

Setelah beberapa saat

Istri : “bu bidan saya kayaknya mau milih MAL dehh”

Bidan : “baik, apakah sudah mantap dengan keputusannya ibu?”

Istri : “inshaallah sudah bu bidan”

Bidan : “baik kalau begitu, akan saya jelaskan tentang MAL terlebih dahulu ya. Agar
ibu bisa lebih mantap lagi terhadap pilihannya”
JELASKAN

Bidan : “MAL atau Metode Amenorrhea Laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif, artinya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun. MAL ini efektif jika

1. Menyusui secara penuh (full breast feeding) pemberian lebih dari 8 kali sehari.

2. Belum haid

3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara kerja KB MAL ini adalah meneka ovulasi sehingga ibu tidak mendapatkan menstruasi.

Istri : “Keuntungannya ini dari kontrasepsi yang lain apa bu bidan?”

Bidan : “Sangat banyak sekali Ibu Tami keuntungan MAL ini, dari segi kontrasepsinya
MAL ini sangat efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping, bebas biaya
dan tidak perlu pengawasan medis. Selain itu bayi mendapatkan kekebalan dari ASI, dan
asupan gizi yang sempurna dari ASI, untuk ibu pun dapat segera menghentikan perdarahan,
mengurangi resiko anemia dan dapat mempererat rasa kasih sayang antara ibu dan bayi”

Suami : “Banyak sekali ya manfaatnya”

Bidan : “Benar pak, namun ada keterbatasan menggunakan KB MAL ini bu”

Istri : “Maksudnya gimana bu bidan?”

Bidan : “Keefektifitasannya hanya sampai kembalinya haid dan tidak melindungi dari
Infeksi Menular Seksual”

Istri : “Oh seperti itu bu bidan, berarti semua ibu yang belum mendapatkan menstruasi
bisalah ya pakai MAL ini?”

Bidan : “Benar bu, tapi ada yang perlu diperhatikan lagi, MAL ini tidak bisa di gunakan
oleh ibu yang tidak menyusui secara eksklusif dan bayinya sudah berumur 6 bulan. Untuk
mendukung keberhasilan metode ini maka ada beberapa hal penting untuk diketahui seperti
frekuensi menyusui tanpa jadwal, cara menyusui yang benar, dan memastikan bayi tidak
makan dan minum selain ASI”
Istri : “Ternyata tidak terlalu repot ya, mudah juga digunakan. catatannya hanya tidak
boleh dapat menstruasi selama 6 bulan kan bu bidan?”

Bidan : “Benar sekali ibu”

Istri : “Tapi bu bidan kalau saya sudah menstruasi sebelum 6 bulan gimana?”

Bidan : “Kalau begitu perlu kita pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi lain
bu tami”

Suami : “Kalau anak saya sudah lewat dari 6 bulan gimana?”

Bidan : “Seperti yang saya bilang tadi pak, kalau begitu perlu kita pertimbangkan lagi
untuk menggunakan metode lain, tapi bayinya tetap diberi ASI selama 2 tahun”

Suami-istri pun mengangguk-angguk yang tandanya sudah mengerti dengan penjelasan


bidan.

Bidan : “Apakah Ibu dan Bapak sudah mengerti dengan metode kontrasepsi ini? Atau
ada yang ingin ditanyakan lagi”

Istri : “Sudah bu bidan, saya sudah mengerti. Saya akan menjaga asupan gizi saya dan
memikirkan hal-hal positif supaya ASI saya lancar dan bisa pake MAL ini”

Bidan : “Baik, jika sudah mengerti bisa diulangi ibu penjelasan saya tadi?”

Istri : “Oh iya bisa bu bidan. Jadi saya harus menyusui secara eksklusif agar bisa
menggunakan kontrasepsi MAL ini. Metode MAL ini tidak bisa melindungi saya dari
penyakit menular seksual. Terus apalagi ya bu bidann, oh anuu MAL ini tidak bisa
digunakan lagi jika saya sudah haid atau anak saya sudah berumur 6 bulan”

Bidan : “Lalu untuk menyusuinya ibu harus berapa kali dalam sehari?”

Istri : “lebih dari 8 kali bu bidan”

Bidan : “Alhamdulillah, ibu sudah mengerti dengan betul yaa. Semoga berhasil bu
ya, bapak jangan lupa untuk selalu mendukung ibu, dan semoga ibu dan bayi serta keluarga
selalu dalam keadaan sehat”

Istri : “Iya bu bidan, terima kasih atas informasinya”

Suami : “Baik bu bidan, terima kasih penjelasannya, kami pamit pulang ya”
Bidan : “Oh iya jangan lupa untuk kunjungan ulangnya ya bu, minggu depan. Mari bu,
pak saya antarkan ke depan”.

Setelah Ibu Tami dan Pak Rio pulang, Bidan Eka pun melakukan
pendokumentasian Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dengan KB MAL di klinik nya.
Bidan Eka menulis data subyektif dan objektif yang di dapat nya dari tanya jawab dan hasil
pemeriksaan pada Ibu tami.

Anda mungkin juga menyukai