1. Data kelahiran
2. Data kematian
3. Data imigrasi
Untuk menunjukan adanya peristiwa ini diperlukan suatu ukuran.
ada beberapa cara untuk menggambarkan event/phenomena kependudukan
tersebut. Yang antara lain peristiwa yang dinyatakan dalam suatu bilangan (count)
yang dibagi dalam 2 macam yaitu :
A. Bilangan absolute (Angka Mutlak)
B. Bilangan relative (Lebih disukai)
A. Bilangan Absolute (Angka mutlak)
kelemahannya : 1. Tidak dapat dibandingkan
2. Tidak dapat member makna yang banyak
Contoj : Kelahiran di Kec X = 1000 (Mutlak)
B. Bilangan Relative
Meliputi : 1. Rasio (Perbandingan) : Menganalisis tanpa unsure waktu
2. Proporsi (Presentasi : Menganalisis tanda unsure waktu
3. Rate (Menganalisis dengan unsure waktu)
1. Proporsi
Adalah suatu perbandingan dimana pembilan (numerator) selalu
merupakan bagian dari penyebut (denominator). Proporsi digunakan untuk
melihat komposisi suatu variable dalam populasi. Misal : pada suatu kelas
jumlah murid perempuan adalah a sedang jumlah murid laki-laki adalah b.
𝑎
maka proporsi murid laki-laki adalah sebagai berikut : Plk =𝑎+𝑏
𝑏
maka proporsi murid perempuan adalah sebagai berikut : Ppr = 𝑎+𝑏
1
Presentase adalah Proporsi dikalikan 100
𝑎
maka presentasi murid laki-laki adalah sebagai berikut : Plk =𝑎+𝑏 x 100
𝑏
maka presentasi murid perempuan adalah sebagai berikut : Ppr = 𝑎+𝑏 x 100
2. Rate
Menyatakan perbandingan antara jumlah suatu kejadian terhadap jumlah
penduduk yang mempunyai resiko terhadap kejadian tersebut. (menyatakan
dinamika atau kecepatan kejadian tertentu dalam suatu masyarakat tertentu
pula).
𝑎
Dengan rumus : 𝑏 𝑥 100
2
siswa perempuan), agar tidak terjadi pecahan bilangan decimal angka ini
dikalikan dengan 100 sehingga dapat dikatakan bahwa kelas tersebut
mempunyai perbandingan jenis kelamin 150 laki-laki disbanding dengan
100 perempuan.
c. Rasio Bebas Tanggungan (Dependency Rasio)
Perbandingan jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun dan di
atas 65 tahun dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun.
𝑃0−14 +𝑃65+
DR = 𝑥 𝑘 (𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 100).
𝑃15−64
Contoh : pada tahun 1971 penduduk Indonesia yang berumur 0-14 tahun
52.454.000, sedangkan yang berumur 15-64 tahun adalah 63.180.000 dan berusia
65+ adalah 3.376.000 oranng. Sehingga dapat dihitung :
52.454.000+3.576.000
RBT (DR) = 𝑥𝑘
63.180.000
= 88.7 ≈ 89 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
DR sebesar 88.7 ≈ 89 berarti tiap 100 orang kelompok penduduk produktif harus
88.7 ≈ 89 kelompok yang tidak produktif.
BM
SRB = 𝑥𝑘
𝐵𝐹
3
dimana : SRB = Ratio jenis kelamin kelahiran
contoh : pada suatu wilayah terdapat 214 kelahiran bayi laki-laki dan 200
214
kelahiran bayi perempuan titik. maka SRB = 𝑥 100 = 107, inti berarti
200
tiap kelahiran 100 bayi perempuan akan terdapat 107 kelahiran bayi laki-laki.
𝑃(0−4)
CWR : = 𝑃𝑓 𝑥𝑘
15−49
contoh : luas di Indonesia pada tahun 1973 adalah 1.904.570 km2 daratan,
terdapat 163.940 km2 tanah pertanian. Kalau jumlah penduduk pada tahun
1971 jumlah penduduk Indonesia sebesar 119.232.000, maka kepadatan
119.232.000
penduduk fisiologis adalah KPF = = 727,29 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑚2.
163.940
4
Kalau luas tanah pertania pada tahun 1973 adalah 163.940 km2 maka
76.546.949
kepadatan penduduk agraris adalah : KPA = = 446,9 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑚2
163.940
5
merupakan angka kelahiran kasar atau jumlah seluruh kelahiran hidup
selama tahun berjalan dbagi jumlah penduduk pertengahan
tahun/middiar population disuatu tempat/Negara.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑑𝑙𝑚 𝑡ℎ𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
CLBR = 𝑥 1000
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
6
J. Perinatal mortality rate (PEMR)
jumlah kematian janin usia 28 minggu sampai dengan 7 hari sesudah
melahirkan per 1000 kelahiran hidup.
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑗𝑎𝑛𝑖𝑛 𝑢𝑠𝑖𝑎 28 𝑚𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑑 7ℎ𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑝𝑎𝑟𝑡𝑢𝑚
PEMR = 𝑥1000
𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎
L. Expectation of life
usia harapan hidup (UHH) atau usia rata-rata seseorang untuk dapat
hidup terus dalam menghadapi resiko kematian yang ada dimasyarakat
disaat tertentu. ada beberapa indicator usia harapan hidup (UHH) yang
sering digunakan oleh suatu Negara antara lain
A. UHH pada usia 1 tahun digunakan sebagai indicator status
kesehatan
B. UHH pada usia 65 tahun digunakan untuk mengetahui tingkat
kesejahteraan masyarakat