Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

LAS LISTRIK

4.1 PENDAHULUAN
4.1.1 Latar Belakang
Pengelasan adalah suatu pekerjaan yang paling sering digunakan
dalam dunia konstruksi dan industri sekarang ini. Pengelasan sering
digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan dari semua alat-alat yang
terbuat dari logam, baik sebagai proses penambalan retak-retak,
penyambungan sementara, maupun pemotongan bagian-bagian logam.
Manual Metal Arc welding (MMA) sering disebut dengan Shielded
Metal Arc Welding (SMAW) atau pengelasan busur elektroda. Itu yang paling
utama bentuk pengelasan fusi sampai awal tahun 1980an. Menggunakan
batang elektroda yang terdiri dari inti kawat dengan Lapisan luar yang
mengandung campuran zat seperti bahan kimia, mineral dan besi bubuk.
Mereka dibuat dalam berbagai diameter inti, dengan setiap diameter
dimaksudkan untuk rentang arus tertentu. Pengelasan melibatkan pemogokan
busur antara elektroda dan benda kerja, dengan panas busur mencairnya
lapisan elektroda yang membentuk sebuah kerak pelindung Logam las
dihasilkan baik oleh kawat elektroda inti dan besi bubuk di lapisan. Lapisan
terak di atas sendi perlu dilepas setelah pengelasan Hal ini sangat sesuai
untuk pekerjaan seperti membuat struktur. Bisa juga begitu digunakan di luar
ruangan, berlawanan dengan metode lain yang membutuhkan perisai gas,
yang tidak sesuai dengan angin. Namun, itu Faktor waktu busur relatif rendah,
karena waktu yang dibutuhkan untuk memotong terak Setelah pengelasan dan
mengganti elektroda(Weman,2012).
4.1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum las listrik adalah mengenalkan praktikan
terhadap alat dan perlengakapan las listrik, melatih keterampilan ketika
menggunakan las listrik, serta bisa menyambungkan dua buah pelat besi yang
sudah dipotong dengan las listrik.
4.2 DASAR TEORI
4.2.1 Pengertian Las Listrik
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan
jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam
yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan
mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan
mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan
disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan
disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh
busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau
logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan
sehingga terjadi sambungan las(Ridho Adhy, 2012).
4.2.2 Macam – Macam Las Listrik
Adapun beberapa jenis las listrik yang digunakan dalam industri yaitu:
1. Gas Metal Arc Welding (GMAW)
Gas Metal Arc Welding (GMAW) adalah pengelasan yang
menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai pelindung
logam las saat proses pengelasan berlangsung agar tidak terkontaminasi
dari udara lingkungan sekitar lasan karena logam lasan sangat rntan
terhadap difusi hidrogen yang dapat menyebabkan cacat pororsity. Proses
pengelasan GMAW dibagi menjadi 2 yaitu, Metal Inert Gas (MIG) dan
Metal Active Gas (MAG).

Gambar 4.1 Gas Metal Arc Welding (David Jones, 2014)


2. Shield Metal Arc Welding (SMAW)
SMAW merupakan salah satu contoh dari pngelasan consumable
electrode. SMAW adalah las busur listrik dengan menggunakan elektroda
berselaput (fluks). Fungsi fluks pada pengelasan ini adalah membentuk
slag diatas hasil lasan yang berfungsi sebagai pelindung hasil lasan dari
udara (Oksigen, Hidrogen, dsb) selama proses berlangsung.

Gambar 4.2 Shield Metal Arc Welding (David Jones, 2014)


3. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
Pengelasan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah sebuah
proses pengelasan busur listrik yang menggunakan elektroda tak
terumpan atau tidak ikut mencair. Pada pengelasan GTAW ini elektroda
atau tungsten ini hanya berfungsi sebagai penghasil busur listrik saat
bersentuhan dengan benda kerja, sedangkan untuk logam pengisi adalah
filler rod.

Gambar 4.3 Gas Tungsten Arc Welding (David Jones, 2014)


4. Flux Cored Arc Welding
Las busur listrik yang kawat lasnya terdapat fluk (pelindung inti
tengah). Las FCAW adalah kombinasi antara proses pengelasan GMAW,
SMAW dan SAW. Dalam pengelasan FCAW ini sumber energi
menggunakan arus listrik DC atau AC yang diambil dari pembangkit
listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.

Gambar 4.4 Flux Cored Arc Welding (David Jones, 2014)


4.2.3 Posisi Pengelasan
Posisi pengelasan atau sikap pengelasan adalah pengaturan posisi dan
gerakan arah dari pada elektroda sewaktu mengelas. Adapun posisi mengelas
terdiri dari empat macam yaitu:
1. Posisi di Bawah Tangan (1G)
Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang dilakukan
pada permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan
elektroda las sekitar 10º – 20º terhada garis vertikal dan 70º – 80º
terhadap benda kerja.

Gambar 4.5 Posisi di Bawah Tangan 1G (Himateklas PPNS, 2015)


2. Posisi Datar (Horisontal/2G)
Mengelas dengan horisontal biasa disebut juga mengelas merata
dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti
horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5º – 10º
terhada garis vertikal dan 70º – 80º kearah benda kerja.

Gambar 4.6 Posisi Horizontal 2G (Himateklas PPNS, 2015)


3. Posisi Tegak (Vertikal/3G)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya
keatas atau kebawah. Hal ini bisa dapat diperkecil dengan kemiringan
elektroda sekitar 10º – 15º terhada garis vertikal dan 70º – 85º terhadap
benda kerja.

Gambar 4.7 Posisi Vertikal 3G (Himateklas PPNS, 2015)

4. Posisi di Atas Kepala (Over Head/4G)


Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair
banyak berjatuhan dapat mengenai juru las. Mengelas dengan posisi ini
benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda
sekitar 5º – 20º terhada garis vertikal dan 75º – 85º terhadap benda kerja.
Gambar 4.8 Posisi Overhead 4G (Himateklas PPNS, 2015)

4.2.4 Aplikasi Pengelasan Dalam Dunia Industri


Dalam dunia industri, las listrik bisa digunakan dalam beberapa
industry yang penting, yaitu:
1. Industri Tangki Penyimpan
SMAW merupakan proses las yang sering dipakai pada pembuatan
tangki baik yang besar maupun yang bersekala kecil. Tangki penyimpan
banyak digunakan untuk menyimpan minyak, LNG, cairan kimia, air, dan
lain-lain.

Gambar 4.9 Tangki bahan kimia (PT. Titian Media Cendekia, 2016)
2. Industri Pipa
Proses las SMAW juga merupakan proses pengelasan yang sangat
banyak digunakan di industri pemipaan, dengan bermacam-macam jenis
pipa bertekanan,berbagai diameter dan ketebalan,

Gambar 4.10 Industri Pipa (PT. Titian Media Cendekia, 2016)


3. Industri Struktur
Suatu konstruksi bangunan, jembatan banyak menggunakan
konstruksi dari baja khususnya untuk bangunan bertingkat tinggi banyak
sekali menggunakan proses las SMAW.

Gambar 4.11 Industri Konstruksi (PT. Titian Media Cendekia, 2016)


4.3 ALAT DAN BAHAN
Dalam melakukan proses las listrik diperlukan alat dan bahan dalam
melakukan proses pengelasan. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan.
4.3.1 Alat
Alat-alat yang diperlukan untuk mengelas suatu benda kerja terdiri
dari peralatan utama, perlatan safety, dan peralatan tambahan.
4.3.1.1 Peralatan utama
a. Pembangkit Listrik
Sebagi alat yang memasok atau yang mengatur arus yang bekerja.
Arus dalam pengelasan listrk memiliki tiga arus yaitu AC, DC, kedua
keduanya.

Gambar 4.12 Pembangkit Listrik (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


b. Klem Massa
Alat yang tersambung pada pembangkit listrik dan dipasang pada
meja kerja las pada saat proses pengelasan.

Gambar 4.13 Klem Massa (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


c. Holder
Merupakan bagian yang tersambung pada pembangkit listrik dan
berfungsi untuk pemegang elektroda pada saat proses pengelasan.

Gambar 4.14 Holder (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


d. Meja Kerja Las
Meja kerja las biasanya digunakan untuk menaruh benda kerja pada
saat proses pengelasan.

Gambar 4.15 Meja Kerja Las (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


4.3.1.2 Alat Safety
a. Baju Kerja
Dipakai pada saat proses pengelasan dan berfungsi untuk melindungi
tubuh dari percikan api las.

Gambar 4.16 Wearpack (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


b. Sarung Tangan
Untuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan dan
percikan api pada waktu pengelasan.

Gambar 4.17 Sarung tangan (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


c. Topeng Las
Berfungsi untuk melindungi mata kita dari cahaya las yang sangat
menyilaukan mata.

Gambar 4.18 Topeng las (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


d. Kipas Blower
Berfungsi sebagai penyedot asap pada saat proses pengelasan agar
asap tidak terhirup hidung.

Gambar 4.19 Kipas Blower (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


e. Safety Shoes
Untuk melindungi kaki apabila material yang dilas berbahaya serta
melindungi dari percikan api.

Gambar 4.20 Safety Shoes (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


4.3.1.3 Alat Tmbahan
a. Palu Las
Palu las berfungsi untuk membersihkan kotoran atau kerak pada hasil
pengelasan pada sambungan.

Gambar 4.21 Palu Las (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


b. Sikat Baja
Sikat baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja dari kotoran
dan kerak kecil pada hasil pengelasan.

Gambar 4.22 Sikat Baja (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


c. Tang Penjepit
Tang penjepit berfungsi untuk menjepit benda kerja yang telah dilas
dan masih panas.

Gambar 4.23 Tang Penjepit (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


d. Ember dan Air
Air bergfungsi untuk mempercepat proses pendinginan, meskipun
sebenarnya proses pendinginan dengan air bias mempercepat proses
korosi.

Gambar 4.24 Ember dan Air (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


e. Apron
Alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit
atau dari asbes. Ada beberapa jenis apron yang digunakan yaitu apron
dada dan apron lengan.

Gambar 4.25 Apron (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


4.3.3 Bahan
a. Elektroda
Elektroda atau kawat las adalah suatu benda yang di pergunakan untuk
melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan
menimbulkan busur nyala. Elektroda yang di pakai dalam las listrik
mempunyai kode atau simbol dimana kode tersebut mengandung arti
kekuatan tarik, posisi pengelasan, dan jenis bahan kimia tertentu sebagai
flux (pembungkus). Fungsi utama flux adalah melindungi cairan logam
dari udara luar.

Gambar 4.26 Elektroda (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


b. Pelat Logam
Merupakan komponen yang digunakan sebagai objek yang akan di
sambungkan atau di las.

Gambar 4.27 Pelat Logam (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


4.4 PROSES KERJA
4.4.1 Proses Kerja Pengelasan Individu
Berikut adalah proses pengerjaan las listrik pelat logam yang akan
dilas, antara lain:
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk proses pengelasan.
2. Gunakan semua alat safety sebelum memulai proses pengelasan.
3. Periksa peralatan utama las dan pastikan semuanya berfungsi.
4. Letakkan benda kerja yang akan dilas di meja kerja las dengan
memberi sedikit jarak antar pelat.
5. Pasang elektroda ke holder.
6. Lakukan konsleting pada elektroda untuk mengecek nyala las.
7. Lakukan pengelasan benda kerja dengan gerakan elektroda spiral dan
tidak terlalu cepat agar rapi.
8. Jepit benda kerja dengan tang penjepit.
9. Bersihkan kerak dengan palu las
10. Setelah itu rendam benda kerja kedalam air dengan menjepitnya
dengan tang penjepit.
11. Bersihkan Benda Kerja
4.4.2 Proses Kerja Pengelasan Assembly Clem C
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk proses pengelasan.
2. Satukan bagian kepala rahang C dengan nut.
3. Jepit benda kerja dengan menggunakan ragum.
4. Satukan dengan proses pengelasan.
5. Setelah menyatu, quenching benda kerja dan bersihkan.
6. Hasil las yang di tiap sambungan dikikir dengan kikir agar tidak
terlalu kasar hasil lasnya
7. Benda Kerja dicat dengan Pilox bagian rahangnya lalu keringkan.

Gambar 4.28 Klem C (Laboratorium Proses Produksi, 2018)


DAFTAR PUSTAKA
J. Houldcroft and R. John, Welding and cutting, Woodhead Publishing
Limited, 2001.
Adhy, Ridho 2012, Pengertian Las Listrik,
<http://teknikmes.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-las-listrik.html>
Jones, David, 2016, Las Gas Metal Arc Welding,
<http://www.pengelasan.net/las-gmaw/>
Jones, David, 2016, Pengertian Las Shield Metal Arc Welding,
<http://www.pengelasan.com/2014/06/pengertian-proses-las-smaw-
adalah.html>
Jones, David, 2016, Pengertian Pengelasan Flux Cored Arc Welding
<http://www.pengelasan.com/2015/04/pengertian-pengelasan-fcaw-flux-
cored.html>
Jones, David, 2016, Pengertian Las Gas Tungsten Arc Welding,
<http://www.pengelasan.net/las-gtaw/>
Himmateklas PPNS, 2014, Posisi Pengelasan 1G,2G,3G,4G, <http://hima-
tl.ppns.ac.id/posisi-pengelasan-1g-4g-plat/>
Titian Media Cendekia, 2016, Aplikasi Pengelasan ( Welding Application),
<https://titianmc.co.id/aplikasi-pengelasan-welding-application/>
Laboratorium Proses Produksi Universitas Diponegoro, 2018

Anda mungkin juga menyukai