TENTANG MP-ASI
DOSEN PEMBIMBING :
Veronica Vestine SST., M.Kes
DI SUSUN OLEH :
Fiska Fitrianingsih 17.030.047
Rosalita Putri A 17.030.067
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyalesaikan makalah kami.
Dan yang telah memberikan dukungan kepada kami serta semua belah pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan malah ini sehingga tuntas
Kami menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dalam pembuatan, penyusunan dan
penyajian makalah ini masih belum lengkap sehingga kami memohon bimbingan, kritik serta
saran yang dapat membimbing kami kedepan agar menjadi lebih baik lagi.
Sekian dan terimakasih ,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 – 6 bulan adalah ASI.Tapi begitu menginjak
usia 6 bulan ke atas, asupan bayi harus ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MPASI). Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI
yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Di minggu-minggu
pertama pemberian MPASI, berikan bubur beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam
buah. Kenalkan satu persatu. Jangan dicampuraduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal
Dalam pemberian MP-ASI perlu diperhatikan waktu pemberian MP-ASI ,frekuensi porsi,
pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara pemberiannya. Disamping itu perlu
pula diperhatikan pemberian makanan pada waktu anak sakit dan bila ibu bekerja di luar
rumah. Pemberian MP-ASI yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan
gizi bayi, namun juga merangsang keterampilon makan dan merangsang rasa percaya
diri.rasa tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.
1. BUBUR JAGUNG
Blender:
Jagung manis yang sudah dipipil (tambah air)
Tomat
Tahu
Bawang putih yang ditumis dengan minyak kelapa asli
Cara masak : Hasil Blender dimasak dengan api kecil
Masukkan kuning telur ayam kampung (kalau mau bisa juga daging)
Sebatang daun bawang utuh (buang setelah bubur matang)
Setelah kentang atau matang, angkat. Dinginkan
1. SUP LABU PARANG
Labu Parang
Daging ayam yang sudah dihaluskan
Tofu
seledri
tomat
Bumbu: tumis dengan minyak kelapa asli bawang bombay, bawang putih yang
sudah dicincang
Cara Masak: Masak labu parang, daging ayam, hingga empuk, lalu masukkan tofu, tomat
yang sudah dibuang bijinya plus bumbu. Setelah matang, taburkan daun seledri. Angkat,
dinginkan, siap disaring.
D. CARA PENYIMPANAN MP-ASI
CARA AMAN SIMPAN MAKANAN BAYI
Berikut caranya:
1. MPASI atau makanan bayi bisa dibuat dalam jumlah banyak sekaligus dan disimpan dalam
freezer. Menyimpan makanannya harus menjadi es di freezer dengan suhunya minimal -18˚C.
Untuk buah-buahan yang telah diblender halus bisa disimpan untuk masa 2 bulan.
2. Setiap satu porsi MPASI harus ditempatkan dalam satu wadah. Begitu satu wadah keluar
dari freezer, sisa makanannya tidak bisa diberikan lagi pada bayi. Mengenai banyaknya
porsi, tentu akan berbeda pada masing-masing bayi karena kebutuhan tiap bayi berbeda-beda.
Masing-masing ibulah yang tahu berapa banyak porsi yang bisa dihabiskan bayinya, karena
metabolisme dan aktivitas mereka kan berbeda-beda.
3. Pada setiap wadah, jangan lupa untuk diberi tanggal sesuai waktu yang akan diberikan
kepada bayi. Misal tanggal 1 dan 2 buah papaya, tanggal 3 dan 4 buah apel, tanggal 5 dan 6
buah yang lain lagi, begitu seterusnya. Satu macam buah untuk dua hari. “Pemberian untuk
bayi dua hari berturut-turut papaya, dua hari kemudian berturut-turut apel. Dengan begitulah
bayi akan mengingat rasa buah itu.”
4. Untuk bubur susu dan nasi tim tidak disarankan menyimpan di freezer lebih dari seminggu
karena bisa merubah rasanya menjadi kurang enak. “Karena buah tidak dimasak, jadi bisa
disimpan lebih lama dari bubur susu atau nasi tim,” jelas ahli gizi dan penulis buku resep
makanan bayi ini.
5. Bila cara penyimpanannya baik dan benar, walaupun disimpan di freezer gizinya tidak
berkurang hanya rasanya akan terasa kurang segar. Karenanya jangka waktu
penyimpanannya jangan terlalu lama.”
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a) Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
b) MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke
makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral.
Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan
yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah
bagian belakang.
c) Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak .
d) Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode
ini.
Saran
a) Bagi ibu yang mempunyai balita dianjurkan agar dalam memberikan makanan
tambahan memperhatikan usia bayi yaitu 6 bulan dan jenis makanan yang akan diberikan
mulai dari yang encer sampai ke padat secara bertahap (seperti: bubur, pisang, pepaya, nasi
tim).
b) Bagi instansi yang terkait perlu melakukan sosialisasi tentang makanan tambahan
melalui penyuluhan, pendidikan kesehatan disetiap posyandu maupun langsung ke
masyarakat, sehingga dapat menambah pengetahuan khususnya ibu-ibu yang mempunyai
balita.
DAFTAR PUSTAKA
Jahari, A. B. 2000. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Bogor: Puslitbang Gizi dan Makanan
Soetjaningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Surabaya: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hartoyo. 2001. “Pemberian Makanan Tambahan Balita KEP di Bogor”. Media Gizi dan
Keluarga , Juli, XXV (1): 11-18.
Departemen Kesehatan. Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI . Jakarta : 2004
Dr.dr. Hananto Wiryo,SpA. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan menyusui dengan
Makanan Lokal.Sagung Seto. Jakarta :2002
Rahmat. M. 2000. “Hubungan Konsumsi Energi dan Status Gizi Anak Umur 6-12 Bulan di
Panti Sosial Asuhan Anak Se-DKI Jakarta dan Tangerang”. Info Pangan dan Gizi. Vol XI (1).