Letak Geografis Kabupaten Lombok Barat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 53

KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK BARAT
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, wilayah kabupaten Lombok
Barat merupakan salah satu Onder Afdeling, dibawah Afdeling Lombok, yakni
Onder Afdeling Van West Lombok yang dipimpin oleh seorang Controleur.
Menurut Undang-undang Pemerintahan Daerah NIT No. 44 Tahun 1950
terbentuknya wilayah Administratif Lombok Barat yang terdiri dari : Kedistrikan
Ampenan Barat, Kedistrikan Ampenan Timur, Kedistrikan Tanjung, Kedistrikan
Bayan, Kedistrikan Gerung, Kedistrikan Gondang, dan Kepunggawaan
Cakranegara.
Sebagai pelaksanaan Undang-undang No. 69 Tahun 1958 tentang
pembentukan daerah-daerah Tk. II dalam wilayah Daerah Tk. I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. Up 7/14/34 diangkatlah J.B Tuhumena Maspeitella
sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Swatantra Tk II Lombok Barat.
Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 17 April 1959 yang kemudian
ditetapkan sebagai hari ulang tahun pertama Kabupaten Lombok Barat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1978 tentang
pembentukan Kota Administratif Mataram yang membawahi tiga kecamatan
masing-masing kecamatan Ampenan, Kecamatan Mataram dan kecamatan
Cakranegara, sehingga wilayah Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 1 kota
Administratif, 9 Kecamatan dan 3 Perwakilan Kecamatan.
Sejak ditetapkan kota Administratif Mataram menjadi Kotamadya
Mataram, wilayah Kabupaten Lombok Barat berkurang dari 12 wilayah
Kecamatan menjadi 9 Kecamatan.
Pada masa Bupati Lombok Barat dipimpin oleh Drs. H. Iskandar untuk
masa jabatan pertama (1999-2004), dibentuk 4 kecamatan pembantu yaitu
kecamatan pembantu Lingsar, Kecamatan Lembar, Kecamatan Kayangan dan
Kecamatan pembantu Pemenang. Dengan demikian jumlah wilayah Lombok
Barat terdiri atas 9 kecamatan dan 4 kecamatan pembantu. Selanjutnya dengan

17
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Perda Nomor 10 Tahun 2001 keempat kecamatan pembantu tersebut


ditingkatkan statusnya menjadi Kecamatan, dan dengan Perda Nomor 13
Tahun 2001 dimekarkan lagi 2 kecamatan yaitu kecamatan Kuripan dan
Kecamatan Batu Layar, sehingga kabupaten Lombok Barat menjadi 15
kecamatan.
Berdasarkan PP Nomor 62 Tahun 2000, ibu kota Kabupaten Lombok
Barat secara resmi dipindahkan dari kota Mataram ke kota Gerung ditandai
dengan hijrah pada tanggal 14 Oktober 2002.
Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Baru, maka pada tanggal 30 Desember 2008
Kabupaten Lombok Barat dimekarkan menjadi 2 Kabupaten yaitu Lombok Barat
dan Lombok Utara. Dengan demikian, saat ini Kabupaten Lombok Barat terbagi
menjadi 10 Kecamatan yang terdiri dari atas 88 desa.

2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi

Geografis
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari 10 Kabupaten/Kota
di Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang keadaan georgrafisnya menguntungkan,
pemandangan alam yang indah, tanah yang subur, serta cadangan air yang
melimpah menjadi potensi yang dimanfaatkan dengan baik oleh Kabupaten ini.
Keberadaan Ibu kota Kabupaten Lombok Barat sebagai pintu masuk utama
jalur pelabuhan (Pelabuhan Lembar) yang berseberangan dengan pulau Bali di
bagian Barat. Gambar 2.1 Peta Kontur Kabupaten Lombok Barat.
Secara geografis Wilayah Kabupaten Lombok Barat terletak antara 115o
,46’ dan 116o .28’ Bujur Timur dan dan 8 o 12’ - 8 o .55’ Lintang Selatan, dengan
batas–batas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara
o Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah
o Sebelah Selatan : Kabupaten Samudra Indonesia
o Sebelah Barat : Selat lombok dan Kota Mataram

Ibu Kota Kabupaten Lombok Barat terletak di Gerung, sekaligus sebagai

18
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

pusat Pemerintahan, mempunyai luas wilayah ± 2.215,11 Km² yang terdiri dari
daratan seluas ± 862,62 Km² dan lautan seluas ± 1.352 Km². Dan ditinjau dari
keadaan geografisnya, Kabupaten Lombok Barat dibagi menjadi :
1. Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang membentang dari
Kecamatan Lingsar sampai Kecamatan Narmada, gugusan pegunungan
ini merupakan sumber air sungai yang mengalir ke wilayah bagian
tengah dan bermuara di pantai barat.
2. Daerah berbukit-bukit yang terletak di bagian selatan meliputi
Kecamatan Sekotong dan Kecamatan Lembar di bagian selatan.
3. Daerah Dataran Rendah, yang terdapat di bagian tengah yang
membentang dari perbatasan ujung Timur dengan ujung Barat.

Topografis

Wilayah Kabupaten Lombok Barat sebagian besar berada pada


ketinggian di bawah 500 meter di atas permukaan laut, yaitu sebesar 74,33%,
sedangkan yang ketinggian melebihi 1.000 meter sebesar 7,91% dari luas
wilayah Kabupaten Lombok Barat. Data ketinggian wilayah Kabupaten Lombok
Barat dapat dilihat pada tabel berikut dibawah.

Tabel 2.1 Ketinggian Wilayah Kabupaten Lombok Barat

No Ketinggian Luas Wilayah (ha) Persentase (%)


1 0 – 100 m dpl 55.163,00 32,99
2 100 – 500 m dpl 69.297,00 41,44
3 500 – 1.000 m dpl 29.531,00 17,66
4 > 1.000 m dpl 13.224,00 7,91
Total 167.215,00 100,00
Sumber data : BPN Lombok Barat 2008

19
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gambar 2.1. Diagram 1. Tofografi proporsi ketinggian Kabupaten Lombok Barat

Kemiringan tanah merupakan suatu factor yang sangat perlu


dipertimbangkan di dalam segala kegiatan pembangunan, terutama
pembangunan yang bersifat fisik. Hal ini mengingat lereng atau kemiringan
tanah sangat berpengaruh terhadap erosi permukaan tahan. Semakin besar
kemiringan tanah, akan semakin cepat aliran permukaan dan semakin besar
daya angkut dari aliran tersebut.
Tingkat kemiringan lahan di Kabupaten Lombok Barat sangat bervariasi
dan diklasifikasikan dalam 4 (empat) kemiringan. Tingkat kemiringan yang
paling luas 0 – 5% mencapai sekitar 30.660 ha atau 35,54% dari luas
Kabupaten Lombok Barat, kemiringan 2 – 15% seluas 15.759 ha atau 18,27%
dari luas Kabupaten Lombok Barat, kemiringan lahan 40% seluas 13.693 ha
atau 15,87% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.

20
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Tabel 2.2. Tingkat kemiringan tahan di wilayah Kabupaten Lombok Barat

Luas Peringkat Kemiringan (ha) Jumlah


No Kecamatan
0 – 2% 2 – 15% 15 - 40% > 40% (ha)
1 Gunungsari 2.946 985 1.075 3.968 8.974
2 Batulayar 1.968 891 552 0 3.411
3 Narmada 2.827 2.562 2.898 2.475 10.762
4 Lingsar 3.835 2.838 2.985 0 9.658
5 Kediri 1.565 134 158 307 2.164
6 Kuripan - 986 899 271 2.156
7 Labuapi 1.858 975 - - 2.833
8 Gerung 4.120 1.072 722 316 6.230
9 Lembar 2.595 2.149 2.285 - 7.029
10 Sekotong 8.946 3.167 14.576 6.356 33.045
Jumlah 30.660 15.759 26.150 13.693 86.262
Persentase (%) 35,54 18,27 30,31 15,87 100,00
Sumber Data : BPN Kabupaten Lombok Barat tahun 2008

Geohidrologi

Wilayah Kabupaten Lombok Barat dilalui oleh banyak aliran sungai dan
anak sungai, namun tidak semua sungai berair sepanjang tahun. Mata air yang
ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat terdapat sekitar 146 sumber mata air
yang airnya mengalir ke sungai-sungai Meniting, Dodokan, Jangkuk, Babak dan
Sekotong.
Tabel 2.3. Banyaknya Sungai di Lombok Barat di rinci menurut Kecamatan
No Kecamatan Banyaknya Sungai Nama Sungai
1 Sekotong 2  Kelep
 Pelangan
2 Lembar 1  Jelateng
3 Gerung 1  Dodokan
4 Labuapi 1  Babak
5 Kediri 1  Paku Keling
6 Kuripan 2  Sulin/Lendang Lekong
 Dalem/Batu Kumbung
7 Narmada 1  Jangkok
8 Lingsar 3  Midang
 Jangkok
 Ancar
9 Gunung Sari 2  Meninting
 Midang
10 Batu Layar 1  Meninting
Jumlah 15
Sumber Data : Kecamatan dalam Angka Lombok Barat, 2010

21
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Potensi air baku di Kabupaten Lombok Barat untuk pengembangan


Sistim Pengelolaan Air Minum (SPAM) selama sepulu tahun kedepan pada
umumnya tersedia. Air permukaan yang dapat dimanfaatkan adalah ; Sungai
Meninting, Jangkok dan Sungai Babak. Yang memerlukan upaya khusus untuk
air baku serta air minumnya adalah Kecamatan Gerung, Kediri, Narmada dan
kecamatan Lembar.
Sumberdaya air di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari ait tanah (akifer)
termasuk mata air dan air permukaan. Berdasarkan atas besaran curah hujan
per tahun, hujan lebih dan evapotranspirasi tahunan yang akan berpengaruh
terhadap air metropologis sesuai dengan gradasi sebaran curah hujan, maka
makin ke selatan wilayah Kabupaten Lombok Barat makin sedikit ketersediaan
air metrologisnya.
Berdasarkan data yang tersedia jumlah mata air di Kabupaten Lombok
Barat pada tahun 2008 berjumlah 146 buah yang tersebar di kecamatan
Batulayar (7 buah), Gunungsari (23 buah), Narmada (81 buah). Dari 146 buah
mata air tersebut, sebanyak 138 mata air mempunyai debit sebesar 1-50
lt/detik, sebanyak 5 mata air mempunyai debit sebesar 51-100 lt/detik dan debit
diatas 100 lt/detik sebanyak 3 mata air. Dari sejumlah 146 buah, yang sudah
dimanfaatkan sebanyak 30 mata air oleh PDAM maupun Desa. Dengan
memperhatikan kondisi terjadinya penebangan hutan secara liar dan adanya
kenversi lahan dari lahan kebun, hutan, pertanian ke lahan pemukiman maka
jumlah mata air cendrung akan berkurang jika tidak dilakukan perlindungan
sumber mata air.

2.2. Administratif

Luas wilayah Kabupaten Lombok Barat adalah ± 2.215,11 Km2, yang


terdiri dari daratan seluas ± 862,62 Km² dan lautan seluas ± 1.352,49 Km².
Secara administrasi berdasarkan ketetapan Undang-undang No. 26 Tahun
2008 tentang pembentukan Daerah Otonomi Baru tertanggal 30 Desember
2008 Kabupaten Lombok Barat terbagi dalam 10 kecamatan, 88 Desa dan 671

22
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Dusun, dimana Kecamatan Sekotong memiliki wilayah terbesar dengan luas


wilayah ± 330,45 Km² dan terkecil Kecamatan Kuripan dengan luas wilayah ±
21,56 Km². Luas wilayah Administrasi Kabupaten Lombok Barat terlihat pada
tabel berikut ini.

Tabel 2.4. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009.
Jumlah Luas Luas
No Kecamatan Ibukota
Desa (Km²) (%)
1 Sekotong Sekotong Tengah 9 529,38 50,23
2 Lembar Lembar 10 62,66 5,95
3 Gerung Gerung 14 62,30 5,91
4 Labuapi Labuapi 12 28,33 2,69
5 Kediri Kediri 10 21,64 2,05
6 Kuripan Kuripan 6 21,56 2,05
7 Narmada Narmada 21 107,62 10,21
8 Lingsar Lingsar 15 96,58 9,16
9 Gunung Sari Gunung Sari 16 89,74 8,51
10 Batulayar Batulayar 9 34,11 3,24
Total 122 1.053,92 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Lombok Barat

Wilayah Kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari 10 Kecamatan,


dengan masing-masing kecamatan terdiri dari beberapa Desa, rincian jumlah
Desa dapat terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.5. Nama Kecamatan dan Desa di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009.

No Nama Nama Desa


Kecamatan
1 Sekotong 1. Sekotong Tengan 6. Buwun Mas
2. Sekotong Barat 7. Kedaro
3. Pelangan 8. Batu Putih
4. Cendi Manik 9. Gili Gede Indah
5. Taman Sari
2 Lembar 1. Lembar 6. Sekotong Timur
2. Mareja 7. Labuhan Tereng
3. Jembatan Kembar 8. Jembatan Gantung
4. Lembar Selatan 9. Mareje Timur
5. Jembatan Kembar Timur 10. Eyat Mayang
3 Gerung 1. Gerung Utara 8. Babusalam
2. Kebon Ayu 9. Dasan Tapen
3. Gapuk 10. Beleke
4. Dasan Geres 11. Tempos
5. Suka Makmur 12. Gerung Selatan
6. Banyu Urip 13. Mesanggok
7. Giri Tembesi 14. Taman Ayu

4 Labuapi 1. Bengkel 7. Bagik Polak Barat

23
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

2. Merembu 8. Terong Tawah


3. Bagik Polak 9. Kuranji
4. Telaga Waru 10. Karang Bongkot
5. Perampuan 11. Labuapi
6. Bajur 12. Kuranji Dalang
5 Kediri 1. Kediri 6. Kediri Selatan
2. Montong Are 7. Banyumulek
3. Jagerage Indah 8. Ombe Baru
4. Gelogor 9. Dasar Baru
5. Rumak 10. Lelede
6 Kuripan 1. Kuripan 4. Giri Sasak
2. Jagerage 5. Kuripan Selatan
3. Kuripan Utara 6. Kuripan Timur
7 Narmada 1. Lembuak 12. Selat
2. Nyiur Lembang 13. Lembah Sempaga
3. Peresak 14. Sesaot
4. Keru 15. Dasan Tereng
5. Batu Kuta 16. Badrain
6. Tanak Beak 17. Sembung
7. Sedau 18. Krama Jaya
8. Suranadi 19. Gerimak Indah
9. Narmada 20. Golong
10. Pakuan 21. Buwun Sejati
11. Mekar Sari
8 Lingsar 1. Lingsar 9. Langko
2. Batu Kumbung 10. Dasan Geria
3. Duman 11. Peteluan Indah
4. Segerongan 12. Gegerung
5. Karang Bayan 13. Batu Mekar
6. Giri Madia 14. Saribaye
7. Genggelang 15. Gontoran
8. Bug-Bug
9 Gunung Sari 1.Gunung Sari 9. Mambalan
2. Midang 10. Dopang
3. Kekait 11. Penimbung
4. Kekeri 12.Taman Sari
5. Sesela 13 Jati Sele
6. Guntur Macan 14. Mekarsari
7. Ranjok 15. Gelangsar
8. Bukit Tinggi 16. Jeringo
10 Batulayar 1. Batu Layar 6. Lembah Sari
2. Meninting 7. Senteluk
3. Sandik 8. Senggigi
4. Batu Layar Barat 9. Pusuk Lestari
5. Bengkaung
Sumber Data : Data Olahan Bappeda Kabupaten Lombok Barat, Tahun 2012

Batas-batas administrasi wilayah Kabupaten Lombok Barat dapat terlihat


pada gambar sebagai berikut :

24
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Lombok Barat

2.3. Kependudukan

Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya melalui


pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insane dan sumber
daya manusia. Karakteristik pembangunan sumbaer daya manusia
dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk dan
pengembangan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang
berkualitas.
Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat sebesari 611.704 jiwa
(2009). Dengan luas wilayah 1.053,92 Km2. kepadatan penduduk Kabupaten
Lombok Barat mencapai 580 jiwa/Km 2, dimana Kecamatan Kediri merupakan
Kecamatan tertinggi kepadatan penduduknya yakni 2.673 jiwa/Km 2 disusul
Kecamatan Labuapi 2.283 jiwa/Km 2 dan terendah Kecamatan Sekotong
sebesar 99 jiwa/Km2.

25
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Tabel 2.6. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci
menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009

Jumlah Kepadatan
Kecamatan Luas Wilayah Penduduk Penduduk
(Km²) (Jiwa ) (Jiwa/km²)

Sekotong 529,38 52.271 99


Lembar 62,66 48.508 774
Gerung 62,30 76.588 1.229
Labuapi 28,33 64.673 2.283
Kediri 21,64 57.843 2.673
Kuripan 21,56 34.626 1.606
Narmada 107,62 90.764 843
Lingsar 96,58 68.998 714
Gunung Sari 89,74 78.218 872
Batu Layar 34,11 39.215 1.150
Jumlah 1.053,92 611.704 580
Sumber : Kabupaten Lombok Barat dalam Angka 2009

Perbandingan antara penduduk laki-laki dengan perempuan akan


menghasilkan suatu ukuran yang disebut Sex Ratio (SR). Untuk keperluan
perencanaan, SR merupakan informasi yang dapat menggambarkan
perbandingan penduduk menurut jenis kelamin sehingga pemenuhan berbagai
aspek pelayanan untuk laki-laki dan perempuan dapat terpenuhi.
Tabel 2.7. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten
Lombok Barat, 2009
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin
1 Sekotong 25.664 26.607 52.271 96,45
2 Lembar 23.944 24.564 48.508 97,48
3 Gerung 37.277 39.361 76.588 94,58
4 Labuapi 31.317 33.356 64.673 93,89
5 Kediri 28.068 29.775 57.843 94,27
6 Kuripan 17.147 17.479 34.626 98,10
7 Narmada 44.374 46.390 90.764 95,65
8 Lingsar 33.816 35.182 68.998 96,12
9 Gunungsari 38.278 39.940 78.218 95,84
10 Batu Layar 19.240 19.795 39.215 98,10
Total 299.255 312.449 611.704 95,78
Sumber data : Lombok Barat Dalam Angka 2010
Rasio jenis kelamin selama kurun waktu tahun 2005-2009 terjadi
fluktuasi perubahan namun relative stabil. Tahun 2005 rasio jenis kelamin

26
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

sebesar 93,15 berarti untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 93


penduduk laki-laki dan pada tahun 2009 sebesar 95,78 atau untuk setiap 100
penduduk perempuan terdapat 96 penduduk laki-laki.

Tabel 2.8. Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005-2009.
Dalam Profil Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009
Rasio Jenis Kelamin/Tahun
No Kecamatan
2005 2006 2007 2008 2009
1 Sekotong 93,71 94,47 94,47 89,33 96,46
2 Lembar 9,.42 95,48 95,47 90,28 97,48
3 Gerung 91,71 92,63 92,64 87,60 94,58
4 Labuapi 90,93 91,96 91,96 86,96 93,89
5 Kediri 91,94 92,33 92,33 87,31 94,27
6 Kuripan 95,23 96,09 96,09 90,86 98,10
7 Narmada 93,58 93,69 93,69 88,59 95,65
8 Lingsar 93,39 94,15 94,15 89,02 96,12
9 Gunungsari 93,43 93,87 93,87 88,76 95,84
10 Batulayar 95,34 96,09 96,09 90,87 98,11
Jumlah 93,15 93,81 93,81 88,71 95,78
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat

Klp. Kecamatan
Umur Sekotong Lembar Gerung Labuapi Kediri Kuripan Narmada Lingsar Gn. Sari Bt. Laya
0-4 5.081 4.716 7.443 6.284 5.621 3.367 8.822 6.707 7.603 3.81
5- 9 4.878 4.529 7.142 6.029 5.393 3.234 8.467 6.438 7.297 3.66
10 - 14 5.627 5.225 8.235 6.951 6.218 3.731 9.766 7.426 8.417 4.22
15 - 19 5.669 5.261 8.305 7.013 6.272 3.756 9.843 7.483 8.483 4.25
20 - 24 4.826 4.477 7.074 5.975 5.343 3.196 8.382 6.371 7.223 3.61
25 - 29 4.229 3.923 6.201 5.238 4.684 2.800 7.346 5.583 6.330 3.17
30 - 34 4.601 4.268 6.745 5.697 5.095 3.046 7.991 6.074 6.886 3.45
35 - 39 3.687 3.422 5.400 4.560 4.078 2.443 6.401 4.866 5.516 2.76
40 - 44 2.967 2.754 4.344 3.667 3.280 1.966 5.150 3.915 4.438 2.27
45 - 49 2.502 2.323 3.665 3.094 2.768 1.658 4.344 3.303 3.744 1.87
50 - 54 2.037 1.889 2.989 2.326 2.258 1.347 3.539 2.690 3.050 1.52
55 - 59 1.927 1.787 2.829 2.390 2.137 1.275 3.349 2.545 2.886 1.44
60 - 64 1.436 1.333 2.102 1.775 1.587 952 2.492 1.895 2.148 1.07
65+ 2.803 2.600 4.115 3.476 3.108 1.855 4.872 3.702 4.198 2.10
Jumlah 52.271 48.507 76.589 64.673 57.843 34.626 90.764 68.998 78.218 39.21
Tabel 2.9. Distribusi Penduduk Menurut kelompok Umur di Kabupaten Lombok Barat tahun 2005-2009.

Kabupaten Dalam Angka 2009/2010

Tabel 2.10 Distribusi Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut kelompok


umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009.

27
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah


(Thn) (jiwa) (jiwa) (jiwa)

<1 7.547 5.268 12.815


1-4 24.397 20.946 45.343
5 - 14 56.461 64.705 121.166
15 – 44 142.143 172.903 315.046
45 - 64 42.558 45.383 87.941
>=65 10.460 10.461 20.921
Jumlah 283.566 319.666 603.232
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat 2009

Bila dibandingkan antar jenis kelamin, di Kabupaten Lombok Barat


penduduk perempuan usia 5-14 tahun lebih banyak jumlahnya daripada
penduduk laki-laki, yaitu 64.705 jiwa (53,4%) perempuan dan 56.461 jiwa
(46,60%) laki-laki. Pada kelompok usia produktif yaitu usia 15–64 tahun,
penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki dimana jumlah
penduduk perempuan pada kelompok ini adalah 218.286 jiwa (54,16%)
sementara laki-laki berjumlah 184.701 jiwa (45,83%), sedangkan pada
kelompok usia lanjut jumlah penduduk perempuan dan penduduk laki-laki
hampir sama.
Kepadatan dan Penyebaran Penduduk di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2005 – 2009 dapat disajikan dalam table dibawah ini.

Tabel 2.11. Kepadadatan dan Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan di


Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005 – 2009.
Kepadatan Penyebaran
Luas Jumlak Penduduk
Penduduk Penduduk
No Kecamatan Wilayah (jiwa)
Per Km² (%)
(km²)
2005 2009 2005 2009 2005 2009
1 Sekotong 529,38 48.130 52.271 91 99 8,75 8,55
2 Lembar 62,66 43.800 48.508 699 774 7,96 7,93
3 Gerung 62,3 69.311 76.588 1.113 1.229 12,59 12,52
4 Labuapi 28,33 57.341 64.673 2.024 2.283 10,42 10,57
5 Kediri 21,64 52.673 57.843 2.434 2.673 9,57 9,46
6 Kuripan 21,56 30.994 34.626 1.438 1.606 5,63 5,66
7 Narmada 107,62 82.796 90.764 769 843 15,05 14,84
8 Lingsar 96,58 58.073 68.998 601 714 10,55 11,28
9 Gunungsari 89,74 71.251 78.218 794 872 12,95 12,79
10 Batulayar 34,11 35.947 39.215 1.054 1.150 6,53 6,41
Jumlah 1.053,92 550.316 611.704 522 580 100,00 100,00

28
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat 2009

Berdasarkan analisis kependudukan, laju pertumbuhan rata-rata


penduduk Kabupaten Lombok Barat sampai dengan tahun 2009 sebesar
1,41%. Proyeksi penduduk Kabupaten Lombok Barat sampai tahun 2009 dapat
dilihat pada tabel 2.12. di bawah ini.

Tabel 2.12. Proyeksi Penduduk dirinci per kecamatan, 2005 – 2009

Jumlah Penduduk/Tahun Laju


No Kecamatan Pertumbuhan
2005 2006 2007 2008 2009
(%)
1 Sekotong 43.524 44.030 44.578 45.130 45.673 1,42
2 Lembar 38.019 38.320 38.665 38.991 39.316 1,44
3 Gerung 65.061 65.642 66.281 66.924 67.548 1,38
4 Labuapi 57.858 58.930 60.069 61.229 62.387 1,37
5 Kediri 51.107 51.701 52.344 52.993 53.630 1,38
6 Kuripan 31.097 31.608 32.152 32.706 33.256 1,45
7 Narmada 85.150 86.447 87.834 89.239 90.663 1,40
8 Lingsar 57.727 58.386 59.102 59.823 60.530 1,41
9 Gunungsari 65.638 66.716 67.866 69.034 70.195 1,41
10 Batulayar 37.577 38.751 39.375 40.319 41.271 1,45
Jumlah 532.758 540.531 548.266 556.388 564.469 1,41
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Dalam Angka 2010)

Perkembangan penduduk miskin Kabupaten Lombok Barat dari tahun


2003 – 2007 tergambar pada grafik di bawah ini. Angka kemiskinan pada tahun
2003 berjumlah 32,75% bergerak menurun menjadi 30,23% pada tahun 2007.
Rata-rata penurunan angka kemiskinan dari tahun 2003 – 2007 sebesar 0,63%
per tahunnya.

Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Lombok Barat Th. 2008-2009

Tahun Penduduk Miskin Persentase


2008 156.657 25,87
2009 146.931 24,02
Sumber data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja&Transmigrasi Kab. Lombok Barat 2009

29
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

3.4. Pendidikan

Sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam era globalisasi


adalah yang berkualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
intelegensi dan intelektual manusia adalah melalui pendidikan. Baik pendidikan
formal maupun informal diharapkan mampu membangun moral dan kualitas
bangsa. Selain peningkatan sarana dan prasarana berupa fisik, peningkatan
sumber daya manusia juga penting. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia di Kabupaten Lombok Barat diarahkan maju dan modern namun tetap
berakar pada akar budaya dan religi. Sebagaimana tertuang dalam visinya
yakni “Terwujudnya masyarakat Lombok Barat yang maju, mandiri dan
bermartabat dengan dilandasi nilai-nilai Patut Patuh Patju” dengan salah satu
misi yakni Meningkatkan Optimalisasi Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan
secara Berkeadilan, Berkualitas dan berkelanjutan.
Pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan
penduduk secara maksimal. Dengan demikian, penduduk baik sebagai
perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan
pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, dinamika masyarakat dengan
permasalahan yang ada akan sangat mempengaruhi pendidikan secara
menyeluruh.

Tabel 2.14. Jumlah Siswa Usia Sekolah menurut Kecamatan di Kabupaten


Lombok Barat

Jumlah Siswa/Kelompok Usia Sekolah


Kecamatan
7 – 12 Tahun 13 – 15 Tahun 16 – 18 Tahun
Sekotong 8.102 1.962 240
Lembar 5.342 1.380 985
Gerung 7.415 4.064 2.674

30
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Labuapi 6.858 2.474 1.333


Kediri 5.985 3.745 2.535
Kuripan 3.875 1.737 2.107
Narmada 9.861 3.661 1.998
Lingsar 6.636 2.424 1.766
Gunungsari 7.893 4.311 2.014
Batulayar 4.831 1.401 828
Jumlah 66.795 27.195 35.71
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat
(Lombok Barat Dalam Angka 2010)

Berdasarkan Jumlah siswa usia sekolah, Kecamatan Narmada


menduduki peringkat terbesar untuk kelompok usia sekolah 7-12 tahun
,terendah kecamatan Kuripan, pada kelompok usia 13-17 tahun terbesar di
kecamatan Gunungsari dan terendah kecamatan Lembar sedangkan untuk
kelompok usia 16-18 tahun peringkat tertinggi Kecamatan Gerung peringkat
terkecil pada kecamatan Sekotong.
Jumlah siswa putus sekolah dari tingkat SMP sederajat sampai dengan SMA
sederajat menurut jenis kelamin per kecamatan di kabupaten Lombok Barat
terlihat pada table berikut.

Tabel 2.15. Jumlah Siswa putus sekolah di kabupaten Lombok Barat tahun ajaran
2009/2010

SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA


Kecamatan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Sekotong 93 52 49 39 10 13
Lembar 24 13 1 1 - -
Gerung 30 16 17 23 7 5
Labuapi 4 1 22 41 9 18
Kediri - 1 13 11 13 11
Kuripan 5 4 17 17 87 15
Narmada 19 11 51 24 13 4
Lingsar 28 21 53 43 40 32
Gunungsari 47 34 37 27 3 6
Batulayar 1 2 4 4 11 11
Jumlah 251 155 264 230 193 115
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat
Ketersediaan tenaga guru yang dapat mempengaruhi daya tangkap
murid terhadap pelajaran di kabupaten Lombok Barat dapat terlihat dari rasio
murid/guru, dapat tersajikan dalam table berikut ini.

Tabel 2.15. Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Lombok Barat

31
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

menurut Jenis Sekolah dan Jenis Kelamin, 2009/2010.


Sekolah Guru Murid
Jenis
Negeri Swasta Laki- Perempuan Laki- Laki Perempuan
Sekolah
Laki
TK 85 6 316 2.114 2.037
SD 322 6 1.890 1.814 35.312 33.260
SLB 1 - 7 10 41 32
SLTP 34 15 725 589 9.636 8.074
SPDT 29 1 145 89 740 755
SMA 12 8 411 320 3.887 3.566
SMK 10 12 463 189 3.984 1.910
Jumlah 413 127 3.647 3.327 55.714 49.634
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat

Gambaran kondisi pendidikan untuk Angka Partisipasi Sekolah (APS)


sebagai indikator umum pelaksanaan Program Wajib Belajar di Kabupaten
Lombok Barat pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :
 Angka Partisipasi Sekolah penduduk untuk SD/MI/SDLB sebesar 107,28%.
 Angka Partisipasi Sekolah penduduk untuk SMP/MTs sebesar 85,06%.
 Angka Partisipasi Sekolah penduduk untuk SMA/SMK/MA sebesar 51,25%.

Berikut adalah perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka


Partisipasi Murni (APM) Pendidikan berdasarkan masing-masing jenjang
sekolah pada tahun 2009 di Kabupaten Lombok Barat.

Tabel 2.14. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)

Jenjang Sekolah APK Tahun 2009 APM Tahun 2009


SD/MI 107,28 94,83
SMP/MTs 85,06 64,71
SMA/MA/SMK 51,25 57,71
Sumber data : Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok
Barat, 2009

2.5 Kesehatan

Meningkatnya kemajuan tehnologi dan pembangunan diharapkan


mampu meningkatkan kualitas kesehatan penduduk secara signifikan dan
mampu menurunkan angka kematian. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
telah berusaha semasimal mungkin untuk menyediakan sarana kesehatan

32
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

secara merata, penyediaan sarana kesehatan meliputi rumah sakit, puskesmas,


puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, polindes dan pelayanan
kesehatan swasta. Banyaknya sarana dan prasarana kesehatan ini mengalami
penurunan karena sarana kesehatan seperti puskesmas keliling, balai
pengobatan dan took obat mengalami kerusakan dan tidak dapat beroperasi.
Banyaknya sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Lombok Barat
terlihat pada table berikut.

Tabel 2.15. Banyaknya Rumah Sakit dan Unit Pelayanan Kesehatan Lainnya di
Kabupaten Lombok Barat, 2009

Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Puskesmas Polindes


Umum Keliling Pembantu
Sekotong - 2 2 5 5
Lembar - 1 1 5 3
Gerung 1 1 2 10 6
Labuapi - 2 2 5 7
Kediri - 1 2 3 8
Kuripan - 1 1 5 4
Narmada - 2 2 8 12
Lingsar - 2 2 7 8
Gunungsari - 2 2 7 10
Batulayar - 1 1 2 3
Jumlah 1 15 17 57 66
Sumber data : Kabupaten Lombok Barat Dalam angka 2009/2010

Tingkat derajat kesehatan di Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat dari


beberapa indicator, antara lain : angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup,
angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup, rata-rata usia
harapan hidup penduduk dan status giji masyarakat. Perkembangan derajat
kesehatan masyarakat Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008 mengalami penurunan.
Usia harapan hidup meningkat dari 58,1 tahun pada tahun 2004 menjadi
59,41 tahun pada tahun 2007 atau rata-rata kenaikan sebesar 0,35% per tahun.
Hal ini menunjukkan kualitas kesehatan masyarakat secara umum telah
meningkat, namun penduduk yang bertempat tinggal pada daerah terpencil
perlu mendapat perhatian yang lebih besar mengingat daerah ini memiliki

33
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

resiko sarana sarana kesehatan terhadap penduduk masih kecil. Angka


kematian bayi menurun dari 19 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2006
menjadi 16,29 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Angka kematian Ibu
per 100.000 kelahiran hidup menurun dari 287 pada tahun 2004 menjadi 137,85
pada tahun 2008.

Tabel 2.16. Derajat Kesehatan Penduduk Kabupaten Lombok Barat

No Uraian Satuan 2004 2005 2006 2007 2008

1 Usia Harapan thn 58,10 58,40 59,10 59,4 59,8


Hidup
2 Angka Kematian Per 1.000 - - 19,0 15,31 16,29
Bayi Kelahiran
Hidup
3 Jumlah Kematian Kasus 33 22 22 20 22
Ibu Per 287 194 191 116,88 137,85
100.000
Kelahiran
Hidup
4 Bayi dengan Berat org 597 586 634 687 761
Badan Lahir
Rendah
5 Status Gizi Balita
Gizi Lebih % 2,40 2,88 1,37 1,19 1,42
Gizi Baik % 77,91 70,35 69,81 70,52 73,08
Gizi Kurang % 16,85 21,28 25,15 24,43 22,39
Gizi Buruk % 2,83 5,49 3,67 3,87 3,11
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat tahun 2008
Data Proyeksi (Kab. Lombok Barat Gabung KLU)

Tabel 2.17. Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi per Kecamatan, 2009
Kelahiran Bayi Lahir Bayi Masih Kematian
No Kecamatan
Total Hidup Hidup Bayi
1 Sekotong 1.115 1.106 1.115 -
2 Lembar 945 936 933 12
3 Gerung 1.392 1.382 1.373 19
4 Labuapi 1.199 1.194 1.184 15
5 Kediri 1.056 1.049 1.048 8

34
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

6 Kuripan 685 679 678 7


7 Narmada 1.848 1.837 1.822 26
8 Lingsar 1.164 1.163 1.151 13
9 Gunungsari 1.539 1.532 1.532 7
10 Batulayar 893 886 884 9
Jumlah 11.836 11.764 11.720 116
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Kabupaten Dalam Angka
2009/2010

Tabel 2.18. Jumlah Balita dan Kematian Balitan, per Kecamatan, 2009
No Kecamatan Jumlah Balita Jumlah Kematian Balita
1 Sekotong 5.345 -
2 Lembar 6.660 -
3 Gerung 6.665 10
4 Labuapi 6.805 2
5 Kediri 4.905 6
6 Kuripan 3.715 -
7 Narmada 9.545 2
8 Lingsar 9.064 -
9 Gunungsari 8.030 2
10 Batulayar 5.185 1
Jumlah 65.909 23
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Kabupaten Dalam Angka
2009/2010

Tabel 2.19. Jumlah Kematian Ibu Maternal per Kecamatan, 2009


No Kecamatan Kematian Kematian Saat Kematian saat Jumlah
Saat Hamil Bersalin masa Nifas
1 Sekotong 1 - 1 2
2 Lembar - - 2 2
3 Gerung - - 1 1
4 Labuapi 1 - 1 2
5 Kediri - - 2 2
6 Kuripan 1 - 1 2
7 Narmada 1 - 2 3
8 Lingsar 1 - - 1
9 Gunungsari - - 1 1
10 Batulayar - - 2 2
Jumlah 5 - 13 18
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Kabupaten Dalam Angka
2009/2010
Tenaga kesehatan di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari Dokter,
perawat, apoteker, baik yang ada di Dinas Kesehatan, RSUD maupun di
Puskesmas, dan guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, sangat diperlukan peningkatan banyaknya tenaga kesehatan yang
mempunyai kopetensi tinggi dibidang masing-masing.

35
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Tabel 2.20. Banyaknya Tenaga Kesehatan di Kabupaten Lombok Barat menurut


jenis kelamin tahun 2008 – 2009

2008 2009
No Tenaga Kesehatan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 Dokter Spesialis - - - -
2 Dokter Umum 10 6 14 15
3 Dokter Gigi 8 4 8 7
4 Sarjana Kesehatan 19 8 18 7
Masyarakat
5 Paramedis
a. Sarjana 1 1 13 10
b. Sarjana Muda 43 72 41 74
c. Pembantu 126 226 145 236
Paramedis
6 Apoteker - 1 - 1
7 Tata Usaha 62 29 76 33
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Kabupaten Dalam Angka
2009/2010)

2.6. Sosial Masyarakat

Di Kabupaten Lombok Barat pemeluk agama Islam memang menjadi


mayoritas namun hal tersebut tidak menimbulkan adanya suatu konflik dengan
pemeluk agama lain. Gambaran komposisi penduduk menurut agama di
Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut :

Tabel.2.21. Banyaknya Pemeluk Agama di Kabupaten Lombok Barat dirinci


menurut Kecamatan, 2009

Kecamata Protesta
Islam Katolik Hindu Budha Jumlah
n n
Sekotong 48.219 12 2 5.297 - 53.530
Lembar 40.662 - - 1.108 2.266 44.036
Gerung 68.783 39 39 82.68 - 77.129
Labuapi 55.782 59 59 1.266 - 57.166
Kediri 55.687 - - 3.293 - 58.980
Kuripan 42.038 40 - 2.379 - 44.457
Narmada 71.832 92 18 10.267 - 82.209
Lingsar 54.512 13 - 2.423 - 56.948
Gunungsari 69.104 24 49 2.262 - 71.439
Batulayar 37.220 123 31 1.926 - 39.300
Jumlah 543.83 402 198 38.489 2.266 585.194
9
Persentase 92,933 0,069 0,024 6,58 0,39 100,00
Sumber Data : Kantor Departemen Agama Kabupaten Lombok Barat

36
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Diagram 2.3. Proporsi Pemeluk Agama di Kabupaten Lombok Barat

Kehidupan beragama dalam hal kesadaran melaksanakan ritual ibadah


telah berkembang di Lombok Barat sebagai daerah yang religious, sebagaimana
sebutan popular bagi pulau seribu masjid. Begitu pula dengan keharmonisan
antar umat beragama masih tetap terjaga dan terjalin dengan penuh toleransi.
Namun demikian permasalahan kehidupan intern seperti berkembangnya aliran
yang dianggap sesat/menyimpang dari ajaran yang sesungguhnya dan hal ini
sering menimbulkan konflik social dan bahkan berpotensi menimbulkan konflik
horizontal.

Untuk mendukung aktivitas keagamaan terdapat sarana ibadah berupa


masjid, mushalla, gereja, pura dan wihara, dengan jumlah pada masing-masing
kecamatan sebagai berikut.

Tabel. 2.22. Tempat Ibadah menurut golongan Agama di Kabupaten Lombok


Barat dirinci menurut Kecamatan, 2009.

Kecamata Masji Mushall


Gereja Pura Wihara
n d a
Sekotong 104 111 - 39 6
Lembar 74 117 - 6 -

37
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gerung 78 123 - 33 -
Labuapi 52 52 - 6 -
Kediri 33 54 - 3 -
Kuripan 37 52 - 5 -
Narmada 87 40 - 24 -
Lingsar 74 165 - 16 -
Gunungsari 85 93 - 9 -
Batulayar 53 109 - 12 -
Jumlah 677 916 - 153 6
Sumber Data : Kantor Departemen Agama Kabupaten Lombok Barat

Komposisi penduduk Kabupaten Lombok Barat menurut penduduk asli,


pendatang, asal daerah dan etnis tergolong heterogen, terdiri dari berbagai
suku daerah, etnis dan golongan masyarakat yang hidup dalam kerukunan,
keharmonisan dan saling toleransi.
Komposisi tersebut dominan adalah suku Sasak, Samawa, Mbojo, Bugis
dan Bali serta etnis Melayu, Arab dan Tionghoa selebihnya adalah dari Jawa,
Sumatra dan Nusa Tenggara Timur. Warga Negara Asing yang menetap hanya
sebagian kecil saja dari adanya hubungan perkawinan dengan penduduk
setempat.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan Indikator untuk
mengukur tingkat keberhasilan komulatif pembangunan, dimana IPM
Kabupaten Lombok Barat masih berada pada posisi yang tidak
menggembirakan, yakni berada pada urutan ke 8 di antara 9 kabupaten/kota se
propinsi NTB.

Tabel 2.23. Percepatan Nilai Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten


Lombok Barat 2005-2009

Nilai IPM
Indeks Indeks Indeks IPM
Tahun
Pendidikan Kesehatan Daya Beli Komposit
(AMH/Thn) (UHH/Thn) (Perkapita) (Partisipasi)

38
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

2005 60,90 55,70 56,80 57,80


2006 61,80 56,80 57,50 58,70
2007 61,83 57,63 58,60 59,34
2008 63,67 58,28 59,64 60,53
2009 63,96 59,00 60,83 61,27
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat

Tabel 2.24. Komponen Pembentuk IPM Komposit Kabupaten Lombok Barat


Tahun 2009

Pendidikan
Kesehatan Ekonomi
Angka Rata-rata
Tahun (UHH)/Thn (Rp)
Melek Huruf Lama
(AMH)/Thn Sekolah (%)
2005 73,70 5,30 58,40 606,100
2006 73,70 5,70 59,10 609,300
2007 73,80 5,66 59,54 614,000
2008 76,40 5,73 59,97 618,100
2009 76,41 5,87 60,40 623,210
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat 2010

Perkembangan nilai IPM Kabupaten Lombok Barat secara agregatif pada


setiap komponen menunjukan kecendrungan kenaikan yang cukup berarti dari
tahun ke tahun, dengan komponen pengukuran pembangunan manusia yakni
Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi dan dijabarkan dalam empat indicator teknis
yaitu Usia Harapan Hidup (UHH), Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) serta kemampuab Daya Beli.

2.7. Perekonomian

Salah satu perangkat imformasi yang bersifat lintas sektoral khususnya


dibidang ekonomi adalah Statistik Produk Domistin Regional Bruto (PDRB),
karena PDRB merupakan salah satu informasi yang banyak digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah, dan
dengan statistic PDRB dapat diketahui antara lain, tingkat pertumbuhan ekonomi,
struktur ekonomi, pendapatan per kapita, tingkat inflasi dan juga peranan masing-
masing kegiatan ekonomi seperti sector pertanian, industry, perdagangan dan
sebagainya.
Tenaga Kerja yang merupakan salah satu permasalahan kependudukan yang

39
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

konpleks, dimana peningkatan jumlah penduduk yang tidak diserati dengan


meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan. Penduduk usia kerja adalah penduduk
yang berumur 15 tahun atau lebih yang bekerja, menganggur, atau sedang
mencari pekerjaan.

Tabel 2. 25. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kecamatan di


Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005-2009

N Tahun
Kecamatan
o 2005 2006 2007 2008 2009
1 Sekotong 28.864 31.980 32.427 36.216 36.686
2 Lembar 28.129 31.416 31.944 33.598 34.037
3 Gerung 46.413 51.575 52.443 53.094 53.769
4 Labuapi 37.621 42.793 43.512 44.844 45.410
5 Kadiri 33.508 37.270 37.896 40.102 40,611
6 Kuripan 19.991 22.560 22.940 23.978 24.294
7 Narmada 54.758 60.493 61.511 62.900 63.709
8 Lingsar 38.497 46.011 46.785 47.811 48.427
9 Gunungsari 45.051 50.112 50.956 54.203 54.901
10 Batulayar 22.943 25.306 25.731 27.157 27.514
Jumlah 335.775 399.426 406.145 423.903 429.359
Persentase 64,65 69,06 69,06 70,27 70,19
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat

Pada tahun 2005-2009 penduduk usia kerja ( 15 tahun ke atas) mengalami


peningkatan sebesar 73,584 jiwa atau 20,68% dari 355.775 jiwa pada tahun 2005
meningkat menjadi 429.359 pada tahun 2009.

Tabel 2.26. Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka Kabupaten Lombok Barat

Angkatan Kerja Pengangguran Terbuka


No Tahun
(jiwa) (%)
1 2008 396.527 6,98
2 2009 402.988 4,93
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat

Banyaknya penduduk yang berada pada golongan angkatan kerja dapat


menggambarkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Penduduk usia kerja
pada tahun 2008 mencapai 423.903 jiwa mengalami penambahan sekitar 5.496
jiwa menjadi 429.359 jiwa pada tahun 2009. Di Kabupaten Lombok Barat Tingkat

40
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Partisipasi Angkatan Kerja mengalami kenaikan dari 93,54% pada tahun 2008
naik sebesar 0,32% menjadi 93,86% pada tahun 2009.

2.7.1. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi regional baik total maupun sektoral umumnya


dihitung berdasarkan angka-angka pendapatan, dimana pertumbuhan ekonomi
adalah perubahan persentase produk Domistik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan dari suatu kurun waktu. PDRB Kabupaten Lombok Barat selama
periode 2005 – 2009 yang berlaku atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan meningkatan yang cukup stabil.

Tabel 2. 27. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Barat Tahun
2005 – 2009.

PDRB (juta rupah) Laju Pertumbuhan (%)


Tahun Adh Adh
Adh Berlaku Adh Konstan
Berlaku Konstan
2005 2.112.606,50 1.364.652,2 16,91 4,58
0
2006 2.410.770,5 1.445.577,9 14,11 5,93
6 1
2007 2.741.482,0 1.521.345.6 13,72 5,24
3 8
2008 *) 3.127.015,0 1.589.320,3 14,06 4,47
8 0
2009 **) 3.550.547,7 1.683.250,4 13,54 5,91
6 3
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat

Keterangan : Tahun 2005 – 2007 Angka perkiraan setelah pisah dengan KLU
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

Berdasarkan harga berlaku PDRB Kabupaten Lombok Barat mampu


tumbuh hingga 14,47 persen per tahun. Sementara atas dasar harga konstan
rata-rata per tahun tumbuh sebesar 5,23 persen.
Pada tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Lombok
Barat mencapai 3,55 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 13,54 persen
dari tahun sebelumnya. Sementara itu PDRB atas dasar harga konstan tumbuh
sebesar 5,91 persen yaitu dari 1,59 trilyun rupiah pada tahun 2008 menjadi 1,68

41
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

trilyun rupiah pada tahun 2009.


Peningkatan PDRB yang cukup signifikan tersebut menggambarkan
dinamisasi perekonomian Kabupaten Lombok Barat yang berkembang sebagai
dampak positif dari pembangunan yang telah dilaksanakan.

Grafik 2.1 PDRB Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005 – 2009 (Miliar Rupiah)

Peluang untuk meningkatkan PDRB Kabupaten Lombok Barat ke depan


senantiasa terbuka melalui berbagai kebijakan, utamanya kebijakan
pemberdayaan ekonomi rakyat.
Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi tidak akan membawa dampak yang
akan berarti terhadap kesejahteraan masyarakat, jika tingkat harga meningkat
lebih tinggi. Dengan berkembangnya perekonomian berarti semua komponen nilai
tambah, termasuk upah dan gaji mengalami kenaikan dan dilain pihak harga
barang kebutuhan relative stabil maka akan terjadi kenaikan daya beli masyarakat
akan terwujud, dan hal tersebut dapat dilihat dengan indicator Indek Harga Implisit
(IHI)
Tingkat perubahan Indek Harga Implisit menggambarkan tingkat
perubahan harga umum (inflasi) seluruh komoditas baik barang maupun jasa dari
seluruh kegiatan ekonomi mulai dari sektor pertanian sampai dengan sektor jasa-
jasa yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Tabel 2. 28. Laju Inflasi dan Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Lombok Barat

42
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Tahun 2005 – 2009.

Indek Laju PDRB Per Kapita (%)


Laju Inflasi/ Laju Inflasi/
Harga Adh Adh
Tahun Perubahan Perubahan
Implisit Berlaku Konstan’00
IHI IKH
(IHI)
2005 154,81 11,79 17,72 14,15 2,11
2006 166,77 7,73 4,17 8,36 0,59
2007 180,20 8,05 8,76 11,84 3,50
2008 *) 196,75 9,18 13,01 11,21 1,85
2009 **) 210,93 7,21 3,34 11,97 4,44
Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat
Keterangan : Tahun 2005 – 2007 Angka perkiraan setelah pisah dengan KLU
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

Selama kurun waktu 2005 – 2009, laju inflasi/perubahan IHI lebih rendah
dibandingkan laju perubahan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. Ini
mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat selama periode tersebut cukup
baik dan cendrung meningkat, sehingga dikatakan bahwa nilai tambah per
penduduk Kabupaten Lombok Barat secara ril mengalami peningkatan.

2.7.2. Struktur Ekonomi Kabupaten Lombok Barat

Struktur Perekonomian Kabupaten Lombok Barat tercermin dari peranan


masing-masing sector terhadap PDRB yang dihasilkan. Untuk melihat peranan
masing-masing sektor didalam pembentukan PDRB Kabupaten Lombok Barat
dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 2. 29. Kontribusi Masing-masing Sektor terhadap PDRB Kabupaten Lombok

43
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Barat atas dasar Harga Berlaku tahun 2005 – 2009 (persen)

Sektor 2005 2006 2007 2008 *) 2009**)


1 Pertanian 28,86 28,65 29,26 28,56 27,51
2 Pertambangan dan 3,33 3,41 3,47 3,57 3,81
Penggalian
3 Industri Pengolahan 4,05 3,93 3,80 3,73 3,78
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,65 0,65 0,70 0,72 0.71
5 Bangunan 10,65 10,40 10,51 10,82 11,12
6 Perdagangan, Hotel dan 21,10 21,20 21,45 21,67 21,83
Restoran
7 Pengangkutan & komunikasi 12,69 13,19 12,44 12,24 11,58
8 Keuangan, Persewaan dan 4,00 3,99 4,00 4,07 4,09
Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 14,67 14,59 14,37 14,61 15,56
PDRB 100,0 100,00 100,00 100,00 100,00
0
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

Dari tabel diatas tampak bahwa selama 5 tahun terakhir, sektor pertanian,
sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sector jasa-jasa merupakan 3
sektor yang berperan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lombok
Barat. Pergeseran peranan sektor yang terjadi hingga tahun 2009 belum mampu
merubah struktur ekonomi ketiga sector tersebut mengalami pergeseran, dimana
sektor pertanian bergeser turun dan, sedangkan sector perdagangan, hotel dan
restoran dan sector jasa-jasa meningkat.
Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi tidak akan membawa dampak yang
berarti terhadap kesejahteraan masyarakat jika tingkat harga meningkat lebih
tinggi. Untuk melihat seberapa jauh terjadinya perubahan harga pada suatu
waktu, indicator yang digunakan adalah Indek Harga Implisit (IHI). Sementara itu
Inflasi yang biasanya digunakan hingga tingkat nasional adalah tingkat perubahan
Indek Harga Konsumen (IHK) dimana untuk Pulau Lombok diwakili oleh IHK Kota
Mataram.
PDRB per kapita biasa digunakan sebagai salah satu indicator untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat secara makro, PDRB per
kapita yang tinggi mencerminkan keadaan ekonomi masyarakat yang lebih baik,
dan sebaliknya PDRB per kapita yang rendah mencerminkan keadaan ekonomi
masyarakat yang kurang berkembang.

44
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Tabel 2.30. PDRB Per Kapita, Laju pertumbuhan dan Indek Perkembangan PDRB Per Kapita
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005 -2009
Uraian 2005 2006 2007 2008 *) 2009 **)
I.Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB Per Kapita 3.846.719 4.168.208 4.661.520 5.183.846 5.804.356
(Rp) 169,64 183,82 205,57 228,61 255,97
2. Indeks
Perkembangan (2000 = 14,15 8,36 11,84 11,21 11,97
100)
3. Laju Pertumbuhan
(%)
II. Atas Dasar Harga Konstan’00
1. PDRB Per Kapita (Rp) 2.484.814 2.499.396 2.586.843 2.634.714 2.751.740
2. Indek Perkembangan 109,58 110,22 114,08 116,19 121,35
(2000 = 100)
3. Laju Pertumbuhan (%) 2,11 0,59 3,50 1,85 4,44
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat
Keterangan : Tahun 2005 – 2007 Angka Perkiraan Setelah Pisah dengan KLU
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

PDRB per kapita Kabupaten Lombok Barat cendrung meningkat. Hal ini
ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB per kapita baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan yang senantiasa pada kondisi positif.

PDRB yang juga merupakan indicator kasar tentang tingkat kesejahtraan


masyarakat, kenaikan-kenaikan yang terjadi diharapkan secara otomatis
menurunkan proporsi penduduk miskin. Akan tetapi aliran pendapatan keluar
dimungkinkan terjadi karena adanya infestor yang berasal dari luar daerah. Oleh
karena itu, sesuai dengan karakteristik unit-unit kegiatan ekonomi yang non
formal dimana pelakunya berasal dari penduduk setempat seyogyanya menjadi
perioritas pemberdayaan dan pengembangan.

2.7.3. Struktur APBD Kabupaten Lombok Barat

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana


pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD
dalam Peraturan Daerah (Perda). APBD merupakan komitmen penyelenggara
pemerintahan daerah untuk mendanai strategi pembangunan pada satuan

45
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

program dan kegiatan selama kurun waktu 1 tahun.


Sumber-sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Perimbangan dan Pendapatan lain-lain yang sah. Selama
periodesasi tahun 2004-2008 pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Kabupaten Lombok Barat masih tergandung aliran dana dari pusat
berupa dana perimbangan berasal dari DAU, DAK, Bagi Hasil Pajak dan Bukan
Pajak, Bagi Hasil Pajak dari Provinsi.

Tabel 2.31. Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Lombok Barat Dalam Membiayai
Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2004 – 2008.

Realisasi Naik/Turun APBD Kemampuan


No Jenis T.A
(Rp Juta) (%) (Rp juta) (%)
1 Pendapatan 2004 301.068,53 303.007,35 99,36
Daerah 2005 325.733,46 8,19 325.732,46 100,00
2006 477.659,42 46,64 477.659,42 100,00
2007 559.498,68 17,13 554.404,04 100,92
2008 655,999,77 17,25 655.999.77 100,00
2 Pendapatan 2004 23.048,68 9,32 26.777,42 86,08
Asli Daerah 2005 26.103,92 13,26 26.103,92 100,00
2006 31.734,47 21,57 31.734,47 100,00
2007 36.728,45 15,74 37.990,67 96,68
2008 39.890,21 8,61 40.022,60 99,67
3 Dana 2004 265.024,47 258.995,61 102,33
Perimbangan 2005 287.433.54 8,46 287.433,54 100,00
2006 455.024.95 54,83 445.024,95 100,00
2007 511.106,50 14,85 505.133,07 101,18
2008 569.826,20 11,49 569.826,20 100,00
4 Lain-Lain 2004 5.097,19 -11,97 15.295,50 33,32
Pendapatan 2005 12.195,00 139,25 12.195,00 100,00
Yang Sah 2006 900,00 -92,62 900,00 100,00
2007 11.663,73 1.195,97 7.028,78 165,94
2008 46.150,97 295,68 46.150,97 100,00
5 Sisa Lebih 2004 10.473,37 8.012,93 130,71
Anggaran 2005 8.064,73 23,00 8.064,73 100,00
Yang Lalu 2006 26.814,54 232,49 26.814,54 100,00
2007 36.685,49 36,81 36.685,49 100,00
2008 25.800,00 -29,67 22.702,00 113,65
Sumber data : Dinas PPKAD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008
Data Kab. Lobar gabung KLU

Realisasi pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Barat, yang berasal


dari penerimaan pajak migas dan non migas juga pajak bumi dan bangunan, dan

46
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

realisasi pengeluaran daerah tahun 2009 adalah sebagai berikut :


Tabel 2.32. Realisasi Penerimaan Daerah Otonom Kabupaten Lombok Barat 2009

Tahun 2009
Jenis Penerimaan
(Rp)
A. Pendapatan Asli Daerah 32.329.282.025,26
a. Pajak Daerah 16.741.812.894,00
b. Restibusi Daerah 5.733.996.667,97
c. Hasil Pengelolaan Daerah yang Dipisahkan 4.989.277.405,00
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.864.195.058,29

B. Dana Perimbangan 402.884.268.630,00


a. Bagi Hasil Pajak 27.853.459.630,00
Bagi Hasil Bukan Pajak -
b. Dana Alokasi Umum (DAU) 324.113.809.000,00
c. Dana Alokasi Khusus 50.917.000.000,00

C. Lain-lain Pendapatan yang Sah 78.393.121.464,80


a. Hibah 9.007.461.000,00
b. Dana Darurat -
c. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan 16.795.610.150,17
Pemerintah Lainnya
d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 7.515.300.000,00
e. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau 45.074.750.314,65
Pemerintah Daerah Lainnya
Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Lombok Barat

Tabel 2.33. Realisasi Pengeluaran Daerah Otonom Kabupaten Lombok Barat, 2009

Jumlah
Jenis Pengeluaran
(Rp)
I. Belanja Daerah 526.059.079.195,28
A. Belanja Tidak Langsung 393.709.105.899,28
1. Belanja Pegawai 327.657.474.639,00
2. Belanja Bunga -
3. Belanja Subsidi -
4. Belanja Hibah 11.820.000.000,00
5. Belanja Bantuan Sosial 32.380.225.503,28
6. Belanja Bagi Hasil Kepada 515.596.467,00
Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pem. Desa
7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada 20.835.809.290,00
Propinsi/Kab/Kota dan Pem. Desa
8. Belanja Tidak Terduga 500.000.000,00

B. Belanja Langsung 132.349.973.296,00


1. Belanja Pegawai 21.841.892.296,00
2. Belanja Barang dan Jasa 53.558.358.708,00
3. Belanja Modal 56.949.722.292,00
II. Pembiayaan Daerah
A. Penerimaan Pembiayaan 26.956.736.495,64
1. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan 25.546.843.095,64

47
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Anggaran (SILPA)
2. Penerimaan Dana Cadangan -
3. Hasil penjualan Kekayaan Daerah yang -
Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman -
5. Penerimaan Kembali Pemberian 1.409.893.400,00
Pinjaman
6. Penerimaan Piutang Daerah -

B. Pengeluaran Pembiayaan 400.000.000,00


1. Pembentukan Dana Cadangan -
2. Penyertaan Modal (Investasi) 400.000.000,00
Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang -
4. Pemberian Pinjaman Daerah -
Jumlah Pembiayaan Netto/Total 26.556.736.495,64
C. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 14.102.579.420,42
Tahun Berkenaan
Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Lombok
Barat.

II.8. Visi dan Misi Kabupaten Lombok Barat

II.8.1. Visi Kabupaten Lombok Barat

Visi pembangunan Kabupaten Lombok Barat adalah “Terwujudnya


Masyarakat Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat dengan
dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju”. Rumusan visi tersebut tetap dijadikan
pedoman dalam menetapkan langkah dan kebijakan pembangunan Kabupaten
Lombok Barat dimasa yang akan datang.

II.8.2. Misi Kabupaten Lombok Barat

Untuk mencapai Visi Kabupaten Lombok Barat “Terwujudnya


Masyarakat Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat dengan
dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju”, terdapat 5 (lima) Misi yang yang
diturunkan dari visi tersebut, meliputi :
1. Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang Ber-Akhlakul
Karimah, Berbudaya dan Demokratis;
2. Meningkatkan Optimalisasi Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan
Secara Berkeadilan, Berkualitas dan Berkesinambungan;
3. Mendorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah yang

48
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Berbasis pada Sumberdaya Lokal, Pengembangan Investasi dan


Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan;
4. Mempercepat Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Wilayah
melalui Keseimbangan Penataan Ruang dan Adaptabilitas Perubahan
Lingkungan Hidup;
5. Memantapkan Penegakan Supermasi Hukum, Penyelenggaraan
pemerintahan Yang Bersih, dan Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat.

Untuk mewujudkan misi-misi sebagaimana telah dirumuskan di atas,


maka tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas pemahaman keagamaan masyarakat, toleransi
dan peran kelembagaan.
1.1 Terwujudnya peningkatan pemahaman dan aktivitas keagamaan
masyarakat serta toleransi keagamaan.
1.2 Terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat akan
kebudayaan daerah.
2. Meningkatkat Stabilitas Sosial dan pemahaman demokratisasi di
masyarakat
2.1 Terwujudnya masyarakat yang demokratis, kreatif dan responsive
terhadap perubahan social.
3. Mempercepat pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan dan
menurunkan angka buta aksara
3.1 Menjamin Pemerataan pemenuhan pendidikan dasar, peningkatan
kualaitas pelayanan pendidikan dan keterampilan masyarakat
serta menurunkan angka buta aksara
3.2 Terwujutnya pendidikan berkualitas dan yang berdaya saing yang
global.
4. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat
4.1 Terwujudnya peningkatan komponen derajat kesehatan

49
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

masyarakat
5. Mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran melalui
peningkatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru
dan pemeberdayaan ekonomi masyarakat.
5.1 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat sehingga terciptanya lapangan kerja baru.
5.2 Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan terampil
6. Menjamin dan meningkatkan iklim investasi dan pengembangan sektor
andalan daerah
6.1 Meningkatkan pelayanan dan jaminan berinvestasi
6.2 Terwujudnya optimalisasi pengembangan pada sektor pariwisata.
7. Meningkatkan produktivitas dan konstribusi sektor pertanian dalam arti
luas pada pertumbuhan ekonomi daerah
7.1. Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan
8. Meningkatkan keseimbangan Tataruang dan peningkatan
pemerataan serta kualitas infrastruktur wilayah
8.1. Terwujudnya penataan ruang yang serasi, seimbang dan produktif
8.2 Tersedianya Infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat maupun sektor pengembangan
8.3 Terwujudnya lingkungan perumahan dan pemukiman yang sehat
8.4 Tersedianya sistim informasi dan komunikasi terpadu dab
menyeluruh
9. Meningkatkan kualitas pengelolaan SDA dan lingkungan serta IPTEK
secara partisipatif dan berkelanjutan
9.1 Menjamin peningkatan kualitas pengelolaan SDA dan lingkungan
serta pemenuhan IPTEK daerah yang berkelanjutan
10. Meningkatkan adaptabilitas dan kapasitas daerah dalam menanggulagi
resiko bencana alam
10.1 Tersedianya sistim pengelolaan lingkungan berbasis mitigasi
bencana
11. Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukuk aparat dan masyarakat

50
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

11.1 Terwujudnya sistim pelayanan public yang tranparan,


berkepastian hokum dan tepat waktu
12. Meningkatkan kualitas pelayanan puplik dan pengawasan kinerja
pemerintahan
12.1 Terwujudnya tatalaksana pemerintahan yang baik dan aparatur
yang bersih dan professional
13. Pengembangan pembangunan partisipatif dan keseimbangan gender
13.1 Terwujudnya pembangunan yang partisipatif dan berkeadilan
13.2 Terwujudnya keseimbangan gender dan kesejahteraan semua
komponen masyarakat.

2.9. Institusi dan Organisasi Pemda

Sesuai Undang-Undang yang berlaku dinyatakan bahwa Pemerintah


Daerah merupakan koordinator semua instansi sektoral dan Kepala Daerah
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan dan pengembangan
wilayahnya. Pembinaan dan pengembangan tersebut mencakup segala bidang
kehidupan dan bidang pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Yang dimaksud dengan Perangkat daerah dalam ketentuan umum
adalah Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat terdiri atas Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Desa.
Struktur Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Lombok Barat
dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Lombok Barat adalah
sebagai Berikut :
1. Sekertariat Daerah terdiri dari 3 Asisten dan 10 Bagian
 Bagian Adm. Pemerintahan Umum
 Bagian Hukum & Per Undang-Undangan
 Bagian Adm. Perekonomian
 Bagian Umum dan Perlengkapan

51
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

 Bagian Humas dan Santelda


 Bagian Adm. Pembangunan
 Bagian Adm. Kesejahteraan Rakyat
 Bagian Penanaman Modal
 Bagian PDE
 Bagian Organisasi dan Tata Laksana

2. Sekertariat DPRD
3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
5. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
6. Dinas Kopreasi, UKM dan Perindag
7. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
8. Dinas Sosial
9. Dinas Kehutanan
10. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
11. Dinas Pekerjaan Umum
12. Dinas Perikanan dan Kelautan
13. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
14. Bankesbang. Politik dan Linmas
15. Badan Kepegawaian Daerah
16. Dinas Kesehatan
17. Kantor Pol PP
18. RSUD Tripat
19. Inspektorat Kabupaten
20. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes
21. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
22. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
23. Dinas Pertambangan dan Energi
24. Badan Lingkungan Hidup
25. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

52
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

26. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan


Ketahanan Pangan Daerah
27. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
28. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
29. Kantor Kebersihan dan Tata Kota
30. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Sedangkan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


Kabupaten Lombok Barat yang terkait dengan pembangunan Sanitasi di
Kabupaten Lombok Barat, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan
Bupati Lombok Barat Nomor : 112/14/Bappeda/2011 tertanggal 27 Februari
2012, sebagai Tim Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Berbasis Masyarakat (Pokja AMPL-BM) Kabupaten Lombok Barat, adalah
sebagai berikut :

Kedudukan
No Jabatan
Dalam Tim
1 Bupati Lombok Barat Pembina
2 Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Barat Pengarah
3 Kepala Bidang Sosbud Bappeda Kab. Lombok Barat Ketua
4 Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat Bidang Sekertaris
Sosbud Bappeda Kab. Lombok Barat
5 Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Anggota
Lombok Barat
6 Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Lombok Anggota
Barat
7 Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Anggota
dan Pengelolaan Limbah Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Lombok Barat
8 Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan & Tata Kota Anggota
Kabupaten Lombok Barat
9 Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Anggota
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat
10 Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Anggota
Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
11 Direktur PDAM Giri Menang Mataram Anggota
12 Kasubbid Kebudayaan dan Sosial Badan Pemberdayaan Anggota
Masyarakat dan Pemerindah Desa Kabupaten Lombok
Barat
13 Kasubbid Pendidikan Bappeda Kabupaten Lombok Barat Anggota
14 Kasubbid SDA, LH dan Tata Ruang Bidang Fisik & Anggota

53
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Prasarana Bappeda Kabupaten Lombok Barat


15 Kepala Seksi Air Bersih dan Sanitasi Bidang Cipta Karya Anggota
Dinas PU Kabupaten Lombok Barat
16 Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Pengawasan Anggota
Kualitas Air Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Barat
17 Stap Bidang Sosbud Bappeda Kabupaten Lombok Barat Anggota
(2 orang)

2.10.Tata Ruang Wilayah

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten merupakan bagian dari


Sistem Perencanaan Tata Ruang Nasional, dimana diataur dalam Undang-
Undang No 29 tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
Pada tingkat Kabupaten, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Lebih berwawasan Fisik, sedangkan pada tingkat Nasional, Strategi
Nasional Pengembangan Tata Ruang (SNPPTR) lebih berwawasan social
ekonomi.
Penyusunsn Rencana Tata Ruang (RTRW) Kabupaten Lombok Barat yang
dipayungi oleh RTRW Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan wahana untuk
memberiakan arahan dalam pemanfaatan ruang Kabupaten Lombok Barat.
Selain itu dalam RTRW Kabupaten Lombok Barat dirumuskan pula arahan
lokasi untuk sektor-sektor kegiatan pembangunan serta kawasan-kawasan
yang diperioritaskan. Pengembangan RTRW Kabupaten Lombok Barat
diarahkan untuk memantapkan serta menentukan bentuk pola pengembangan
penataan ruang wilayah yang episien, efektif, optimal dan berkesinambungan,
serta disesuaikan dengan kebutuhan Kabupaten Lombok Barat dan
kemampuan daya dukung lingkungannya, yang dilakukan melalui pendekatan
antar dan inter wilayah.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok Barat tersebut
diatur setelah memperhatikan keberadaan kawasan lindung, kawasan
budidaya, kawasan kota, termasuk pengembangan kawasan perioritas.
Kawasan lindung diarahkan untuk memelihara dan menjaga kelestarian fungsi

54
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

kawasan lindung untuk menjamin ketersediaan dan menjaga fungsi hidrologi


tanah, unsure hara air tanah dan air permukaan
RTRW Kabupaten Lombok Barat disusun pada tahun 1991/1992,
kemudian direvisi pada tahun 1998. Hasil revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Lombok Barat tersebut kemudian direvisi pada tahun 2002.
Adapun tujuan pengembangan Tata Ruang Kabupaten Lombok Barat
adalah :
 Menyeimbangkan pertumbuhan antar dan inter wilayah melalui
pemerataan pembangunan, peningkatan perdagangan antar daerah
serta peningkatan peluang investasi.

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang


Penataan Ruang dan Permendagri No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang di Daerah, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah hasil
perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran RTRW Propinsi ke dalam
strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang kota.
Akselerasi pembangunan ekonomi pada era otonomi daerah yang
berorientasi pada peningkatan daya serap investasi daerah di Kabupaten
Lombok Barat, menyebabkan terjadinya ekpansi aktivitas ekonomi yang cukup
signifikan. Hal ini terutama terjadi pada ruang-ruang wilayah tempat
terkonsentrasinya sumberdaya alam dan alokasi-alokasi sumberdaya ekonomi,
kondisi ini sangat berpengaruh pada pola struktur ruang wilayah dan distribusi
penggunaan lahan daerah.

Tabel 2.34. Luas Penggunaan Lahan Sesuai DAS/SSWS di wilayah Kabupaten


Lombok Barat Tahun 2009
Lombok Persentase
Jenis Penggunaan Lahan Barat (%)
(Ha)
1. Kampung 2.707,74 3,14
2. Sawah Irigasi 18.729,65 21,71
3. Tegalan/Ladang 18.844,33 21,84
4. Kebun Campuran 9.324,94 10,81
5. Perkebunan (kelapa, kopi dll) 4.691,31 5,44
6. Perikanan (tambak, kolam dan Penggaraman 430,00 0,50

55
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

7. Hutan Lebat 26.045,05 30,19


8. Semak, rumput, alang-alang 4.579,05 5,31
9. Danau, rawa, embung 102,25 0,12
10. Lain-lain (jalan, sungai, tanah rusak dan 811,71 0,94
pasang surut)
Lombok Barat 826.266,03 100,00
Sumber data : BPN Kabupaten Lombok Barat

Distribusi alokasi fasilitasi dan utilitas aerah sebagai upaya pemenuhan


tingkat pelayanan pada daerah-daerah terpencil juga merupakan tantangan
yang sangat berarti bagi penataan ruang di Kabupaten Lombok Barat.
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun sangat
berpengaruh pada melonjaknya kebutuhan akan perumahan dan infrastruktur
lainnya. Secara kausalitas hal ini berdampak pada ekpansi penggunaan ruang
untuk kebutuhan konservasi alam dan lahan pertanian yang dijadikan areal
perumahan.
Strategi Penataan Ruang Kabupaten Lombok Barat yang tertuang dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2011 – 2031 adalah sebagai
berikut :
1. Strategi pengembangan wilayah yang berbasis tanaman pangan dan
holtikultura.
2. Strategi peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan
konsep agroindustri di kecamatan Narmada, Lingsar, Gerung, Labuapi,
Lembar dan Gunung Sari.
3. Strategi pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam
dan budaya
4. Strategi pengembangan kawasan potensi pertambangan dengan
berwawasan ramah lingkungan dan berkelanjutan
5. Strategi penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi
perkotaan
6. Strategi pengembangan sistim prasarana wilayah yang mendukung
pemasaran hasil pertanian
7. Strategi pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan
peruntukan lahan
8. Strategi pengembagan kawasan budidaya
9. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan.

Rencana Struktur Ruang wilayah Kabupaten Lombok Barat dilihat dari

56
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

wilayah pusat-pusat kegiatan adalah sebagai berikut :


a. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) yaitu di kota Gerung
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi Lembar dan Narmada
c. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) meliputi Gunungsari, Kediri dan
Sekotong
d. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi Batulayar, Lingsar, Labuapi,
Kuripan dan Pelangan.
e. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi Labuahan Poh, Kedaro,
Sekotong Barat, Batu Putih, Buwun Mas, Sekotong Timur, Mareje, Kebun
Ayu, Tempos, Banyumulek, Karangbongkot, Bengkel, Dasan Tereng,
Keru, Lembah Sempage, Batukumbung, Segerongan, Duman,
Penimbung, Mambalan dan Senggigi.

57
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

58
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

59
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

60
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

61
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

62
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

63
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

64
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

65
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

66
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

67
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

68
KELOMPOK KERJA AMPL-BM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

69

Anda mungkin juga menyukai