Di sususn Oleh
Kelompok II
Universitas Hasanuddin
A. Biografi Karen Danielsen Horney
Karen Danielsen Horney lahir 15 September 1885, di Eilbek, kota kecil dekat
Hamburg, Jerman. Ia merupakan satu-satunya anak perempuan Berndt (Wackels) Danielsen,
seorang kapten kapal, dan Clothilda van Ronzelen Danielsen, seorang yang berusia hampir 18
tahun lebih muda daripada suaminya dan merupakan istri kedua. Horney memiliki saudara
tiri yaitu empat orang yang sebagian sudah dewasa ketika Horney di lahirkan. Keluarga
Danielsen adalah sebuah keluarga yang tidak bahagia, sebagian di picu oleh perbuatan
saudara tiri Karen yang membuat ayahnya membenci ibunya. Horney merasakan permusuhan
yang besar terhadap ayahnya yang keras dan taat beragama, dan seorang munafik yang taat.
Akan tetapi, ia mengidolakan ibunya yang selalu mendukung dan menjaganya dari sang
kapten tua yang keras. Ia juga bukanlah seorang anak yang bahagia. Ia membenci perlakuan
pilih kasih yang di berikan kepada kakak laki-lakinya. Horney memulai analisis diri melalui
buku harian dari usia 13 tahun hingga 26 tahun, di lanjutkan dengan analisis dirinya oleh Karl
Abraham, dan di akhiri dengan bukunya self-analysis. (Feist dkk. 2017).
Masa kecil Horney agak rumit, pada masa kecilnya dia mengatakan bahwa ayahnya
seorang yang keras dan lebih menyanyangi kakaknya, sehingga Horney merasa lebih dekat
dengan ibunya. Di usia 9 tahun dia mengubah cara hidupnya menjadi gadis yang ambisius
dan pemberontak. Dia berkata “Kalau aku tidak cantik, maka aku harus pintar”, padahal dia
cantk. Dia juga jatuh hati kepada saudara laki-lakinya. Karena selalu di goda, tentu saja
saudaranya menolak dia. Kejadian ini menyebabkan dia mengalami depresinya yang pertama
dan persoalan yang kemudian menghantuinya seumur hidup (Boore, 2017).
Ketika mulai dewasa, dia mengalami stress selama beberapa tahun. Tahun 1904,
ibunya menceraikan ayahnya dan meninggalkan Karen dan ayahnya. Tahun 1906, ia memulai
studinya di Universitas of Freiburg dan satu-satunya wanita jerman yang mempelajari tentang
obat-obatan. Selama kuliah, Karen bertemu dengan mahasiswa hukum yang bernama Oscar
Horney, yang menikahinya tahun 1990. Tahun 1910, Karen melahirkan Brigitte, anak
perempuan pertamanya dari tiga orang anak perempuannya. Tahun 1911, ibunya meninggal.
Rangkaian peristiwa ini sangat dirasakan Karen. Inilah yang menghantarkannya menjadi
seorang psikoanalisis (Boore, 2017).
Pada awal tahun 1910, ia mulai menggerakkan sebuah analisis bersama Karl Abraham
yang merupakan seorang kolega dekat dengan Frued yang membuat analisis tentang Melanie
Klein. Tahun 1917, Horney telah menyelesaikan tulisan pertamanya mengenai psikoanalisis
“The Technique of Psychoanalitic Therapy”, yang mencerminkan pandangan Freudian yang
konfensional dan memperlihatkan sedikit indikasi adanya pemikiran pribadi Horney di
kemudian hari (Feist dkk. 2017).
Tahun 1923, usaha Oscar bangkrut dan kemudian menderita sakit radang selaput otak.
Dia berubah menjadi pria putus asa, menderita dan cerewet. Pada tahun itu juga, saudara
Karen meninggal dunia di usia 40 tahun akibat infeksi paru-paru. Karen benar-benar
mengalami depresi, sampai berniat untuk bunuh diri (Boore, 2017).
Tahun 1926, Karen dan anaknya pindah dari rumah Oscar menuju ke Brooklyn,
Amerika Serikat. Selama 10 tahun, Horney dan Fromm menjadi teman akrab sampai akhirnya
menjadi sepasang kekasih. Setelah 2 tahun menetap di Chicago, Horney pindah ke New York,
ia mengajar di New School For Sosial Research, dan menjadi anggota kelompok Zodiac yang
terdiri dari Fromm, Fromm Reichmann, Sullivan. Namun, ia jarang sependapat dengan
anggota-anggota lama. Bukunya yang berjudul New Ways in Psychoanalysis (1939)
menjadikannya sebagai pemimpin kelompok oposisi. Dalam bukunya, ia mengajak untuk
meninggalkan teori insting dan lebih menitikberatkan pada ego dan pengaruh sosial. Pada
tahun 1950, Horney mempublikasikan karya yang paling bernilai di hidupnya yaitu, Neurosis
and Human Growth. Buku ini merupakan ekspresi pemikiran pribadi Horney yang kreatif.
Dia juga mendirikan Karen Horney Clinic, mengajar dan menulis. Sampai akhirnya
meninggal 4 Desember 1952 pada usia 65 tahun akibat penyakit kanker (Feist. dkk 2017).
B. PERBEDAAN TEORI HORNEY DAN FREUD
Horney seperti halnya tokoh psikologi yang lain, tokoh Horney juga
memiliki ciri khas Freudian. Namun Horney lama kelamaan tidak setuju
dengan hal ini. Perbedaan utama antra keduanya berpusat pada
persoalan pengaruh biologis univeral dan pengaruh kultural. Horney
sependapat bahwa masa kanak-kanak awal merupakan bagian terpenting
seperti yang dikemukakan Freud, namun letak perbedaannya dengan
Freud adalah keyakinannya bahwa dorongan sosial lebih berperan penting
dalam perkembangan kepribadian dibanding dengan biologis. Perbedaan
selanjutnya juga terletak pada teori prnggerak dasar manusia, yan
menurutnya bergerak bukan hanya karena insting, tapi juga pada kultur,
ego dan pembentuk kepribadian. Serupa dengan hal ini, Horney juga
merasa bahwa masalah kejiwaan bukan merupakan akibat dari insting,
melainkan akibat dari “usaha seseoang mencari jalan agar dapat melalui
keadaan yang penuh dengan rintangan”, keadaan ini dibentuk oleh
lingkungan [ CITATION Law15 \l 1057 ]
Menurut horney semua orang mengalami creature anxiety. perasaan kecemasan yang
normal muncul pada masa bayi, dimana ketika bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya
dan rentan itu dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak bisa dikontrol.
Sehingga Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan membantu
bayi belajar menangani situasi bahaya itu. Sebaliknya, tanpa bimbingan yang memadai bayi
akan mengembangkan basic anxiety, basic hostility, dan terkadang neurotic distress.
a. Kecemasan dasar dan permusuhan dasar
Kecemasan dasar berasal dari takut, dimana suatu peningkatan yang berbahaya dari
perasaan tak berteman dan tak berdaya dalam dunia penuh ancaman. Kecemasan dasar itu
sendiri selalu dibarengi oleh permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu
predisposisi untuk mengantisipasi bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain
tersebut. Kecemasan dan permusuhan bersama-sama membuat orang yakin bahwa dirinya
harus dijaga untuk melindungi keamanannya. Kecemasan dan permusuhan cenderung
direpres, atau dikeluarkan dari kesadaran, karena menunjukkan rasa takut bisa membuka
kelemahan diri, dan menunjukkan rasa marah beresiko dihukum serta kehilangan cinta dan
keamanan.
Bayi kemudian mengalami peroses melingkar, yang oleh horney dinamakan lingkaran setan
atau vicious circle. Dimulai sejak lahir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang
untuk dapat menghadapi tekanan lingkungan.
1. jika kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh,
2. bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena diperlakukan secara
salah,
3. Kemarahan harus direpres agar perolehan cinta dan rasa aman yang hanya
sedikit(tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali,
4. perasaan menjadi kacau, muncul kecemasan dasar dan kemarahan dasar,
5. kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin besar,
6. Kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi,
sehingga semakin kuat pula perasaan marah yang timbul
7. Perasaan permusuhan menjadi semakin kuat
8. Depresi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan kasih sayang yang hanya sedikit
itu tidak hilang
9. Tegangan perasaan kkacau, marah, gusar, mengamuk semakin kuat, perasaan menjadi
kacau, muncul kecemasan dasar dan kemarahan dasar ini akan membuat kecemasan
dasar dan permusuhan dasar semakin kuat dan akan terus semakin parah jika yang
dimulai pada nomor 4 sampai 9 dan seterusnya terus menerus terjadi.
Teori horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang membuat
orang terkunci dalam lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan tidak produktif
terus menerus semakin parah.
b. Konflik interpersonal : kebebasan versus kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia,
yang tidak dapat dihindari. Mengalami konflik tidak berarti mengidap neurotik. Akan
tetapi suatu ketika, harapan, minat, atau pendirian seseorang bertabrakan dengan orang
lain. Konflik dalam diri sendiri adalah bagian yang integral dari kehidupan manusia,
misalnya dihadapkan dua pilihan keinginan yang arahnya berbeda, atau antara harapan
dengan kewajiban. Perbedaan konflik normal dengan konflik neurotik adalah taraf atau
tinggi rendahnya. Setiap orang memakai berbagai cara mempertahankan diri melawan
penolakan, permusuhan, dsn persaingan dari orang lain. Orang normal mampu memakai
bermacam-macam strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya. Sedangkan orang
yang neurotik secara kompulsif memakai strategi pertahanan yang sama yang pada
dasarnya tidak produktif. Orang dengan kecemasan dasar mungkin memulai hidup
dengan konflik yang sangat berat, konflik antara kebutuhan rasa aman dan kebutuhan
menyatakan kebebasan emosi dan pikiran. Semuuanya dimulai dari hubungan bayi
dengan ibunya, hubungan antar manusia.
Teori Psikoanalisis dari Karen Horney dibentuk berdasarkan kondisi sosial dan kultur.
Terutama pengalaman pada masa kanak-kanak yang sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian individu. Apabila pada masa kanak-kanak individu tidak
memperoleh kasih sayang dan cinta yang cukup dari orangtua, maka individu akan
mengembangkan rasa permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orangt tuanya. Sehingga
akan berakibat adanya rasa kecemasan dasar (basic axienty) dari anak.
2. Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat (the neurotic need for a powerful partner).
Kurangnya rasa percaya diri membuat orang neurotik berusaha mendekatkan diri
mereka dengan pasangan yang lebih kuat/berpengaruh. Kebutuhan ini adalah
penilaian yang terlalu tinggi terhadap cinta dan ketakutan jika sendirian atau
ditinggalkan. Pengalaman hidup Horney pribadi mengungkapkan adanya kebutuhan
yang besar untuk bisa bersama seorang laki-laki yang berpengaruh dan ia memiliki
serangkaian hubungan dengan laki-laki yang berpengaruh sepanjang masa dewasanya.
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit (the
neuorotic need to restrict one’s life within narrow borders). Orang neurotik sering kali
berusaha untuk tidak menonjol, berada di tempat kedua, dan merasa puas dengan
stimulus yang sangat sedikit. Mereka menurunkan kemampuan mereka ke tingkatan
yang lebih rendah dan takut membuat permintaan yang membebani orang lain.
4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan (the neurotic need for power). Kekuasaan dan
kasih sayang merupakan dua kebutuhan neurotik yang paling besar. Kebutuhan akan
kekuasaan biasanya dibarengi dengan adanya kebutuhan akan penghargaan sosial dan
kepemilikan yang terbentuk dalam kebutuhan untuk mengatur orang lain dan
menghindar dari perasaan lemah atau tidak pintar.
5. Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain (the neurotic need to exploit
others). Orang-orang neurotik sering kali menilai orang lain berdasarkan bagaimana
orang-orang tersebut bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan mereka,
tetapi pada saat yang sama, mereka takut dimanfaatkan orang lain.
6. Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi (the neurotic need for social
recognition or prestige). Beberapa orang melawan kecemasan dasar dengan berusaha
menjadi orang pertama, orang paling penting, atau menarik perhatian orang lain agar
tertuju pada dirinya.
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi (the neurotic need for personal
admiration). Orang-orang neurotik mempunyai kebutuhan untuk dikagumi atas diri
mereka daripada atas apa yang mereka miliki. Harga diri mereka yang tinggi harus
terus-menerus ditunjang dengan kekaguman dan penerimaan dari orang lain.
8. Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian pribadi (the neurotic need for
ambition and personal achievement). Orang-orang neurotik mempunyai dorongan
kuat untuk menjadi yang terbaik. Mereka harus mengalahkan orang lain untuk
membuktikan keunggulan mereka.
9. Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan (the neurotic need for self-
suffciency and independence). Orang neurotik yang mempunyai kebutuhan yang kuat
untuk menjauh dari orang lain, yang membuktikan bahwa mereka bisa bertahan hidup
tanpa orang lain. Playboy yang tidak bisa terikat dalam sebuah hubungan merupakan
contoh dari kebutuhan neurotik ini.
10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidakmungkinan untuk salah (the
neurotic need for perfection and unassailability). Dengan berusaha semaksimal
mungkin untuk sempurna, orang neurotik mendapat “bukti” atas harga diri dan
keunggulan pribadi mereka. Mereka takut membuat kesalahan dan mempunyai
kelemahan pribadi. Sehingga mereka berusaha untuk menyembunyikan kelemahan
mereka dari orang lain (Feist dan Feist 2009:201-202).
b. Kecenderungan Neourotik
Seiring perkembangan teori Horney, Horney mulai melihat dari sepuluh kebutuhan
neurotik yang ia temukan dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori umum yang berhubungan
dengan sikap dasar seseorang terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Horney
mengidentifikasikan 3 sikap dasar yang disebut dengan kecenderungan neurotik (neurotic
trend), yakni mendekati orang lain, melawan orang lain, dan menjauhi orang lain.
Kecenderungan neurotik merupakan bagian dari teori Horney tentang neurosis, tetapi
kecenderungan ini berlaku juga untuk individu normal. Namun ada perbedaan antara sikap
yang dialami oleh individu normal dan individu neurotik. Berikut perbedaan antara individu
normal dan individu neurotik. Individu normal sering sadar ketika menjalankan strategi
dalam menghadapi orang lain, memilki kebebasan dalam bertindak, mudah dalam
menghadapi masalah, dan dapat memilih strategi pertahanan dirinya. Sedangkan individu
neurotik sering tidak sadar akan sikap-sikap yang mereka ambil, memilki keterpaksaan dalam
bertindak, kesulitan dalam mengatasi masalah dan terbatas dalam memilih strategi pertahanan
dirinya.
Horney (1950) menggunakan istilah konfilk dasar untuk mengatasi konflik yang
terjadi karena anak-anak terdorong ke tiga arah pertahanan diri, yakni dengan mendekati,
melawan, dan menjauhi orang lain. Pada anak-anak segat ketiga dorongan ini tidak selalu
bertentangan. Namun karena adanya kecemasan dasar yang mendorong sebagian anak hanya
terbatas pada satu kecenderungan saja. Pengambilan sikap yang berbeda-beda akan
menyebabkan anak berusaha untuk mengatasi konflik dasar yang dihadapi dengan cara
menjadikan satu dari tiga kecnderungan neurotik sebagai sikap yang dominan. Sebagian
anak-anak mendekati oorang lain dengan menuruti apa yang dikatakan sebagi cara untuk
melindungi dari perasaan tak berdaya. Anak-anak lain melawan dengan agresif untuk
mencegah sikap tidak ramah/memusuhi. Anak-anak lain menjauhi oranglain dengan
memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan mengurangi perasaan terisolasi (Horney,
1945)
Mendekati orang lain yang diutarakan oleh Horney bukanlah mendekati dalam
artian cinta yang tulus. Melainkan melakukan pendekatan dengan orang lain untuk
melindungi diri dari perasaan ketidakberdayaan. Usaha untuk melindungi dari
perasaan ketidakberdayaan, dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu atau
kedua dari kebutuhan neurotik. Dapat dilakukan dengan berusaha mendapatkan kasih
sayang dan peneriman orang lain.
Kecenderungan neurotik dengan mendekati orang lain melibatkan serangkaian
strategi. Kecenderungan ini merupakan sebuah cara berfikir, merasakan, dan
bertingkah laku dengan sebuah cara untuk hidup. (Horney, 1945, hlm.55)
E. Konflik Intrapsikis
Kecenderungan Neoritik muncul dari kecemasan dasar yang merupakan akibat dari
hubungan seorang anak dengan orang lain. Horney mulai memberikan perhatian yang lebih
pada konflik-konflik dalam diri yang dialami, baik oleh individu-individu normal maupun
neurotik. Pada bagaian ini akan menyoroti dua konflik Intrapsikis yang paling penting yaitu
gambaran diri dan kebencian diri. Yang mana Gambaran diri ( idealis self-image ) adalah
usaha untuk mengatasi konflik dengan membuat gambaran diri sendiri yang seperti dewa dan
Kebencian diri ( Self-hatred ) adalah kecenderungan yang salaing berhubuungan, tetapi juga
masuk akal dan kuat menganggap rendah dirinya yang sebenarnya. Oleh karena itu dua hal
ini menciptakan katerpisahan yang semakin berkembang anataranya diri yang sebenarnya dan
dirinya yang ideal, sehingga mengarahkan orang-orang yang neuritik untuk membenci dan
menganggap rendah dirinya sendiri dan menganggap dirinya juga tidak sesuai yang di
banggkan ( Horney, 1950 )
a. Kebencian Diri.
Orang yang melakukan pencarian Neurotik akan kemuliaan tidak akan pernah merasa
bahagia dengan diri mereka. Ketika mereka menyadari bahwa dirinya mereka sebenrnya tidak
dapat memenuhi kebutuhan maka mereka akan menganggap bahwa diri mereka iru sangat
rendah.
Kebencian diri dapat menyebabkan tuntutan yang tidak henti-henti terhadap diri,
yang di gambarkan oleh tirani atas apa yang sebaiknya atau menginginkan sesuatu
namun karena kemampuan yang dimilki terbatas maka kebutuhan akan keinginan
tersebut tidak terpenuhi. Sehingga pada akhirnya orang ini akan terus menerus
berusaha untuk menjadi sempurna karena mereka meyakini mereka harus menjadi
sempurna.
Selanjutnya adalah Dakwah terhadap diri yang kejam. Yaitu dakwah terhadap diri
muncul dalam beragam bentuk dari ekpresi yang tampak mengagumkan dan nyta,
seperti merasa bertanggung jawab atas terjadinya sesuatu sehingga mempertanyakan
secara mendetail tentang manfaat dari kebaikan mereka sendiri.
Kebencian diri dapat berupa penghinaan terhadap diri. Yang yang di ekpresikan
melalui dengancara meremehkan, merendahkan, meragukan, mendiskreditkan, dan
mengolok,olok diri sendiri.
Kebencian diri adalah frustasi diri. Horney membedakan antara di siplin diri sehat
dan frustasi diri neurotik. Rasa frustasi diri bermula dari kebencian diri sendiri dan di
bentuk untuk membuat gambarandiri yang mengagumkan menjadi nyata.
Kebencian diri dapat muncul dalam bentuk penyiksaan diri atau penganiayaan diri.
Ekpresi yang biasa di keluarkan bersifat kepuasan masochistic yang mana yaitu
merasa menderita ketika mengambil keputusan, membesar-besarkan rasa sakit ketika
mengalami sakit kepala, menyilet diri,atau bahkan mengajak orang berkelahi dan
memicu dirinya supaya menjadi korban penyiksaan fisik.
Dan yang paling terkahir adalah Tindakan dan dorongan menghancurkan diri,yang
dapat berupa kehancuran fisik maupun psikologis seperti berhenti dari pekerjaan
ketika kariernya mulai menanjak, putus dari hubungan yang sehat demi memilih
hubungan yang beurotik atau melakukan seks bebas.
Horney meyakini bahwa makhluk hidup, jika di berikan sebuah lingkungan dengan
kedisiplinan dan kehangatan, maka akan menumbuhkan perasaan aman dan percaya diri,serta
kecenderungan untuk memiliki pemahaman diri. Namun karena banyaknya hambatan
negatif pada masa awal membuat kecenderungan mengalami situasi yang membuat mereka
merasakan perasaan terpisah dan rendah diri. Maka dari itu hanya bisa di atasi dengan
menciptakan sebuah gambaran yang ideal. Seiring dengan gambaran diri ideal menjadi
samakin kuat, orang-orang neoritik mulai meyakini bagaimana gambaran tersebut. Mereka
tidak lagi sadar dengan diri mereka dan menggunakan diri idel sebagai tandar untuk evaluasi
diri dan membuat diri mereka mejadi lebih nyata.
Adapaun menurut ( Horney 1950 ) Gambaran Ideal itu memilki 3 Aspek yaitu
setelah orang-orang neurotik sudah mulai meyakini bahwa diri ideal mereka adalah
sesuatu yang lebih nyata, mereka mulai menjadikan diri ideal sebagai bagian dari seluruh
aspek kehidupan mereka. Dan inilah yang si sebut dengan Pencarian Neurotik akan
kemuliaan. Dalam hal ini mereka berusaha untuk mendapatkan kesempurnaan dengan
membuat daftar lengkap atau sebuah rencana yang mana rencana ini bisa mengantarkan
mereka kepada kesempuraan. Oleh karena itu orang-orang neurotik secara tidak sadar
mengatakan kepada diri mereka bahwa mereka melupakan hal-hal yang jelek pada dalam
dirinya dan hanya di sibukkan untuk mencari kesempurnaan. Adapun cara dalam mencapai
kesempurnaan atau kesuksesan adalah mereka menjatuhkan diri orang lain demi mencapai
kesuksesannya itu, mereka seolah lupa akan tujuan awalnya dan lebih membuat orang yang di
jatuhkan itu dia permalukan. Dorongan untuk menjatuhkan diri orang lain timbul karena dari
keinginan masa kanak-kanak untuk membalas dendam atas penghinaan nyata maupun
inajiner. Adapun orang neorotik sudah mendapatkan kesuksesan degan cara tersebut maka dia
juga timbul rasa cemas sehingga ingin terus mendapatkan kesuksesan dengan
memperlakukan untuk mempermalulkan orang lain lagi.
b. Permintaan Neurotik
c. Kebanggaan Neurotik
Aspek ketiaga dari gambaran ideal adalah Neurotic pride yang merupakan kebanggaan
yang salah dan di dasari bukan pada pandangan realistis dari diri yang sebenarnya, tetapi
pada gambaran yang salah dari diri yang ideal. Kebanggaan neurotik sama sekali berbeda
dengan kebanggaan yang sehat atau harga diri yang realistis. Orang yang neuritik
membanyangkan diri mereka sebagai seorang yang mulia, hebat, dan sempurna, sehingga
ketika orang lain tidak memberi mereka mereka perlakuan yang spesial maka kebanggaan
neurotik mereka akan tersakiti. Untuk mengatasi rasa sakit yang di timbulkan maka mereka
menghindari orang-orang yang menolak untuk menyetujui permintaan neuritik mereka.
( Horney, 1950 )
F. Psikologi Feminim
Bagi ( Horney 1967 ) , perbedaan psikis antara pria dan wanita bukanlah dari hasil
perbedaan anatomi, melainkan dari perbedaan kultur dan harapan sosial terhadap masing-
masing dari mereka. Horney meyakini bahwa kecemasan dasar merupakan penyebab utama
dari kebutuhan pria untuk mengalahkan wanita dan keinginan wanitauntuk menaklukkan
wanita. Dalam hal ini di temukan bahwa pada beberapa kasus terdapat neoritik dasar. Dalam
kasus itu terdapat seorang individu yang memilki ekpresi neoritik dari kebutuhan akan cinta,
kebutuhan neoritik ini biasanya akan lebih agresi ketika berawal pada tahap kanak-kanak dan
merupakan dua dari tiga kecenderungan neoritik anak. Seorang anak akan lebih dekat dengan
salah-satu orang tua dan menampilkan tingkah laku cemburu kepada orang tua lainnya. Akan
tetap, perilakau ini merupakan cara untuk mengurangi kecemasan dasar dan bukanlah
pertanda dari kompleks oedipus yang berdasarkan penyebab anotomi yang dengan tujuan
utamanya adalah untuk mendapatkan rasa aman dan bukan untuk melakukan hubungan yang
seksual.
Dalam hal ini ( Horney 1967 ) menemukan konsep Penis envy bahwa semakin
kurang bisa di pertahankan, ia mengatakan bahwa tidak ada lagi alasan anatomi mengapa
anak-anak perempuan harus iri akan penis di bandingkan dengan anak-anak yang
menginginkan payudara atau rahim. Pada kenyataannya, anak laki-laki terkadang
mengungkapkan keinginanya untuk mempunyai bayi namun keinginan ini bukan akibat dari
rasa iri rahim. Budaya dan lingkungan sangat berpengaruh dan berperan dalam perbedaan
psikologis antara wanita dan pria. Oleh karena itu,
( Horney 1967 ) merasa bahwa tidak terlalu penting memahami dan menganalisis
signifikasi perbandingan pada perbedaan pertanyaan tentang kedua jenis kelamin dalam
keterkaitan pada sudut pandang Feminim. Dan menurutnya aturan tentang maskulinitas dan
feminitas merupakan aturan yang di buat, apa yang kita ketahui tentang perbedaan jenis
kelamin adalah bahwa memiliki perbedaan yang bersifat ilmia. Meskipun ada kita tidak akan
pernah bisa menemukan apa perbedaan-perbedaan tersebut jika sebelum kita bisa
mengembangkan kemampuan sebagai makhluk hidup. Dan menurutnya lagi kita bisa mencari
perbedaan-perbedaan itu hanya jika kita melupakannya
G. Psikoterapi
Tujuan umum dari terapi adalah membantu pasian berkembang secara bertahap menuju
relisasi diri, lebih khusus terapi ini bertujaun untuk agar pasien menghilangkan gambran diri
yang mereka anggap ideal, menghentikan pencarian neoritik akan kemuliaan dan kelebihan
mereka, dan mengubah kebencian diri menjadi penerimaan terhadap diri mereka. Namun
sayangnya pasien yang terlalu yakin akan neoritik adalah solusi yang terbaik. Sehingga
mereka enggan menghilangkan kecenderungan neoriti mereka namun di lain sisi mereka
ingin tidak terus menerus sakit. Sehingga mereka lebih cenderung untuk melakukan perilaku
yang mendukung penyakit mereka karena mereka mengistilahkan neoritik dengan istilah-
istilah yang positif seperti “cinta”, “penguasaan”, dan “kebebasan”.( Horney 1967 dalam
buku jess Feiss )
Tugas terapi adalah menyakinkan pasien-pasien bahwa solusi mereka saat ini lebih
condong pada pendukung perilaku neoritik di bandingkan mengurangi inti masalah dari
neortik itu sendiri. Oleh karena itu, tugas ini memerlukan waktu yang lama dengan usaha
kerja keras karena dengan hal inilah yang dapat memberikan perubahan positif yang dengan
dibarengi penegenalan diri dan pencarian informasi serta di dampingi juga oleh pengalaman
emosional. Dalam berbicara metode atau teknik-teknik yang di gunakan dalam terapi
penyembuhan ini adalah dengan menggunakan dua teknik yaitu Intropesasi mimpi dan
Asosiasi bebas. .( Horney 1967 dalam buku jess Feiss )
1. Itropesasi mimpi
Ketika seorang terapis memberikan Intropesasi yang benar, pasien dapat terbantu untuk
mengenal diri lebih dalam dan lebih baik dengan yang sebenarnya, pasien dapat melihat
dengan sekilas sebuah dunia dalam dirinya yang bebar-benar merupakan dunianya sendirian
yang lebih nyata menggambarkan perasaanya daripada ilusinya. ( Horney 1967 dalam buku
jess Feiss )
2. Asosiasi
Pada taknik ini pasien diminta untuk mengatakan segala hal yang muncul dalam pikiranya
walaupun yang dipikirkannya itu adalah hal sepele dan meskipun juga terkadang memalukan
ketika hal-hal tersebut di munculkan. Mereka juga di minta untuk mengekpresikan perasaan
apa pun yang muncul dari dalam asosiasi tersebut. ( Horney 1967 dalam buku jess Feiss )
Ketika kedua teknik ini berhasil di terapkan dalam terapi pasien, maka pasie akan secara
bertahap membanagun rasa percaya diri dalam kemampuan mereka untuk lebih bisa
bertanggung jawab atas perkemvangan psikologis mereka sendiri. Mereka semakin secara
perlahan akan memahami diri dan memahami semua proses yang menyertai relisasi diri
tersebut. Dalam hal pekerjaan mereka akan lebih mudah menyukai pekerjaan itu sendiri
daripada sekedar melihat pekerjaanya sebagai cara untuk mencapai pencarian neoritik akan
kemuliaan. ( Horney 1967 dalam buku jess Feiss )
Teori Horney tidak cukup kuat untuk mengembangkan penelitian dan memenuhi
kriteria falsifiability atau kemungkinan logis bahwa sebuah gagasan dapat dianggap salah
atau benar berdasarkan observasi penelitian. Pemikiran dari teori tidak dapat dengan mudah
menghasilkan hipotesis yang bisa diteliti, dan oleh karena itu, teori tersebut kurang dalam hal
verifiability atau kemungkinan bahwa sebuah gagasan dapat diverifikasi serta falsifiability.
Teori Horney sebagian besar didasari oleh pengalaman-pengalaman klinis ketika ia sering
kali berhubungan dengan individu-individu neurotik. Ia keberatan untuk membuat asumsi-
asumsi spesifik tentang keadaan psikologis dari individu-individu sehat. Teorinya lebih
banyak berkutat pada orang-orang neurotik. Oleh karena itu, teori tersebt dinilai tinggi
kemampuannya dalam hal mengorganisasi pengetahuan mengenai neurotik. Meskipun
demikian, teori Horney dinilai rendah dalam kemampuannya menjelaskan tentang orang-
orang pada umumnya.
Teori Horney dianggap lebih berhasil dalam fungsinya sebagai panduan pemecahan
masalah. Guru, terapis, dan terutama orang tua dapat menggunakan asumsinya mengenai
perkembangan kecenderungan neurotik agar dapat memberikan lingkungan yang hangat,
aman, dan menerima bagi para siswa, pasien, atau anak-anak mereka. Akan tetapi, diluar
fungsi-fungsi tersebt, teori ini tidak cukup dalam memberikan penanganan yang jelas dan
mendetail bagi para praktisi. Untuk kriteria ini, teori Horney menerima penilaian yang
rendah.
Dalam buku “Neurosis an Human Growth” yang ditulis Horney (1950), konsep dan
idenya jelas, kosisten, dan tidak ambigu. Akan tetapi, ketika semua karyanya diteliti, sebuah
gambaran yang berbeda muncul. Dalam sekian tahun, ia menggunakan istilah seperti
“kebutuhan neurotik” dan “kecenderungan neurotik” kadang sebagai istilah yang berbeda dan
kadang sebagai istilah yang saling menggantikan. Di sisi lain, istilah “kecemasan dasar” dan
“konflik dasar” tidak selalu dibedakan dengan jelas. Ketidak kosistenan ini membat
keseluruhan karyanya menjadi agak tidak konsisten, tetapi tetap saja teori terakhirnya (1950)
adalah sebah teori yang dibahas dengan jelas dan konsisten.
Kriteria lain dari sebah teori yang berguna adalah kesederhanaan, dan teori terakhir
dari Horney, sebagaimana dijelaskan pada bab terakhir atau bab 15 dari “Neurosis and
Human Growth”, mendapat penilaian tinggi untuk kriteria ini. Bab terkahir dalam buku
tersebut, yang membahas pengantar teori Horney tentang perkembangan neurotik, merupakan
bab yang sederhana, mudah dipahami, dan ditulis dengan jelas.
Daftar Pustaka
Filma Rahmanda. 2015. Kebutuhan Neoritik tokoh utama dalam Novel Bonjour tristesse
karya Francoise sagan : Kajian Psikoanalisis sosial Karen Horney.Semarang : Jurusan Bahasa
dan Sastra asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.