Dususun Oleh :
Kelompok 1
Nama Anggota :
Nurlikha Mardika Sari (1602450005)
Dwi Novita Anggraini (1602450008)
Enissa Alvionita Anggraeni (1602450021)
Ninik Akbari Mubarokah (1602450030)
Rina Maulidina (1602450032)
Jayanti Putri Permata Sari (1602450034)
Lisshahnash Alqori’ati Zulfana (1602450035)
Iqlaimah Ekasasti (1602450037)
Aila Tsamrotul Qolbi (1602450042)
Herfika Bimbi Anisa (1602450043)
Pada suatu hari di Desa Kamboja terdapat sepasang suami-istri yang sudah memiliki dua
orang anak dan baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki lagi. Sepasang suami-istri tersebut
merasa bahagia dengan kelahirannya bayi baru mereka, begitu pula yang dirasakan oleh
anak-anaknya yang lain. Dari keluarga sendiri pun ikut bahagia melihatnya.
Suatu malam sepasang suami-istri itu pun berdiskusi untuk menggunakan alat
kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran anak mereka, karena anak kedua mereka belum
genap satu tahun tapi anak ketiga sudah lahir lagi.
Istri : “Gini loh yah, si Hana belum genap satu tahun si Harun udah ada, apa enggak
terlalu deket ya jarak kelahirannya?”
Suami : “Oh, iya sih bu. Terus gimana lagi? Anak itu titipan dari tuhan loh bu, harus di
syukuri”
Istri : “Iya bener sih yah, anak itu anugerah buat kita, tapi ini terlalu dekat, kasihan
Hana belum tuntas di rawat sekarang harus ngerawat Harun sekaligus. Oh iya yah, dulu ibu
pernah ikut penyuluhan di posyandu materi penyuluhannya tentang KB yang gunanya untuk
mengatur jarak kehamilan yah”
Istri : “Ibu juga lupa si yah, yang ibu inget itu alatnya ada yang disuntik 1 bulan, 3
bulan, pil terus ada susuk sama spiral”
Istri : “Kayaknya repot semua deh yah, ada nggak ya KB tanpa alat gitu?”
Suami : “Dari pada ibu bingung mending besok pagi kita kerumah bidan aja kita tanya
caranya gimana ber-KB tanpa alat bu”
Keesokan harinya, suami-istri itupun berkunjung ke Bidan Praktik Mandiri di Desa
Mawar, untuk mengkonsultasikan Kontrasepsi apa yang tepat untuk mereka gunakan.
SAPA SALAM
Bidan : “Selamat pagi Bapak, Ibu bagaimana kabarnya hari ini? Mari bu, pak masuk dulu”
(sembari mempersilahkan duduk)
Bidan : “Perkenalkan bu nama saya Bidan Eka, dengan Ibu dan Bapak siapa ya?”
Istri : “Saya Ibu Tami dan ini suami saya Pak Rio”
TANYAKAN
Bidan : “Oh baik Ibu Tami dan Pak Rio, ada yang bisa saya bantu?”
Istri : “Begini bu bidan, semalam saya dan suami saya membicarakan tentang jarak
kelahiran anak kami yang terlalu dekat”
Bidan : “kalau boleh saya tahu, berapa usia anak bapak dan ibu?”
Istri : “anak saya ada 2 bu bidan, yang pertama umurnya 1.5 tahun, terus yang
satunya umur 1 bulan”
Suami : “Iya bu, lalu sekarang Istri saya mau pakai KB tapi gak mau pakai alat bu bidan,
memang nya ada ya?”
Istri : “saya itu bu ya tahu dari tetangga-tetangga sebelah, ada KB yang suntik, ada
yang pakai pil, ada yang pakai IUD juga bu bidan”
Bidan : “iya, ibu benar. Yang ibu sebutkan tadi merupakan macam-macam dari jenis
KB. Sebentar ya ibu, saya mau mengambil sesuatu terlebih dahulu.”
URAIKAN
Bidan pun mengambil Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi yang berbentuk kalender dan
menunjukkan kepada pasiennya.
Bidan : “Baiklah Ibu tami dan bapak rio, ini adalah Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi.
Di dalam ini saya akan menjelaskan tentang apa itu alat kontrasepsi dan berbagai metode alat
kontrasepsi”
Bidan Eka pun membuka lembaran ABPK dan menjelaskan apa itu Kontasepsi dan
metode apa saja yang dapat dipilih dari kontrasepsi.
Bidan : “nah bapak kan tadi di awal sudah bilang ingin jika istrinya menggunakan KB
tanpa alat nggih pak. KB alamiah itu yang cocok, karena tidak menggunakan alat sama
sekali.”
BANTULAH
Bidan : “iya bapak, monggo dibicarakan dulu dengan ibu. Biar bisa milih yang cocok
buat ibunya dan tidak mengganggu untuk bapak nantinya”
Istri : “iya bu bidann, saya diskusi dulu nggih sama suami saya”
Bidan : “baik kalau begitu, akan saya jelaskan tentang MAL terlebih dahulu ya. Agar
ibu bisa lebih mantap lagi terhadap pilihannya”
JELASKAN
Bidan : “MAL atau Metode Amenorrhea Laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif, artinya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun. MAL ini efektif jika
1. Menyusui secara penuh (full breast feeding) pemberian lebih dari 8 kali sehari.
2. Belum haid
Cara kerja KB MAL ini adalah meneka ovulasi sehingga ibu tidak mendapatkan menstruasi.
Bidan : “Sangat banyak sekali Ibu Tami keuntungan MAL ini, dari segi kontrasepsinya
MAL ini sangat efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping, bebas biaya
dan tidak perlu pengawasan medis. Selain itu bayi mendapatkan kekebalan dari ASI, dan
asupan gizi yang sempurna dari ASI, untuk ibu pun dapat segera menghentikan perdarahan,
mengurangi resiko anemia dan dapat mempererat rasa kasih sayang antara ibu dan bayi”
Bidan : “Benar pak, namun ada keterbatasan menggunakan KB MAL ini bu”
Bidan : “Keefektifitasannya hanya sampai kembalinya haid dan tidak melindungi dari
Infeksi Menular Seksual”
Istri : “Oh seperti itu bu bidan, berarti semua ibu yang belum mendapatkan menstruasi
bisalah ya pakai MAL ini?”
Bidan : “Benar bu, tapi ada yang perlu diperhatikan lagi, MAL ini tidak bisa di gunakan
oleh ibu yang tidak menyusui secara eksklusif dan bayinya sudah berumur 6 bulan. Untuk
mendukung keberhasilan metode ini maka ada beberapa hal penting untuk diketahui seperti
frekuensi menyusui tanpa jadwal, cara menyusui yang benar, dan memastikan bayi tidak
makan dan minum selain ASI”
Istri : “Ternyata tidak terlalu repot ya, mudah juga digunakan. catatannya hanya tidak
boleh dapat menstruasi selama 6 bulan kan bu bidan?”
Istri : “Tapi bu bidan kalau saya sudah menstruasi sebelum 6 bulan gimana?”
Bidan : “Kalau begitu perlu kita pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi lain
bu tami”
Bidan : “Seperti yang saya bilang tadi pak, kalau begitu perlu kita pertimbangkan lagi
untuk menggunakan metode lain, tapi bayinya tetap diberi ASI selama 2 tahun”
Bidan : “Apakah Ibu dan Bapak sudah mengerti dengan metode kontrasepsi ini? Atau
ada yang ingin ditanyakan lagi”
Istri : “Sudah bu bidan, saya sudah mengerti. Saya akan menjaga asupan gizi saya dan
memikirkan hal-hal positif supaya ASI saya lancar dan bisa pake MAL ini”
Bidan : “Baik, jika sudah mengerti bisa diulangi ibu penjelasan saya tadi?”
Istri : “Oh iya bisa bu bidan. Jadi saya harus menyusui secara eksklusif agar bisa
menggunakan kontrasepsi MAL ini. Metode MAL ini tidak bisa melindungi saya dari
penyakit menular seksual. Terus apalagi ya bu bidann, oh anuu MAL ini tidak bisa
digunakan lagi jika saya sudah haid atau anak saya sudah berumur 6 bulan”
Bidan : “Lalu untuk menyusuinya ibu harus berapa kali dalam sehari?”
Bidan : “Alhamdulillah, ibu sudah mengerti dengan betul yaa. Semoga berhasil bu
ya, bapak jangan lupa untuk selalu mendukung ibu, dan semoga ibu dan bayi serta keluarga
selalu dalam keadaan sehat”
Suami : “Baik bu bidan, terima kasih penjelasannya, kami pamit pulang ya”
Bidan : “Oh iya jangan lupa untuk kunjungan ulangnya ya bu, minggu depan. Mari bu,
pak saya antarkan ke depan”.
Setelah Ibu Tami dan Pak Rio pulang, Bidan Eka pun melakukan
pendokumentasian Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dengan KB MAL di klinik nya.
Bidan Eka menulis data subyektif dan objektif yang di dapat nya dari tanya jawab dan hasil
pemeriksaan pada Ibu tami.