Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yuka Faradila

NPM : 1801203010018

UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN KEUANGAN PEMERINTAH

1.
REALISASI
URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

BELANJA 80.191.627.497,00 0,00 73.089.724.695,00 73.089.724.695,00 (7.101.902.802,00)

BELANJA TIDAK LANGSUNG 29.154.670.373,00 0,00 27.597.732.167,00 27.597.732.167,00 (1.556.938.206,00)

Belanja Pegawai 29.154.670.373,00 0,00 27.597.732.167,00 27.597.732.167,00 (1.556.938.206,00)

Belanja Gaji dan Tunjangan 21.471.672.373,00 0,00 21.015.536.173,00 21.015.536.173,00 (456.136.200,00)


Belanja Tambahan Penghasilan PNS 7.682.998.000,00 0,00 6.582.195.994,00 6.582.195.994,00 (1.100.802.006,00)

BELANJA LANGSUNG 51.036.957.124,00 0,00 45.491.992.528,00 45.491.992.528,00 (5.544.964.596,00)

Belanja Pegawai 12.550.600.983,00 0,00 11.340.970.778,00 11.340.970.778,00 (1.209.630.205,00)

Honorarium PNS 5.416.586.000,00 0,00 4.842.062.374,00 4.842.062.374,00 (574.523.626,00)


Honorarium Non PNS 6.985.823.423,00 0,00 6.350.793.204,00 6.350.793.204,00 (635.030.219,00)
Uang Lembur 15.725.480,00 0,00 15.700.000,00 15.700.000,00 (25.480,00)
Iuran Jaminan Sosial Non PNS 132.466.080,00 0,00 132.415.200,00 132.415.200,00 (50.880,00)

Belanja Barang dan Jasa 18.561.076.622,00 0,00 15.143.019.545,00 15.143.019.545,00 (3.418.057.077,00)

Belanja Bahan Pakai Habis 4.034.706.760,00 0,00 3.904.919.103,00 3.904.919.103,00 (129.787.657,00)


Belanja Bahan/Material 4.943.367.679,00 0,00 4.111.787.095,00 4.111.787.095,00 (831.580.584,00)
Belanja Jasa Kantor 489.946.000,00 0,00 369.617.731,00 369.617.731,00 (120.328.269,00)
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 182.793.384,00 0,00 163.021.459,00 163.021.459,00 (19.771.925,00)
Belanja Cetak dan Penggandaan 405.336.155,00 0,00 361.739.301,00 361.739.301,00 (43.596.854,00)
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 188.500.000,00 0,00 166.740.000,00 166.740.000,00 (21.760.000,00)
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.000.000,00 0,00 1.000.000,00 1.000.000,00 0,00
Belanja Makanan dan Minuman 2.700.069.500,00 0,00 1.847.043.500,00 1.847.043.500,00 (853.026.000,00)
Belanja Pakaian Kerja 4.700.000,00 0,00 4.700.000,00 4.700.000,00 0,00
Belanja Perjalanan Dinas 5.201.397.144,00 0,00 3.897.111.356,00 3.897.111.356,00 (1.304.285.788,00)
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS 2.360.000,00 0,00 2.360.000,00 2.360.000,00 0,00
REALISASI
URAIAN ANGGARAN LEBIH / (KURANG)
s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

Belanja Pemeliharaan 48.300.000,00 0,00 48.280.000,00 48.280.000,00 (20.000,00)


Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 358.600.000,00 0,00 264.700.000,00 264.700.000,00 (93.900.000,00)

Belanja Modal 19.925.279.519,00 0,00 19.008.002.205,00 19.008.002.205,00 (917.277.314,00)

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Bantu 5.248.311,00 0,00 5.182.000,00 5.182.000,00 (66.311,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan 6.159.703.490,00 0,00 5.550.975.490,00 5.550.975.490,00 (608.728.000,00)
Darat Bermotor
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur 40.000.000,00 0,00 23.452.800,00 23.452.800,00 (16.547.200,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan 312.897.160,00 0,00 312.897.160,00 312.897.160,00 0,00
Tanaman/Alat Penyimpan
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor 420.000.000,00 0,00 419.625.000,00 419.625.000,00 (375.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 1.329.842.330,00 0,00 1.172.782.526,00 1.172.782.526,00 (157.059.804,00)
Tangga
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer 850.045.060,00 0,00 823.067.850,00 823.067.850,00 (26.977.210,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio 5.000.000,00 0,00 5.000.000,00 5.000.000,00 0,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi 175.621.000,00 0,00 175.500.000,00 175.500.000,00 (121.000,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran 4.777.776.479,00 0,00 4.720.632.379,00 4.720.632.379,00 (57.144.100,00)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan 4.068.145.689,00 0,00 4.026.411.000,00 4.026.411.000,00 (41.734.689,00)
Gedung Tempat Kerja
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air 772.500.000,00 0,00 769.482.000,00 769.482.000,00 (3.018.000,00)
Minum/Air Bersih
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi 1.008.500.000,00 0,00 1.002.994.000,00 1.002.994.000,00 (5.506.000,00)
Pengolahan Sampah
SURPLUS / DEFISIT (71.117.443.901,00) 0,00 (65.529.907.396,00) (65.529.907.396,00) 5.587.536.505,00

SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN (71.117.443.901,00) 0,00 (65.529.907.396,00) (65.529.907.396,00) 5.587.536.505,00

Berdasarkan laporan realisasi anggaran pada SKPD Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, dapat kita ketahui bahwa pada tahun

2017 jumlah anggaran belanja sebesar Rp 80.191.627.497,00 dan dari jumlah anggaran tersebut realisasi penyerapan anggaran sebesar

Rp 73.089.724.695,00. Pada hal ini kualitas penyerapan anggaran belanja belum memuaskan, kita ketahui terjadi surplus antara dana

yang telah dianggarkan untuk belanja , baik belanja langsung maupun tidak langsung, terhadap penyerapan realisasi anggaran.
2. Dapat dianalisis bahwa dalam renstra 2017 dinyatakan target anggaran, khusunya di belanja yang dianggarkan pada tahun

2017 senilai Rp 80.191.627.497,00. sedangkan yang terealisasi dari anggaran yang telah dianggarkan tersebut senilai Rp

73.089.724.695,00. Terlihat bahwa dari anggaran yang sudah direncanakan dengan anggaran yang sudah dianggarkan saja

terdapat perlselisihan, menurut saya itu disebabkan dari perkiraan masa pakai barang yang seharusnya 5 tahun sudah

penyusutan, namun masih bisa terpakai ditahun selanjutnya, sehingga anggaran yang direncanakan dapat dicoret atau tidak

terpakai.

3. “Anggaran yang dikelola dengan baik tidak hanya mencerminkan kualitas ekonomi yang baik, tapi juga mencerminkan

martabat suatu bangsa yang baik”(Sri Mulyani Indrawati, Rakornas Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017). Anggaran daerah

seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk mendongkrak pendapatan, pengeluaran, pembiayaan, dan alat bantu pengambil

keputusan dan perencanaan pembangunan, otoritas pengeluaran di masa yang akan datang, ukuran standar untuk evaluasi

kinerja serta alat koordinasi bagi semua aktivitas di berbagai unit kerja. Kemandirian dan pengelolaan secara ekonomis,

efektif, dan efisiensi suatu daerah atau wilayah akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut yang selanjutnya

mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemisikinan. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan daerah sangat besar
pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah yang kuat dan berkuasa serta mampu

mengembangkan kebesarannya atau menjadi tidak berdaya tergantung pada cara mengelola keuangannya.

Pengelolaan keuangan daerah dimaksudkan agar sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan

dan penyusunan anggaran, pelaksanaan, dan penatausahaan/akuntansi, dan pertanggungjawaban pelaporan dan monitoring

evaluasi pelaksanaannya semaksimal mungkin berorientasi kepada kepentingan publik, pertumbuhan ekonomi dan penciptaan

lapangan kerja. Indikator utama untuk mengukur kualitas pengelolaan keuangan daerah adalah ketepatan waktu penetapan

APBD, jumlah pendapatan APBD (porsi PAD terhdap total pendapatan), kualitas belanja APBD (postur APBD), kualitas

pelaksanaan APBD (realisasi persentase penyerapan-SiLPA), dan kualitas pertanggungjawaban APBD.

Dalam upaya mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien, pemerintah daerah perlu memperhatikan

mengenai manajemen pendapatan maupun manajemen belanja. Namun dalam hal ini, manajemen belanja harus lebih mendapat

perhatian khusus karena pada dasarnya, untuk mengeluarkan uang akan lebih mudah dibandingkan untuk mendapatkan uang.

Di samping itu, adanya peluang untuk korupsi juga lebih banyak timbul pada aspek pengeluaran. Oleh karena itu maka

diperlukan manajemen yang kuat mengenai manajemen belanja daerah. Hal ini penting karena manajemen belanja tidak

sekadar terkait masalah teknis bagaimana menghemat pengeluaran tetapi juga terkait dengan strategi dan kebijakan bagaimana

mengalokasikan anggaran secara efisien, efektif, adil, dan merata.

Anda mungkin juga menyukai