Tabel 2.2 Perkiraan dan kenyataan waktu yang diperlukan untuk masing-masing
elemen pekerjaan.
Waktu Waktu
A 4 4
B 3 3
C 5 8
D 6 Belum tahu
E 8 Belum tahu
F 5 Belum tahu
2.3.2. Kerugian
Meskipun memiliki segi-segi keuntungan tersebut, namun penggunaan
metode bar chart/bagan balok terbatas karena kendala-kendala berikut :
Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara
satu kegiatan dengan yang lain sehingga sulit untuk mengetahui
dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap
jadwal keseluruhan proyek. Dan tidak dapat menunjukkan jalur
kritis/kegiatan kritis secara langsung, sehingga akan mempersulit
dalam pembacaan.
Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan (Updating), karena
umumnya harus dilakukan dengan membuat bagab baru, padahal tanpa
adanya pembaharuan segera menjadi “kuno” dan menurun daya
gunanya.
Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih-lebih yang bersifat
kompleks penggunaan bagan balok akan menghadapi kesulitan
menyusun sedemikian besar.
Jumlah kegiatan yang mencapai puluhan ribu, dan memiliki
keterkaitan tersendiri diantara mereka, sehingga mengurangi kemampuan
penyajian secara sistematis.
2.4. PENGGAMBARAN
Secara umum penggambaran bar chart dan kurva S, dimanfaatkan
untuk penjadwalan sumber daya yang dapat meliputi : Pekerjaan, tenaga kerja,
bahan /material Peralatan, dan biaya. Yang mana semua tersebut diatas
terlepas terhadap waktu. Adapun penggabarannya tertuang dalam form segi
empat yang terbagi dalam dua lajur ;
Lajur Horizontal : Untuk penulisan waktu
Lajur Vertikal : Untuk penulisan pekerjaan, tenaga kerja peralatan
material dan Keuangan.
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut
1 2 3 4 Hari
--T i
Bahan
Bahan
Analisa Satuan Bahan
Harga Satuan
pekerjaan
Harga Satuan Upah
Upah
Analisa Upah
digunakan, juga dapat untuk menjadwalkan tenaga kerja yang dibutuhkan dan
sekaligus dari ketiga hal diatas (sumber daya) dapat diketahui kebutuhan biaya
konstruksinya dengan cara menjumlahkan biaya-biaya dari ketiga sumber daya
tersebut setiap skala waktunya.
Dari penjumlahan biaya tersebut akan diketahui biaya konstruksi per satuan
waktu dan dapat ditetapkan besarnya bobot biaya per satuan waktu, kemudian
dijumlahkan secara komulatif, maka akan didapatkan biaya konstruksi
keseluruhannya.
Dari data-data tersebut diatas juga dapat 5m digambarkan kurva "S" untuk
biaya konstruksi sedangkan untuk jenis pekerjaan dapat dituliskan jenis pekerjaan
utama yang ada pads proyek tersebut dan diurutkan menurut logika pelaksanaan
3) Kuantitas Pekerjaan
Dalam kolom kuantitas pekerjaan inilah besarnya kuantitas dari masing--
masing pekerjaan dituliskan, adapun cara pengisiannya dapat berpedoman dari
besarnya kuantitas pada Bills of Quantitas (BQ) yang telah disediakan oleh pihak
pemilik/perencana.
Adapun sebagai pelaksana proyek wajib mengontrol besarnya kuantitas
pekerjaan yang ada pada BQ dengan gambar rencana sebelum memasukkan besarnya
kuantitas tersebut kedalam kolom kuantitas pekerjaan pada Bar Chart atau sebelum
memasukkan penawaran untuk proyek tersebut.
Semua itu dengan maksud supaya jika ada kesalahan perhitungan kuantitas
pekerjaan yang dilakukan oleh perencana dapat segera diketahui dan nantinya tidak
merugikan pihak pelaksana (Kontraktor).
Dari uraian diatas terlihat dengan jelas dari mana asal indeks analisa G 32 h, dan
hubungan dengan Analisa G 19
Analisa upah
Yang dimaksud analisa upah suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya
tenaga yang dibutuhkan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan
tersebut.
Dalam analisa G 32 a. Indeks tenaga untuk 1 m3 pas batu kali adalah
1,2 tukang batu
0,12 Kepala tukang batu
3,6 Pekerja
0,18 mandor
Dari indeks tersebut maka kita dapat harga analisa upah = Rp. 93.600
Dst …
V x HSP
x 100% = PBP
HB
Keterangan : V = Volume
HSP = Harga Satuan Pekerjaan
HB = Harga Bangunan
PBP = Presentase Bobot Pekerjaan
% Bobot
No Uraian Pekerjaan
Pekerjaan
1 Pembersihan lapangan
Volume = 225,45 m2
Harga Satuan = Rp. 196,25
Harga Bangunan = Rp. 19.855.467
Presentase Bobot Pekerjaan Pembersihan Lapangan
Volume x H arg a Satuan
PBP = x 100%
H arg a Bangunan
225,45 x 196,25
= x 100%
19.855.467 = 0,22
I.1b Memasang Bouwplank
Volume = 48,4 m2
Harga Satuan = Rp. 2.187,25
Harga Bangunan = Rp. 19.855.467
Presentase Bobot Pekerjaan Pembersihan Lapangan
Volume x H arg a Satuan
PBP = x 100%
H arg a Bangunan
48,4 x 2.187,25
= x 100%
19.855.467 = 0,53
I.1c Direksi Keet
I.1d Los Kerja
Dst …. (mengikuti formula seperti di atas)
E 8 36
1 1 1 1 1
F 5 41
G 14 55
H 19 74
I 6 80
J 17 97
K 3 100
Nominal 100 Jt 100
2,5 2,5 5 6 7 7 7 7 7 8 10 8 6 3 3 3 4 4
2,5 5 10 16 23 30 37 44 51 59 69 77 83 86 89 92 96 100