Sop Perjalanan Dinas
Sop Perjalanan Dinas
A. Desk ri ps i :
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pembuatan Surat Perintah Perjalanan Dinas
Pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.
B. Dasar
Dasar Hukum :
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tanggal 28 Juni
Juni 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara s.t.d.d.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 tanggal 6 September
2004
2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 45/PMK.05/2007 tanggal 25
April 2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan dalam Negeri bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap s.t.d.t.d. Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 07/PMK.05/2008 tanggal 30 Januari 2008
C. Surat Edaran
Edaran Terkait :
Tidak ada
G. Prosedur Kerja :
1. Kepala Bagian Umum menerima Usulan Perjalanan Dinas beserta nama Pegawai yang
Akan Melakukan Perjalanan Dinas dari Bagian Umum atau Bidang-bidang yang lain dan
meneruskannya kepada Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
2. Kepala Subbagian Tata
Tata Usaha dan Keuangan menugaskan Pelaksana Subbagian Tata
Usaha dan Keuangan untuk menyusun SPPD.
3. Pelaksana Subbagian Tata Usaha dan Keuangan membuat, meneliti, dan
menyampaikan SPPD kepada Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
4. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan
Keuangan meneliti dan memaraf SPPD,
SPPD, serta
menyampaikannya kepada Kepala Bagian Umum.
5. Kepala Bagian Umum menelaah, menandatangani, dan menyampaikan SPPD
SPPD kepada
Kepala Kantor Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan.
6. Berdasarkan SPPD yang telah ditandatangani, Bendahara Pengeluaran membuat/
menyusun konsep Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas, memaraf, dan meneruskannya
kepada Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
7. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan meneliti dan memaraf konsep
Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas tersebut dan menyampaikannya kepada Kepala
Bagian Umum.
8. Kepala Bagian Umum menelaah, menandatangani Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas,
dan mengembalikannya kepada Bendahara Pengeluaran.
9. Selanjutnya SPPD diserahkan Bendahara Pengeluaran kepada Pegawai yang
mendapat tugas untuk melakukan perjalanan dinas ke luar daerah beserta biaya
perjalanan dinas dan Kuitansi Pembayaran Perjalanan Dinas yang telah ditandatangani
Bendahara Pengeluaran.
10. SPPD yang telah ditandatangani Eselon III kantor yang dituju oleh Pegawai Yang
Memperoleh Tugas Melakukan Perjalanan Dinas ke Luar Daerah dijadikan arsip
Bendahara Pengeluaran.
11. Proses selesai.