DAN B3
Pengantar Teknik Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan ITB
Pendahuluan
Limbah : semua buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan
hewan yang berbentuk padat, lumpur (sludge), cair maupun gas yang
dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Walaupun
dianggap sudah tidak berguna dan tidak dikehendaki, namun bahan
tersebut kadang-kadang masih dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan
bahan baku.
Pembagian Limbah :
Berdasarkan sumbernya, seperti : limbah kegiatan kota (masyarakat),
industri, pertambangan.
Berdasarkan fasanya/bentuknya : padat, berlumpur (sludge), cair, gas
Berdasarkan sifat bahayanya : limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3), limbah non-B3, limbah domestik.
Limbah Domestik :
Dihasilkan dari aktivitas primer sehari-hari
Dalam bentuk : cair dari kegiatan mencuci pakaian dan makanan,
mandi, kakus, dan kegiatan lain yang menggunakan air rumah
Padat : dikenal sebagai sampah (domestik)
PENGELOLAAN SAMPAH
Definisi sampah menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat
Sumber dan Jenis Sampah
Sumber Sampah Jenis Sampah
Rumah tinggal/permukiman Sisa makanan, kertas, plastik, kulit,
potongan kain, sampah halaman,
kayu, kaca, kaleng, logam, abu, daun,
barang elektronik, oli, ban, baterai, dll.
Komersil (pasar, pertokoan, rumah Kertas, plastik, kayu, sisa makanan,
makan, kantor, hotel, dsb) kaca, logam, dll
Institusi (sekolah, rumah sakit, Kertas, plastik, kayu, sisa makanan,
penjara) kaca, logam, dll
Pembangunan/pembongkaran Kayu, baja, beton, debu, dll
gedung, jalan, dsb
Pelayanan masyarakat di luar fasilitas Sampah kering, patahan pohon,
unit pengolahan (penyapuan jalan, ranting, sampah taman, dll.
sarana parkir, pantai, tempat rekreasi,
dll)
Industri Sampah yang sejenis sampah kota
Pertanian Sampah pertanian sejenis sampah
kota
Timbulan Sampah
6
+
Sampah Digolongkan Menjadi:
Sampah Organik
• Yaitu sampah yang mudah membusuk,
seperti sisa makanan, sayuran daun-
daun kering dan sebagainya
Sampah Anorganik
• Yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk seperti plastik, wadah
pembungkus makanan , botol, kaleng,
besi dan sebagainya.
+
Sampah Organik
Sampah Anorganik
Komposisi Sampah
B. Transportation
CLEAN, EASY
MAINTENANCE,
AESTHETICALLY WELL
C. Treatment
VOLUME, WEIGHT, AND
TOXICITY REDUCTION
14 Source: www.fondoamericas.org.pe
Teknik Operasional Persampahan
1. Pewadahan
Pewadahan : penampungan sementara sampah yang dihasilkan di
sumber baik individual atau komunal. Dengan adanya pewadahan
yang baik, maka:
Bau akibat pembusukan sampah yang juga menarik datangnya lalat
dapat diatasi.
Air hujan yang berpotensi menambah kadar air di sampah dapat
dikendalikan.
Pencampuran sampah yang tidak sejenis dapat dihindari.
Jenis kendaraan pengangkut truk terbuka, dump truck, arm-roll truck, roll-on
truck, multi-loader truck, compactor truck
Jenis Kendaraan Operasional
Arm-roll Truck Dump Truck
How Compost
Happens??
Incinerator Scheme
Kelebihan dan Kelemahan Alternatif Sistem Pengolahan Sampah
Jenis Kelebihan Kelemahan Catatan
Pengolahan
Composting
(Pengomposan)
1. High Rate • Proses pengomposan lebih cepat • Memerlukan peralatan lebih • Harga kompos yang
(modern) • Volume sampah yang terbuang banyak dan kompleks dihasilkan lebih mahal
berkurang • Biaya investasi mahal daripada pupuk kimia
2. Windrow • Biaya operasi lebih tinggi dari
Composting • Tidak memerlukan banyak peralatan • Perlu perawatan yang baik harga jual
(sederhana) • Sesuai untuk sampah yang banyak dan kontinu
mengandung unsur organik • Proses pengomposan lebih
• Volume sampah yang terbuang lama
berkurang • Memerlukan tenaga lebih
• Biaya investasi lebih murah banyak
Baling • Volume sampah yang terbuang • Biaya investasi, operasi dan • Dianjurkan bila jarak ke
(pemadatan) dapat dikurangi pemeliharaan relatif mahal pembuangan akhir lebih dari
• Praktis / efisien dalam pengangkutan 25 km
ke TPA
Incinerator • Untuk kapasitas besar hasil • Biaya investasi dan operasi Ada 2 tipe :
(Pembakaran) sampingan dari pembakaran dapat mahal • Sistem pembakaran
dimanfaatkan untuk pembangkit • Dapat menimbulkan polusi berkesinambungan untuk
tenaga listrik udara kapasitas besar (>100
• Volume sampah menjadi sangat ton/hari)
berkurang • Sistem pembakaran terputus
• Hygienis untuk kapasitas kecil (<100
ton/hari)
Recycling • Pemanfaatan kembali bahan-bahan • Tidak semua jenis sampah • Dianjurkan pemisahan mulai
(Daur Ulang) (anorganik) yang sudah terpakai bisa didaur ulang dari sumber sampahnya
• Merupakan lapangan kerja bagi • Memerlukan peralatan yang
pemulung sampah (informal) relatif mahal bila
• Volume sampah yang terbuang dilaksanakan secara mekanis
berkurang, menghemat lahan • Kurang sehat bagi pemulung
pembuangan akhir sampah (informal)
Teknik Operasional Persampahan
6. Daur Ulang
Sanitary Landfill
Landfill
JAPAN CHINA
JAPAN
BANTAR GEBANG Jakarta
Revegetation of landfill
28
Persentase
Penanganan
Persampahan di
Beberapa Negara Maju
Solid waste treatment & management
Composting
INPUT
BIOLOGICAL MATERIALS
TREATMENT RECYCLING OUTPUT
EMISSIONS
Waste Biogasification
Air
Emissions
Energy COLLECTION
& Water
SORTING Emissions
Other
Material Fuel Burn Inert
THERMAL Landfill
TREATMENT Landfill gas Material
Mass Burn use
YJP/USD
Incineration LANDFILL
w/out energy
recovery
Waste to Energy
PRODUCTS Secondary Useful
Material Compost
Energy
TIDAK Reaktif
LIMBAH Lampiran I PP 85/1999
Infeksius Korosif
YA
TIDAK
TCLP TEST
Lampiran II PP 85/1999
LD 50 Beracun
< 50 mg/kg BB
YA Sifat Kronis
Lampiran III PP 85/1999
LIMBAH
TIDAK
non B3
Sumber : bahan kuliah pengelolaan B3 – TL 5251
Identifikasi Limbah B3
Berdasarkan Sumber :
Tidak spesifik
Spesifik
Bahan kimia kadaluarsa
Tumpahan
Bekas kemasan
Buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Berdasarkan Karakteristik
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Infeksius
Korosif
Bersifat toksik
Contoh:
Sumber
Tidak
Spesifik
PTL_B3_ES
Contoh:
Sumber
Spesifik
PTL_B3_ES
Contoh: Sumber
bahan kimia
kadaluarsa,
tumpahan,
bekas kemasan,
dan buangan
produk yang
tidak memenuhi
spesifikasi.
PTL_B3_ES
Pengujian Limbah B3
Analisis lumpur bila limbah B-3 berupa lumpur, yaitu: kandungan
total solids residue (TSR), kandungan Fixed Residue (FR),
kandungan volatile solids, kadar air (sludge moisture content),
volume padatan.
Penghasil
Pengumpul
Pengangkut
Pengawas
CRADLE TO GRAVE
PENGHASIL LIMBAH B3 PENGELOLAAN LANJUTAN
(Generator)
DIMANFAATKAN/DIOLAH/
Identifikasi LB3 yg dihasilkan
DITIMBUN SENDIRI
DIDALAM PABRIK (izin)
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
1) Izin TPS-LB3 PENGUMPUL LIMBAH B3
2) Persetujuan Penyimpanan > 90 hari yg telah memiliki izin
apabila :
LB3 dihasilkan < 50kg/hari
3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan
Kegiatan penyimpanan serta
pengelolaan LB3 lebih lanjut PEMANFAAT/PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3 yg
telah memiliki izin
Jumlah LB3 yg
Sistem Manifest dimanfaatkan/
Jumlah LB3 yang
dihasilkan diolah/ditimbun
MEKANISME PERJALANAN DAN ALIRAN DOKUMEN +
LIMBAH B3
56 11/10/2015
Pelaku Pengelolaan Limbah B3…(2)
Packaging
The pack used is in good condition, no leak, no corroded or
damaged and appropriate material to the waste characteristic.
Container contain the same characteristic waste, or other
characteristic that compatible.
Pack is characterized with symbols and labels
Collection
and
Storage :
Drum
Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS)
PTL_B3_ES
Collection and Storage Procedure
Storage
Storage is conducted by block system 2 x 2 packs
The alley width is 60 cm, the alley width for transport vehicle
is adapted to the eligibility of operation
Maximum layer for metal drum is 3 layers
Distance of highest pack pile to the roof and wall should not
be less than 1 m.
Drum
Management
Collection and
Storage
Storage Room
The design and space of storage room appropriate to
the characteristic and amount of waste
Protected from direct or indirect rain water
No ceiling and good ventilation system to prevent
the gas accumulation.
Adequate lighting system.
Storage of Waste Package
According to Keputusan Ketua
Bapedal No. 5 Tahun 1995
Symbols are images that express
the characteristics of hazardous
waste.
Labels are texts that shows the Symbols and
characteristic of hazardous
Labelling
waste.
Procedure Of Symbols And Labeling Refers To
Keputusan Kepala Bapedal No. 5 Tahun 1995
Symbol and label (according to Keputusan
Kepala Bapedal No. 5 Tahun 1995
/appendix)
PTL_B3_ES
Flowchart Of Hazardous Waste Management Using
Transporter Services
Collecting Packaging
Outlet
container room
Package
Transporter Storage room
(drum)
Pelaku Pengelolaan Limbah B3…(4)
PTL_B3_ES
Pelaku Pengelolaan Limbah B3…(5)
PTL_B3_ES
On-site and Off-site Hazardous Waste
Treatment
On-site treatment Penanganan atau pengolahan limbah padat
atau lumpur B-3 dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri.
Teknologi pengolahan setempat (on-site) dilaksanakan dengan
menggunakan salah satu atau beberapa jenis teknologi berikut:
limbah lumpur B-3: perlakuan lumpur & chemical conditioning
Incineration (metode thermal)
solidification (stabilisasi)
penanganan limbah padat atau lumpur B-3
disposal (land fill dan injection well).
PTL_B3_ES
Pertimbangan Pengolahan B-3 Secara on-site
Jenis dan karakteristik limbah padat yang akan diolah harus
diketahui secara pasti, agar dapat ditentukan teknologi
pengolahannya yang tepat dan antisipasi terhadap jenis limbah di
masa mendatang.
Elutriation
Heat treatment
PTL_B3_ES
Incineration (Metode Thermal)
Proses pembakaran
Sistem injeksi
PTL_B3_ES
Solidification (Stabilisasi)
Stabilisasi adalah pencampuran limbah dengan aditif untuk
menurunkan laju migrasi pencemar dan mengurangi toksisitas.
Keluaran proses ini adalah limbah yang bersifat lebih stabil atau
padat, sehingga memenuhi syarat untuk dibuang ke land fill, sesuai
dengan aturan yang berlaku.
PTL_B3_ES
Solidification (Stabilisasi)…(2)
Teknis Pelaksanaan :
Macroencapsulation limbah B-3 dibungkus dalam matriks struktur
yang lebih besar.
Microencapsulation seperti pada macroencapsulation tetapi B-3
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal tingkat mikroskopik.
Precipitation
Adsorpsi yaitu proses di mana bahan pencemar diikat secara
elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi. Logam
berat yang terlarut dalam limbah dapat dipisahkan dengan cara
mengubah sifatnya sehingga kelarutannya menjadi lebih kecil, proses
ini yang dikenal dengan presipitasi.
Absorpsi adalah solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapnya
ke bahan padat.
Detoxification yaitu proses yang mengubah suatu senyawa beracun
menjadi senyawa lain yang tingkat racunnya lebih rendah atau hilang
sama sekali.
PTL_B3_ES
Disposal
Sebagian dari limbah bahan kimia (B3), yang telah diolah atau tidak
dapat diolah dengan teknologi yang tersedia, harus berakhir pada
pembuangan (disposal).
PTL_B3_ES
Landfill
PTL_B3_ES
Landfill
PTL_B3_ES
Disposal..(1)
Landfill (Lahan Urug)
Tata cara dan persyaratan mengenai lahan urug secara rinci telah
diatur oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan melalui Kep-
04/Bapedal/09/1995.
PTL_B3_ES
Disposal..(2)
Landfill (Lahan Urug)…(lanjutan)
PTL_B3_ES
Disposal..(3)
Landfill (Lahan Urug)…(lanjutan)
PTL_B3_ES
Disposal..(4)
Sumur Injeksi …(2)
PTL_B3_ES
PTL_B3_ES
Fitoremediasi
PTL_B3_ES