Puji dan syukur dilimpahkan kehadirat Allah SWT, atas segala karunia yang telah
dilimpahkan sehingga laporan hasil ini dapat diselesaikan. Laporan pekerjaan “Riview
Perencanaan Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Tebing Tinggi 2019” sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang diberikan oleh
Pihak Pemberi Kerja. Laporan ini memuat hasil pekerjaan selama satu bulan di lapangan guna
mengumpulkan data dan informasi yang selanjutnya dilakukan analisis dan sintesis yang akan
dituangkan dalam bentuk Draft Laporan. Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Data yang ditampilkan dalam laporan ini berupa data sekunder
dan data primer dari hasil pengamatan di lapangan. Laporan ini disusun dengan sesungguhnya
berdasarkan hasil pekerjaan, dan tetap mengacu pada kerangka acuan kerja. Koreksi dan saran di
harapkan sebagai masukan dan perbaikan bagi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Sehingga besar
harapan dokumen Perencanaan ini dapat menjadi acua nyang dipakai oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika Kota Tebing Tinggi.
Akhir kata tim penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kelancaran penyusunan Laporan Akhir Penyusunan Review Masterplan Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi 2019
Kota Tebing Tinggi ini.
ii
Review Perencanaan Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Detail Engineering Design Backbone Fiber Optik
Kota Tebing Tinggi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABLE v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan 3
1.5 Sistematika Penulisan 3
iii
Review Perencanaan Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Detail Engineering Design Backbone Fiber Optik
Kota Tebing Tinggi
3.3 Perangkat Dan Material 12
3.3.1 Perangkat Aktif 13
3.3.2 Perangkat pasif 15
iv
Review Perencanaan Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Detail Engineering Design Backbone Fiber Optik
Kota Tebing Tinggi
DAFTAR TABLE
v
Review Perencanaan Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Detail Engineering Design Backbone Fiber Optik
Kota Tebing Tinggi
DAFTAR GAMBAR
vi
Review Perencanaan Master Plan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Detail Engineering Design Backbone Fiber Optik
Kota Tebing Tinggi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Implementasi dan pemanfaatan TI di lingkup pemerintahan merupakan salah satu aspek
penting yang perlu dikembangkan, untuk meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan dan sekaligus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Namun demikian, lembaga atau organisasi pemerintahan tidak bisa secara gegabah
mengeluarkan investasi untuk implementasi Teknologi Informasi, perlu diperhitungkan cost
dan benefit yang dihasilkannya. Organisasi membutuhkan semacam blue print yang sering
disebut IT Master Plan atau IT Strategic Plan sebagai dasar organisasi dalam mengimplementasi
TI.
Pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Backbone Kabel Fiber
Otpik untuk OPD dan Kecamatan di Kota Tebing Tinggi adalah dalam rangka menyiapkan
dokumen berupa gambar rencana, spesifikasi teknis, rencana anggaran biaya dan tahapan
kerja pada lokasi rencana penarikan Fiber Optik serta pemasangan instalasi perangkat pasif
dan aktif. dari Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Backbone Kabel Fiber Optik
pada OPD dan Kecamatan di Kota Tebing Tinggi ini adalah agar tersedianya dokumen
perencanaan sebelum pelaksanaan pemasangan ducting
Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di seluruh wilayah kantor pemerintahan
Kota Tebing Tinggi, harus di dukung dengan infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) yang memadai, salah satu infrastruktur yang sangat penting saat ini adalah untuk
infrastruktur yand mendukung untuk komunikasi data, voice dan video. Tidak ada teknologi
lagi yang bisa kita gunakan secara baik yaitu dengan teknologi media kabel Fiber Optik.
Mengapa kita harus menggunakan Media Fiber Optik?, Karena Fiber Optic memiliki lebar pita
frekwensi (badwith) yang lebar, Frekwensi Fiber Optic hingga Hz hal ini mendeteksi sinar infra
merah, Bekerja pada daerah frekuensi tinggi maka jumlah informasi yang dibawa akan lebih
banyak sehingga dapat menyalurkan informasi dengan kecepatan sangat tinggi. Dengan
kemampuan fiber optic dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi sangat cocok dengan
pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan dari beberapa Mb/s
hingga Gb/s, Diameter kabel fiber optik lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga dan
juga lebih ringan, Redaman kecil sehingga ruas pengulang menjadi lebih panjang.
2. Bagaimana perancangan jaringan awal dari server sampai kepada OPD dan kecamatan.
Fiber Optik adalah suatu pemandu gelombang cahaya (light wave guide) yang
berupa suatu kabel tembus pandang (transparant), yang mana pemampang dari kabel
tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian tengah yang disebut “Core” dan bagian luar
yang disebut “Cladding”. Cladding pada serat optik membungkus atau mengelilingi Core.
Adapun bentuk pemampang dari core dapat bermacam- macang, antara lain : pipih, segi
tiga, segi empat, segi banyak atau berbentuk lingkaran. Atau juga saluran transmisi atau
sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari
sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED
Metodologi topologi jaringan terbagi menjadi 3 yaitu Ring, Star dan Bus. Ketiga jenis
topologi ini memungkinkan diimplementasikan di Kota Tebing Tinggi yang memiliki
luasan daerah yang tersebar sangat luas. Masing-masing konsep topologi memiliki
kekhasan dan kelebihan sendiri dan dalam penelitian ini akan disimpulkan topology mana
yang lebik dengan situasi dan kondisi kota Tebing Tinggi. Berikut jenis jenis topology
dalam jaringan ;
A. SFP Mudolar
SFP merupakan kependekan dari Small Form-factor Pluggable. SFP merupakan
pengembangan dari Gigabit Interface Converter (GBIC) . Nah dari istilah GBIC ini kita bisa
menebak maksudnya yaitu suatu port yang dikhususkan untuk berhubungan jaringan backbone
dengan bandwidth yang biasanya lebih tinggi.Istilah SFP dengan kata small mengacu karena
ukurannya yang lebih kecil, sehinga SFP juga disebut Mini-GBIC.
Berikut tipe dari SFP antara lain;
• SX, panjang maksimum 550 meter pada kecepatan 1,25 Gbits/s
• LX, panjang maksimum 10 km
• EX, panjang maksimum 40 km
• ZX, panjang maksimum 80 km
• EZX, panjuang maksimum 120 km
B. Media Converter
Fiber media converter adalah perangkat jaringan yang dapat menghubungkan dua jenis
jaringan berbeda melalui media seperti twisted pair dengan kabel fiber optic. Teknologi ini
diperkenalkan ke industri hampir tiga dekade lalu dan mempunyai peranan penting dalam proses
interkoneksi antara jaringan berbasis sistem fiber optik dengan jaringan yang berbasis tembaga
pada sistem kabel terstruktur. Fiber optic media converter juga digunakan dalam akses MAN
dan layanan data transportasi ke pelanggan perusahaan untuk di manfaatkan dalam sistem
keamanan, salah satunya adalah fiber optic media converter for Etherner.
Fiber optic media converter untuk UTP Kabel ini tidak akan terganggu bila terkena petir,
dapat digunakan dalam konfigurasi point to point atau beberapa sinyal kamera converter media
yang multikompleks ditransmisikan bersama melalui satu link kabel optik fiber. Untuk karena
DATA DESAIN
Untuk melaksanakan desain backbone antar kantor OPD dan kantor kecamatan
di Kota Tebing Tinggi ini perlu dilakukan studi literature terhadap studi desain sejenis
di lokasi lain. Studi literature ini akan menambah khazanah dan perbendaharaan
konsep backbone fiber optic yang baik dan aplikatif.
4.2.2 Data Lokasi kantor OPD dan Kecamatan Kota Tebing Tinggi
Data profil Kota Tebing Tinggi merupakan data atau informasi yang menyeluruh
tentang rencana tata ruang Kota Tebing Tinggi, dimana informasi-informasi tersebut
akan dijadikan sebagai referensi dalam melakukan studi dan disain.
No Nama Instansi
1 BAGIAN ADM. UMUM DAN PERLENGKAPAN
2 BAGIAN ORGANISASI
3 BAGIAN ADM. PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
4 BAGIAN HUKUM
5 BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN
6 RUANG DATA I
7 RUANG DATA II
8 RUANG AJUDAN
9 BAGIAN ANGGARAN
10 SEKRETARIAT DPRD
11 STAF AHLI
12 RUANG PARIPURNA / RAPAT
13 BAGIAN BENDAHARA
14 BAGIAN AKUNTANSI
15 BAGIAN ADM. KESEJAHTERAAN RAKYAT
16 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
17 DINAS PERPUSTAKAAN
18 RUMAH DINAS WAKIL WALIKOTA
19 RUMAH DINAS WALIKOTA
20 RUMAH DINAS SEKTRETARIAT DAERAH
21 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA TEBING TINGGI
22 AULA SYAWIYAH
23 BALAI KARTINI
24 DINAS SOSIAL
No Nama Kecamatan
1 KECAMATAN BAJENIS
2 KECAMATAN PADANG HILIR
3 KECAMATAN PADANG HULU
4 KECAMATAN RAMBUTAN
5 KECAMATAN TEBING TINGGI KOTA
Tabel IV.2 Kecamatan yang akan di Coverage
A. Jumlah PC, Laptop, dan peralatan lain yang terkoneksi Internet dan kemungkinan besar
secara rutin membutuhkan Download dan Upload ke koneksi Internet.
B. Batas maksimal Bandwidth download dan upload yang diijinkan di sebuah
perangkat menurut peraturan/kebijakan kantor tersebut (batas maksimal bandwidth ini juga
Dalam menghitung kebutuhan akses Internet untuk cakupan kantor OPD dan Kecamatan
Maka harus menghitung jumlah Kantor perangkat daerah (PD) plus Titik-Titik Layanan
Internet (seperti Acces Point), kemudian di hitung jumlah pengguna untuk masing-masing
Kelompok di setiap lokasi tersebut. Maka akan diperoleh perkiraan Kebutuhan Bandwidth
Jumlah Jumlah
Estimasi Estimasi Penggunanaan Kebutuhan Kebutuhan
Pengguna Bandwidth bandwidth bandwidth
No Nama Lokasi
Kecil Sedang Besar Kbps Mbps
1 BAGIAN ADM. UMUM DAN PERLENGKAPAN 5-10 120 480 720 5.280 5,3
2 BAGIAN ORGANISASI 5-10 120 480 720 5.280 5,3
3 BAGIAN ADM. PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN 5-10 120 480 720 5.280 5,3
4 BAGIAN HUKUM 5-10 120 480 720 5.280 5,3
5 BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN 5-10 120 480 720 5.280 5,3
6 RUANG DATA I 5-10 120 480 720 5.280 5,3
7 RUANG DATA II 5-10 120 480 720 5.280 5,3
8 RUANG AJUDAN 5-10 120 480 720 7.920 7,9
9 BAGIAN ANGGARAN 5-15 120 480 720 7.920 7,9
10 SEKRETARIAT DPRD 5-15 120 480 720 10.560 10,6
11 STAF AHLI 5-10 120 480 720 5.280 5,3
12 RUANG PARIPURNA / RAPAT 15-20 120 480 720 10.560 10,6
13 BAGIAN BENDAHARA 5-10 120 480 720 5.280 5,3
14 BAGIAN AKUNTANSI 5-10 120 480 720 5.280 5,3
15 BAGIAN ADM. KESEJAHTERAAN RAKYAT 5-10 120 480 720 5.280 5,3
16 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA 15-25 120 480 720 13.200 13,2
17 DINAS PERPUSTAKAAN 20-30 120 480 720 15.840 15,8
18 RUMAH DINAS WAKIL WALIKOTA 5-10 120 480 720 5.280 5,3
19 RUMAH DINAS WALIKOTA 5-10 120 480 720 5.280 5,3
20 RUMAH DINAS SEKTRETARIAT DAERAH 5-10 120 480 720 5.280 5,3
21 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 10-15 120 480 720 7.920 7,9
22 AULA SYAWIYAH 10-15 120 480 720 7.920 7,9
23 BALAI KARTINI 10-15 120 480 720 7.920 7,9
24 DINAS SOSIAL 15-25 120 480 720 7.920 7,9
25 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 10-15 120 480 720 7.920 7,9
26 KANTOR LURAH TANJUNG MARULAK 5-10 120 480 720 5.280 5,3
27 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 10-20 120 480 720 10.560 10,6
28 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 10-20 120 480 720 10.560 10,6
29 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 10-20 120 480 720 10.560 10,6
30 PEMADAM KEBAKARAN 10-15 120 480 720 7.920 7,9
31 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 15-25 120 480 720 13.200 13,2
32 DINAS PERHUBUNGAN 15-25 120 480 720 13.200 13,2
33 DINAS PERUMAHAN, PEMUKIMAN DAN KEBERSIHAN 15-25 120 480 720 13.200 13,2
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN 15-25 120 480 720 13.200 13,2
34
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN 15-25 120 480 720 13.200 13,2
35
PERIZINAN SATU PINTU
36 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN 15-25 120 480 720 13.200 13,2
37 LAB LINGKUNGAN HIDUP 120 480 720 13.200 13,2
Jumlah Jumlah
No Nama Lokasi Estimasi Estimasi Penggunanaan Kebutuhan Kebutuhan
Pengguna Bandwidth bandwidth bandwidth
Kecil Sedang Besar Kbps Mbps
1 KECAMATAN BAJENIS 15-25 120 480 720 13.200 13,2
2 KECAMATAN PADANG HILIR 15-25 120 480 720 13.200 13,2
3 KECAMATAN PADANG HULU 15-25 120 480 720 13.200 13,2
4 KECAMATAN RAMBUTAN 15-25 120 480 720 13.200 13,2
5 KECAMATAN TEBING TINGGI KOTA 15-25 120 480 720 13.200 13,2
Jumlah Toltal 66,0
Tabel IV.4 Kalkulasi erhitungan bandwidth setiap kantor Kecamatan
Dari hasil tabel diatas estimasi perhitungan bandwidth untuk setiap instansi SKPD/OPD
dan kecamatan yang ada dikota Tebing Tinggi dihitung dalam model yang bersifat umum
sehingga masing masing kebutuhan dari setiap akses internet untuk kebutuhan internet maupun
aplikasi hanya sebatas umum. Oleh karena itu management bandwidth sangat penting dalam
setiap kegiatan instansi agar tetap terakomodir dan termanfaatkan dengan baik setiap kapasitas
bandwith yang ada.
A. Jasa
Jasa penanaman Tiang 7m Kedalaman 120cm incl (pengecoran & Aksesoris) 84 Btg 275.000 23.100.000
Jasa penanaman Tiang 8m Kedalaman 120cm incl (pengecoran & Aksesoris) 10 Btg 450.000 4.500.000
Jasa Tarikan Kabel 48 core Penarikan Kabel Backbone Server 3800 Mtr 5.750 21.850.000
Jasa Tarikan Kabel 24 core Penarikan Kabel Backbone Akses 1012 Mtr 5.750 5.819.000
Jasa Tarikan Kabel 12 core Penarikan Kabel Fishbone Endpoint 1250 Mtr 5.750 7.187.500
Jasa Tarikan Kabel 2 core Penarikan Kabel Akses indoor 8500 Mtr 4.000 34.000.000
Jasa Pemasangan Joint Closure Pemasangan Box terminasi 13 Unit 1.275.000 16.575.000
Jasa Instalasi OTB 98 Core Instalasi finishing dan pemasangan OTB 1 Lot 3.750.000 3.750.000
Jasa Instalasi Rosset 2 Core Instalasi finishing dan pemasangan Rosset 50 Lot 25.000 1.250.000
Jasa Splising Terminasi / Jointing Core Fiber 146 Core 55.000 8.030.000
Jasa Pemasangan Patchcord Patchcord Sfp - Optical Termination Box 50 Pcs 15.000 750.000
Jasa Pemasangan dan konfigurasi Pemasangan Switch, SFP dan Konfigurasi 50 Lot 875.000 43.750.000
Jasa Pemasangan Slack Support Base spare cable FO 13 Unit 175.000 2.275.000
Pemasangan Power Listrik Steker, Stop Kontak dan kabel power 50 Unit 70.000 3.500.000
B. Material
Tiang Telekomunikasi Pole 7 meter 4"3" Ketebalan 4mm 84 Btg 1.325.000 111.300.000
Tiang Telekomunikasi Pole 8 meter 4"3"1" Ketebalan 4mm 10 Btg 1.650.000 16.500.000
Fiber Optic Kabel 48 core ADSS 48/4 G652D Supreme Cable 3800 Mtr 41.500 157.700.000
Fiber Optic Kabel 24 core ADSS 24/4 G652D Supreme Cable 1012 Mtr 34.000 34.408.000
Fiber Optic Kabel 12 core ADSS 12/2 G652D Supreme Cable 1250 Mtr 25.500 31.875.000
Fiber Optic Kabel 2 core FO FTTH / DW Optik 2 Core G652B GOC 8500 Mtr 5.700 48.450.000
SFP Modular 1G SFP 10/100/1000 Base 10 KM 102 Unit 775.000 79.050.000
Joint Box / Joint Closure Closure 48 core Includ Adapter & Pigtail NWC 2 Unit 6.000.000 12.000.000
C. Lain-lain
Dokumentasi 3.500.000 3.500.000
Akomodasi Mobilisasi Pengangkutan Barang 7.500.000 7.500.000
A. Jasa
Jasa penanaman Tiang 7m Kedalaman 120cm incl (pengecoran & Aksesoris) 275 Btg 275.000 75.625.000
Jasa penanaman Tiang 9m Kedalaman 150cm incl (pengecoran & Aksesoris) 25 Btg 475.000 11.875.000
Jasa Tarikan Kabel 24 core Penarikan Kabel Backbone Akses 11800 Mtr 5.750 67.850.000
Jasa Tarikan Kabel 12 core Penarikan Kabel Fishbone Endpoint 3300 Mtr 5.750 18.975.000
Jasa Tarikan Kabel 2 core Penarikan Kabel Akses indoor 1000 Mtr 4.000 4.000.000
Jasa Pemasangan Joint Closure Pemasangan Box terminasi 6 Unit 1.275.000 7.650.000
Jasa Instalasi Rosset 2 Core Instalasi finishing dan pemasangan Rosset 5 Lot 25.000 125.000
B. Material
Tiang Telekomunikasi Pole 7 meter 4"3" Ketebalan 4mm 275 Btg 1.325.000 364.375.000
Tiang Telekomunikasi Pole 9 meter 4"3"1" Ketebalan 4mm 25 Btg 1.850.000 46.250.000
Fiber Optic Kabel 24 core ADSS 24/4 G652D Supreme Cable 11800 Mtr 34.000 401.200.000
Fiber Optic Kabel 12 core ADSS 12/2 G652B Supreme Cable 3300 Mtr 25.500 84.150.000
Fiber Optic Kabel 2 core FO FTTH / DW Optik 2 Core G652A GOC 1000 Mtr 5.700 5.700.000
SFP Modular 1G SFP 10/100/1000 Base 10 KM 10 Unit 775.000 7.750.000
Joint Box / Joint Closure Closure 24 core Includ Adapter & Pigtail NWC 6 Unit 6.000.000 36.000.000
Switch Managed Switch Capacity 10 SFP Port 1 Unit 9.050.000 9.050.000
Switch Unmanaged L2 Switch 4 SFP dan 8 eth port 5 Unit 3.798.000 18.990.000
Slack Support Base spare cable Slack 75"11"11 cm 6 Unit 225.000 1.350.000
Rosset/OTB 2 Core Rosset SC 2 core Includ Adapter & Pigtail 5 Pcs 275.000 1.375.000
Patchcore 2M FC/LC/SC-APC To FC/LC/SC-APC Comscope 102 Pcs 125.000 12.750.000
Aksesoris Pole Tension Braket 100 Unit 35.000 3.500.000
Aksesoris Pole Klem perekat 188 Unit 27.500 5.170.000
Aksesoris Pole Clamp Deadend 35-70 type small 188 Unit 27.000 5.076.000
Aksesoris Pole Clamp Adss Suspention Unit 188 Unit 38.000 7.144.000
Aksesoris Pole Stainless Steel Band 188 Unit 48.000 9.024.000
C. Lain-lain
Dokumentasi 3.500.000 3.500.000
Akomodasi Mobilisasi Pengangkutan Barang 7.500.000 7.500.000
Cara penarikan kabel udara pada tiang disesuaikan dengan kondisi di lapangan yaitu:
5.1. Kesimpulan
Permasalahan yang ada pada infrastruktur jaringan yang ada saat ini yaitu jauhnya jarak
antara setiap kantor instansi yang menghubungkan kantor dinas komunikasi dan informatika.
Selain jarak, kendala yang lainnya adalah jika menggunakan media transmisi wireless maka
faktor cuaca dimana hal tersebut dapat mengakibatkan terputusnya jaringan yag akan
mengganggu proses kerja. Dengan perancangan sistem jaringan yang fiber optic maka semua
permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang permasalahan pada bab sebelumnya
dapat diatasi. Berdasarkan uraian yang telah dibahas tentang perancangan jaringan Fiber Optic,
maka dapat diambil kesimpulan:
1. Lacarnya transfer data karena jaringan fiber optic lebih cepat dibandingkan dengan jaringan
wireless.
2. Meskipun biaya infrastrukturnya tergolong mahal akan tetapi kualitasnya bisa di
pertanggung jawabkan dan apabila dibandingkan dengan perawatan utp maka hasilnya
tidak akan jauh berbeda.
5.2. Saran
Adapun saran atau masukkan mengenai sistem yang baru adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Jaringan Fiber Optic ini tidak hanya dibuat untuk bagian designer dan tracer,
akan tetapi dapat dikembangkan sampai mencakup ke semua bagian yang ada di perusahaan
guna mendukung lancarna sistem informasi sehingga akan membantu meningkatkan
produksi perusahaan.
2. Mahalnya peralatan jangan dijadikan penghambat karena perkembangan teknologi akan
terus berkembang dan pasti banyak guna dan manfaatnya dalam mendukung kinerja pada
setiap instansi pemerintahan.