Handout SSA Juli 07 - Bambang-Nuryono - PDF
Handout SSA Juli 07 - Bambang-Nuryono - PDF
Oleh:
DR. BAMBANG RUSDIARSO, DEA
DR. NURYONO, MS
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Juli 2007
2
1. Struktur Atom
- Spektra atom dan Teori Bohr
- Mekanika Gelombang: Bilangan kuantum,
Orbital atom, Konfigurasi elektron
- Tabel periodik dan Sifat atom
I. STRUKTUR ATOM
Komposisi atom:
Massa Muatan
Komponen
gram sma Coulomb sme
-24 -19
Proton 1,67x10 1,007276 +1,602x10 +1
-24
Neutron 1,67x10 1,007276 0 0
-28 -19
Elektron 9,11x10 0,0005486 -1,602x10 -1
Pertanyaan:
Bagaimana penataan komponen itu dalam atom?
υ = cλ
υ = frekwensi (Herzt)
c = laju cahaya (3,0x108 m/detik)
λ = panjang gelombang (m)
4
Spektra atom:
Pertanyaan:
Bagaimana menerangkan spektra garis?
5
Nilai mrv yang diijinkan adalah kelipatan bilangan bulat n dari h/2Л
nh
m rv =
2π (4)
Persamaan (3) dapat diubah menjadi
πε 0 nh 2
e2 = ( )
mr π (5)
atau
ε 0 nh 2
r = ( )
πm e (6)
Energi total elektron, E = Ek + Ep
1 e2
E = (m v) −
2
2 4 πε 0 r (7)
6
me4 1
E =− ( )
8 ε 02 h 2 n 2 (8)
atau
A
En = −
n2 (9)
dengan
me4 −18
A= = 2,1 8 x 1 0 J
8ε 0 h
2 2
1 1
Δ E 2 −1 = hν = E 2 − E 1 = A ( − )
n12 n 22 (10)
1 1 1 −1
= 109.730( − )cm
λ n12 n 22 (11)
A
0 n=∞
-A/16 n=4
-A/9 n=3
n=2
-A/4
-A n=1
Absorpsi Emisi
Masalah:
- Mengapa elektron berada pada orbit tertentu?
- Teori Bohr tidak mampu menjelaskan atom berelektron banyak
7
Pertanyaan:
Bagaimana perilaku elektron dalam ruang tiga dimensi dan bagaimana fungsi
gelombang?
∂Ψ 2
∂Ψ ∂Ψ2
8mπ 2 2
+ + + (E − V ) = 0
∂x 2 ∂y 2 ∂z 2 h2
Ψ = amplitudo fungsi gelombang elektron
E = energi total sistem
V = energi potensial sistem
m = massa elektron
h = tetapan Planck
x, y, dan z = koordinat Cartesian
8
z
cos θ = , → z = r cos θ
r
s
cos(90 − θ ) = sin θ = , → s = r cos θ
r
x
cos φ = , → x = s cos φ = r sin θ cos φ
s
y
sin φ = , → y = s sin φ = r sin θ sin φ
s
Ψ(r,θ,φ) = R(r)Θ(θ)Φ(φ)
R(r) = Fungsi gelombang radial (bergantung jarak)
Θ(θ)Φ(φ) = Fungsi gelombang angular (bergantung sudut)
1/2
⎛ 3 ⎞
l = 1, m = 0 → ΘΦ = ⎜ ⎟ cosθ
⎝ 4π ⎠
l
1/2
⎛ 5 ⎞
l = 2, m = 0 → ΘΦ = ⎜ ⎟ (3 c o s 2 θ − 1)
⎝ 1 6π ⎠
l
Orbital s (l = 0, ml = 0)
11
-
+
+
+ -
-
Shielding
Z2
Ee ≈ 2
n
Diharapkan:
Energi yang diperlukan untuk melepaskan electron (energi ionisasi) dari atom
meningkat secara kontinyu dengan peningkatan nomor atom.
Fakta: Tidak!
Mengapa?
1. Jejari rerata 2s lebih besar daripada 1s
2. Elektron 2s1 ditolak oleh electron dalam (1s2 )
Inti ter-screening “shielding” oleh electron iner sehingga elektron valensi hanya
merasakan tarikan sebagian muatan inti total (muatan inti efektif).
14
Orbital s mampu menembus ke inti Æ kurang terlindung oleh electron iner, tetapi
sebagai pelindung yang lebih baik daripada orbital lain. Urutan kekuatan sebagai
pelindung: 3s > 3p > 3d
SIFAT ATOM
Energi yang dibebaskan apabila ion-ion dalam ujud gas gas yang saling terpisah
menyatu membentuk kristal.
Etol
r
E U0 Etot
Etar
Pers. Born-Lande
ANZ + Z − e 2 1
U0 = (1 − )
4πε 0 r0 n
U0 = energi kisi
A = Tetapan Madelung, bergantung pada struktur kristal
N = Bilangan Avogadro, 6,02 x 1023 pasangan ion/mol
Z+, Z- = muatan kation dan anion
π = 3,14159
n = eksponen Born, bergantung pada konfigurasi
ε0 = 8,85 x 10-12 C2J-1m-1
r0 = Jarak antar inti
e = muatan electron, 1,6 x 10-19 C
20
Contoh soal:
Hitung energi kisi, U0, untuk natrium klorida!
r0 = penjumlahan jejari ion Na+ dan Cl- (2,83 x 10-10 m)
n = rerata dari Na+ dan Cl- (8)
U0 = -755 kJ/mol Æ energi kisi NaCl = 755 kJ/mol (energi yang dibebaskan apabila
ion Na+ dan Cl- dalam ujud gas menyatu membentuk kristal NaCl sebanyak 1 mol).
Eksperimen diperoleh 757 kJ/mol
Siklus Born-Haber:
• Pembentukan kristal ionik dari unsur-unsurnya dapat dinyatakan dengan suatu
siklus.
• Energi yang terlibat pada setiap proses dapat dinyatakan dengan perubahan
entalpi (ΔH)
21
Untuk NaCl2
Z+ = 2
struktur NaCl2 sama dengan NaCl Æ A=2,52
U0 = -2189 kJ/mol
1. ΔHf CaF
+ - + -
- + -
-
+ - + -
+ - + -
- + - +
+ - + -
Perbandingan Jejari
- Stuktur Kristal dipengaruhi oleh perbandingan jejari r+/r-
- Perbandingan r+/r- untuk geometri octahedral dapat dihitung sbb.
-
2r- 45o -
-
+
-
-
-
r+ 0, 293
= = 0, 414
r− 0, 707
Bagaimana dengan:
- SnO2 (rSn4+ = 83 pm, rO= = 0,126 pm)
- K2O (rK+ = 152 pm, rO= = 0,126 pm)
Beberapa fakta:
ZnS (r+/r- = 88 pm/170 pm = 0,52) Æ Wurtzit (bukan rutil!)
HgS (r+/r- = 0,68) Æ struktur wurtzit
Mengapa???
-
+ - - +
+
Efek Polarisasi
- Untuk ion logam transisi di mana ada satu electron atau lebih dalam orbital d
(kurang baik melindungi inti) memiliki kekuatan lebih tinggi dalam mempolarisasi
anion.
- Kemampuan mempolarisasi ion dengan konfigurasi
(n-1)dxns0 > (n-1)s2(n-1)p6ns0
PP Hg2+ (BK = 6, r = 116 pm) > Ca2+ (r = 114pm)
+ + + +
ELEKTRONEGATIVITAS (EN)
Pauling
- Definisi: Kekuatan atom dalam molekul untuk menarik pasangan electron ke dirinya
sendiri
- Skala EN dihitung dari “kelebihan” energi ikatan
Δ = 96.49 (ENA-ENB)2 atau ENA-ENB = 0,102√Δ
Contoh:
ikatan Cl-F memiliki energi ikatan sumbangan dari ikatan kovalen nonpolar dan polar
Kontribusi nonpolar (teoritik)
Enp = (ECl-Cl + EF-F)/2 = (242 +158)/2 = 200 kJ/mol
Eikat (eksperimen) = 255 kJ/mol,
Kontribusi polar (Δ) = 255–200 = 55 kJ/mol
ENA-ENB = √(55/96,49) = 0,76
- Distribusi electron dalam ikatan kovalen atom tidak serupa biasanya tidak simetri
Æ lebih ke atom dengan EN lebih besar.
28
Contoh:
HF, jarak antar atom = 91,7 pm
Jika ionic sempurna (100%) Æ q = 1,6 x 10-19C
μ = 4,4 D
Fakta: μ = 1,98 D Æ karakter ionic = 1,98/4,4 = 45%
Latihan:
Molekul HCl memberikan μ = 1,03 D. Jika panjang ikatan 136 pm, tentukan berapa %
ionic molekul itu?
%
Ionik
ΔEN
ΔEN < 0,5 (% ionic < ) Æ Kovalen
ΔEN > 1,7 (% ionic > 50 ) Æ Ionik
Muatan Atom Lewis-Langmuir (LL)
- MF Æ mengasumsikan bahwa semua ikatan 100% kovalen (EN sama)
- BO Æ mengasumsikan bahwa semua ikatan 100% ionic (EN berbeda jauh)
29
Contoh:
MLLF dalam HF
4,0
MLL F = 7 - 6 - 2( = −0,29
4,0 + 2,2)
MLLF dalam BF (:B=F:)
4,0
MLL F = 7 - 2 - (3x2)( = +1,0
4,0 + 2,0)
(MF = +2)
Latihan:
Hitung MLL atom H dalam H2O, atom C dan C2H2, C dalam CO.
Contoh:
H2O Æ ikatan polar Æ molekul polar (V)
CO2 Æ ikatan polar Æ molekul nonpolar (Linear)
- VSEPR (valence shell electron pair repulsion) Æ hukum Coulomb dan Prinsip
Pauli
- Pasangan electron valensi dalam atom menempati posisi sedemikian sehingga
tolakan antar pasangan serendah mungkin
- Untuk pasangan electron ikatan, posisi atom mengikuti posisi pasangan elektron
- 2 pasang Æ linear; 3 pasang Æ segitiga planar; 4 pasang Æ tetrahedral; 5
pasang Æ bipiramida segitiga; 6 pasang Æ octahedral
Slater dan Pauling: Ikatan kovalen terjadi akibat adanya overlap (penumpukan)
orbital atom Æ orbital molekul
Untuk molekul AB, fungsi gelombang orbital molekul, ΨAB:
Ψ AB = (1 − λ ) Ψ A (1 ) Ψ B ( 2 ) + Ψ A ( 2 ) Ψ B (1 ) + λ Ψ B (1 ) Ψ B ( 2 )
1444 42 4 4 44 3 1 42 43
Kovalen Ionik
Contoh:
1. Pembentukan molekul H2
1
A B
+ + + + +
1s 2 1s Overlap 1s-1s
+ + + + +
1s 2p Overlap 1s-2p
Ψ HF = (1 − λ ) Ψ Kovalen + λ Ψ F (1 ) F ( 2 )
Molekul H2O diharapkan terbentuk dari overlap 1s(H) dengan 2p(O) Æ sudut HOH =
90o
Fakta: sudut HOH = 104,5o
Molekul NH3 diharapkan terbentuk dari overlap 1s(H) dengan 2p(N) Æ sudut HNH =
90o
Fakta: sudut HOH = 107,5o
31
Molekul CH4 diharapkan terbentuk dari overlap 1s(H) dengan 2p(C) Æ sudut HCH =
90o atau 1s(H) dengan 2p(C) Æ sudut HCH tak menentu.
Fakta: sudut HOH = 109,5o
Hibridisasi
- Pencampuran dua orbital atau lebih menghasilkan orbital baru (orbital hibrida)
- Jumlah orbital hibrida sama dengan jumlah orbital atom
- Tingkat energi semua orbital hibrida sama
- Fungsi gelombang orbital hibrida merupakan combinasi linear orbital atom
1
Ψ sp ( 1 ) = ( Ψ s + Ψ p )
2
1
Ψ sp ( 2 ) = ( Ψ s − Ψ p )
2
+ + -
+ Ψsp(1) Ψsp(2)
- - +
+ +
Linear
1 1 1
Ψ 2
( 2 )
= Ψ s − Ψ p + Ψ p
sp
3 6 x
2 y
1 1 1
Ψ 2
( 3 )
= Ψ s − Ψ p − Ψ p
sp
3 6 x
2 y
Untuk sp3:
1 1 1 1
Ψ 3
(1 )
= Ψ s + Ψ p + Ψ p + Ψ p
sp
2 2 x
2 y
2 z
1 1 1 1
Ψ 3
( 2 )
= Ψ s − Ψ p − Ψ p + Ψ p
sp
2 2 x
2 y
2 z
1 1 1 1
Ψ 3
(3 )
= Ψ s − Ψ p + Ψ p − Ψ p
sp
2 2 x
2 y
2 z
1 1 1 1
Ψ 3
( 4 )
= Ψ s + Ψ p − Ψ p − Ψ p
sp
2 2 x
2 y
2 z
Ikatan rangkap lebih kuat (energi ikat lebih besar, ikatan lebih pendek) daripada
ikatan tunggal
- Pencampuran dua orbital atau lebih menghasilkan orbital baru (orbital hibrida)
- Jumlah orbital hibrida sama dengan jumlah orbital atom
- Tingkat energi semua orbital hibrida sama
- Fungsi gelombang orbital hibrida merupakan kombinasi linear orbital atom
+ -
+
+ - - +
Ψsp(1) Ψsp(2)
+ +
Linear
Contoh: Molekul BeCl2
1 1 1
Ψ 2
( 2 )
= Ψ s − Ψ p + Ψ p
sp
3 6 x
2 y
1 1 1
Ψ 2
( 3 )
= Ψ s − Ψ p − Ψ p
sp
3 6 x
2 y
Untuk sp3:
35
1 1 1 1
Ψ 3
(1 )
= Ψ s + Ψ p + Ψ p + Ψ p
s p
2 2 x
2 y
2 z
1 1 1 1
Ψ 3
( 2 )
= Ψ s − Ψ p − Ψ p + Ψ p
s p
2 2 x
2 y
2 z
1 1 1 1
Ψ 3
( 3 )
= Ψ s − Ψ p + Ψ p − Ψ p
s p
2 2 x
2 y
2 z
1 1 1 1
Ψ 3
( 4 )
= Ψ s + Ψ p − Ψ p − Ψ p
s p
2 2 x
2 y
2 z
Contoh soal:
- Mengapa sudut ikat dalam CH4>NH3>H2O
- Bandingkan sudut ikat NO2+, NO2 dan NO2-
- Mengapa sudut ikat PF3 = 97,7º, PCl3 = 100,3º, PBr3 = 101,0º, PI3 = 102º
- Mengapa sudut ikat NF3 = 102,3º, NH3 = 107,2º, OF2 = 103,1º, OH2 = 104,5º
E 3p
Sp3
Perubahan energi
Untuk CH4
0, 25
cos θ = = −0,333 → θ = 109,50
−0, 75
Untuk H2O Æ θ = 104,5o Æ p = 0,80 dan s = 0,20
Aturan Bent:
“Substituen yang lebih elektronegatif menyukai orbital hibrida yang memiliki karakter
s kecil, dan substituen elektropisitif lebih menyukai orbital hibrida dengan karakter s
besar”
Ψb = √½(ΨA + ΨB)
Ψb2
Jenis OM:
Contoh 2: Molekul B2
39
Molekul Heteroatomik
Kovalen
Polar
Ionik
40
Contoh: Molekul HF