BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Determinan yang penting bagi prestasi individu adalah motivasi, motivasi dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi individu. Dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, dosen sering kali menghadapi masalah mengenai perilaku mahasiswa, ada mahasiswa yang prestasinya baik dan sebaliknya, ada mahasiswa yang belajar penuh semangat dan sebaliknya ada yang belajar seadanya.( Anastasia, 2010, p 82) Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.Sedangkan motif yang bersifat potensial dan aktualisasinya dinamakan motivasi.Pada umumnya diwujudkan dalam bentuk perbuatan nyata.Motivasi dapat mempengaruhi prestasi seseorang dalam melakukan kegiatan tertentu. Apabila mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, mereka akan terdorong dan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan prestasi belajar. ( Anastasia, 2010, p 82) Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi.Tidakada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.(Hamdani Ali 2012) Berkaitan dengan motivasi tentunya memiliki peran penting dalam segalah aktifitas. Motivasi sesungguhnya mempengaruhi kerja dan upaya yang kita lakukan, kaitanya dengan judul makalah ini adalah konsep dasar motivasi yang tentunya ada beberapa poin pembahasan yang dikaji diantaranya meliputi pengertian motivasi, prinsip motivasi, dimensi motivasi, teori motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan langka-langka untuk melakukan motivasi. Dewasa ini motivasi lahir atau dipengaruhi oleh keinginan yang mendasar dikarenakan kebutuhan manusia yang mendesak, yang harus dipenuhi olehnya baik itu, kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder, tersier, kuartener dan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Hal yang menjadi alasan sehingga termotivasinya seseorang untuk melakukan sesuatu adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian untuk mengetahui tentang konsep dasar motivasi yang secara spesifik berkaitan langsung dengan prilaku organisasi maka kami akan menjelaskan secara rinci pada makalah konsep dasar motivasi ini. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian motivasi 2. Dimensi motivasi 3. Teori-teori motivasi. 4. Prinsip dasar motivasi 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi 6. Langka-langka untuk memotivasi. C. Tujuan Penulisan 1. untuk mengetahui pengertian motivasi 2. untuk mengetahui teori-teori motivasi 3. untuk mengetahui prinsip dasar motivasi 4. untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi motivasi 5. untuk mengetahui langka-langka untuk memotivasi. D. Metode penulisan Dalam penulisan makalah ini dilakukan pengumpulan data melalui study pustaka, karya ilmia seperti makalah yang dicari lewat internet, buku-buku, jurnal-jurnal yang relevan, yang kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam satu karya ilmiah makalah yang berjudul “Konsep Dasar Motivasi”. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian motivasi Pengertian motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah dorongan yang timbul pada diri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu.kemudian motivasi atau dalam bahsa inggris disebut juga dengan motivation, yang berasal dari bahasa latin:“Motivus” (bentuk kata dari“movere”) yang memiliki pengertian bergerak atau mengerakan. Terdapat hubungan secara etimologis dari asal kata motivasi danmotiv( yang diambil dari kata “motivus”. Motif merupakan sebuah dorongan atau kekuatan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk berbuat.Motif selalu berkaitan dengan banyak faktor dan juga berhubungan dengan banyak hal baik secara internal maupun dengan eksternal. Beberpa pengertian dari para ahli tentang motivasi diantara sebagai berikut: a. Motivasi merupakan proses psikologis yang meningkatkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan ( Kreitner & Kinicki, 2003:248) b. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku ( Gibson ,1996 :185 ) c. Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya ( Robins, 2007: 222) d. Motivasi merupakan proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif ( Luthans, 2006:270) Dari beberapa pengertian motivasi baik dari secara etimologi maupun secara terminologi dapat saya katakan bahwa motivasi adalah dorongan yang lahir pada diri sendiri untuk melakukan suatu tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor internal diri maupun faktor eksternal. B. Dimensi Motivasi Motivasi mengandung 3 komponen penting yang saling berkaitan erat, yaitu 1. Kebutuhan: Kebutuhan timbul dalam diri individu apabila si-individu merasa adanya kekurangan dalam dirinya ( ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi si-individu harus dimiliki ). 2. Dorongan: Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dalam diri si-individu akan timbul dorongan berupa usaha pemenuhan kebutuhan secara terarah Maka, dorongan biasanya berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang/individu, dan inilah inti dari motivasi. 3. Tujuan Komponen ketiga dari motivasi adalah tujuan.Pencapaian tujuan berarti mengembangkan keseimbangan dalam diri seseorang/si-individu.pemahaman terhadap motivasi individu berkaitan pula dengan pemahaman tentang motif, yaitu kebutuhan, keinginan, tekanan, dorongan, dan desakan hati yg membangkitkan & mempertahankan gairah hidup individu untuk mengerjakan sesuatu. C. Teori-teori motivasi Terdapat banyak teori motivasi dan temuan penelitian yang berusaha memberikan penjelasan mengenai hubungan perilaku-hasil. Setiap teori dapat diklasifikasikan ke dalam: (1) pendekatan isi (Content Theory ) dan (2) pendekatan proses ( Process Theory) dari motivasi (Ivancevich, 2005). Pendekatan isi berfokus pada pengidentifikasian faktor-faktor motivasi yang spesifik, faktor- faktor dalam diri seseorang yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan, dan menghentikan perilaku.Mereka berusaha menentukan kebutuhan spesifik yang memotivasi orang.Yang termasuk Content Theory adalah: 1. Maslow’s Need Hierarchy Theory (Teory Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow): Inti teori Maslow adalah bahwa kebutuhan tersusun dalam suatu hierarki. Kebutuhan di tingkat yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis, dan kebutuhan di tingkat yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Abraham Maslow dilahirkan di New York pada tahun 1908 dan meninggal tahun 1970. Abraham Maslow mengembangkan model Hierarki Kebutuhan (1950) dan teori Hierarki Kebutuhan sampai saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi manusia, pelatihan manajemen, dan pengembangan pribadi. Abraham Maslow dianggap sebagai bapak Psikologi, Humanistik Psikologi Humanistik menggabungkan aspek-aspek Psikologi Behavioral danPsikologi Psikoanalistik.Berikut ini penjelasan terkait dengan teori: Keseluruhan teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow berintikan pendapat yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia itu dapat diklasifikasikan pada lima hierarki kebutuhan yaitu: a) Physiological needs Perwujudan paling nyata dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar, seperti cukup makanan, udara, air untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini dipandang sebagai kebutuhan mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkannya terus menerus sejak lahir hingga ajalnya melainkan karena tanpa pemuasan berbagai kebutuhan tesebut seseorang tidak dapat dikatakan hidup secara normal. Berbagai kebutuhan fisiologis itu bersifat universal dan tidak mengenal batas geografis, asal-usul, tingkat pendidikan, status sosial, pekerjaan, umur , jenis kelamin dan faktor-faktor lainnya yang menunjukkan keberadaan seseorang . b) Safety needs Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya dalam arti keamanan fisik tetapi juga keamanan yang bersifat psikologis, seperti perlakuan yang manusiawi dan adil. c) Belongingness and Love needs Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan akan kasih sayang dan memiliki. Manusia adalah makhluk sosial dan sebagai insan sosial mempunyai berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan pangakuan akan keberadaan seseorang dan penghargaan atas harkat dan martabatnya. d) Esteem needs Salah satu ciri manusia adalah mempunyai harga diri, karena itu semua orang memerlukan pangakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain. Kebutuhan ini meliputi reputasi, prestise, dan pengakuan dari orang lain, juga kebutuhan untuk kepercayaan dan kekuatan. Teori Maslow telah memperoleh pengakuan secara luas, terutama diantara para manajer yang bekerja. Teori secara intiutuf logis dan mudah untuk memahaminya.Namunsayangnya riset tidak mengabsakannya.Maslow tidak memberikan subtansi yang empiris, dan beberapa studi yang berusaha untuk membuktikan dan menentukan bukti pendukung untuk itu, namun teori- teori lama, khususnya sala satu yang logis yang intuitif, sulit dihilangkan. Beberapa peneliti telah berupaya untuk mengembangkan kembali konsep hierarki kebutuhan dengan menggunakan prinsip-prinsip dari psikologi evolusioner. Mereka mengusulkan bahwa level kebutuhan yang lebih rendah merupakan perhatian utama hewan yang belum dewasa atau mereka dengan system saraf yang primitive, sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi sering mengamati binattang yang telah dewasa dengan system saraf yang lebih berkembang. 2. Teori X dan Y Douglas McGregor megusulkan dua sudut pandang berbeda mengenai manusia: satu secara mendasar negative, diberi lebel teori X, dan yang satunya lagi secara mendasar postif, diberi lebel Y. Setelah mempelajari para manajer yang berurusan dengan para pekerjaanya, McGregor menyimpulkan sudut pandang sifat manusia para manajer tersebut didasarkan pada asumsi tertentu yang membentuk prilaku para manajer terhadap para pekerjaanya. Di bawah teori X, para manajer meyakini bahwa para pekerja pada dasarnya tidak menyukai bekerja sehingga diarahkan atau bahkan dipaksa untuk melakukan pekerjaannya. Sebaliknya dibawah teori Y, para manajer beranggapan bahwa para pekerja memandang pekerjaannya sebagai suatu hal yang alamiah seperti beristirahat, atau bermain, dan maka dari itu rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, dan bahkan mancri tanggung jawab. Untuk memahami sepenunya berpikirlah seperti teori hierki maslow. Teori Y menyatakan bahwa urutan kebutuhan yang lebih tinggi akan mendominasi para individu. McGregor sendiri meyakini bahwa asumsi teori Y lebih valid daripada teori X. maka dari itu dia mengusulkan gagasan tersebut sebagai pengambilan keputusan yang partisipatif, bertanggung jawab dan pekerjaan yang lebih menantang, serta ketertarikan kelompok yang baik dengan maksimal seorang pekerja, Celakanya, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa keduanya, serangkaian asumsi yang valid, atau berlaku pada asumsi teori Y akan meningkatkan jumla pekerja yang termotivasi. 3. Herzberg’s Two Factor Theory(Teori Dua Faktor) Herzberg mengembangkan teori isi yang dikenal sebagai teori motivasi dua faktor.Kedua faktor tersebut disebut dissatisfier-satisfier, motivator-higiene, atau ekstrinsik-intrinsik. Meyakini pada hubungan individu untuk bekerja adalah dasar, dan bahwa sikap terhadap pekerjaan dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan, seoran ahli psikologi bernama Frederick herberg” apa yang orang inginkan dari pekerjaan mereka,?Dia meminta kepada orang untuk mengambarkan, secara terperinci, situasi dimana mereka merasakan sangat baik atau buruk tentang pekerjaan mereka. Bagi Hertzberg, data menunjukan bahwa lawan dari kepuasan adalah bukan ketidakpuasan, sebagaiman yang diyakini dahulu. Menghapuskan karakteristik ketidak puasan dari peerjaan tidak lantas membuat pekerjaan menjadi memuaskan sebagaiman diilustrasikan pada tampilan gambar dibawah ini, Hertzberg mengusulkan sebuah kesinambungan ganda” lawan dari kepuasan adalah tidak ada kepuasan dan lawan dari ketidakpuasan adlah tidak ada ketidakpuasan.berukut ini adalah ilustrasi dalam tampilan teori Hertzberg: Teori dua faktor belum didukung dengan baik oleh literature, dan memiliki banyak kritik. Kritik-kritik yang disampaikan meliputi berikut: 1. Metedologi Hertzberg terbatas karena bergantung pada laporan pribadi.ketika segalanya berjalan dengan baik, orangakan cenderung menyampaikan pujian. 2. Keandalan metodologi Hertzberg dipertanyakan. Para ahli menilai harus membuat interpretasi, sehingga mereka dapat mencemari temuan-temuan dengan mengitrepretasikan salah satu respon dengan satu cara, sementara memperlakukan respon lain yang mirip dengan cara yang berbeda. 3. Tidak keseluruhan ukuran kepuasan dimanfaatkan. Seseorang tidak akan menyukai bagian dari pekerjaan tetapi masi berpendapat bahwa perkerjaan secara keseluruhan dapat diterimah. 4. Hertzberg berpendapat bahwa terdapat hubungan antara kepuasan dan produktifitas, tetapi dia hanya melihat pada kepuasan. 4. Alderfers Existence, Relatedness and Growth (ERG) Theory (Teori ERG dari Alderfer). Teori ERG dikemukakan oleh Clayton Alderfer seorang psikolog asal Amerika Serikat, kelahiran 1 September 1940, dimana teori ini merupakan simplifikasi dan pengembangan lebih lanjut dari teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow. Alderfer sepakat dengan Maslow bahwa kebutuhan individu diatur dalam suatu hierarki, akan tetapi hierarki kebutuhan yang diajukan hanya melibatkan tiga rangkaian kebutuhan, yaitu: a. Eksistensi (Existence): Kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, udara, imbalan, dan kondisi kerja. b. Hubungan (Relatedness): Kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan interpersonal yang berarti. c. Pertumbuhan (growth): Kebutuhan yang terpuaskan jika individu membuat kontribusi yang produktif atau kreatif. Penjelasan dari sanggahan Alderfer terhadap teori hirarki Abraham Maslow adalah sebagai berikut; seseorang menurut teori Maslow akan tetap pada tingkat kebutuhan tertentu sampai kebutuhannya terpuaskan. Sedangkan menurut teori ERG, jika kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi buruk maka seorang individu mungkin kembali untuk meningkatkan kepuasan dari kebutuhan tingkat rendah.Inidisebut frustasi-regresi dari aspek teori ERG. Misalnya ketika kebutuhan-pertumbuhan buruk, maka seseorang mungkin akan termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang berkaitan dan jika ada masalah dalam mencapai kebutuhan yang berkaitan, maka dia mungkin akan termotivasi oleh kebutuhan eksistensi. Dengan demikian, frustrasi/kejengkelan dapat mengakibatkan regresi untuk kebutuhan tingkat rendah. Sementara teori hirarki Maslow kaku karena mengasumsikan bahwa kebutuhan mengikuti hirarki spesifik dan tertib, kecuali kebutuhan tingkat rendah terpuaskan, seorang individu tidak dapat melanjutkan ke kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, Teori ERG sangat fleksibel. 5. Mc.Clelland’s Achievement Motivation Theory (Teori Motivasi Prestasi dari David C. McClelland). McClelland telah mengajukan teori motivasi yang secara dekat berhubungan dengan konsep pembelajaran. Teori ini menitikberatkan pada tiga kebutuhan: a. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement = nAch). b. Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power = nPow). c. Kebutuhan akan afiliasi ( Need for Affiliation = nAff) Pendekatan proses dari motivasi berkenaan dengan menjawab pertanyaan bagaimana perilaku individu didorong, diarahkan, dipelihara, dan dihentikan, yang termasuk Process Theory, antara lain: 1. Teori Harapan (Expectancy Theory): Teori Harapan dikemukakan olehVictor Vroom. Teori Harapan mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik keluaran tersebut bagi individu tersebut. 2. Teori Keadilan (Equity Theory): Teori Keadilan menjelaskan bagaimana persepsi seseorang mengenai seberapa adil mereka diperlakukan dalam transaksi sosial di tempat kerja. Teori ini mempelajari bagaimana seseorang mungkin merespon perbedaan yang dipersepsikan antara rasio input/ hasil miliknya dan milik orang yang dijadikan referensi. 3. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory): Teori di mana perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Teori penguatan mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan. Teori ini mengabaikan perasaan, sikap, harapan dan variabel kognitif lain yang diketahui memengaruhi perilaku. D. Prinsip Motivasi. Prinsip Motivasi adalah perpaduan antara keinginan dan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Memengaruhi motivasi seseorang berarti membuat orang tersebut melakukan apa yang kita inginkan. Karena fungsi utama dari kepemimpinan adalah untuk memimpin, maka kemampuan untuk memengaruhi orang adalah hal yang penting. Beberapa prinsip dasar atau peoman analisis masalah motivasi 1. Prilaku berganjaran akan cenderung akan dilindungi 2. Faktor motivasi yang di pergunakan harus diyakini yang bersangkutan : a. Standar untuk kerjanya tercapai b. Ganjaran yang diharapkan memang ada c. Ganjaran tersebut akan memuaskan kebutuhannya. 3. Memberi ganjaran atas prilaku yang diiinginkan adalah motivasi yang lebih efektif daripada menghuum prilaku yang tidak dikehendaki. 4. Prilaku tertentu lebih diperkuat apabila ganjaran atau hukuman bersifat segera dibandingkan denan yang ditunda. 5. Nilai motivasional dari ganjaran atau hukuman yang diantisipasi akan lebih tinggih bila sudapasti akan terjadi dibandingkan dengan yang masih besifat kemungkinan. 6. Nilai motivasional dari hganjaran atau hukuman akan lebih tinggiBagi yang berakibat pribadi kebanding denganyang organisasi. E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain 1. Faktor Ekstern a. Lingkungan kerja b. Pemimpin dan kepemimpinannya c. Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas d. Dorongan atau bimbingan atasan 2. Faktor Interen a. Pembawaan individu b. Tingkat pendidikan c. Pengalaman masa lampau d. Keinginan atau harapan masa depan. Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi : 1. Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dan sebagainya. 2. Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan. 3. Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya. 4. Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan 5. Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu 6. Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu 7. Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan F. Langka-langka memotivasi Memotivasi diri sendiri adalah cara terbaik untuk menghadapi hambatan dalam hidup. Sebab, akan ada fase dalam kehidupan Anda di mana Anda akan menemukan diri Anda terjebak dan tidak bisa menghindari situasi yang tidak mengenakkan. Nah, berikut adalah lima cara ampuh untuk memotivasi diri sendiri dan menguatkan mental Anda. Sehingga ketika ada masalah datang, Anda bisa mengatasinya dengan tenang. 1. Menghargai tindakan yang telah Anda ambil Setiap kali Anda melakukan sesuatu yang baik, seperti menyelesaikan tugas tepat waktu, hargailah pencapaian itu. Perlu diingat bahwa menghargai diri sendiri adalah cara terbaik untuk memotivasi diri Anda. 2. Selalu termotivasi dalam melakukan segala hal Jika Anda ingin memotivasi diri Anda, Anda harus selalu termotivasi dalam melakukan segala hal. Oleh karena itu, Anda pun harus selalu menunjukkan sikap antusiasme Anda pada segala hal yang Anda kerjakan 3. Tetap mengejar cita-cita Anda harus terus-menerus menantang diri Anda, sehingga Anda tetap termotivasi dalam menjalani kehidupan Anda.Jika Anda telah berhasil mencapai salah satu impian Anda, jangan berhenti bermimpi. Capailah hal lain yang belum pernah Anda raih sebelumnya. Dengan begitu, Anda akan tetap termotivasi dalam segala hal dalam hidup Anda. 4. Selalu waspada Jangan sepelekan yang kecil dan hanya terfokus pada tugas besar saja.Mulailah hari Anda dengan tugas-tugas kecil seperti membersihkan kamar Anda atau menata pakaian di lemari. Hal itu tampaknya tidak begitu penting, namun itu akan membuat Anda lebih waspada pada hidup Anda. Jadi, ketika Anda mulai bekerja, Anda akan keluar dari sikap malas dan lebih bersemangat dalam mencapai tujuan Anda. 5. Tidak membandingkan diri Anda dengan orang lain Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, Anda seharusnya lebih berfokus pada pencapaian Anda. Setiap orang memiliki jalan berbeda dalam menempuh apa yang mereka cita-citakan. Maka, Anda harus menjadi lebih baik dari hari ke hari, sehingga Anda selalu termotivasi untuk menantang kemampuan Anda. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan makalah di atas terkait konsep motivasi dapat saya simpulan diantara sebagai berikut: 1. Pengertian motivasi motivasi adalah dorongan yang lahir pada diri sendiri untuk melakukan suatu tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor internal diri maupun faktor eksternal. 2. Dimensi Motivasi Motivasi mengandung 3 komponen penting yang saling berkaitan erat, yaitu a) Kebutuhan b) Dorongan c) Tujuan 3.Teori motivasi Teorimotivasi dibagi menadi dua pendektan yaitu (1) pendekatan isi (Content Theory ) dan (2) pendekatan proses ( Process Theory) dari motivasi (Ivancevich, 2005). a. Content Teory terdiri atas beberapa teori diantaranya : 1) Maslow’s Need Hierarchy Theory 2) Herzberg’s Two Factor Theory(Teori Dua Faktor) 3) Theory x dan y 4) Alderfers Existence, Relatedness and Growth (ERG) Theory (Teori ERG dari Alderfer). 5) Mc.Clelland’s Achievement Motivation Theory b. Pendekatan proses 1) Teori Harapan (Expectancy Theory) 2) Teori Keadilan (Equity Theory) 3) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) 4. Prinsip Motivasi. Prinsip Motivasi adalah perpaduan antara keinginan dan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Memengaruhi motivasi seseorang berarti membuat orang tersebut melakukan apa yang kita inginkan. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain Faktor Ekstern a) Lingkungan kerja b) Pemimpin dan kepemimpinannya c) Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas d) Dorongan atau bimbingan atasan Faktor Intern a) Pembawaan individu b) Tingkat pendidikan c) Pengalaman masa lampau d) Keinginan atau harapan masa depan. 6. Langka-langka motivasi a) Menghargai tindakan yang telah Anda ambil b) Selalu termotivasi dalam melakukan segala hal c) Tetap mengejar cita-cita d) Selalu waspada e) Tidak membandingkan diri Anda dengan orang lain B. Saran Penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik penulisan dan penyajian makalah olehya itu mohon kritikan dan saran demi perbaikan makalah yang selanjutkan demikian dari penulis mengucapkan banyak terima kasih. DAFTAR PUSTAKA Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge prilaku organisasi Salemba Empat, Jakarta selatan 2015.