Ruang Pengetahuan Umum
Ruang Pengetahuan Umum
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK BARAT
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, wilayah kabupaten Lombok
Barat merupakan salah satu Onder Afdeling, dibawah Afdeling Lombok, yakni
Onder Afdeling Van West Lombok yang dipimpin oleh seorang Controleur.
Menurut Undang-undang Pemerintahan Daerah NIT No. 44 Tahun 1950
terbentuknya wilayah Administratif Lombok Barat yang terdiri dari : Kedistrikan
Ampenan Barat, Kedistrikan Ampenan Timur, Kedistrikan Tanjung, Kedistrikan
Bayan, Kedistrikan Gerung, Kedistrikan Gondang, dan Kepunggawaan
Cakranegara.
Sebagai pelaksanaan Undang-undang No. 69 Tahun 1958 tentang
pembentukan daerah-daerah Tk. II dalam wilayah Daerah Tk. I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. Up 7/14/34 diangkatlah J.B Tuhumena Maspeitella
sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Swatantra Tk II Lombok Barat.
Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 17 April 1959 yang kemudian
ditetapkan sebagai hari ulang tahun pertama Kabupaten Lombok Barat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1978 tentang
pembentukan Kota Administratif Mataram yang membawahi tiga kecamatan
masing-masing kecamatan Ampenan, Kecamatan Mataram dan kecamatan
Cakranegara, sehingga wilayah Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 1 kota
Administratif, 9 Kecamatan dan 3 Perwakilan Kecamatan.
Sejak ditetapkan kota Administratif Mataram menjadi Kotamadya
Mataram, wilayah Kabupaten Lombok Barat berkurang dari 12 wilayah
Kecamatan menjadi 9 Kecamatan.
Pada masa Bupati Lombok Barat dipimpin oleh Drs. H. Iskandar untuk
masa jabatan pertama (1999-2004), dibentuk 4 kecamatan pembantu yaitu
kecamatan pembantu Lingsar, Kecamatan Lembar, Kecamatan Kayangan dan
Kecamatan pembantu Pemenang. Dengan demikian jumlah wilayah Lombok
Barat terdiri atas 9 kecamatan dan 4 kecamatan pembantu. Selanjutnya dengan
17
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Geografis
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari 10 Kabupaten/Kota
di Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang keadaan georgrafisnya menguntungkan,
pemandangan alam yang indah, tanah yang subur, serta cadangan air yang
melimpah menjadi potensi yang dimanfaatkan dengan baik oleh Kabupaten ini.
Keberadaan Ibu kota Kabupaten Lombok Barat sebagai pintu masuk utama
jalur pelabuhan (Pelabuhan Lembar) yang berseberangan dengan pulau Bali di
bagian Barat. Gambar 2.1 Peta Kontur Kabupaten Lombok Barat.
Secara geografis Wilayah Kabupaten Lombok Barat terletak antara 115o
,46’ dan 116o .28’ Bujur Timur dan dan 8 o 12’ - 8 o .55’ Lintang Selatan, dengan
batas–batas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara
o Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah
o Sebelah Selatan : Kabupaten Samudra Indonesia
o Sebelah Barat : Selat lombok dan Kota Mataram
18
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
pusat Pemerintahan, mempunyai luas wilayah ± 2.215,11 Km² yang terdiri dari
daratan seluas ± 862,62 Km² dan lautan seluas ± 1.352 Km². Dan ditinjau dari
keadaan geografisnya, Kabupaten Lombok Barat dibagi menjadi :
1. Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang membentang dari
Kecamatan Lingsar sampai Kecamatan Narmada, gugusan pegunungan
ini merupakan sumber air sungai yang mengalir ke wilayah bagian
tengah dan bermuara di pantai barat.
2. Daerah berbukit-bukit yang terletak di bagian selatan meliputi
Kecamatan Sekotong dan Kecamatan Lembar di bagian selatan.
3. Daerah Dataran Rendah, yang terdapat di bagian tengah yang
membentang dari perbatasan ujung Timur dengan ujung Barat.
Topografis
19
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
20
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Geohidrologi
Wilayah Kabupaten Lombok Barat dilalui oleh banyak aliran sungai dan
anak sungai, namun tidak semua sungai berair sepanjang tahun. Mata air yang
ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat terdapat sekitar 146 sumber mata air
yang airnya mengalir ke sungai-sungai Meniting, Dodokan, Jangkuk, Babak dan
Sekotong.
Tabel 2.3. Banyaknya Sungai di Lombok Barat di rinci menurut Kecamatan
No Kecamatan Banyaknya Sungai Nama Sungai
1 Sekotong 2 Kelep
Pelangan
2 Lembar 1 Jelateng
3 Gerung 1 Dodokan
4 Labuapi 1 Babak
5 Kediri 1 Paku Keling
6 Kuripan 2 Sulin/Lendang Lekong
Dalem/Batu Kumbung
7 Narmada 1 Jangkok
8 Lingsar 3 Midang
Jangkok
Ancar
9 Gunung Sari 2 Meninting
Midang
10 Batu Layar 1 Meninting
Jumlah 15
Sumber Data : Kecamatan dalam Angka Lombok Barat, 2010
21
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
2.2. Administratif
22
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.4. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009.
Jumlah Luas Luas
No Kecamatan Ibukota
Desa (Km²) (%)
1 Sekotong Sekotong Tengah 9 529,38 50,23
2 Lembar Lembar 10 62,66 5,95
3 Gerung Gerung 14 62,30 5,91
4 Labuapi Labuapi 12 28,33 2,69
5 Kediri Kediri 10 21,64 2,05
6 Kuripan Kuripan 6 21,56 2,05
7 Narmada Narmada 21 107,62 10,21
8 Lingsar Lingsar 15 96,58 9,16
9 Gunung Sari Gunung Sari 16 89,74 8,51
10 Batulayar Batulayar 9 34,11 3,24
Total 122 1.053,92 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Lombok Barat
23
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
24
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
2.3. Kependudukan
25
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.6. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci
menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009
Jumlah Kepadatan
Kecamatan Luas Wilayah Penduduk Penduduk
(Km²) (Jiwa ) (Jiwa/km²)
26
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.8. Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005-2009.
Dalam Profil Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009
Rasio Jenis Kelamin/Tahun
No Kecamatan
2005 2006 2007 2008 2009
1 Sekotong 93,71 94,47 94,47 89,33 96,46
2 Lembar 9,.42 95,48 95,47 90,28 97,48
3 Gerung 91,71 92,63 92,64 87,60 94,58
4 Labuapi 90,93 91,96 91,96 86,96 93,89
5 Kediri 91,94 92,33 92,33 87,31 94,27
6 Kuripan 95,23 96,09 96,09 90,86 98,10
7 Narmada 93,58 93,69 93,69 88,59 95,65
8 Lingsar 93,39 94,15 94,15 89,02 96,12
9 Gunungsari 93,43 93,87 93,87 88,76 95,84
10 Batulayar 95,34 96,09 96,09 90,87 98,11
Jumlah 93,15 93,81 93,81 88,71 95,78
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
Klp. Kecamatan
Umur Sekotong Lembar Gerung Labuapi Kediri Kuripan Narmada Lingsar Gn. Sari Bt. Laya
0-4 5.081 4.716 7.443 6.284 5.621 3.367 8.822 6.707 7.603 3.81
5- 9 4.878 4.529 7.142 6.029 5.393 3.234 8.467 6.438 7.297 3.66
10 - 14 5.627 5.225 8.235 6.951 6.218 3.731 9.766 7.426 8.417 4.22
15 - 19 5.669 5.261 8.305 7.013 6.272 3.756 9.843 7.483 8.483 4.25
20 - 24 4.826 4.477 7.074 5.975 5.343 3.196 8.382 6.371 7.223 3.61
25 - 29 4.229 3.923 6.201 5.238 4.684 2.800 7.346 5.583 6.330 3.17
30 - 34 4.601 4.268 6.745 5.697 5.095 3.046 7.991 6.074 6.886 3.45
35 - 39 3.687 3.422 5.400 4.560 4.078 2.443 6.401 4.866 5.516 2.76
40 - 44 2.967 2.754 4.344 3.667 3.280 1.966 5.150 3.915 4.438 2.27
45 - 49 2.502 2.323 3.665 3.094 2.768 1.658 4.344 3.303 3.744 1.87
50 - 54 2.037 1.889 2.989 2.326 2.258 1.347 3.539 2.690 3.050 1.52
55 - 59 1.927 1.787 2.829 2.390 2.137 1.275 3.349 2.545 2.886 1.44
60 - 64 1.436 1.333 2.102 1.775 1.587 952 2.492 1.895 2.148 1.07
65+ 2.803 2.600 4.115 3.476 3.108 1.855 4.872 3.702 4.198 2.10
Jumlah 52.271 48.507 76.589 64.673 57.843 34.626 90.764 68.998 78.218 39.21
Tabel 2.9. Distribusi Penduduk Menurut kelompok Umur di Kabupaten Lombok Barat tahun 2005-2009.
27
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
28
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Lombok Barat Th. 2008-2009
29
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
3.4. Pendidikan
30
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.15. Jumlah Siswa putus sekolah di kabupaten Lombok Barat tahun ajaran
2009/2010
Tabel 2.15. Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Lombok Barat
31
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.14. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
2.5 Kesehatan
32
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.15. Banyaknya Rumah Sakit dan Unit Pelayanan Kesehatan Lainnya di
Kabupaten Lombok Barat, 2009
33
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.17. Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi per Kecamatan, 2009
Kelahiran Bayi Lahir Bayi Masih Kematian
No Kecamatan
Total Hidup Hidup Bayi
1 Sekotong 1.115 1.106 1.115 -
2 Lembar 945 936 933 12
3 Gerung 1.392 1.382 1.373 19
4 Labuapi 1.199 1.194 1.184 15
5 Kediri 1.056 1.049 1.048 8
34
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.18. Jumlah Balita dan Kematian Balitan, per Kecamatan, 2009
No Kecamatan Jumlah Balita Jumlah Kematian Balita
1 Sekotong 5.345 -
2 Lembar 6.660 -
3 Gerung 6.665 10
4 Labuapi 6.805 2
5 Kediri 4.905 6
6 Kuripan 3.715 -
7 Narmada 9.545 2
8 Lingsar 9.064 -
9 Gunungsari 8.030 2
10 Batulayar 5.185 1
Jumlah 65.909 23
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Kabupaten Dalam Angka
2009/2010
35
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
2008 2009
No Tenaga Kesehatan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 Dokter Spesialis - - - -
2 Dokter Umum 10 6 14 15
3 Dokter Gigi 8 4 8 7
4 Sarjana Kesehatan 19 8 18 7
Masyarakat
5 Paramedis
a. Sarjana 1 1 13 10
b. Sarjana Muda 43 72 41 74
c. Pembantu 126 226 145 236
Paramedis
6 Apoteker - 1 - 1
7 Tata Usaha 62 29 76 33
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Kabupaten Dalam Angka
2009/2010)
Kecamata Protesta
Islam Katolik Hindu Budha Jumlah
n n
Sekotong 48.219 12 2 5.297 - 53.530
Lembar 40.662 - - 1.108 2.266 44.036
Gerung 68.783 39 39 82.68 - 77.129
Labuapi 55.782 59 59 1.266 - 57.166
Kediri 55.687 - - 3.293 - 58.980
Kuripan 42.038 40 - 2.379 - 44.457
Narmada 71.832 92 18 10.267 - 82.209
Lingsar 54.512 13 - 2.423 - 56.948
Gunungsari 69.104 24 49 2.262 - 71.439
Batulayar 37.220 123 31 1.926 - 39.300
Jumlah 543.83 402 198 38.489 2.266 585.194
9
Persentase 92,933 0,069 0,024 6,58 0,39 100,00
Sumber Data : Kantor Departemen Agama Kabupaten Lombok Barat
36
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
37
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Gerung 78 123 - 33 -
Labuapi 52 52 - 6 -
Kediri 33 54 - 3 -
Kuripan 37 52 - 5 -
Narmada 87 40 - 24 -
Lingsar 74 165 - 16 -
Gunungsari 85 93 - 9 -
Batulayar 53 109 - 12 -
Jumlah 677 916 - 153 6
Sumber Data : Kantor Departemen Agama Kabupaten Lombok Barat
Nilai IPM
Indeks Indeks Indeks IPM
Tahun
Pendidikan Kesehatan Daya Beli Komposit
(AMH/Thn) (UHH/Thn) (Perkapita) (Partisipasi)
38
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Pendidikan
Kesehatan Ekonomi
Angka Rata-rata
Tahun (UHH)/Thn (Rp)
Melek Huruf Lama
(AMH)/Thn Sekolah (%)
2005 73,70 5,30 58,40 606,100
2006 73,70 5,70 59,10 609,300
2007 73,80 5,66 59,54 614,000
2008 76,40 5,73 59,97 618,100
2009 76,41 5,87 60,40 623,210
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat 2010
2.7. Perekonomian
39
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
N Tahun
Kecamatan
o 2005 2006 2007 2008 2009
1 Sekotong 28.864 31.980 32.427 36.216 36.686
2 Lembar 28.129 31.416 31.944 33.598 34.037
3 Gerung 46.413 51.575 52.443 53.094 53.769
4 Labuapi 37.621 42.793 43.512 44.844 45.410
5 Kadiri 33.508 37.270 37.896 40.102 40,611
6 Kuripan 19.991 22.560 22.940 23.978 24.294
7 Narmada 54.758 60.493 61.511 62.900 63.709
8 Lingsar 38.497 46.011 46.785 47.811 48.427
9 Gunungsari 45.051 50.112 50.956 54.203 54.901
10 Batulayar 22.943 25.306 25.731 27.157 27.514
Jumlah 335.775 399.426 406.145 423.903 429.359
Persentase 64,65 69,06 69,06 70,27 70,19
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat
Tabel 2.26. Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka Kabupaten Lombok Barat
40
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Partisipasi Angkatan Kerja mengalami kenaikan dari 93,54% pada tahun 2008
naik sebesar 0,32% menjadi 93,86% pada tahun 2009.
Tabel 2. 27. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Barat Tahun
2005 – 2009.
Keterangan : Tahun 2005 – 2007 Angka perkiraan setelah pisah dengan KLU
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
41
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Grafik 2.1 PDRB Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005 – 2009 (Miliar Rupiah)
Tabel 2. 28. Laju Inflasi dan Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Lombok Barat
42
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Selama kurun waktu 2005 – 2009, laju inflasi/perubahan IHI lebih rendah
dibandingkan laju perubahan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. Ini
mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat selama periode tersebut cukup
baik dan cendrung meningkat, sehingga dikatakan bahwa nilai tambah per
penduduk Kabupaten Lombok Barat secara ril mengalami peningkatan.
43
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Dari tabel diatas tampak bahwa selama 5 tahun terakhir, sektor pertanian,
sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sector jasa-jasa merupakan 3
sektor yang berperan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lombok
Barat. Pergeseran peranan sektor yang terjadi hingga tahun 2009 belum mampu
merubah struktur ekonomi ketiga sector tersebut mengalami pergeseran, dimana
sektor pertanian bergeser turun dan, sedangkan sector perdagangan, hotel dan
restoran dan sector jasa-jasa meningkat.
Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi tidak akan membawa dampak yang
berarti terhadap kesejahteraan masyarakat jika tingkat harga meningkat lebih
tinggi. Untuk melihat seberapa jauh terjadinya perubahan harga pada suatu
waktu, indicator yang digunakan adalah Indek Harga Implisit (IHI). Sementara itu
Inflasi yang biasanya digunakan hingga tingkat nasional adalah tingkat perubahan
Indek Harga Konsumen (IHK) dimana untuk Pulau Lombok diwakili oleh IHK Kota
Mataram.
PDRB per kapita biasa digunakan sebagai salah satu indicator untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat secara makro, PDRB per
kapita yang tinggi mencerminkan keadaan ekonomi masyarakat yang lebih baik,
dan sebaliknya PDRB per kapita yang rendah mencerminkan keadaan ekonomi
masyarakat yang kurang berkembang.
44
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.30. PDRB Per Kapita, Laju pertumbuhan dan Indek Perkembangan PDRB Per Kapita
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005 -2009
Uraian 2005 2006 2007 2008 *) 2009 **)
I.Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB Per Kapita 3.846.719 4.168.208 4.661.520 5.183.846 5.804.356
(Rp) 169,64 183,82 205,57 228,61 255,97
2. Indeks
Perkembangan (2000 = 14,15 8,36 11,84 11,21 11,97
100)
3. Laju Pertumbuhan
(%)
II. Atas Dasar Harga Konstan’00
1. PDRB Per Kapita (Rp) 2.484.814 2.499.396 2.586.843 2.634.714 2.751.740
2. Indek Perkembangan 109,58 110,22 114,08 116,19 121,35
(2000 = 100)
3. Laju Pertumbuhan (%) 2,11 0,59 3,50 1,85 4,44
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat
Keterangan : Tahun 2005 – 2007 Angka Perkiraan Setelah Pisah dengan KLU
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
PDRB per kapita Kabupaten Lombok Barat cendrung meningkat. Hal ini
ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB per kapita baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan yang senantiasa pada kondisi positif.
45
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tabel 2.31. Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Lombok Barat Dalam Membiayai
Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2004 – 2008.
46
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Tahun 2009
Jenis Penerimaan
(Rp)
A. Pendapatan Asli Daerah 32.329.282.025,26
a. Pajak Daerah 16.741.812.894,00
b. Restibusi Daerah 5.733.996.667,97
c. Hasil Pengelolaan Daerah yang Dipisahkan 4.989.277.405,00
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.864.195.058,29
Tabel 2.33. Realisasi Pengeluaran Daerah Otonom Kabupaten Lombok Barat, 2009
Jumlah
Jenis Pengeluaran
(Rp)
I. Belanja Daerah 526.059.079.195,28
A. Belanja Tidak Langsung 393.709.105.899,28
1. Belanja Pegawai 327.657.474.639,00
2. Belanja Bunga -
3. Belanja Subsidi -
4. Belanja Hibah 11.820.000.000,00
5. Belanja Bantuan Sosial 32.380.225.503,28
6. Belanja Bagi Hasil Kepada 515.596.467,00
Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pem. Desa
7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada 20.835.809.290,00
Propinsi/Kab/Kota dan Pem. Desa
8. Belanja Tidak Terduga 500.000.000,00
47
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Anggaran (SILPA)
2. Penerimaan Dana Cadangan -
3. Hasil penjualan Kekayaan Daerah yang -
Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman -
5. Penerimaan Kembali Pemberian 1.409.893.400,00
Pinjaman
6. Penerimaan Piutang Daerah -
48
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
49
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
masyarakat
5. Mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran melalui
peningkatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru
dan pemeberdayaan ekonomi masyarakat.
5.1 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat sehingga terciptanya lapangan kerja baru.
5.2 Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan terampil
6. Menjamin dan meningkatkan iklim investasi dan pengembangan sektor
andalan daerah
6.1 Meningkatkan pelayanan dan jaminan berinvestasi
6.2 Terwujudnya optimalisasi pengembangan pada sektor pariwisata.
7. Meningkatkan produktivitas dan konstribusi sektor pertanian dalam arti
luas pada pertumbuhan ekonomi daerah
7.1. Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan
8. Meningkatkan keseimbangan Tataruang dan peningkatan
pemerataan serta kualitas infrastruktur wilayah
8.1. Terwujudnya penataan ruang yang serasi, seimbang dan produktif
8.2 Tersedianya Infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat maupun sektor pengembangan
8.3 Terwujudnya lingkungan perumahan dan pemukiman yang sehat
8.4 Tersedianya sistim informasi dan komunikasi terpadu dab
menyeluruh
9. Meningkatkan kualitas pengelolaan SDA dan lingkungan serta IPTEK
secara partisipatif dan berkelanjutan
9.1 Menjamin peningkatan kualitas pengelolaan SDA dan lingkungan
serta pemenuhan IPTEK daerah yang berkelanjutan
10. Meningkatkan adaptabilitas dan kapasitas daerah dalam menanggulagi
resiko bencana alam
10.1 Tersedianya sistim pengelolaan lingkungan berbasis mitigasi
bencana
11. Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukuk aparat dan masyarakat
50
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
51
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
2. Sekertariat DPRD
3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
5. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
6. Dinas Kopreasi, UKM dan Perindag
7. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
8. Dinas Sosial
9. Dinas Kehutanan
10. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
11. Dinas Pekerjaan Umum
12. Dinas Perikanan dan Kelautan
13. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
14. Bankesbang. Politik dan Linmas
15. Badan Kepegawaian Daerah
16. Dinas Kesehatan
17. Kantor Pol PP
18. RSUD Tripat
19. Inspektorat Kabupaten
20. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes
21. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
22. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
23. Dinas Pertambangan dan Energi
24. Badan Lingkungan Hidup
25. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
52
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
Kedudukan
No Jabatan
Dalam Tim
1 Bupati Lombok Barat Pembina
2 Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Barat Pengarah
3 Kepala Bidang Sosbud Bappeda Kab. Lombok Barat Ketua
4 Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat Bidang Sekertaris
Sosbud Bappeda Kab. Lombok Barat
5 Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Anggota
Lombok Barat
6 Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Lombok Anggota
Barat
7 Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Anggota
dan Pengelolaan Limbah Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Lombok Barat
8 Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan & Tata Kota Anggota
Kabupaten Lombok Barat
9 Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Anggota
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat
10 Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Anggota
Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
11 Direktur PDAM Giri Menang Mataram Anggota
12 Kasubbid Kebudayaan dan Sosial Badan Pemberdayaan Anggota
Masyarakat dan Pemerindah Desa Kabupaten Lombok
Barat
13 Kasubbid Pendidikan Bappeda Kabupaten Lombok Barat Anggota
14 Kasubbid SDA, LH dan Tata Ruang Bidang Fisik & Anggota
53
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
54
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
55
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
56
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
57
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
58
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
59
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
60
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
61
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
62
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
63
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
64
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
65
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
66
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
67
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
68
KELOMPOK KERJA AMPL-BM
69